Anda di halaman 1dari 14

Eksaminasi Putusan

KPPU No. 07/KPPU-


L/2007

Oleh:
 Farid Abidin ….
 Hannifa Amalia 17/417801/PHK/09693
 Ricky Maulana ….
Terlapor
1. Temasek Holdings Pte. Ltd.

2. Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd.

3. STT Communications Ltd.

4. Asia Mobile Holding Company Pte. Ltd.

5. Asia Mobile Holdings Pte. Ltd.

6. Indonesia Communications Limited

7. Indonesia Communications Pte. Ltd.

8. Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd.

9. PT Telekomunikasi Selular
Dugaan Pelanggaran
1. Temasek Holdings Pte. Ltd (Temasek) memiliki saham mayoritas
pada dua perusahaan dalam bidang usaha yang sama, sehingga
melanggar Pasal 27 hruf a UU No. 5 Tahun 1999

2. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mempertahankan tariff tinggi,


sehingga melanggar pasl 17 ayat (1) UU No. 1999

3. Telkomsel menyalahgunakan posisi dominan untuk membatasi pasar


dan pengembangan teknologi, melanggar pasal UU No. 5 Tahun 1999
STRUKTUR PASAR TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA
• Penyelenggaraan telekomunikasi seluler pertama kali di Indonesia adalah PT Satelindo Palapa
Indonesia (Satelindo) yang mulai beroperasi pada bulan November 1994. Satelindo merupakan
suatu perusahaan Joint Venture antara:

1. Bimagraha Telekomindo (Bimagraha) : 45%

2. Detemobil Deutsche telecom Mobil : 25%

3. Telkom : 22,5%

4. Indosat : 7,5%
• Disusul kemudian dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) pada tahun 1995, dengan
struktur kepemilikan saham sebagai berikut:

1. Telkom : 42,5%

2. Indosat : 35%

3. PT. Telecom BV of Netherland : 17,28%

4. PT Setdo Megacell Asia : 5%


• Pada Oktober 1996 muncul PT Excelcomindo Pratama
• Muncul pula Indosat Multi Media Mobile (IM3) yang juga didirikan oleh
Indosat pada bulan Mei 2001 dan mulai beroperasi pada Agustus 2001
• Pada awal kemunculannya, bisnsi telekomunikasi seluler telah
mengarah pada kepemilikan bersama Telkomsel dan Indosat

Pada Telkomsel • Telkom 42,5%


• Indosat 7,5%

Pada Satelindo • Telkom 22,5%


• Indosat 35%
Recommendation
• Recommend one or more of the strategies.
• Summarize the results if things go as proposed.
• What to do next.
• Identify action items.
Pasal 27 huruf a UU No 5 Tahun
1999
“Pelaku usaha dilarang memiliki saham mayoritas pada
beberapa perusahaan sejenis yang melakukan kegiatan
usaha dalam bidang yang sama pada pasar bersangkutan
yang sama, atau mendirikan beberapa perusahaan yang
memiliki kegiatan usaha yang sama pada pasar
bersangkutan yang sama, apabila kepemilikan tersebut
mengakibatkan:
(a) Satu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha
menguasai lebih dari 50% (lima puluh persen) pangsa
pasar satu jenis barang atau jasa tertentu”
Larangan dalam Pasal 27 UU No 5 Tahun
1999 hanya berlaku bagi pelaku usaha
• Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengendalian terhadap Telkomsel
melalui PT Telkom, Tbk dan pengendalian terhadap PT Indosat, Tbk karena
Pemerintah Republik Indonesia adalah pemilik saham seri A PT. Indosat Tbk.
• Namun demikian, menimbang bahwa larangan Pasal 27 UU No. 5 Tahun 1999
hanya berlaku bagi pelaku usaha, dengan demikian kepemilikan silang yang
dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia berbeda dengan kepemilikan silang
yang dilakukan oleh Kelompok Usaha Temasek. Kepemilikan silang yang
dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia bukanlah kepemilikan silang yang
dilarang oleh Pasal 27 UU No. 5 Tahun 1999.
• Dalam Model Law on Competition yang disusun oleh United Nations
Conference on Trade and Development (UNCTAD) tahun 2007, dalam Bab II
Bagian II (tentang Ruang Lingkup Penerapan) Bagian C disebutkan bahwa : “…
does not apply to sovereign acts of the State itself, or to those of local governments, or to
acts of enterprises or natural persons which are compelled or supervised by the State or
Pasal 17 UU No 5 Tahun 1999
1. “Pelaku usaha dilarang melakukan penguasaan atas produksi dan/
atau pemasaran barang dan/ atau jasa yang dapat mengakibatkan
terjadinya praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat”

2. “Pelaku usaha patut diduga atau dianggap melakukan penguasaan


atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) apabila:

a) Barang dan atau jasa yang bersangkutan belum ada substitusinya; atau

b) Mengakibatkan pelaku usaha lain tidak dapat masuk ke dalam


persaingan usaha barang dan atau jasa yang sama; atau

c) Suatu pelaku usaha atau satu kelompok pelaku usaha menguasai lebih
dari 50% pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu
Pelanggaran terhadap pasal 17
ayat (1) UU No 5 tahun 1999
• Untuk dapat dikatakan melanggar pasal 17 maka perlu dipenhinya
standar atau beberapa usur penting:

1) Pelaku usaha

2) Menguasai pasar;

3) Pelaku usaha tersebut menerapkan sebuah kebijakan (praktek)


usaha(conduct);

4) Kebijakan (praktek)usaha tersebut menimbulkan atau dapat


menimbulkan dampak negative terhadap persaingan.
Sehingga dengan demikian, dapat dikataan
kepemilikan silang Temasek pada Telkomsel dan
Indosat tidak terlepas dari kesalahan pemerintah
dalam menentukan kebijakan Privatisasi BUMN
• Lolosnya pihak Temasek dalam tender divestasi Indosat
setidaknya dapat dijadikan suatu potensi kepemilikian
silang pada Telkomsel dan Indosat
• Ketidakhati-hatian pemerintah menyatakan anak
perusahaan Temasek (STT) sebagai pemenang tender
41,9% saham Indosat.(setelah Temasek menguasai 35%
saham Telkomsel melalui anak Perusahaannya yang lain
yaitu Singtel Mobile)
• Timbul dampak kepemilikan silang oleh sekelompok
usaha Temasek yang membawa konsekuensi tariff
eksesif bagi konsumen dan persaingan usaha yang tidak
PUTUSAN KPPU, PN, MA
Putusan KPPU pada intinya memutuskan bahwa :
• Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular terbukti secara sah dan
• meyakinkan melanggar Pasal 17 ayat (1) UU No 5 Tahun 1999;
• Menyatakan bahwa PT. Telekomunikasi Selular tidak terbukti melanggar Pasal 25 ayat
(1) huruf b UU No 5 Tahun 1999;
• Memerintahkan kepada Temasek Holdings, Pte. Ltd., bersama-sama terlapor
lainnya untuk menghentikan tindakan kepemilikan saham di PT. Telekomunikasi
Selular dan PT.Indosat, Tbk. dengan cara melepas seluruh kepemilikan sahamnya
di salah satu perusahaan yaitu PT. Telekomunikasi Selular atau PT.Indosat, Tbk.
Dalam waktu paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak putusan ini memiliki
kekuatan hukum tetap.

Putusan PN dan MA masing-masing menolak pengajuan upaya hukumTemasek


dengan meolak dalil yang diajukan Temasek Holding Company

Anda mungkin juga menyukai