terhadap benda asing yang berpotensi menyebabkan penyakit pada tubuh Benda asing yang dimaksud termasuk bakteri, virus, jamur, parasit protozoa dan patogen lainnya Sistem imun juga bermaksud menghentikan perkembangan sel tumor atau kanker Menyerang benda asing yang masuk ke tubuh Menghancurkan sel-sel mati Menghancurkan sel yang berkembang dengan abnormal Sel yang berperan dalam sistem imun sebagian berasal dari sumsum tulang Spesifik & Non-Spesifik Merupakan sistem imun yang sudah ada dalam tubuh Tidak dapat mendeteksi benda asing yang baru bagi tubuh Reaksi nya relatif lebih cepat terhadap benda asing yang dikenali Berfungsi untuk banyak jenis antigen Termasuk: reaksi inflamasi, interferon, sel natural killer, sistem komplemen Merupakan sistem imun yang berkembang setelah individu tumbuh Antibodi yang aa untuk antigen spesifik Reaksinya tidak secepat sistem imun non- spesifik Mempunyai mekanisme immunological memory Termasuk: limfosit B dan limfosit T Terdiri atas berbagai jenis limfosit/antibodi dalam bentuk immunoglobin Jenis immunoglobin: IgA, IgD, IgE, IgG, IgM Immunoglobulin A: mencegah masuknya virus melalui jaringan epitel (air liur, air mata, kolostrum, susu) Immunoglobulin D: memicu diferensiasi jaringan limfosit B menjadi sel plasma dan sel limfosit B memori Immunoglobulin E: merupakan reaksi terhadap alergi Immunoglobulin G: untuk menembus plasenta agar menurunkan kekebalan dari ibu ke janin pada 20 minggu pertama kehamilan Immunoglobulin M: merupakan antibodi pertama yang menyerang antigen Netralisasi: menetralkan antigen Aglutinasi: menggumpalkan antigen Presipitasi: dengan mengendapkan antigen Lisis: dengan memecah antigen Hipersensitifitas: sistem imun menanggapi berlebihan terhadap antigen Autoimun: hilangnya toleransi terhadap sistem imun diri sendiri Defisiensi imun: berkurangnya respon sistem imun karena kebiasaan hidup Defisiensi imun dapatan: karena penyakit tertentu yang onset sebelumnya