Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA

Mata Kuliah : PEMASARAN AGRIBISNIS


Semester : III
Pertemuan Ke : 1
Pokok Bahasan : PENDAHULUAN 1
Dosen : Indah Febri Annisa, SP, M.Si

1
Pemasaran pertanian terjadi akibat dari proses produksi komersial yang
dilakukan oleh petani. Apabila tujuan berproduksi subsisten, maka tidak
akan terjadi pemasaran, tetapi bila tujuan berproduksi untuk komersial,
maka akan terjadi pemasaran.
Tabel : Perbedaan Produsen Subsisten dengan Produsen Komersial
Produksi Subsisten No Produksi Komersial
Tujuan berproduksi hanya untuk 1. Tujuan berproduksi untuk dijual.
dikonsumsi sendiri. Statis, sehingga Dinamis, sehingga perkembangan
perkembangan ekonomi lambat ekonomi cepat
Tidak mengikuti perkembangan pasar 2. Mengikuti perkembangan pasar
Berproduksi tidak memakai prinsip 3. Berproduksi memakain prinsip
ekonomi ekonomi
Sulit menentukan input/output ratio 4. Mudah menentukan input/output ratio

Tidak terjadi pemasaran 5. Terjadi pemasaran

2
1.2. Fase Perkembangan Ekonomi
Aktifitas ekonomi dimulai pada fase kegiatan di sektor
pertanian, pertambangan, kehutanan dan perikanan.
Fase ini dinamakan tahap pertama proses industri
(primary industries).
Kemudian meningkat pada fase ke dua (secondary
industries), yaitu industri fabrik, dimana pengolahan
bahan baku menjadi barang jadi/barang konsumsi.
Setelah itu fase ke tiga (tertiary industries), yatu fase
perdagangan, pengangkutan, komunikasi dan jasa-jasa.
Terjadinya proses ekonomi yang cepat sangat ditentukan
oleh proses industri yang semakin berkembang
Sejarah Perkembangan Ekonomi, manusia dapat dibagi atas 4 fase
perkembangan :
1. Fase Liar (Fase Savegery). dimana kegiatan manusia ditandai dengan a)
berburu binatang liar, b) tempat tinggal belum menetap, c) tidak mengenal
bercocok tanam sehingga hanya memanfaatkan produksi alam yang ada, d)
sumber dan tujuan penghidupan manusia belum menentu.
2. Fase Pertanian (Fase Agriculture). a) Sudah mampu memenuhi kebutuhan
makanan dengan bercocok tanam, menjinakan binatang liar, b) tempat
tinggal sudah menetap, c) apa yang dibutuhkan diusahakan sendiri.
3. Fase Pertanian dan Perusahaan (Fase agriculture and manufacture). a)
telah mengenal bercocok tanam lebih baik, b) kebutuhan manusia
meningkat, c) hasil pertanian diperdagangkan, d) sudah ada sistem
komunikasi.
4. Fase Pertanian, Perusahaan dan Perdagangan (Fase agriculture,
manufacture and trade). a) perdagangan sudah maju, b) pertanian
diusahakan secara besar-besaran dan modern, d) sistem komunikasi sudah
lancar
Dari keempat fase perkembangan ekonomi manusia ini, pemasaran baru muncul
pada fase ke tiga.
1.3. Spesialisasi.
Kebutuhan manusia makin lama makin meningkat, sehingga sangat sulit untuk
menghasilkan sendiri semua kebutuhannya. Maka timbulah spesialisasi dalam
usaha menghasilkan barang kebutuhan manusia.Petani mengusahakan
barang makanan dari tumbuhan, peternak menghasilkan daging susu dan
telur dari ternak, nelayan mengusahakan ikan, buruh fabrik mengusahakan
hasil industri, pegawai pemerintah menyediakan jasa dll. Karena barang dan
jasa yang dihasilkan para spesialis saling dibutuhkan semua manusia maka
terjadilah pergerakan barang/jasa dari satu spesialis ke spesialis lain.
Pergerakan barang/jasa dari tempat dihasilkan ke tempat membutuhkan,
sehingga terjadi pertukaran barang dan jasa yang dalam ekonomi dinamakan
dengan “pemasaran”.
Keadaan pemasaran pertanian tidak sama pada berbagai tempat. Ada suatu
tempat masalah pemasaran masih sederhana, tapi di lain tempat masalahnya
sangat komplek. Perbedaan ini disebabkan oleh perbedaan tingkat
perkembangan spesialisasi produksi dan tingkat perkembangan ekonomi.
Semakin tinggi tingkat perkembangannya maka semakin komplek masalah
yang dijumpai dalam pemasaran pertanian tersebut.
1.4. Pemasaran Dalam Sistem Agribisnis
Sistem agribisnis terdiri dari 4 subsistem :
1. Subsistem agribisnis hulu (up-stream agribusiness), yaitu kegiatan ekonomi yang
menghasilkan dan memperdagangkan sarana produksi pertanian primer (seperti
industri pupuk, obat-obatan tanaman, bibit/benih alat dan mesin pertanian dll)
2. Subsistem agribisnis usahatani (on-farm agribusiness) merupakan kegiatan yang
menggunakan barang-barang modal dan sumber daya alam untuk menghasilkan
komoditas pertanian yang dimasa lalu dikenal dengan sektor pertanian primer
3. Subsistem agribisnis hilir (down-stream agribusiness), yaitu kegiatan ekonomi yang
mengolah hasil pertanian primer menjadi produk olahan baik merupakan produk
antara atau siap pakai (agroindustri) dan kegiatan perdagangannya di pasar
domestik dan internasional.
4. Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis (supporting institution), yaitu kegiatan
kegiatan ekonomi di bidang keuangan dan pembiayaan, transportasi, penyuluhan
dan layanan informasi agribisnis, penelitian dan pengembangan, kebijakan
pemerintah, asuransi agribisnis dll.
Dari sini terlihat bahwa pemasaran/pemasaran berada pada subsistem agribisnis hulu
yaitu memperdagangkan sarana produksi pertanian primer dan pada subsistem
agribisnis hilir, yaitu memperdagangkan produk hasil pertanian, baik yang produk
pertanian segar maupun produk pertanian olahan. Terlihat pentingnya pemasaran
agrisbisnis dalam penyediaan sarana produksi dan penyaluran hasil produksi.
1.5. Pengertian dan Definisi
Di daerah sentra produksi pertanian ditemukan bermacam-
macam hasil pertanian dan barang-barang kebutuhan
petani baik untuk usahataninya maupun untuk konsumsi.
Ditemui pedagang pengumpul yang mengumpulkan hasil
pertanian dari petani. Sebagian disimpannya di gudang
menunggu harga baik. Ada yang diolah menjadi bentuk
lain seperti gabah jadi beras. Kemudian diangkut ke kota
dengan menyewa alat pengangkutan. Di kota dijualnya ke
pedagang besar atau pedagang pengecer atau juga ke
konsumen. Di kota ditemukan berbagai macam konsumen
dengan berbagai macam tingkah lakunya dalam membeli.
Itulah gambaran pemasaran pertanian yang tidak bisa diartikan secara
sempit, yaitu hanya lokasi pasar dimana ada penjual dan pembeli
dan barang yang diperjualbelikan. Tidak juga sekedar distribusi yang
hanya menyampaikan barang dari produsen ke konsumen sehingga
dia jadi statis. Ini hanya bagian dari pemasaran. Kegiatan
pemasaran jauh lebih banyak dari itu sehingga pemasaran itu
dinamis karena mencakup segala aspek yang berhubungan dalam
usaha pengaliran barang mulai dari fase produksi sampai ke fase
konsumsi. Kegiatan itu antara lain, pembelian, penjualan,
pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, penetapan harga,
pembiayaan, mempelajari keadaan permintaan dan penawaran,
penanggungan resiko, mempelajari gejala-gejala ekonomi dll. Tetapi
tidak keluar dari ruang lingkup pemasaran itu sendiri.
pemasaran dimulai dari saat ada produksi dan berakhir pada saat
produksi sampai ke konsumen.
Untuk itu pemasaran dapat didefinisikan : “ Pelaksanaan kegiatan dan
usaha yang bertujuan untuk mengalirkan barang dan jasa dari
titik produksi ke titik konsumsi”.

Anda mungkin juga menyukai