Anda di halaman 1dari 8

TEORI AKUNTANSI

PENDEKATAN PREDIKTIF DAN POSITIF

Kelompok VIII
Raditya Yoga Prasetya 21922006
Elni Fitriyani 21720004
Putri 21720044
I Kadek Sardi
PENDEKATAN PREDIKTIF

Hakikat Pendekatan Prediktif

Pendekatan prediktif muncul dari kebutuhan untuk menyelesaikan masalah sulit dalam
menilai metode altematif dari alternatif pengukuran akuntansi. . Pendekatan prediktif untuk
formulasi sebuah teori akuntansi menggunakan kriterium kemampuan prediktif, dimana
pilihan di antara opsi akuntansi yang berbeda tergantung pada kemampuan metode
tertentu untuk memprediksi peristiwa yang menjadi perhatian pengguna. Secara lebih
spesifik, “ukuran dengan daya prediktif paling besar berkaitan dengan peristiwa tertentu
dipandang sebagai metoda terbaik untuk tujuan tersebut.
Prediksi Kejadian Ekonomi

Menurut perspektif pendekatan prediktif terhadap perumusan teori Akuntansi harus dinilai
atas dasar kemampuannya meramalkan kejadian ekonomi. Satu tujuan utama dari
akuntansi adalah untuk menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi
peristiwa-peristiwa bisnis.
5 prediksi dari suatu kejadian ekonomi
a. Analisis ringkasan waktu (time-series)
b. Prediksi kesulitan
c. Prediksi premi obligasi dan peringkat obligasi
d. Peramalan informasi laporan keuangan
Prediksi Reaksi Pasar

1. Pasar modal dan akuntansi ekstern


Menurut satu interpretasi dari pendekatan prediktif, pengamatan atas reaksi pasar modal
dapat digunakan sebagai satu panduan dalam mengevaluasi dan melaukan pilihan
diantara beberapa ukuran-ukuran akuntansi.
2. Model pasar yang efisien atau tepat guna
Suatu pasar yang benar-benar tepat guna adalah pasar yang senantiasa dalam keadaan
equlibrium terus menerus, sehingga nilai instrinsik surat berharga bergerak secara tidak
sengaja dan harga pasar selalu sama dengan nilai intrinsik yang mendasari setiap saat.
Sebuah pasar yang efisien secara sempurna adalah berada dalam kondisi ekuilibrium
secara kontinu, sehingga nialai-nilai intrisik dari surat berharga bergetar secara acak dan
harga pasar adalah selalu sama dengan nilai-nilai intrinsic yang menjadi dasar disetiap
waktu.
B. PENDEKATAN POSITIF

Hakikat Pendekatan Positif


Teori akuntansi positif berupaya menjelaskan sebuah proses, yang menggunakan
kemampuan, pemahaman, dan pengetahuan akuntansi serta penggunaan kebijakan
akuntansi yang paling sesuai untuk menghadapi kondisi tertentu dimasa mendatang.

Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke positif (Watt &
Zimmerman,1986) yaitu:
• Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris, karena
didasarkan ‘pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat diuji
keabsahannya secara empiris.
• Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor secara
individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
• Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya alokasi sumber
daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini mengingat bahwa dalam system
perekonomian yang mendasarkan pada mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat
menjadi alat pengendali bagi masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi
secara efisien.

Prinsip Teori Akuntansi Pendekatan Positif


Teori akuntansi positif merupakan studi lanjutan dari teori akuntansi normatif karena
kegagalan dari teori normatif dalam menjabarkan fenomena praktik yang terjadi secara real
(nyata).

Terdapat tiga hipotesis oleh Watts dan Zimmerman, 1990 yang menjadi asumsi pada teori
akuntansi positif diantaranya adalah:
a. Hipotesis Rencana Bonus (Bonus Plan Hypothesis)
b. Hipotesis hutang atau ekuitas (Debt/Equity Hypothesis)
c. Hipotesis Cost Politik (Political Cost Hypothesis)
Evaluasi Pendekatan Positif

Pendekatan positif melihat pada “mengapa” praktik dan/atau teori dikembangkan


dengan cara tertentu dalam rangka untuk menjelaskan, memprediksi peristiwa
akutansi. Dengan cara seperti itu, pendekatan positif berusaha untuk menentukan
berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi faktor – faktor rasional dalam bidang
akuntansi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai