Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN

HIPOTIROIDISME

By
Obet Bassang, S.Kep, Ns
PENGERTIAN
 Hipotiroidisme → satu keadaan penyakit
disebabkan oleh kurang penghasilan hormon
tiroid oleh kelenjar tiroid.
 Hipotiroidisme a suatu keadaan dimana
kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan
terlalu sedikit hormon tiroid.
 Hipotiroid yang sangat berat → miksedema.
 Hipotiroidism terjadi akibat penurunan kadar
hormon tiroid dalam darah.
ETIOLOGI
 Malfungsi kelenjar tiroid → kadar HT yang
rendah akan disertai oleh peningkatan kadar
TSH dan TRH karena tidak adanya umpan
balik negatif oleh HT pada hipofisis anterior
dan hipotalamus
 Malfungsi hipofisis → kadar HT yang rendah
disebabkan oleh rendahnya kadar TSH. TRH
dari hipotalamus tinggi karena tidak adanya
umpan balik negatif baik dari TSH maupun
HT
 Malfungsi hipotalamus → akan menyebabkan
rendahnya kadar HT, TSH, dan TRH
Penyakit Hipotiroidisme
 Penyakit Hashimoto → tiroiditis autoimun,
terjadi akibat adanya autoantibodi yang
merusak jaringan kelenjar tiroid. →
penurunan HT disertai peningkatan kadar
TSH dan TRH akibat umpan balik negatif yang
minimal
 Pengobatan terhadap hipertiroidisme
(yodium radioaktif maupun pembedahan)
cenderung menyebabkan hipotiroidisme.
 Gondok endemik adalah hipotiroidisme
akibat defisiensi iodium dalam makanan
 Karsinoma tiroid
Klasifikasi
 Primer (95 %) → disfungsi kelenjar tiroid
 Sekunder → disfungsi kelenjar hipofise→
tidak menghasilkan cukup hormon
perangsang tiroid tiroid untuk (TSH) untuk
merangsang kelenjar menghasilkan jumlah
tiroksin yang cukup
 Tersier → disfungsi kelenjar hipotalamus →
hipotalamus gagal menghasilkan TRH yang
cukup. Biasanya disebut juga disebut
hypothalamic-pituitary-axis hypothyroidism.
GAMBARAN KLINIS
 Kelambanan, perlambatan daya pikir, & gerakan yg
canggung lambat
 Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran
jantung (jantung miksedema), & pe↓ CO
 Pembengkakkan & edema kulit, terutama di bawah mata
& di pergelangan kaki
 Pe↓ kecepatan metabolisme, pe↓ kebutuhan kalori,
pe↓ nafsu makan & penyerapan zat gizi dari saluran
cerna
 Konstipasi
 Perubahan2dalam fungsi reproduksi
 Kulit kering & bersisik serta rambut kepala & tubuh yg
tipis & rapuh
Diagnostik test
 Pemeriksaan darah utk mengukur kadar HT (T3
& T4), TSH, & TRH
 PF; pemeriksaan refleks ↓
 Penderita tampak pucat, kulitnya kuning,
pinggiran alis matanya rontok, rambut tipis &
rapuh, ekspresi wajahnya kasar, kuku rapuh,
lengan & tungkainya membengkak serta fungsi
mentalnya berkurang.
 TTV menunjukkan perlambatan denyut jantung,
TD↓ & SB rendah.
 Pemeriksaan rontgen dada → pembesaran
jantung.
Komplikasi
 Koma miksedema
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
(Kretinisme)
 Kematian dapat terjadi apabila tidak
diberikan HT dan stabilisasi semua gejala
dengan segera.
PROSES KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1. Riwayat kesehatan klien dan keluarga
2. Kebiasaan hidup sehari-hari seperti:
 Pola makan
 Pola tidur (klien menghabiskan banyak
waktu untuk tidur).
 Pola aktivitas.
3. Tempat tinggal klien sekarang dan pada
waktu balita.
4. Keluhan utama klien, mencakup gangguan
pada berbagai sistem tubuh:
 Sistem pulmonari
 Sistem pencernaan
 Sistem kardiovaslkuler
 Sistem muskuloskeletal
 Sistem neurologik dan Emosi/psikologis
 Sistem reproduksi
 Metabolik
5. Pemeriksaart fisik mencakup
 Penampilan secara umum; amati wajah klien
terhadap adanya edemasekitar mata, wajah
bulan dan ekspresi wajah kosong serta roman
wajah kasar. Lidah tampak menebal dan gerak-
gerik klien sangat lamban. Postur tubuh keen
dan pendek. Kulit kasar, tebal dan berisik, dingin
dan pucat.
 Nadi lambat dan suhu tubuh menurun
 Perbesaran jantung
 Disritmia dan hipotensi
 Parastesia dan reflek tendon menurun
6. Pengkajian psikososial klien sangat sulit
membina hubungan sasial dengan
lingkungannya, mengurung diri/bahkan
mania. Keluarga mengeluh klien sangat
malas beraktivitas, dan ingin tidur
sepanjang hari. Kajilah bagaimana konsep
diri klien mencakup kelima komponen
konsep diri.
7. Pemeriksaan penunjang mencakup;
pemeriksaan kadar T3 dan T4 serum;
pemeriksaan TSH (pada klien dengan
hipotiroidisme primer akan terjadi
peningkatan TSH serum, sedangkan pada
yang sekunder kadar TSH dapat menurun
atau normal).
Masalah keperawatan
1. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan & pe↓
proses kognitif
2. Hipotermia
3. Konstipasi b.d pe↓ fs gastrointestinal
4. Kurangnya pengetahuan ttg program
pengobatan untuk terapi penggantian
tiroid seumur hidup
5. Pola nafas tidak efektif b.d depresi
ventilasi
6. Perubahan pola berfikir b.d ggn
metabolisme & perubahan status
kardiovaskuler serta pernafasan
7. Miksedema dan koma miksedema
HIPERTIROID

 Hipertiroidisme adalah kadar HT dalam


darah yang berlebihan.
Klasifikasi

 Goiter Toksik Difusa (Graves’ Disease) →


gangguan pada sistem kekebalan tubuh
dimana zat antibodi menyerang kelenjar
tiroid, sehingga menstimulasi kelenjar tiroid
untuk memproduksi hormon tiroid terus
menerus
 Nodular Thyroid Disease → kelenjar tiroid
membesar dan tidak disertai dengan rasa
nyeri. Penyebabnya pasti belum diketahui
 Subacute Thyroiditis
Ditandai dgn rasa nyeri, pembesaran kelenjar
tiroid dan inflamasi, dan mengakibatkan
produksi hormon tiroid dalam jumlah besar
ke dalam darah
 Postpartum Thyroiditis
Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 – 6
bulan pertama setelah melahirkan & terjadi
selama 1-2 bulan. Umumnya kelenjar akan
kembali normal secara perlahan-lahan.
Etiologi

 Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan


oleh penyakit graves, suatu penyakit tiroid
autoimun yg antibodinya merangsang sel-sel
untuk menghasilkan hormon yang
berlebihan.
Penyebab hipertiroid lainnya yang jarang selain
penyakit graves adalah:
 Toksisitas pada struma multinudular
 Adenoma folikular fungsional atau karsinoma
(jarang)
 Edema hipofisis penyekresi-tirotropin
(hipertiroid hipofisis)
 Tumor sel benih, misal karsinoma (yg kadang
dapat menghasilkan bahan mirip-TSH) atau
teratoma yang mengandung jaringan tiroid
fungsional)
 Tiroiditis (baik tipe subkutan maupun
hashimoto) yang keduanya dapat berhubungan
dengan hipertiroid sementara pada fase awal.
Manifestasi Klinis

Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan


Keluhan yang sering timbul antara lain adalah :
 Peningkatan frekuensi denyut jantung
 Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas,
peningkatan kepekaan terhadap katekolamin
 Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan
pembentukan panas, intoleran terhadap panas,
keringat berlebihan
 Penurunan berat badan (tampak kurus),
peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
 Peningkatan frekuensi buang air besar
 Gondok (biasanya), yaitu peningkatan
ukuran kelenjar tiroid
 Gangguan reproduksi
 Tidak tahan panas
 Cepat letih
 Haid sedikit dan tidak tetap
 Mata melotot (exoptalmus).
Test diagnostik
 Pemeriksaan darah yang mengukur kadar
HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH
 Hipertiroidisme dapat disertai penurunan
kadar lemak serum
 Penurunan kepekaan terhadap insulin,
yang dapat menyebabkan hiperglikemia
Penatalaksanaan
I. Konservatif
Obat Anti-Tiroid. Obat ini menghambat
produksi hormon tiroid:
 Pengobatan jangka panjang dengan
obat-obat antitiroid seperti PTU atau
methimazol, yang diberikan paling
sedikit selama 1 tahun. Obat-obat ini
menyekat sintesis dan pelepasan
tiroksin.
Lanjutan…..
 Penyekat beta seperti propranolol
diberikan bersamaan dengan obat-obat
antitiroid → manurunkan takikardia,
kegelisahan dan berkeringat yang
berlebihan.
II. Surgical
Radioaktif iodine
 Tindakan ini adalah untuk memusnahkan
kelenjar tiroid yang hiperaktif, kontraindikasi
untuk anak-anak dan wanita hamil.
Tiroidektomi
 Tindakan Pembedahan ini untuk
mengangkat kelenjar tiroid yang membesar.

Anda mungkin juga menyukai