Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DASAR ILMU PENGETAHUAN

DAN KEPERAWATAN
OLEH :
FRENDY SITUMORANG
172303101019
POKOK BAHASAN
1. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
DAN KEPERAWATAN
2. METODE PENYELESAIAN MASALAH SECARA
ILMIAH
3. PERAN PENELITIAN DALAM UPAYA
MENGEMBANGKAN PROFESI KEPERAWATAN
SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN DAN KEPERAWATAN
Perkembangan keperawatan sangat dipengaruhi oleh perkembangan struktur dan kemajuan
peradaban dunia.
Perkembangan keperawatan diawali pada :
1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)
2. Zaman Keagamaan
3. Zaman Masehi
4. Permulaan Abad XVI
5. Zaman Sebelum Perang Dunia Ke 2
6. Masa Selama Perang Dunia Ke 2
7. Masa Pasca Perang Dunia ke 2
8. Periode Tahun 1950
1. Zaman Purbakala (Primitive Culture)
Perkembangan keperawatan di dunia dapat diawali pertama, sejak zaman
manusia itu diciptakan (manusia itu ada). Manusia diciptakan memiliki naluri
untuk merawat diri sendiri (tercermin pada seorang ibu). Naluri yang sederhana
adalah memelihara kesehatan dalam hal ini adalah menyusui anaknya
sehingga pada harapan pada awal perkembangan keperawatan adalah
perawat harus memiliki naluri keibuan (Mother Instinc).
Dari masa Mother Instinc >> Kepercayaan Animisme >> Kemarahan Dewa-Dewa
>> Dhiakones & Philantrop.
2. Zaman Keagamaan
Perkembangan keperawatan mulai bergeser kearah spiritual dimana seseorang
yang sakit dapat disebabkan karena adanya dosa atau kutukan Tuhan. Pusat
perawatan adalah tempat-tempat ibadah sehingga pada waktu itu pemimpin
agama disebut sebagai tabib yang mengobati pasien karena ada anggapan
yang mampu mengobati adalah pemimpin agama sedangkan pada waktu itu
perawat dianggap sebagai budak yang hanya membantu dan bekerja atas
perintah pemimpin agama.
3. Zaman Masehi
Keperawatan dimulai pada saat perkembangan agama Nasrani, dimana pada
saat itu banyak terbentuk Diakones (deaconesses) yaitu suatu organisasi wanita
yang bertujuan untuk mengunjungiorang sakit sedangkan laki-laki diberi tugas
dalam memberikan perawatan untuk mengubur bagi yang meninggal,
sehingga pada saat itu berdirilah rumah sakit di Roma seperti Monastic Hospital.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti ilmu pasti, kimia,
kesehatan, dan obat-obatan. Sebagaimana dalam Al-Qur’an dituliskan
pentingnya menjaga kebersihan diri,makanan, lingkungan dan lain-lain.
Perkembangan tersebut melahirkan tokoh Islam dalam keperawatan yang
dikenal dengan nama Rufaidah.
4. Permulaan Abad XVI
Pada masa ini, struktur dan orientasi masyarakat berubah dari agama menjadi
kekuasaan, yaitu perang, eksplorasi kekayaan dan semangat kolonial. Gereja
dan tempat-tempat ibadah ditutup, padahal tempat ini digunakan oleh orde-
orde agama untuk merawat orang sakit. Dengan adanya perubahan ini,
sebagai dampak negatifnya bagi keperawatan adalah berkurangnya tenaga
perawat. Untuk memenuhi kurangnya perawat, bekas wanita tuna susila yang
sudah bertobat bekerja sebagai perawat.
5. Zaman Sebelum Perang Dunia Ke 2
Zaman sebelum perang dunia kedua,pada masa perang dunia ke dua ini timbul
prinsip rasa cinta sesama manusia dimana saling membantu sesama manusia
yang membutuhkan. Pada masa sebelum perang dunia kedua ini tokoh
keperawatan Florence Nightingale (1820-1910) menyadari adanya pentingnya
suatu sekolah untuk mendidik para perawat. Florence Nightingale mempunyai
pandangan bahwa dalam mengembangkan keperawatan perlu disiapkan
pendidikan bagi perawat, ketentuan jam kerja perawat, dan
mempertimbangkan pendapat perawat. Usaha Florence adalah dengan
menetapkan struktur dasar dipendidikan perawat diantaranya mendirikan
sekolah perawat, menetapkan tujuan pendidikan perawat serta menetapkan
pengetahuan yang harus dimiliki oleh calon perawat.
6. Masa Selama Perang Dunia Ke 2
Selama masa perang ini timbul tekanan bagi dunia pengetahuan dalam
penerapan teknologi akibat penderitaan yang panjang sehingga perlu
meningkatkan diri dalam tindakan perawat mengingat penyakit dan korban
perang yang beraneka ragam.
7. Masa Pasca Perang Dunia Ke 2
Masa ini masih berdampak bagi masyarakat seperti adanya penderitaan yang
panjang akibat perang dunia kedua, dan tuntutan perawat untuk meningkatkan
masyarakat sejahtera semakin pesat.
Upaya-upaya dalam tindakan pelayanan kesehatan seperti pelayanan kuratif,
preventif, dan promotif, dan juga terdapat kebijakan Negara tentang peraturan
sekolah perawat. Pada masa itu perkembangan perawat dimulai adanya sifat
pekerjaan yang semula bersifat individu bergeser kea rah pekerjaan yang
bersifat tim. Pada tahun 1948, perawat diakui sebagai profesi sehingga pada
saat itu pula terjadi perhatian dalam pemberian penghargaan pada perawat
atas tanggung jawabnya dalam tugas.
8. Periode Tahun 1950
Pada masa itu perawat sudah mulai menunjukkan perkembangan khususnya
penataan pada system pendidikan. Hal tersebut terbbukti di Negara Amerika
sudah dimulai pendidikan setingkat master dan doctoral. Dan penerapan proses
keperawatan sudah mulai dikembangkan dengan memberikan pengertian
bahwa perawatan adalah suatu proses, yang dimulai.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
KEPERAWATAN DI INDONESIA
1. Masa Penjajahan Belanda
2. Masa Penjajahan Inggris (1812 – 1816)
3. Masa Penjajahan Jepang (1942 – 1945)
4. Zaman Kemerdekaan
1. Masa Penjajahan Belanda
Perawat berasal dari Indonesia disebut sebagai verpleger dengan dibantu oleh
zieken oppaser sebagai penjaga orang sakit, perawat tersebut pertama kali
bekerja di rumah sakit Binnen Hospital yang terletak di Jakarta pada tahun 1799
yang bertugas untuk memelihara kesehatan staf dan tentara Belanda.
2. Masa Penjajahan Inggris (1812-1816)
Gurbernur Jenderal Inggris ketika VOC berkuasa yaitu Raffles sangat
memperhatikan kesehatan rakyat. Dengan moto kesehatan adalah milik
manusia.
3. Masa Penjajahan Jepang (1942-1945)
Pada masa ini perkembangan keperawatan mengalami kemunduran, dan
dunia keperawatan di Indonesia mengalami zaman kegelapan. Tugas
keperawatan dilakukan oleh orang-orang tidak terdidik, pimpinan rumah sakit
diambil alih oleh Jepang, akhirnya terjadi kekurangan obat sehingga timbul
wabah.
4. Zaman Kemerdekaan
- Pada tahun 1949 dibangun balai pengobatan.
- Pada tahun 1952 didirikan Sekolah Guru Perawat dan Sekolah Perawat
setingkat SMP.
- Pada tahun 1962 telah dibuka Pendidikan keperawatan setara Diploma,
- Pada tahun 1985 untuk pertama kalinya dibuka pendidikan keperawatan
setingkat dengan sarjana yang dilaksanakan di Universitas Indonesia dengan
nama program studi Ilmu Keperawatan.
METODE PENYELESAIAN MASALAH
SECARA ILMIAH
1. Pengamatan
2. Pertanyaan
3. Hipotesis/ asumsi
4. Eksperimen
5. Simpulan
PENGAMATAN
Adalah salah satu keterampilan proses yang mendasar.
Pengamatan terbagi menjadi 2 yakni kualitatif dan kuantitatif.
Pengamatan Kualitatif dilakukan dengan menggunakan indera
penglihatan, pendengaran, pembau, peraba, dan pengecap
tanpa mengacu pada satuan yang baku. Sebaliknya,
pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur
yang mengacu pada satuan pengukuran baku disebut
Pengamatan Kuantitatif.
PERTANYAAN
Pertanyaan atau masalah dapat diajukan setelah hasil
pengamatan diperoleh.
HIPOTESIS / ASUMSI
Merupakan dugaan sementara yang masih membutuhkan
pengujian. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan.
EKSPERIMEN
Eksperimen dilakukan untuk memperoleh data yang dapat
mendukung atau menolak hipotesis. Data tersebut kemudian
dianalisis untuk mengetahui hasil dari eksperimen.
SIMPULAN
Suatu simpulan dianggap benar jika eksperimen tersebut dapat
diulang dan mendapatkan simpulan yang sama.
PERAN PENELITIAN DALAM UPAYA
MENGEMBANGKAN PROFESI
KEPERAWATAN

 Penelitian keperawatan di tahun 1990-an


Tahun 1991 ANA merevisi Standards of Clinical Nursing Practice. Dalam standar
tersebut ANA merekomendasikan agar perawat dapat memasukkan/melaksakan
temuan ilmiah dalam praktik klinis untuk memperbaiki kesehatan, mencegah
penyakit & meminimalkan penyakit akut/kronis.
JENIS PENELITIAN

 Penelitian Kuantitatif :
1. Bersifat objektif dan sistematis.
2. Data yang dicari bersifat numerik (kuantitatif)

 Penelitian Kualitatif :
1. Bersifat subjektif
2. Data yang dicari bersifat kualitatif tentang
pengalaman dan perasaan/emosi.
3. Berdasarkan tujuan, metoda, kelengkapan, kesinambungan
(waktu), tempat dan aktivitas dan dapat digambarkan

4. Triangulasi (penggunaan lebih dari satu metode dalam


mempelajari suatu penomena melalui; Theoritical, data,
invertigasi, dann sebagainya.
LINGKUP DAN AREA PENELITIAN KEPERAWATAN

Lingkup penelitian keperawatan termasuk dalam penelitian


kesehatan serta bersumber pada penelitian epedemiologi kesehatan
serta dalam area penelitian keperawatan sebagai berikut;
Pre Klinik :

 Keperawatan dasar
1. Dasar Keperawatan
2. Administrasi dan Manajemen Keperawatan dan
Kesehatan
3. Pendidikan Keperawatan
4. Teori terkait (kedokteran, farmasi, kesehatan
masyarakat, psikologi, sosial dll)
Klinik:
 Keperawatan Reproduksi (Maternal Perinatal)
1. Keperawatan Pediatrik
2. Keperawatan Medikal Bedah
3. Keperawatan Psikiatrik
Komunitas :

 Keperawatan Keluarga
1. Keperawatan Komunitas
2. Keperawatan Gerontik dan Kelompok khusus
3. Keperawatan Kesehatan Matra dan kesehatan kerja
PROSES (TAHAPAN KEGIATAN) PENELITIAN

1. Tahap Perencanaan (Pembuatan Proposal)


2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Analisa Data
4. Tahap Pelaporan
Daftar Pustaka

 Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
 Samba, Suharyati. 2009. Perjalanan Keperawatan Indonesia.
Bandung: Yayasan Nusantara

Anda mungkin juga menyukai