Manajemen Biro Iklan
Manajemen Biro Iklan
BIRO IKLAN
BIRO IKLAN
Biro iklan (advertising agency) = suatu organisasi usaha
yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi,
mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau
komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan
dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut.
next
Kunci keberhasilan seorang Perencana Strategis dalam
memecahkan masalah klien adalah:
1) pemahaman yang mendalam mengenai produk/jasa
klien dan
2) pemahaman yang mendalam mengenai konsumen dari
produk/jasa klien. Termasuk dalam pengertian
“produk/jasa klien” adalah seluruh pesaing-pesaingnya.
Bagaikan seorang jenderal dalam suatu medan perang,
Perencana Strategis mempunyai peran yang kritikal dalam
menentukan arah strategi komunikasi periklanan atas
suatu produk/jasa.
next
Kemampuan berpikir secara analitis (baik
kuantitatif maupun kualitatif) dan konseptual
yang kuat dan tajam
Menguasai teknik-teknik penelitian/riset
Mempunyai apreasi yang baik atas nilai-nilai
seni/kreatifitas
Mempunyai wawasan yang luas
Kemampuan melakukan presentasi dengan
baik dan jelas, termasuk disini adalah
kemampuan ’menjual’ suatu ide atau solusi
next
3.Kreatif
Departemen = sebagai ‘dapur’ dari suatu biro iklan. Di dep.
ini permasalahan komunikasi pemasaran klien dicoba
dipecahkan.
Tim kreatif memperoleh masukan dari para Perencana
Strategis. Kualitas dari taklimat yang diperoleh dari
Perencana Strategis inilah yang akan menentukan titik
awal kualitas keluaran dari suatu tim kreatif;
next
Tim kreatif umumnya terdiri dari 2 fungsi utama;
Fungsi Pengarah Seni (Art Director)
Fungsi Penulis Naskah (Copywriter).
Pengarah Seni bertanggung-jawab untuk menemukan ide-
ide yang bersifat visual.
Penulis Naskah akan mencari ide-ide yang bersifat verbal
(baik tulisan maupun lisan, tergantung jenis media iklan
yang digunakan).
next
Beberapa kualifikasi yang akan mendukung
keberhasilan seseorang dalam mengawali
karirnya dalam fungsi ini ;
next
Negosiator Media bertanggung jawab untuk melakukan negosiasi
baik dari sisi harga pemasangan iklan di media massa, waktu
pemasangan, maupun hal-hal yang berkaitan dengan ‘ukuran’
(space) iklan di suatu media massa.
Idealnya diharapkan iklan suatu produk dapat dipasang dengan
harga semurah mungkin, di tempat/waktu yang paling efektif
dalam menjangkau sasaran konsumennya dan dengan
memperoleh ‘ukuran’ (space) iklan yang seluas/selama
mungkin.Pelaksana Media (Media Implementor/Buyer)
bertanggung-jawab mengimple-mentasikan rancangan dan
strategi pemasangan iklan yang disusun oleh Perencana Media
dan memastikan bahwa target efektifitas dan efisiensi yang telah
disepakati dengan klien dapat tercapai.
next
Menguasai ilmu statistik (pengolahan data dan
analisa data kuantitatif)
Mempunyai wawasan yang luas, khususnya
mengenai kondisi media massa
Kemampuan bekerja dalam tim
Kemampuan melakukan presentasi (khususnya
bagi Perencana Media)
Kemampuan bernegosiasi (khususnya bagi
Negosiasi Media)
Kemampuan bekerja dengan detil/teliti tapi tetap
dengan kecepatan kerja yang tinggi
Kemampuan mengambil keputusan dalam waktu
yang singkat (khususnya bagi Pelaksana Media)
Beberapa kualifikasi yang akan mendukung
keberhasilan seseorang dalam mengawali
karirnya dalam fungsi ini adalah:
Ke empat departemen di atas boleh dikatakan sebagai empat pilar utama
dalam suatu biro iklan. Dalam perkembangannya saat ini, suatu biro iklan saat
ini bisa saja tidak memiliki ke empat pilar tersebut.
Biro iklan yang melakukan hal ini akibatnya hanya berfungsi sebagai biro iklan
kreatif (creative agency atau sering pula disebut sebagai brand agency). Bila
Anda ingin mengirimkan lamaran ke suatu biro iklan, pastikan bahwa posisi
yang Anda incar memang ada pada perusahaan tersebut. Selain ke empat pilar
di atas, ada beberapa departemen lainnya yang mempunyai fungsi yang
menunjang keberhasilan ke empat departemen tersebut. Berikut ini uraian
singkat dari beberapa departemen penunjang tersebut:
next
1.Studio Kreatif
Departemen ini bertanggung-jawab untuk
merubah ide-ide yang ditemukan oleh tim kreatif
(Pengarah Seni ataupun Penulis Naskah)
kedalam bentuk yang dapat lebih “mudah” dilihat
dan dipahami oleh orang kebanyakan.
Sederhananya: tugas mereka adalah
memvisualisasikan ide-ide yang awalnya hanya
bersifat “dalam angan-angan” atau baru berupa
coretan-coretan sederhana. Jadi, kecuali materi
iklan itu hanya berbentuk audio (suara), maka
untuk materi-materi lainnya, peran studio ini
akan dibutuhkan.
Staf Studio yang menggunakan kemampuan
tangannya (secara manual) dalam memvisualisasikan
suatu ide disebut Visualizer. Individu ini harus
mempunyai keahlian menggambar yang tinggi dalam
berbagai gaya sesuai dengan kebutuhan dari tim
kreatifnya. Selain secara manual, visualiasi ide
tersebut juga dapat dilakukan dengan bantuan
peralatan komputer dan perangkat lunak. Individu
yang mampu melakukan hal ini disebut sebagai
Graphic Designer. Seorang Graphic Designer harus
mampu menangkap ide-ide yang disampaikan tim
kreatifnya dan menggunakan segala kemampuannya
dan penguasaannya atas perangkat komputer dan
perangkat lunaknya untuk menghasilkan karya grafis
yang diharapkan oleh tim kreatifnya.
Untuk materi-materi yang akan membutuhkan proses
lebih lanjut seperti iklan televisi, maka hasil akhir dari
departemen ini adalah gambar-gambar visual yang
akan digunakan sebagai patokan/bimbingan bagi
penuntasan proses selanjutnya oleh rumah produksi
iklan televisi (dikenal dengan istilah story-
board).Seorang staf Studio Kreatif juga diharapkan
mempunyai pengetahuan mengenai
pengaruh/psikologi warna, komposisi disain, jenis-
jenis huruf (font), efek cahaya, jenis-jenis media
iklan (jenis-jenis kertas, plastik dan bahan-bahan
lainnya yang bisa menjadi media iklan) dan dalam
beberapa penugasan dibutuhkan pula keahlian dalam
memahami bentuk secara 3 dimensi.
Satu catatan kecil yang Penulis ingin sampaikan disini
bahwa masih sering terjadi kesalah-pahaman di antara
pelamar pekerjaan ke biro iklan yang mencampur-adukan
pemahaman antara fungsi Pengarah Seni (Art Director)
dengan Graphic Designer. Satu hal yang membedakan
secara nyata ke dua fungsi ini adalah bahwa seorang
Pengarah Seni tidaklah dituntut kemampuannya dalam
menggambar secara manual ataupun dalam penguasaan
perangkat lunak yang berkaitan dengan disain grafis.
Seorang Pengarah Seni dituntut untuk lebih memfokuskan
daya pikirnya dalam penciptaan ide-ide yang orisinil dan
kreatif.
2.Produksi Cetak dan Audio Visual
Departemen ini bertanggung-jawab untuk
meneruskan proses kerja yang dilakukan di
departemen Studi Kreatif sampai suatu materi
iklan benar-benar siap ditayangkan. Produksi
Cetak bertanggung-jawab untuk bekerja sama
dengan percetakan sehingga menghasilkan
materi-materi iklan cetak. Sedangkan Produksi
Audio Visual akan bekerja sama dengan rumah
produksi iklan TV maupun rumah produksi radio
untuk menghasilkan iklan-iklan TV atau radio.
Kunci keberhasilan dari departemen ini
dapat diukur dari beberapa kriteria
berikut:
Events Marketing:
Bertugas untuk mencari bentuk-bentuk kegiatan (events) yang dapat
mendukung promosi suatu produk. Kegiatan itu bisa berupa: pertunjukan
musik, demo penggunaan suatu produk, lomba olah-raga, pameran, dan lain
sebagainya.
Retail Marketing:
Bertugas untuk mencari celah-celah media baru yang ada di area transaksi
(retail area) untuk menggugah minat konsumen. Contoh sederhananya antara
lain: pemasangan poster di dekat konter pembayaran, pemasangan materi-
materi iklan di suatu warung, pemasangan stiker promosi di lantai sautu toko,
pemasangan rak/lemari pajang khusus (booth) disuatu supermarket dan lain
sebagainya.
Sponsored Program:
Bertugas mencari kemungkinan suatu promosi dapat ”ditempelkan” dalam
bentuk mensponsori suatu kegiatan yang sudah ada atau menciptakan suatu
kegiatan/program khusus. Program yang paling umum disponsori adalah film-
film atau program di televisi ataupun program di radio. Tapi kegiatan ini telah
berkembang cukup jauh sehingga saat ini bahkan suatu film bioskop-pun
dapat disponsori oleh suatu produk.
1. Kreatifitas (Creativity):
Kreatifitas adalah inti kehidupan dari suatu perusahaan
periklanan. Jiwa kreatifitas harus mengalir di seluruh
departemen dan di seluruh perusahaan periklanan, bukan
hanya kewajiban dari tim/departemen kreatif saja.
2. Semangat dan Kecintaan Terhadap Pekerjaan (Passionate):
yang maksimum hanya dapat muncul bila ada semangat kerja untuk selalu
mencapai yang terbaik dan menimbulkan kekaguman bagi semua pihak.
Menghargai tiap kontribusi dari tiap individu untuk membangun suasana kerja
yang saling percaya hingga karyawan memunculkan seluruh pontensi-potensi
mereka semaksimal mungkin.
5. Proaktif (Proactive):
Individu yang proaktif adalah inti suatu tim yang mampu
berprestasi maksimal untuk menciptakan ide-ide yang
mengagumkan. Perusahaan periklanan mendukung dan
mendorong karyawannya untuk melakukan inisiatif dan
bertanggung-jawab penuh dalam menciptakan dan
mendukung ide-ide yang cemerlang tersebut.
6. Ceria (Fun):
Suasana kerja yang menyenangkan dibutuhkan untuk
merangsang dan terus menjaga tingkat enerji dan
kreatifitas yang tinggi sehingga perlu diciptakan suasana
yang menyenangkan bagi semua orang dengan tetap
menjaga rasa saling menghargai satu sama lain.