Anda di halaman 1dari 11

Perdarahan pada Kehamilan Muda

Patricia Sry Citra Nabut

102014188

Kelompok A4
Skenario 5
Seorang wanita 19 tahun datang ke UGD dengan
keluhan nyeri perut dan perdarahan pervaginam sejak
1 jam yll.
Anamnesis
1. Identitas pasien

2. Keluhan utama Hasil Anamnesis


3. Keluhan tambahan

 Identitas
4. Riwayat haid : perempuan
pasien. Kapan berusiaBiasanya
pertama kali menarche? 19 tahun.
siklus haid pasien berapa lama? Kapan haid terakhir?

5. Riwayat perkawinan. Sudah berapa lama menikah? Bagaimana hubungan dengan suami?
Keluhan utama: nyeri perut dan perdarahan pervaginam secara tiba
6. Riwayat kehamilan. Ditanyakan ini kehamilan ke berapa? Berapa usia gestasi pasien?
tiba.
7. Menanyakan apakah ada keluar cairan dari vagina? Kalau ada apakah lendir atau darah? Tanyakan konsistensinya,
banyak atauPasien
tidak? mengaku belum menikah, namun terlambat menstruasi 3 bulan,
riwayat
8. Apakah ada perut
perdarahan? diurut
Darah + apakah sedikit atau banyak atau hanya berupa bercak-bercak?.
yang keluar

9. Riwayat kontrasepsi. Apakah pasien sedang pakai KB ?

10. RPD: Apakah sebelum ini pernah menderita infeksi pada vagina atau panggul?

11. Riwayat keluarga.

12. Riwayat sosial: kebiasaan merokok, pemakaian obat terlarang, dan konsumsi minuman yang beralkohol?
Pemeriksaan Fisik
• Inspeksi Hasil Pemeriksaan Fisik

• Palpasi
1. Keadaan umum: tampak sakit sedang.
2. Kesadaran: kompos mentis
• Pemeriksaan ginekologi
3. TTV: TD: 90/60 mmhg, HR: 95x/menit-- takikardi, RR: 24x/menit
4. Berat badan 50 kg dan tinggi badan 153 cm.
5. Hasil Pemeriksaan obstetrik: perut teraba membesar, uterus teraba setengah
pusat-simfisis
Pemeriksaan laboratorium antenatal rutin menurut American College of Obstetrics & Gynecology:

Umur kehamilan Jenis pemeriksaan


Permulaan hamil - Pemeriksaan hematokrit atau Hb
- Hitung darah lengkap : eritrosit, leukosit, trombosit
- Pemeriksaan urin / urinalisis
o Volume
o Warna
o Sedimen
o Kimiawi : protein
Khas Pemeriksaan
- Penunjang:
Pemeriksaan golongan darah dan Rh
- Antibodi screening
- Pemeriksaan Sifilis, rubella, hepatitis B
- Cervical sitologi
• Darah periver lengkap: kadar Hb untuk menilai anemia,leukosit dan laju endap darah
Hasil pemeriksaan Penunjang
untuk abortus septik.
• Pemeriksaan kehamilan: kadar β-hCG dapat digunakan untuk memeriksa kehamilan.
• Hb 8,6 gr/dl, Leukosit 9900/ul, Trombosit 185.000/ul

8 – 18 minggu USG untuk melihat kantung gestasi, embrio,
- denyut jantung, dll.
USG
• Pemeriksaan urin: PT test + - Amniocentesis
- Chorionic villi sampling

16-18 minggu - Maternal serum alphafetoprotein


26-28 minggu - Diabetes screening
28 minggu - Hb/hematokrit
- Antibody test untuk ibu Rh (-)
- Profilaksis Rhogam

32-36 minggu - USG


- Testing for STD
- Hb/ hematokrit
Klasifikasi Abortus
Epidemiologi

• Frekuensi perdarahan antepartum kira-kira sekitar 3% dari seluruh persalinan


• Angka kejadian abortus sukar ditentukan karena abortus provokatus banyak yang tidak
dilaporkan, kecuali bila sudah terjadi komplikasi.
Etiologi
• Abortus spontan dan tidak jelas umur kehamilannya, hanya sedikit memberi tanda atau
gejala sehingga biasanya ibu tidak
1. Penyebab melapor atau berobat.
genetik
• Kejadian yang diketahui 15-20anatomik
2. Penyebab % merupakan abortus spontan atau kehamilan ektopik.
• Sekitar 5% dari pasangan yangAutoimun
3. Penyebab mencoba hamil akan mengalami 2 keguguran yang
berurutan 4. Penyebab infeksi
• Rata-rata terjadi 5.
114 kasusLingkungan
Faktor abortus per jam.
• Sebagian besar studi menyatakan
6. Faktor Hormonal kejadian abortus spontan antara 15-20% dari semua
kehamilan. 7. Faktor Hematologik
• Kalau dikaji lebih jauh kejadian abortus sebenarnya bisa mendekati 50%. Hal ini
dikarenakan tingginya angka chemical pregnancy loss yang tidak bisa diketahui pada 2-4
minggu setelah konsepsi.
Manifestasi klinik
Kehamilan Ektopik
• Amenore
• Gejala kehamilan muda
• Nyeri perut bagian bawah --- Pada ruptur tubaektopik
• Kehamilan nyeri terjadi
terjaditiba-tiba
bila telurdan hebat,
yang menyebabkan
dibuahi berimplantasi
penderita pingsan sampai syok --- Pada abortus tuba nyeri mula-mula pada satu sisi, menjalar
ke tempat lain. dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri.
• Perdarahan pervaginam berwarna • coklat tua dalam kehamilan ektopik adalah kehamilan tuba,
Termasuk
• Pada pemeriksaan vagina terdapat nyeri goyang bila serviks digerakkan, nyeri pada perabaan,
dan kavum Douglasi menonjol karena kehamilan ovarial,
ada bekuan darahkehamilan intraligamenter, kehamilan
servikal, dan kehamilan abdominal primer atau sekunder.
Penatalaksanaan
• combined ectopoc pregnancy
(A) Ampulla, 80% (B) Ismika, 12% (C) Fimbrial, 5% (D) Interstitial,
Pasien
2% dirujuk ke rumah sakit: • compound ectopic pregnancy --- kehamilan intrauterin pada
•(E) Abdominal,
Laparotomi 1.4% (F) Ovarium 0.2% (G) Serviks 0,2%
• Salpingoektomi/salpingostomi wanita dengan kehamilan ekstra-uterin lebih dahulu --- dengan
janin sudah mati dan menjadi litopedion.
Mola Hidatidosa
Etiologi
Berkaitan dengan kromosom.
Mola hidatidosa komplet bersumber dari fertilisasi ovum tanpa
Manifestasi klinik mola hidatidosa
nukleus atau nukleusnya tidak aktif sehingga tumbuh-
kembangnya berlangsung atas dominasi inti spermatozoa.
• Amenore dan tanda-tanda
Gambaran kromosom kehamilan
pada mola hidatidosa komplet adalah 46XX
• Perdarahan
Molapervaginam berulang,
hidatidosa parsial Darah
terjadi cenderung
karena berwarna
ovum tanpa coklat
nukleus
• Pembesaran uterusfertilisasi
mengalami lebih besar darisehingga
ganda usia kehamilan
gambaran kromosomnya
• 46XY bagian janin dan tidak terdengarnya bunyi jantung janin
Tidak teraba
• Peningkatan kadar HCG
• Gambaran USG berupa badai salju atau sarang lebah

• Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang berkembang


tidak wajar di mana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh
villi korialis mengalami hidropik belum diketahui pasti.
• Ada yang menyatakan akibat infeksi, defisiensi makanan
(kekurangan protein, dan defisiensi vitamin A) --- ditandai
dengan hilangnya inti ovum
Tatalaksana
1. Abortus iminens/ mengancam:
• Tirah baring
• Analgesik untuk meredahkan nyeri
Cara Kuretase
• Pemeriksaan kadar β-hCG dan progesteron bila memungkinkan
• Evakuasi kehamilan apabila perdarahan berat dengan anemia dan hipovolemia
2.1.Abortus
Pasieninsipien
dalamdan abortus
posisi inkomplit:
litotomi
•2. Evakuasi
Suntikkansisavalium
hasil 10
konsepsi
mg dandengan
atropinkuretase
sulfat tajam
0,25 mg atau aspirasi vakum manual. Kuretase dapat
intravena
dilakukan dengan menggunakan blok paraservikal (analgesik) dan infus 10-20 U oksitosin dalam
3. NaCl 0,9% asepsis dan anti sepsis genitalia externa, vagina dan serviks
Tindakan
•4. Pada pasien dengan
Kosongkan kandung perdarahan
kemih yang tidak terkontrol, hasil konsepsi harus segera dievakuasi
3. Abortus komplit:
•5. Apabila
Pasangkan spekulum
diagnosis sudahvagina, selanjutnya
dipastikan, serviks tidak
abortus komplit dipresentasikan
memerlukandengan
terapi apapun
• Jika belum dipastikan, dapat dilakukan pemeriksaan USG untuk konfirmasi depan dan
tenakulum menjepit dinding depan porsio pada jam 12. Angkat spekulum
4.spekulum belakang dipegang oleh seorang asisten.
Missed abortion
•6. Pada
Masukkan sonde
trimester keuterus
dua, dengan hati-hati untuk
uterus dikosongkan menentukan
dengan metodebesar danarah
dilatasi dan uterus.
evakuasi. Serviks
dipersiapkan dengan menggunakan misoprostol dan/atau dilatasi pasif dengan laminaria
7. Keluarkan jaringan dengan cunam abortus, dilanjutkan dengan kuret tumpul secara
• Pilihan lain evakuasi dengan induksi kelahiran menggunakan PGE2 pervaginam
sistematis menurut putaran jarum jam. Usahakan seluruh kavum uteri dikerok.
5. Abortus septik
•8. Prinsip
Setelahterapi:
diyakinievakuasi
tak ada perdarahan,
uterus dan tindakan
antibiotikdihentikan.
parenteralAwasi tanda vital
(sebelum, 15-30
selama dan sesudah
pembersihan
menit jaringan nekrosis dengan kuretase). Pilihan antibiotik:
pasca tindakan. 9
• Ampisillin oral 500 mg/6 jam atau 1 gr IV/4 jam
• Gentamisin 1,5 mg/kgBB/8 jam diberikan IV atau IM
• Metronidazole oral 500 mg/6 jam atau 1 g IV/12 jam
• Terapi suportif: infus cairan (NaCl, ringer laktat) pemasangan kateter uri, pemberian tetanus toksoid
0,5 ml IM
• Pemeriksaan tambahan: pemeriksaan gram, kultur bakteri dari endoserviks, darah dan produk
konsepsi. Ataupun rontgen abdomen.
Pencegahan

• Usia ibu hamil lebih baik tidak < 20Prognosis


Komplikasi tahun dan tidak > 35 tahun.
Prognosis
• tergantung
Melakukanpada jenis abortus
pemeriksaan yang dialami,
dini sebelum dan ditentukan lamanya perdarahan , jika
hamil (TORCH).
• perdarahan
Perdarahan
berlangsung lama,kehamilan
mules-mules
• Kenali tanda-tanda lebihyang
dini. disertai pendataran serviks menandakan
• Perforasi uterus
prognosis
• yang buruk.harus direncanakan (sudah siap secara fisik dan emosional).
Kehamilan
• Infeksi
• Syok•hemoragik
Jarak antara
olehkehamilan tidak terlalu dekat.
karena perdarahan
• Infeksi• berat (syok
Selama endoseptik)
hamil harus cukup gizi. Kesimpuan
• Menghindari trauma.
Perdarahan selama kehamilan dapat dianggap sebagai suatu keadaan akut yang dapat
• Tidak mengkonsumsi obat-obatan yang sembarangan.
membahayakan ibu dan anak sampai dapat menimbulkan kematian. Perdarahan pada kehamilan
• Jalani pemeriksaan kandungan secara rutin.
muda adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 22 minggu. Oleh karena itu
• Kontrol penyakit kronis yang diderita seperti DM, hipertensi.
untuk kasus ini sangat dibutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Serta pentingnya kontrol
• Skrinning gen untuk meminimalisir adanya abnormalitas kromosom
ANC selama masa kehamilan
• Jangan merokok dan minum alkohol.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai