SGD 6
SKENARIO
Kementrian kesehatan menyatakan akan terus
menyelidiki dugaan wabah flu burung di pulau Jawa
setelah dilaporkan ada beberapa turis Singapura
terkena serangan virus tersebut. Sebanyak 10 orang
turis asal Singapura dipulangkan, sementara sejumlah
turis lainnya masih diruang karantina pelabuhan.
berdasarkan Internasional health Regulation (IHR),
suatu negara harus melaporkan adanya dugaan kasus
wabah agar dapat ditangani dan antisipasi penularan
selanjutnya. Terkait hal tersebut suatu negara perlu
mewaspadai penyakit-penyakit yang termasuk dalam
PHEIC.
TERMINOLOGI
• Karantina : Tempat pengasingan atau tindakan
sebagai upaya pencegahan masuk dan
tersebarnya penyakit atau organisme dari luar
negeri atau dari suatu daerah.
• International Health Regulation : Suatu instrumen
internasional yang secara resmi mengikat untuk
diberlakukan oleh seluruh negara anggota WHO.
• PHEIC : Public Health Emergency of International
Concern Kedaruratan kesehatan masyarakat.
IDENTIFIKASI MASALAH
• Apa saja penyakit-penyakit yang termasuk
kedalam PHEIC?
• Apa manfaat dan tujuan dilakukannya
karantina?
• Apa penanganan awal yang seharusnya
dilakukan?
ANALISA MASALAH
• Apa saja penyakit-penyakit yang termasuk
kedalam PHEIC?
Jawab : Semua penyakit yang berpotensi
terhadap kesehatan masyarakat internasional
termasuk penyebab yang tidak diketahui dan
yang melibatkan kejadian atau penyakit,
contohnya : Cacar, morbili, virus polio
liar/poliomyelitis, HIV, SARS, kolera, pneumonic
plague, yellow fever, ebola, LASSA, Marburg,
dan penyakit meningokokal.
• Apa manfaat dan tujuan dilakukannya karantina?
Jawab :
Manfaat :
Mengantisipasi penularan selanjutnya
Mengurangi
Tujuan :
• Mencegah, melindungi, dan menanggulangi
penyebaran penyakit antar negara tanpa
pembatasan perjalanan dan perdagangan yang
tidak perlu.
• Apa penanganan awal yang seharusnya
dilakukan?
Jawab :
- Laporkan pada institusi kesehatan setempat.
- Isolasi.
- Disinfeksi serentak.
- Karantina.
Mapping Dugaan wabah flu
Concept burung
diselidiki
Kementerian
kesehatan
Karantina
Turis terkena
serangan virus
PHEIC IHR
LEARNING OBJECTIVES
• Mahasiswa/I mampu mengetahui,
memahami, dan menjelaskan tentang :
– PHEIC.
– Karantina (pengertian, UU, pencegahan).
– Isolasi.
IHR
• merupakan peraturan yang secara resmi
mengikat seluruh negara anggota
WHO(kecuali negara yang menolak atau
memberikan pernyataan keberatan dalam
waktu 18 bulan sejak pemberitaan
persetujuan IHR(2005) pada WHA).
ABSOLUTE/COMPLETE
QUARANTINE
KARANTINA
MODIFIED QUARANTINE
• ABSOLUTE/COMPLETE QUARANTINE
• MODIFIED QUARANTINE
UU NO. 6 Thn 1962 ttg Wabah dan UU No. 7 Thn 1968 ttg Perubahan Psl 3 UU No.
6 Tahun 1962 tentang Wabah
(telah digantikan oleh UU No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular)
JENIS PENYAKIT KARANTINA
Berdasarkan Pasal 1 Ayat (1) UU No. 1 dan UU No. 2 Tahun
1962 Tentang Karantina Laut dan Karantina Udara, Penyakit
Karantina ada 6 Jenis Penyakit.
Cara Penularan :
•Gigitan kutu tikus (Xenopsylla Chepsis),
•gigitan atau cakaran kucing,
•Gigitan pinjal Pulex Iritans
•Gigitan kutu manusia
•Secara droplet dari penderita pes paru
•Secara aerosol pada bioterorism
Penatalaksanaan
Isolasi
Desinfeksi serentak
Karantina
• Isolasi :
– bersihkan penderita, pakaian dan barang2 dari pinjal
dengan insektisida kutu
– Rujuk ke RS
– Lakukan kewaspadaan standar terhadap drainage, sekret
penderita dan kemungkinan penyebaran lewat udara
sampai 48 jam setelah terapi efektif selesai
Desinfeksi serentak :
terhadap dahak dan sekresi purulen, serta alat-alat tercemar.
• Karantina :
– kemoprofilaksis dan pengawasan ketat selama 7 hari
terhadap orang yang serumah dan kontak langsung
dengan pes paru
– Kemoprofilaksis : Tetrasiklin (15-30mg/kgBB) atau
Kloramphenicol (30mg/kgBB/hari) selama 1 minggu
setelah paparan selesai
– Pengobatan spesifik sebagai pilihan utama : Streptomycin
30mg/kgBB/hr /2 dosis
– Pengobatan alternatif : Tetracyclin 4 x 250-500mg dan
kloramphenicol 25mg/kgBB/hr/4dosis terutama pada
Meningitis pes
– Investigasi Kontak : semua orang yang kontak langsung
dengan penderita pes paru
– Investigasi sumber infeksi : binatang pengerat yang sakit
atau mati beserta kutunya.
Yellow Fever
Flavivirus
Pengawasan penderita :
•Isolasi : kewaspadaan universal terhadap darah dan cairan tubuh
paling sedikit sampai 5 hari setelah sakit, penderita dihindari dari
gigitan nyamuk
•Desinfeksi serentak : tidak dilakukan desinfeksi. Rumah penderita
dan sekitarnya disemprot dengan insektisida efektif.
•Imunisasi : bagi mereka yang kontak dengan penderita sebelumnya.
•Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi di semua tempat
yang dikunjungi penderita 3 – 6 hari sebelum mereka sakit
Perjalanan International :
Mereka yang datang dari daerah endemis Afrika dan Amerika
Selatan diwajibkan memiliki sertifikat vaksinasi yang masih
berlaku, bila belum diimunisasi, perlu dilakukan selama 6 hari
sebelum diijinkan melanjutkan perjalanannya. Demikian juga
mereka yang akan berkunjung ke daerah endemis perlu diberikan
imunisasi sebelumnya. (International Certificate of Vaccination
(ICV) untuk demam kuning berlaku mulai 10 hari sampai 10
tahun setelah imunisasi. )
KOLERA
Gambaran Klinis:
onset tiba-tiba, diawali dengan mual dan
muntah
diare berat, cair terus menerus seperti air
cucian beras,
tanpa sakit perut,.
komplikasi : dehidrasi, kolaps, asidosis, dan
hipoglikemi serta gagal ginjal. Pada kolera
gravis tanpa pengobatan dapat terjadi
kematian dalam beberapa jam. Angka CFR
50%, dengan pengabatan berkurang
menjadi 1%.
PENATALAKSAAN
Pengobatan:
1.Terapi rehidrasi agresif yaitu
a.Dehidrasi ringan – sedang ( 5-7 % dari BB ) diberikan rehidrasi oral
dengan oralit dalam 4 - 6 jam, sebanyak 1,5 x volume tinja yang hilang
dalam 4 jam sebelumnya