Anda di halaman 1dari 33

PATOLOGI DAN EPIDEMIOLOGI CACINGAN

DI INDONESIA

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BARITO SELATAN
UPTD PUSKESMAS JENAMAS
2018
1
Infeksi cacing yang ditularkan melalui
tanah (soil transmitted helminths/STH)
yaitu cacing yang dalam siklus
hidupnya memerlukan tanah yang
sesuai untuk berkembang menjadi
bentuk infektif
Soil Transmitted Helminths (STH)

• Cacing Gelang – Ascaris lumbricoides


• Cacing Cambuk – Trichuris trichiura
• Cacing Tambang – Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus
DISTRIBUSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS DI DUNIA

Approximately 1.5 billion people are infected with soil-transmitted helminths


worldwide
Penularan
Cacingan
Prevalensi ( angka penemuan) cacingan
dipengaruhi oleh :
Sanitasi buruk

Kemiskinan Prevalensi tinggi Kurangnya air bersih

Minimnya pelayanan kesehatan


Ascaris lumbricoides ( CACING
GELANG)

• Banyak terdapat di Indonesia


• Dapat menghinggapi semua umur 
paling banyak pada anak balita
• Cacing hidup di rongga usus halus
• Ukuran :
- Cacing jantan: 10 – 30 cm
- Cacing betina: 22 – 35 cm
- Jumlah telur : 100.000-200.000/hari
Ascaris lumbricoides
Tanda dan Gejala
Larva (anak cacing) Cacing di dalam usus
- demam - ringan (jumlah cacing sedikit):
- perdarahan kecil mual, tidak napsu makan, diare
di paru - berat (jumlah cacing banyak):
- batuk kurang gizi, sulit konsentrasi,
kecerdasan menurun,
- sesak napas pertumbuhan
- Usus tersumbat  harus
dioperasi
- Cacing masuk ke saluran empedu
dan usus buntu  harus
dioperasi  jika tidak 
meninggal
Pengobatan

• Di berikan Obat Kecacingan yang bisa


didapat di Layanan Kesehatan /
Puskesmas ( ALBENDAZOLE 400 Mg)
Trichuris trichiura (cacing
cambuk)

• Bentuk seperti cambuk


• Ukuran cacing betina 5
cm, jantan 4 cm
• Jumlah telur 3000 -
10.000 per hari  keluar
bersama tinja  kontak
dengan tanah  tertelan
 masuk ke usus 
hidup di usus besar
Tanda dan Gejala
• Kurang dari 10 cacing  tanpa
gejala
• Infeksi berat
- diare, disentri
- nyeri perut hebat
- nyeri anus
- usus besar keluar, menonjol
di anus
• Anemia
- cacing mengisap darah
- cacing menggigit/melukai
dinding usus menyebabkan
perdarahan usus
Trichuris trichiura
• Diagnosis: menemukan telur di tinja
• Pengobatan
- mebendazol 200 mg (dewasa), 100 mg
(anak-anak) selama tiga hari
- albendazol 400 mg dosis tunggal
• Tidak dapat diobati dengan obat cacing
yang ada di pasaran (pirantel pamoat)
Cacing Tambang
• Cacing betina: 1 cm
• Cacing jantan: 0.8 cm
• Terdiri dari
 N.americanus Necator americanus
menyerupai huruf S 1 pasang benda kitin

 A.duodenale
menyerupai huruf C

Ancylostoma duodenale
2 pasang gigi
Tanda dan Gejala

• Larva:
- Gatal hebat  infeksi sekunder
- Paru: batuk, bronkhitis, pneumonitis
• Cacing dewasa
- Gejala tergantung spesies cacing, jumlah
cacing, status gizi
- Gastroenteritis: 6 minggu setelah infeksi 
mual, muntah, nyeri epigastrik, diare, melena,
anemia
Anemia
• Cacing mengisap darah (protein dan zat besi) dan
substansi mukosa
• Berat anemia sesuai dg berat infeksi
• Akibat anemia: pusing, lemah, napsu makan
berkurang, daya tahan menurun, produktivitas
menurun, edema, perkembangan fisik, mental dan
seksual terhambat
• Gejala ringan/tidak nampak bila gizi baik
Diagnosis

• menemukan telur dalam tinja segar


• menemukan larva dalam tinja lama
Pencegahan Cacingan
• Makanan & minuman selalu ditutup
• Minum air yang sudah dimasak
• Cuci tangan sebelum makan
• Cuci tangan sesudah kontak dg tanah
• Cuci bersih dengan air mengalir sayuran
mentah/lalap
• Gunting kuku secara teratur
• Buang air besar di WC yang ada septic
tank, jangan dialirkan ke got atau kali
• Pakai sendal/sepatu, sarung tangan
ketika berkebun
• Penyuluhan kesehatan
Penyuluhan
Kesehatan
Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) saat :
1. Sebelum menyiapkan
makanan
2. Sebelum makan
3. Sesudah membersihkan
anak yang BAB
4. Setelah BAB
5. Setelah kontak
memegang/menyentuh
hewan
7 Langkah Mencuci Tangan
Peran Cuci Tangan

• Menghilangkan secara mekanik kotoran,


bakteri, dan parasit yang melekat di tangan
• Anak sering terinfeksi melalui tangan yang
tercemar tanah yang mengandung telur
cacing karena:
- anak sering memasukkan jari ke mulut
- makan tanpa mencuci tangan
POPM (PEMBERIAN OBAT
PENCEGAHAN MASAL)
KECACINGAN
Pemberian Obat Cacing
di PAUD dan Sekolah Dasar
Alur Pelayanan
di PAUD dan Sekolah Dasar
• Meja Pendaftaran
• Guru/Petugas mendata siswa yang akan diberikan obat cacing
Meja 1

• Meja Pemberian Obat Cacing


• Guru/Petugas memberikan obat cacing sesuai dosis
Meja 2

• Meja Pencatatan
• Guru/Petugas mencatat semua pelayanan yang diberikan di buku
Meja 3 register
Pemberian Obat Cacing di
Posyandu
Alur Pelayanan di Posyandu
ALUR PELAPORAN
PUSAT

Kegiatan pemantauan dan PROVINSI


evaluasi pemberian obat
cacing dilakukan di Posyandu, KABUPATEN/KOTA
PAUD, SD/MI, Puskesmas,
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Hasilnya PUSKESMAS
dilaporkan secara berjenjang.

POSYANDU PAUD SD/MI


Penundaan Pemberian Obat Cacing

• Demam atau sakit


• Penderita epilepsi yang sedang dalam serangan
akut
• Kondisi gizi buruk dengan gejala klinis
• Gangguan fungsi ginjal dan hati
Reaksi Pemberian Obat Cacing
Hampir bebas dari efek samping, kalaupun ada
biasanya sangat ringan, seperti :
• Rasa tidak nyaman di lambung
• Mual dan/atau muntah
• Diare
• Nyeri kepala atau pusing
• Keluar cacing
PEMERIKSAAN SAMPLE TINJA
UNTUK MENENTUKAN PREVALANSI
KECACINGAN DI WILAYAH
- Posyandu : total baduta
- PAUD dan TK : seluruh siswa
- SD/MI : kelas 1 (1 kelas), kelas 2 (1 kelas), kelas
3 (1 kelas)
- SMP/Tsanawiyah : kelas 1 (2 kelas), kelas 2 (2
kelas), kelas 3 (3 kelas)
- SMA/Aliyah : kelas 1 (2 kelas), kelas 2 (2 kelas),
kelas 3 (3 kelas)
- Ibu hamil ; seluruh ibu hamil di wilayah yg
sama dengan lokasi posyandu/SD/SMP/SMA
Total Sampel

• Minimal 250 sampel sesuai perhitungan


Jumlah Prevalansi kabupaten untuk wilayah
kerja Puskesmas Jenamas

Anda mungkin juga menyukai