Menderita HIV/AIDS
diIndonesia AIB
Secara fisiologis
HIV menyerang
AIDS sistem kekebalan Meningkatkan tekanan
bahkan tubuh penderitanya. psikologis terutama
kematian pada penderitanya
maupun pada keluarga
Menurut Ross 1997 jika dan lingkungan
stress mencapai tingkat disekeliling penderita
kelelahan maka dapat
menimbulkan kegagalan
fungsi sistem imun
Pengertian
HIV (human immunodefisiensi virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh pada manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan
AIDS . Sedangkan AIDS sendiri adalah satu sindroma penyakit yang muncul secara
kompleks dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang
disebabkan oleh infeksi HIV
virus HIV didalam tubuh tidak Virus baru & protein pindah kepermukaan sel
dihancurkan oleh sel T4 helper yang baru dan masih imatur
Enzim protease HIV
Stadium I
a. Asimtomatis
b. Limfadenopati generalisata persistent (LGP)
Stadium 2
a. BB menurun <10 % dari BB semula
b. Kelainan kulit dan mukosa ringan seperti : dermatitis seboroik, infeksi
jamur kuku, ulkus oral
c. Herpes zooster dalam 5 tahun terakhir
d. Infeksi saluran nafas bagian atas berulang seperti sinusitis bakterial
KLASIFIKASI
Herper
zooster
Herpes
simpleks
Penurunan
BB
Sarkoma
kaposi
Kandidiasis
oral
Kelompok beresiko tinggi
Lesi oral
Karena kandida, herpes simpleks, sarkoma kaposi, gingivitis, lekoplakia oral,
nutris, dehidrasi, penurunan BB, keletihan
N perubahan kepribadian,
Kompleks dimensia AiDS
E kerusakan kemampuan
karena serangan langusng
U motorik, kelemahan,
HIV pada sel saraf
R disfasia dan isolasi sosial
O
L Encepalophaty akut karena sakit kepala,
O reaksi terapiutik, hipoksia, malaise, demam,
G hipoglikemia, paralise
I ketidakseimbangan total/parsial
elektrolit,meningitis/ensefalitis
Komplikasi
R
Infeksi karena
E
pneumocystic carinii,
S nafas pendek,
cytomegalovirus,
P batuk, nyeri,
virus influenza,
I hipoksia, keletihan
pneumococcus, dan
R dan gagal nafas
micobacterium
A
tuberculosis
S
I
KOMPLIKASI Efek langsung HIV
pada sel2 yang
melapisi
G intestinum
A
S Penurunan BB
T yang nyata,
R gangguan
O Anoreksia, mual, keseimbangan
I muntah, cairan dan
Manifestasi
N kandidiasis oral elektrolit,
klinik
T serta esofagus, eskoriasi kulit
E dan diare kronis perianal,
S kelemahan dan
T ketidakmampuan
I melakukan
N aktivitas sehari2
A
L
KOMPLIKASI
Dermatologik
Lesi kulit : virus herpes simpleks dan zoster,
dermatitis karena xerosis, reaksi obat dan
dekubitus
nyeri,gatal, rasa
terbakar, infeksi
sekunder dan
sepsis
KOMPLIKASI
Sensorik
Pandangan : sarkoma Kebutaan
kaposi pada
konjungtiva
Sensorik
Pendengaran : otitis
eksternal akut dan otitis
media
Penatalaksanaan
Jika sdh
terpajan
dgn
virus Perawatan suportif merupakan tindakan
HIV yang penting karena efek infeksi HIV dan
penyakit AIDS yang sangat menurunkan
keadaan umum pasien, efek tersebut
mencakup malnutrisi, kerusakan kulit,
kelemahan, imobilitas dan perubahan status
mental
Proses keperawatan
diinspeksi setiap hari
Kulit dan
untuk menemukan
membran
tanda2 lesi, ulserasi
mukosa
atau infeksi.
gejala kemerahan,
ulserasi dan adanya
bercak2 putih seperti
Rongga krim yang menunjukkan
mulut kandidiasis, daerah
perianal harus diperiksa
untuk menemukan
adanya eskorias
PENGKAJIAN
Memperbaiki status nutrisi. Status nutrisis dinilai dengan pemantauan BB, asupan
makanan, anoreksia, mual muntah, infeksi kandida pada mulut. Pengendalian
mual muntah dengan obat2 antiemetik yang diberikan secara teratur dapat
meningkatkan asupan diet pasien. Pasien dianjurkan memakan makanan yang
mudah ditelan dan menghindari makanan yang kasar, pedas ataupun lengket.
Menjaga hygiene oral sebelum dan sesudah makan harus dianjurkan
Intervensi keperawatan