Anda di halaman 1dari 20

PERTUMBUHAN KALUS VANILI

(VANILLA PLANIFOLIA)
MENGGUNAKAN MEDIA
MURASHIGE AND SKOOG DAN
HORMON BAP DENGAN
KONSENTRASI 2,25 PPM

YUSI AZIZAH
4411416003
Latar
Belakang

Balai Benih Tanaman Perkebunan


(BBTP) Jawa Tengah terpusat di
Jalan Hasanuddin 833 – Kota
Salatiga
• BBTP merupakan 1 dari 7 balai yang dimiliki oleh Dinas
Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah.
• BBTP memiliki alat penunjang berupa laboratorium kultur
jaringan.
• Salah satu kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di BBTP adalah kegiatan
pengamatan pertumbuhan kalus vanili.
• Selain pengamatan pertumbuhan kalus
vanili, juga melakukan kegiatan yang
Kegiatan PKL dilakukan di laboratorium kultur jaringan
mulai dari persiapan sterilisasi sampai
dengan aklimatisasi.
• Pengamatan yang dilakukan
menggunakan tanaman vanili dan yang
digunakan adalah ujung daun vanili.
Persiapan Sterilisasi

Penanaman Eksplan

Aklimatisasi
• Tanaman vanili yang digunakan
merupakan tanaman dengan tinggi
± 30 cm dan diambil ujung
daunnya.
Pengamatan • Persiapan alat dan bahan
Pertumbuhan dilakukan mulai dari hari pertama
kegiatan PKL.
Kalus Vanili • Pembuatan media dilakukan pada
19 September 2019
• Penanaman Eksplan dilakukan
pada 23 September 2019
Alur Persiapan
Pengamatan
Konsultasi dengan Persiapan Alat
pembimbing lapangan dan Bahan

Penanaman Pembuatan
Pengamatan Media
Eksplan
• Induksi kalus merupakan tahapan
penting dalam hibridisasi somatik
melalui fusi protoplas untuk
menghasilkan tanaman hibrida
serta pembentukan embrio dalam
Induksi Kalus embriogenesis somatik
• Induksi kalus sangat dipengaruhi
oleh komposisi media, kondisi
lingkung-an kultur, zat pengatur
tumbuh, jenis dan genotipe
eksplan
Hormon BAP
• 6-Benzylaminopurine, benzyl adenine, BAP atau BA adalah sitokinin
sintetis generasi pertama yang memunculkan respon pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, mengatur bunga dan merangsang kekayaan
buah dengan merangsang pembelahan sel
• 6-Benzilaminopurine (BAP) merupakan salah satu sitokinin sintetik
yang aktif dan daya merangsangnya lebih lama karena tidak mudah
dirombak oleh enzim dalam tanaman
• BAP memiliki struktur yang mirip dengan kinetin dan juga aktif
dalam pertumbuhan dan proliferasi kalus, sehingga BAP merupakan
sitokinin yang paling aktif.
Prosedur
Penelitian
Sterilisasi Sterilisasi Sterilisasi Eksplan
Peralatan Akuades Ujung Daun Vanili

Sterilisasi Eksplan Sterilisasi Pembuatan


dalam LAF Media Media MS

Penanaman
Eksplan Inkubasi Pengamatan
• Sampel yang digunakan sebanyak 12
botol dan pengamatan dilakukan
seminggu sekali.
• Pada pengamatan pertama diketahui
dari 12 botol 5 diantaranya terjadi
Hasil kontaminasi.
Pengamatan
• 1 sampel diketahui mulai terlihat tanda pertumbuhan kalus
• 6 sampel lainnya belum terlihat perkembangan pertumbuhan
kalusnya
• Pada pengamatan kedua, terdapat 1 sampel baru yang mulai
terlihat pertumbuhan kalus dan 5 sampel lainnya tidak
mengalami perkembangan.
• Pada pengamatan ketiga, 1 sampel yang mengalami pertumbuhan
semakin berkembang sedikit demi sedikit dan 1 sampel lainnya
tidak mengalami perkembangan. Sedangkan 5 sampel lainnya
tidak ada perkembangan.
Sampel 1

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3


Sampel 2
Pembahasan

Terdapat metode yang dapat


digunakan untuk perbanyakan
tanaman vanili yaitu perbanyakan in
vitro dengan metode kultur
jaringan.
• Kegiatan mini praktik kerja dimulai dengan pembuatan media. Media
yang digunakan adalah media MS dan menggunakan hormon BAP
dengan konsentrasi 2,25 ppm. Media yang sudah jadi kemudian di simpan
dalam ruang penyimpanan media selama 3 hari.
• Media yang digunakan adalah media standar Murashige dan Skoog dan
hormon yang digunakan adalah hormon jenis sitokinin yaitu BAP.
• Eksplan pucuk tanaman vanili direndam dengan menggunakan bakterisida
dan fungisida untuk sterilisasi permukaan dan membersihkan eksplan dari
bahan berbahaya yang menempel pada permukaan eksplan.
• Di dalam LAF eksplan disterilisasi menggunakan bayclin yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya kontaminasi dalam proses penanaman didalam
LAF.
• Metode sterilisasi yang digunakan ternyata belum dapat memperoleh
eksplan yang steril dengan presentase yang besar (Habibah, 2013).
• Kontaminasi masih ditemukan bahkan pada minggu pertama setelah
penanaman dilakukan. Pada minggu pertama diketahui adanya
kontaminasi jamur dan pada minggu ketiga diketahui adanya
kontaminasi bakteri.
• Kontaminasi jamur terjadi pada media yang digunakan dan juga pada
eksplan pucuk tanaman vanili.
• Pertumbuhan kalus vanili dengan konsentrasi hormon BAP 2,25 ppm
dapat tumbuh meskipun tidak semua botol tumbuh kalusnya.
Pertumbuhan kalus dapat terlihat pada minggu ketiga setelah
penanaman.
• Menurut penelitian Nur Ajijah (2010) penggunaan hormon BAP
dan NAA terlihat mengalami pembentukan kalus yang berjalan
lambat.
• Kalus baru terbentuk pada minggu ke – 12 dengan presentase
eksplan yang membentuk kalus hanya 20 %.
• Berdasarkan pengamatan diketahui konsentrasi hormon BAP
dengan konsentrasi 2,25 ppm ini baik digunakan untuk
pertumbuhan kalus.
Sterilisasi eksplan vanili yang dilakukan
menggunakan bakterisida dan fungisida
diluar LAF serta bayclin dengan
konsentrasi 20 % didalam LAF.
Pertumbuhan kalus vanili dapat dilakukan
dengan menggunakan media MS dan
Simpulan penambahan hormon sitokinin berupa BAP
untuk memicu pembelahan sel. Hormon
BAP dengan konsentrasi 2,25 ppm belum
dapat digunakan untuk pertumbuhan kalus
karena dari 12 sampel yang tumbuh kalus
hanya 1 sampel saja dan 1 sampel lain
hanya terjadi pembengkakan.

Anda mungkin juga menyukai