Anda di halaman 1dari 11

Terbagi menjadi :

• Kista folikel

• Kista korpus luteum

• Kista granulosa

• Kista teka ovarium


polikistik
Kista folikel
• Paling sering ditemukan dengan berukuran 3-8 cm dari folikel pra

ovulasi (2,5 cm)

• Terjadi karena kegagalan ovulasi  cairan intrafolikel tidak diabsorpsi

kembali

• Asimptomatik  Jarang terjadi torsi, ruptur, atau perdarahan

• Kista folikel besar : nyeri pelvik, dispareunia, kadang AUB

• Gambaran klinis : melalui USG transvaginal/MRI

• DD: salphingitis, endometriosis, kista lutein dan neoplastik lain nya.

• Pil kontrasepsi dapat digunakan untuk mengatur siklus dan atresia

kista folikel
Kista korpus luteum
• Terjadi akibata pertumbuhan lanjut korpus
luteum / perdarahan yang mengisi rongga
yang terjadi setelah ovulasi

• Terbagi menjadi 2 : kista granulosa dan kista


teka
Kista granulosa
• Pembesaran non neoplastik ovarium

• Setelah ovulasi  dinding sel granulosa mengalami luteinisasi

• Pada tahap terbentuknya vaskularisasi baru  darah


terkumpul dirongga dan membentuk korpus hemoragikum

• Reabsorpsi diruangan ini menyebabkan terbentuknya kista


korpus luteum

• Kista lutein persisten  nyeri lokal dan tegang pada dinding


perut disertai amenorea/mens terlambat  menyerupai KE.

• Kista lutein dapat menyebabkan torsi ovarium  Nyeri hebat


/perdarahan intraperitoneal
Kista teka
• Kista ini tidak pernah mencapai ukuran besar

• Umumnya bilateral dan berisi cairan jernih kekuningan

• Sering dijumpai bersama dengan ovarium polikistik, mola

hidatidosa, korio karsinoma, terapi hCG, klomifen sitrat

• Pada umumnya tidak diperlukan tindakan bedah untuk

menangani kista ini dapat menghilang scr spontan setelah

evakuasi mola, terapi korio karsinoma, penghentian stimulasi

ovulasi dengan klomifen

• Jika terjadi ruptur kista  perdarahan intraperitoneal 

laparotomi segera.
Ovarium polikistik
• Ditandai dengan pertumbuhan polikistik ovarium, amenorea

sekunder, oligomenorea dan infertilitas

• Tjd pada perempuan berusia 15-30 th

• Ditemukan banyak folikel berisi cairan di bawah dinding fibrosa

kortex yang mengalami penebalan

• Teka interna terlihat kekuningan karena mengalami luteinisasi

• Dx :berdasarkan anamnesis, riw. Meracke dan haid yang

normal amnorea yang lama, ada peningkatan 17 ketosteroid

dan LH  tetapi tidak terjadi LH surge, FSH dan ACTH dalam

batasan normal

• Pemeriksaan USG dan laparoskopi


Tumor epitel ovarium
Kistadenoma ovarii serosum
• Tjd pada 20-50 th dan dapat tjd pada kedua ovarium

• Dan berkisar 5-15 cm, berisi cairan serosa jernih kekuningan

• Proliferasi fokal pada dinding kista  proyeksi papilomatosa


ke tengah kista yg dapat berubah mjd kistadenofibroma

• Gambaran klinis : rasa tidak nyaman dipelvik, pembesaran


perut seperti ascites

• Terapi : eksisi dengan eksplorisasi menyeluruh pada organ


intrapelvik dan abdomen

• PP : PA
Kistadenoma ovarii musinosum
• Terjadi bilateral, Umumnya multilokuler dan lokulus yang berisi

musinosum tampak berwarna kebiruan di dalam kapsul yang

berdinding tegang.

• Dinding tumor tersusun dari epitel kolumner tinggi dengan inti sel

warna gelap terletak dibasal.

• Gambaran klinik : asimptomatik & sebagian besar pasien hanya

merasakan pertambahan BB /rasa penuh diperut

• Pada kondisi ttn : wanita pascamenopause dg tumor ini 

Hiperplasia  perdarahan pervaginam krn stroma sel tumor

mengalami luteinisasi  menghasilkan estrogen  jika tjd

berlebihan pada wanita hamil  pertumbuhan rambut berlebih


• Terapi : laparotomi  salpingooforektomi
inilateral
Kista dermoid
• Tumor terbanyak yang berasal dari sle germinativum dan banyak

terjadi pada gadis < 20 th

• Gambaran klinik : komponen utama : ektodermal, jarang

mencapai ukuran besar & terkadang bercampur dgn kistadenoma

ovarii musinosum  diameternya akan semakin besar

• Terdiri : dari sel yang telah matur  teratoma matur

• Banyak mengandung cairan kental dan berminyak krn banyak

mengandung kelenjar sebasea dan derivat ektodermal

• Pada ukuran kecil : asimptomatik

• Rasa penuh dalam perut jika ukurah tumor membesar

• Komplikasi : torsi, ruptur, perdarahan, transformasi ganas.

Anda mungkin juga menyukai