Anda di halaman 1dari 9

Permasalahan

pada RO
Membrane

1. Yehezkiel Octora D.K 10411710000024


2. Ananda Ielza Z 10411710000063
3. Ilham Indrianto 10411710000067
Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO
adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring
berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan
dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika
larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi
(lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat
terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga
zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya.
Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa
memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau
bagian lebih kecil dari larutan) tetapi tidak bisa dilewati
zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.
1. pH Air yang Secara Mendadak Turun Dibawah Standart
Proses penyaringan yang terjadi pada reverse osmosis
akan menyingkirkan beragam mineral dn zat organik yang ada
dalam kandungan air sehinga air dapat benar-benar murni
dan bersih dengan kandungan mineral minimal. Proses
tersebut menyebabkan pH air yang menurun hingga dibawah
6.
Jika terjadi kondisi tersebut, cara untuk mensiasatinya
adalah dengan menaikan pH air yang masuk atau dengan cara
lain yakni memanfaatkan membrane pH Adjuster.
2.Kontaminan lebih besar dari pada Permeate
Masalah seperti ini biasanya terjadi pada RO yang
sudah berjalan lebih dari setahun. Kondisi seperti ini
disebabkan oleh sejumlah kontaminan masuk menutupi
membrane sehingga membuat kontaminan atau kotoran
memblok bagian membrane.
Jika membrane mengalamai hal tersebut, maka yang
harus dilakukan adalah melakukan pengantian membrane,
sebab meskipun sudah melakukan cleaning, tetap saja
kinerja yang dihasilkan tidak maksimal.
3.Membrane RO Cepat Buntu
Kondisi seperti ini biasanya disebabkan oleh kondisi
bahan baku yang melebihi kapasitas sehingga mengakibatkan
buntunya membrane itu sendiri. Karena, semakin berat bahan
baku, maka semakin berat pula kerja dari membrane tersebut.
Untuk masalah seperti ini, solusi yang dapat dilakukan
adalah dengan memperhatikan bagaimana kualitas air yang
dipakai, namun jika kualitas air yang digunakan cukup
rendah, sebaiknya lakukan penyaringan yang lebih banyak
sebelum masuk ke RO.
4. Tingkat Conductivity Permeate yang Lebih Tinggi dari
Biasanya
Jika pada saat proses RO berjalan , namun hasil yang
dikeluarkan jauh diatas 5% dari tingkat konduktivitas maka,
kemungkinan ada loss rejection pada unit membrane. Hal ini
biasanya diakibatkan oleh adanya kebocoran pada RO
membrane.
Karena tingkat konduktivitas atau TDS tidak dapat di
regenerasi, maka solusi untuk masalah seperti ini yaitu dengan
melakukan pergantian membrane serta pemasangan membrane
yang kuat.
5. Jumlah Penyerapan Turun Di Bawah Standart
Jika mengalami kondisi seperti ini pada RO membrane,
maka yang harus Anda lakukan adalah dengan melakukan
cleaning dengan menggunakan cairan basa agar kotoran yang
menempel pada membrane terlepas sehingga membrane dapat
menterap lebih optimal.
Namun perlu untuk diingat bahwa proses cleaning tidak
boleh terlalu sering dilakukan dikarenakan dapat
menyebabkan membrane menjadi mudah terkelupas.
THANKS FOR
YOUR
ATTENTION!

Anda mungkin juga menyukai