Anda di halaman 1dari 19

SISTEM ASURANSI

KESEHATAN DI INDONESIA

Oleh Kelompok IV :
FITRIANA UTAMI
SITI HAYATUN
INDONESIA
• Jumlah penduduk pada tahun
2015 sebesar 255.461.686 jiwa,
yang terdiri atas 128.366.718
jiwa penduduk laki-laki dan
127.094.968 jiwa penduduk
perempuan
• Pertumbuhan ekonomi di
Indonesia tahun 2015 sebesar
5,04%, sedikit meningkat
dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi tahun
2014 namun lebih rendah
dibandingkan tahun 2012 dan
2013.
• Tahun 2011-2015 Angka Buta
Huruf cenderung menurun dari
7,56% tahun 2011 menjadi 4,78%
pada tahun 2015
SEJARAH ASURANSI KESEHATAN DI INDONESIA
Pemerintah Indonesia sudah mulai mencoba memperkenalkan prinsip
asuransi sejak tahun 1947. Seperti yang berkembang di negara maju, asuransi
kesehatan berkembang dimulai dengan asuransi sosial dalam bidang kecelakaan
dan penyakit akibat kerja. Pada waktu itu Pemerintah mewajibkan semua
perusahaan untuk mengasuransikan karyawannya terhadap kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Namun, karena situasi keamanan dalam negeri pasca
kemerdekaan belum stabil, maka upaya tersebut belum memungkinkan untuk
terlaksana dengan baik (Thabrany, 2003).
Di tahun 1960 pemerintah mencoba memperkenalkan lagi konsep asuransi
kesehatan melalui Undang-undang Pokok Kesehatan tahun 1960 yang
mengamanahkan pengembangan ‘dana sakit,’ yang bertujuan untuk menyediakan
akses pelayanan kesehatan untuk seluruh rakyat. Akan tetapi karena berbagai
kesulitan sosial ekonomi, maka perintah undang-undang tersebut sama sekali tidak
bisa dilaksanakan (Putri, 2003).
ASURANSI KESEHATAN
• mengikat diri kepada tertanggung (premi)Merupakan suatu perjanjian
dimana penangung
• Adalah suatu sistem pembiayaan kesehatan yang berjalan berdasarkan
konsep risiko.
• Dalam sistem asuransi kesehatan, risiko sakit secara bersama-sama di
tanggung oleh peserta dengan membayar premi yang dikelola
penanggung (adanya prinsip gotong-royong).
Unsur-unsur :
1. Tertanggung (Pasien).
2. Penanggung (Perusahaan Asuransi)
3. Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK).
PENGELOLAAN ASURANSI
Asuransi Sosial
Jenis asuransi ini dikelola oleh pemerintah atau
BUMN. Menurut UU No.2 tahun 1992, disebutkan
Asuransi Komersial bahwa program asuransi sosial adalah program
Asuransi komersial asuransi yang diselenggarakan secara wajib
berbasis kepada berdasrkan suatu UU dengan tujuan memberikan
kepesertaan sukarela dan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat.
biasanya dikelola oleh Dalam UU ini disebutkan bahwa program asuransi
sosial hanya dapat dilaksanakan oleh Badan Usaha
badan usaha swasta yang
Milik Negara (BUMN) contohnya Badan
bertujuan untuk mencari Penyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS).
keuntungan .
Tabel Perbedaan prinsip Asuransi Sosial dan Asuransi Komersial
BPJS
• Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan
hukum yang berfungsi menyelenggarakan program jaminan
kesehatan bagi seluruh masyarakat indonesia termasuk warga
asing yang bekerja paling singkat 6 bulan di indonesia. Peserta
BPJS terdiri dari bantuan iuran (PBI) yang terdiri dari fakir
miskin serta orang tidak mampu, dan golongan non PBI
/Peserta dari peralihan Askes (UU BPJS 2011).

BPJS

BPJS BPJS
Kesehatan Ketenagakerjaan.
BESARAN PREMI BPJS KESEHATAN
1. Bagi peserta Penerima Bantun Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan iuran
dibayar oleh Pemerintah.
2. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada
Lembaga Pemerintahan sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan
dengan ketentuan : 3% dibayar oleh pemberi kerja dan 2% dibayar
oleh peserta.
3. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja di BUMN,
BUMD dan Swasta sebesar 4,5% dari Gaji atau Upah per bulan
dengan ketentuan : 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja
dan 0,5% dibayar oleh Peserta.
4. Iuran untuk keluarga tambahan Pekerja Penerima Upah sebesar 1%
dari gaji atau upah per orang per bulan, dibayar oleh pekerja
penerima upah.
5. Iuran bagi kerabat lain dari pekerja penerima upah, peserta pekerja
bukan penerima upah serta iuran peserta bukan pekerja adalah sebesar:
a. Sebesar Rp.25.500/orang /bulan dengan manfaat pelayanan di ruang
perawatan Kelas III.
b. Sebesar Rp.42.500/orang /bulan dengan manfaat pelayanan di ruang
perawatan Kelas II
c. Sebesar Rp.59.500/ orang /bulan dengan manfaat pelayanan di ruang
perawatan Kelas I
6. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda,
duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan,
iurannya ditetapkan sebesar 5% dari 45% gaji pokok PNS golongan ruang
III/a dengan masa kerja 14 tahun /bulan, dibayar oleh Pemerintah.
7. Pembayaran iuran paling lambat tanggal 10 setiap bulan.
Perkembangan Jumlah
Peserta Bpjs Kesehatan
Tahun 2014 Dan 2015
ASURANSI KESEHATAN SWASTA
• Adalah asuransi yang dapat memberikan pertanggungan
terhadap asuransi jiwa, asuransi kebakaran dan kecelakaan.
• Asuransi swasta bersifat sukarela dan biasanya di kelola oleh
badan usaha swasta yang bertujuan untuk mencari
keuntungan.
• Asuransi kesehatan komersial telah ditawarkan di kota-kota
besar di awal tahun 1970an, namun Perkembangan penjualan
sebelum tahun 1992 tidak mengalami pertumbuhan karena
landasan hukumnya tidak begitu jelas.
• Setelah tahun 1992, UU nomor 2/1992 tentang Asuransi
mengatur bahwa perusahaan asuransi jiwa boleh menjual
produk asuransi kesehatan.
Allianz

• Memulai bisnisnya di Indonesia dengan membuka kantor


perwakilan di tahun 1981.
• Pada tahun 1989, Allianz mendirikan PT. Asuransi Allianz
Utama Indonesia, perusahaan asuransi umum. Kemudian
Allianz memasuki bisnis asuransi jiwa, kesehatan dan dana
pensiun dengan mendirikan PT. Asuransi Allianz Life
Indonesia di tahun 1996.
SmartMed Premier
• asuransi kesehatan yang dapat digunakan secara perorangan dan keluarga.
• menyediakan Manfaat Dasar Rawat Inap dan Manfaat Tambahan seperti Persalinan,
Rawat Jalan, dan Rawat Gigi serta memiliki Manfaat Spesial yaitu penggantian biaya
Kemoterapi, Hemodialisis, HIV/AIDS, biaya pemakaman dan evakuasi darurat serta
pemulangan jenazah.
Smart Health
• Salah satu contoh Smart Health adalah asuransi
kesehatan yang sangat komprehensif. Program ini tidak
hanya memberikan manfaat apabila karyawan atau
keluarga jatuh sakit, akan tetapi memberikan manfaat
mulai dari pemeliharaan, pencegahan serta perawatan
kesehatan mereka.
• tiga pilihan produk:
1. Classic Premier
2. Blue Sapphire
3. Light Titanium
Perbandinganantara BPJS denganAsuransi
Kesehatan Swasta
Kelebihan dan kekurangan BPJS
Kelebihan :
1. Premi Murah
2. Manfaat kesehatan yang dijamin
3. Tidak ada Pre-Existing Condition
4. Full Cashless
5. Tidak ada batasan Plafond
Kekurangan :
1. Prosesnya Panjang dan Kurang Fleksibel
2. Antrian yang Panjang
3. Tidak Semua Rumah Sakit Bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
4. Biaya Rumah Sakit yang tidak diganti
Kelebihan dan kekurangan Asuransi Kesehatan Swasta
Kelebihan Asuransi Kesehatan Swasta
• Pihak penyelenggara tidak terbatas
• Memiliki Plafond
• Prosesnya sangat sederhana
• Bisa digunakan di luar negeri
Kekurangan Asuransi Kesehatan Swasta
• Besarnya premi tinggi
• Kepesertaan bersifat sukarela sehingga kepesertaan sangat sedikit
• Biaya administrasi mahal
• Memiliki administrasi yang rumit
• Ruang inap sangat terbatas
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai