Anda di halaman 1dari 21

INDUSTRIALISASI

DI INDONESIA
KELOMPOK 3
Synna Herma C (186200005)
Nadip Firgianto (186200015)
Riska Dwi Sulastri (186200018)
Ahmad Salman (186200023)
Elisa Rahayu (186200029)
Annisa Augianti P (186200031)
PENGERTIAN INDUSTRIALISASI
• Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku,
barang setengah jadi atau barang jadi menjadi barang yang bermutu tinggi dalam
penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.
Industri merupakan bagian dari proses produksi. Bahan-bahan industri diambil
secara langsung maupun tidak langsung, kemudian diolah, sehingga menghasilkan
barang yang bernilai lebih bagi masyarakat.
• Industrialisasi adalah proses percepatan pertumbuhan produksi barang industri
yang dilaksanakan di dalam negri, yang diimbangi dengan pertumbuhan yang
serupa di bidang permintaannya (yang berasal dari dalam negri sendiri maupun
luar negri).
JENIS-JENIS INDUSTRI

Berdasarkan Tenaga Berdasarkan Bahan Berdasarkan Proses


Kerja Mentah Produksi
BERDASARKAN TENAGA KERJA
1. Industri Rumah Tangga, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat
orang. Industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja adalah anggota keluarga,
dan pemilik juga pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri. Contoh: Industri
Anyaman, industri kerajinan, industri tempe, industri tahu, dan industri makanan ringan.
2. Industri Kecil, yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang. Ciri
industri kecil adalah memiliki modal yang relatif kecil, tenaga kerja berasal dari lingkungan
sekitar ataupun saudara. Misalnya industri genteng, industri batu bata, industri pengolahan
rotan.
3. Industri Sedang, yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20-99 orang. Ciri industri
ini adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu, dan
pimpinan perusahaan memiliki kemampuan manajerial tertentu. Misalnya industri konveksi,
industri bordir, dan industri keramik.
4. Industri Besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang. Ciri industri ini
adalah memiliki modal besar yang dihimpun dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja
harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemampuan
dan kelayakan. Misalnya industri tekstil, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
BERDASARKAN BAHAN MENTAH
1. Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh
dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya industri minyak goreng, industri gula,
industri kopi, industri teh, dan makanan.
2. Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal
dari hasil pertambangan. Misalnya industri semen, industri baja, industri BBM.
3. Industri Jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah
dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya industri
perbankan, industri perdagangan, pariwisata, transportasi, seni dan hiburan.
BERDASARKAN PROSES PRODUKSI
1. Industri Hulu, yaitu industri yang hanya mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi. Industri ini sifatnya hanya
menyediakan bahan baku untuk kegiatan industri yang lain. Misalnya
industri kayu lapis, industri aluminium, industri pemintalan, dll.
2. Industri Hilir, yaitu industri yang mengolah barang setengah jadi
menjadi barang jadi sehingga barang tersebut dapat langsung
dipakai oleh konsumen
KONSEP DAN TUJUAN INDUSTRIALISASI
• Awal konsep industrialisasi adalah Revolusi industri abad 18 di Inggris,
kemudian penemuan metode baru dalam pemintaan dan penemuan kapas yang
menciptakan spesialisasi produksi dan peningkatan produktivitas faktor produksi.
• Industrialisasi merupakan suatu proses interaksi antara perkembangan teknologi,
inovasi, spesialisasi dan perdagangan dunia untuk meningkatkan pendapatan
masyarakat dengan mendorong perubahan struktur ekonomi.
TUJUAN PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL

• Meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri


• Meningkatkan ekspor Indonesia dan pemberdayaan pasar dalam negeri
• Memberikan sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian
• Mendukung perkembangan sektor infrastruktur
• Meningkatkan kemampuan teknologi
• Meningkatkan pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk
• Meningkatkan penyebaran industri
FAKTOR-FAKTOR PENDORONG
INDUSTRIALISASI
• Kemampuan teknologi dan inovasi
• Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
• Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki
industri dasar/primer/hulu dan industri tengah akan mengalami proses
industrialisasi lebih cepat.
• Besar pangsa pasar dalam negri yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan
jumlah penduduk.
• Cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri
unggulan dan insentif yang diberikan.
• Keberadaan SDA. Negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam
industrialisasi.
• Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi
industri orientasi ekspor.
PERKEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI
MANUFAKTUR NASIONAL
• Sektor industri diyakini sebagai sektor yang dapat memimpin sektor-sektor lain dalam sebuah
perekonomian menuju kemajuan. Produk-produk industrial selalu memiliki “dasar tukar” (terms of
trade) yang tinggi atau lebih menguntungkan serta menciptakan nilai tambah yang lebih besar
dibandingkan produk-produk sektor lain. Hal ini disebabkan karena sektor industri memiliki variasi
produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada
pemakainya.

• Industrialisasi dianggap sebagai “obat mujarab” (panacea) untuk mengatasi masalah pembangunan
ekonomi di negara-negara berkembang. Kadar keindustrian perekonomian merupakan sumber
kekayaan, kekuatan, dan keadaan seimbang di negara-negara maju.

• Industri manufaktur merupakan kontributor utama dalam pertumbuhan industrialisasi di Asia


tenggara dan Asia Timur. Di Indonesia kontribusi output dari sektor industri manufaktur terhadap
pembentukan PDB masih relatif kecil, walaupun laju pertumbuhan output rata-ratanya termasuk
tinggi dibanding Negara-negara ASEAN lainnya. Struktur ini menandakan Indonesia belum
merupakan Negara dengan tingkat industrialisasi yang tinggi dibandingkan negara lain, seperti
Malaysia dan Thailand
PERMASALAHAMAN DALAM INDUSTRI
MANUFAKTUR NASIONAL
• Masalah Investasi
Investasi lebih banyak didominasi oleh investasi ke sektor jasa. Porsi investasi penanaman modal dalam
negeri (PMDN) ke sektor jasa naik signifikan dari 37,8% pada 2016 menjadi 45,6% pada 2017. Bahkan,
porsi investasi penanaman modal asing (PMA) ke sektor jasa meloncat dari 26,8% ke 40,3% dari total
investasi. Sementara itu, porsi investasi ke sektor industri pengolahan atau manufaktur baik PMA
maupun PMDN terus merosot dari 54,8% pada 2016 menjadi 39,7% pada 2017.
• Masalah Daya Saing
Daya saing sektor industri Indonesia saat ini semakin tertinggal dari negara tetangga, seperti Vietnam
dan Thailand. Dia mencontohkan industri tekstil di Indonesia kurang produktif dikarenakan mesin-mesin
yang digunakan sudah tua. Kondisi ini terjadi juga di beberapa sektor industri strategis lainnya.
• Masalah Sumber Daya Manusia (SDM)
Sektor industri juga tidak akan dapat tumbuh secara signifikan tanpa SDM yang berkualitas, terutama
dari tingkat pendidikannya. Saat ini di Indonesia tersedia kebanyakan hanya tamatan SMP. Porsi tenaga
kerja lulusan SMP mencapai 70% total tenaga kerja. Selain itu ada beberapa ketidaksesuaian dalam
kebutuhan infrastruktur dan realisasi pembangunan yang berjalan selama ini.
STRATEGI PEMBANGUNAN SEKTOR
INDUSTRI

Strategi substitusi Strategi Menurut


Strategi promosi ekspor
impor (Inward Kementerian
(Outward Looking)
Looking) Perindustrian Indonesia
STRATEGI SUBSTITUSI IMPOR (INWARD
LOOKING)
• Kebijakan memproduksi di dalam negeri terhadap barang-barang yang tadinya
diimpor, dan bertujuan mengembangkan industri berorientasi domestik yang
dapat menggantikan produk impor.
• Negara yang menggunakan strategi ini adalah Korea & Taiwan
STRATEGI PROMOSI EKSPOR (OUTWARD
LOOKING)
• Beorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam
negeri yang memiliki keunggulan bersaing.
• Salah satu alternatif mengatasi cepat jenuhnya pasar domestik
• Umumnya dilakukan setelah berhasil melaksanakan subtitusi impor, tetapi aada juga
dilakukan secara bersamaan.
STRATEGI PEMBANGUNAN SEKTOR INDUSTRI
MENURUT KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
INDONESIA
1. Mengembangkan industri hulu dan menengah berbasis sumber daya alam (SDA)
2. Mengendalikan ekspor bahan mentah dan sumber energi
3. Meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM)
industri
4. Mengembangkan wilayah pusat pertumbuhan industri, kawasan industri dan
sentra industri kecil dan menengah (IKM)
5. Menyediakan langkah-langkah afirmatif berupa perumusan kebijakan, penguatan
kapasitas kelembagaan dan pemberian fasilitas
INDUSTRI 4.0
• E-Commerce dan online shop
• Mobil tanpa pengemudi
• Robot
• FinTech
SEKIAN..
TERIMAKSIH…..

Anda mungkin juga menyukai