Anda di halaman 1dari 11

PELURUHAN GAMMA

DAN BAHAYA RADIASI

OLEH
Nurul Izzah (A1C316002)
Kristina BR Tarigan (A1C316032)
Aldrio Andreans M (A1C316050)
Cheptiana F Sitepu (A1C316076)
PELURUHAN GAMMA

Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar


(stabil) dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik)
yang dikenal dengan sinar gamma (𝛾).

Secara fisis dapat dijelaskan bahwa


transisi tersebut dapat terjadi karena
jika suatu inti dalam keadaan tidak
stabil maka akan mencapai tingkat
kestabilan/menuju ke tingkat dasar
LANJUTAN

Energi dari pancaran sinar


gamma diberikan oleh persamaan hf = ∆E = Ei - Ef
berikut.

Jika Ef sama dengan keadaan dasar,


pada keadaan ini inti tidak akan
memancarkan foton. Sebaliknya inti
akan memancarkan satu atau lebih
foton sebelum menuju ke keadaan
dasar, seperti yang tampak pada
Gambar 2 berikut ini.
LANJUTAN

Diagram tingkat energi yang khas dari keadaan eksitasi inti dan
beberapa transisi sinar gamma yang dapat dipancarkan. Usia-paruh
khas bagi tingkat eksitasi inti adalah 10-9 hingga 10-12 s; nilai pasti
usia paruh ini (dan aturan seleksi yang memperkenankan dan
melarang terjadinya suatu transisi) bergantung pada tinjauan terinci
lanjut
Inti tereksitasi kembali ke
keadaan dasar dengan
memancarkan foton yang
energinya bersesuaian dengan
perbedaan energy antara
berbagai keadaan awal dan
keadaan akhir dalam transisi
yang bersangkutan. Foton yang
dipancarkan oleh inti daerah
energinya berbeda-beda hingga
mencapai beberapa MeV dan
secara tradisional disebut sinar
gamma.
Energi sinar gamma yang dipancarkan sama dengan selisih antara
tingkat –tingkat energi diantara mana inti melakukan transisi
𝐸𝛾1 = 𝐸1 + 𝐸0
𝐸𝛾2 = 𝐸2 + 𝐸1
𝐸𝛾3 = 𝐸3 + 𝐸0
Energi yang dilepaskan dalam transisi diberikan kepada gamma serta
sebagai energi kinetik inti yang terpental.

Δ𝐸 = 𝐸𝛾 + 𝐸𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑝𝑖2
𝐸𝑝𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙𝑎𝑛 =
2𝑚

pi = momentum inti yang terpental = momentum gamma (dari


kekekalan momentum)
LANJUTAN

𝐸𝛾
𝑝𝑖 = 𝑝𝑔𝑎𝑚𝑚𝑎 =
𝑐
Sehingga :
𝐸𝛾2
𝐸𝑔𝑎𝑚𝑚𝑎 =
2𝑚𝑐 2
Maka :
𝐸𝛾2
Δ𝐸 = 𝐸𝛾 +
2𝑚𝑐 2
𝐸𝛾2
Δ𝐸 = 𝐸𝑥 1 +
2𝑚𝑐 2
CONTOH SOAL

Inti 12N meluruh beta ke suatu keadaan eksitasi dari 12C, yang sesudah itu
meluruh ke keadaan dasarnya dengan memancarkan sinar gamma 4,43
MeV. Berapakah energi kinetik maksimum partikel beta yang dipancarkan ?

PENYELESAIAN
Untuk menentukan nilai Q bagi peluruhan ini, pertama-tama kita perlu mencari massa
inti 12C yang dihasilkan dalam keadaan eksitasinya. Pada keadaan dasar, 12C memiliki
massa 12,000000 u, sehingga massanya dalam keadaan eksitasinya adalah :
4,43 𝑀𝑒𝑉
12,000000 𝑢 = 12,004756 𝑢
931,5 𝑀𝑒𝑉/𝑢
Oleh karena itu, nilai Q nya adalah :
Q = (12,018613 u – 12,004756 u – 2 x 0,000549 u) 931,5 MeV / u
= 11,89 MeV
Dengan mengabaikan koreksi kecil energi kinetik pental dari inti 12C, energi kinetik
maksimum elektron kita dapati sebesar 11,89 MeV.
BAHAYA RADIASI

Wanita yang mengalami pemeriksaan simpton kanker payudara dengan


sinar-x secara ‘’rutin’’, ternyata mempunyai kemungkinan yang lebih besar
untuk mengalami kanker.

Pemeriksaan sinar-x untuk wanita yang hamil, yang belum beberapa lama
dianggap sebagai pemeriksaan ‘’rutin’’, karena hal ini akan memperbesar
kemungkinan kanker pada bayinya
BAHAYA RADIASI

sumber dosis radiasi untuk setiap


orang rata-rata di amerika serikat.
Totalnya sekitar 2 milisivert per tahun
yang setara dengan dua kali dosis
yang diterima setelah dua kali sinar-
x pemeriksaan gigi. Dosis yang
sebenarnya sangat bervariasi.
Misalnya, sejumlah orang menerima
sinar-x medis lebih banyak daripada
yang lain; sinar kosmik lebih kuat
intesitasnya pada tempat yang
tinggi; konsentrasi mineral radioaktif
terdapat pada daerah tertentu, dan
sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai