Anda di halaman 1dari 33

Perawatan Prenatal

(Prenatal Care)
PRENATAL AWAL
Yang Harus Ditanyakan dan diperiksa

 Pengkajian resiko meliputi factor genetic,


medis, obstetric,psikososial
 Taksiran Partus dan HPHT
 Pemeriksaan fisik umum
 UJi Lab: Hb (Ht), urinalisa, kultur urin,
penentuan golongan darah, Rh, penapisan
Antibodi, status rubella, penapisan sifilis, paps
smear, Uji HbsAg, menawarkan uji HIV
 Edukasi pasien : menggunakan sabuk
pengaman, menghindari alcohol dan rokok
TUJUAN UTAMA TINDAKAN INI:
 Menentukan status kesehatan ibu dan janin
 Menentukan usia gestasi janin
 Memulai rencana perawatan obstetric
ANAMNESIS
 Riwayat Menstruasi, HPHT, dan TP
 Tanpa menstruasi yg teratur, spontan, siklik, dan
dapat diperkirakan yang mengisyaratkan siklus
ovulatorik, maka usia kehamilan yang akurat sulit
ditentukan dengan pemeriksaan fisik

 Kontrasepsi
steroid tidak dianjurkan karena bisa
menyebabkan perdarahan lucut berulang teratur
selama memakai ini

 Kemungkinan adanya IUD harus dipastikan,


karena penyulit kehamilan tertentu meningkat
oleh keberadaan IUD in Utero
PENAPISAN PSIKOSOSIAL

 Apa anda memiliki masalah yang


menghambat anda melakukan kunjungan
perawatan kesehatan?
 Seberapa sering anda pindah tempat tinggal
dalam 12 bulan terakhir?
 Apakah anda merasa tidak aman di tempat
tinggal anda?
 Apakah anda atau anggota lain tidur dalam
kelaparan?
 Dalam 2 bulan terakhir apa anda pernah
menggunakan tembakau atau olahannya?
 Dalam 2 bulan terakhir apakah anda
menggunakan obat atau alcohol? (bir,
anggur, minuman campuran)
 Dalam tahun sebelumnya apa ada orang
memukul atau mencoba menciderai anda?
 Bagaimana anda menggambarkan tingkat
stress anda (1-5)
 Jika anda bisa mengubah waktu kehamilan
anda, anda memilih lebih awal, belakangan,
tidak ingin hamil sama sekali atau tidak ingin
mengubahnya??
 MEROKOK SELAMA HAMIL
 Ada hubungan dengan prematuritas.
Penghentian merokok antar waktu kehamilan
berkaitan dengan penurunan risiko rekurensi
persalinan premature

 ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG SELAMA HAMIL


 Menimbulkan Resiko gawat janin, BBLR, dan
gangguan serius akibat putus obat segera setelah
bayi lahir dilaporkan

 PENAPISAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA


 Merupakan suatu masalah kesehatan yg penting
karena semakin banyak terjadi pada ibu dalam
masa kehamilan yakni sebesar 4-8%
PEMERIKSAAN OBSTETRIS
 Serviks dilihat dengan inspekulo: serviks
hiperemis pasif berwarna merah kebiruan,
kelenjer berdilatasi mungkin Nampak
membrane janin melalui kanalis servikalis
 Identifikasi sitologis dilakukan paps smear :
identifikasi neisseria gonorrhoe dan
chlamidia trachomatis
 Duh mukoid putih  normal
 Kuning berbusa  trichomonas
 Duh seperti kepala susu  kandida
 VT: konsistensi, panjang, dan pembukaan
serviks, bagian terbawah janin terutama
menjelang akhir kehamilan, arsitektur tulang
panggul, melihat anomaly vagina dan
perineum : sistokel, retrokel, laserasi atau
relaksasi perineum. Vulva dan strukturnya
 Semua lesi di serviks, vagina, vulva dilihat
dengan kolposkopi, biopsy, biakan atau
pemeriksaan lapangan gelap
 Region perianal diinspeksi dan dilakukan
pemeriksaan RT untuk melihat hemoroid dan
inspeksi lain
 PEMERIKSAAN FISIK
 MELIPUTI pemeriksaan fisik generalis dan
pemeriksaan GIGI, juga evaluasi
mengenai apabila ada vena varikosa

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
 Menganjurkan penapisan universal untuk
HIV
 Semua wanita hamil harus disaring infeksi
virus hepatitis B
KEHAMILAN RESIKO TINGGI

Kalau ada YANG BERIKUT ini:


 Mengidap penyakit medis
 Riwayat kehamilan sebelumnya buruk
seperti kematian perinatal, persalian
premature, gangguan pertumbuhan
janin, malformasi, gangguan plasenta,
atau perdarahan ibu
 Tanda malnutrisi ibu
PRENATAL SELANJUTNYA
INTERVAL KUNJUNGAN:
 Setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke
28
 Setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu
ke 36
 Setiap minggu sesudah 36 minggu
SETIAP KALI KUNJUNGAN

 Ukur tekanan Darah, BB


 Protein dan glukosa urin
 Ukuran Uterus, bunyi jantung Janin, Gerakan
Janin, Kontraksi, perdarahan, dan pecah
ketuban
 USG kalau ada indikasi spesifik
 15-20 minggu: Penapisan alfa fetoprotein di
serum ibu
 24-28 minggu : Penapisan untuk diabetes
gestasional apabila ada indikasi
 28 minggu : Pemeriksaan antibody pada
wanita negative D (Rh-), pemberian globulin
imun anti D apabila diindikasikan
PENJELASAN
A. BJA:
 Dapat didengar usia kehamilan 20 minggu pada
80% wanita

B. TFU:
 Antara minggu 20-31 sesuai ukuran TFU dalam cm
dengan hitungan usia minggu kehamilan.
 TFU lebih besar 3 cm bila kandung kencing penuh

C. USIA GESTASI
 HPHT dan TP atau USG

D. PENAPISAN USG UNIVERSAL


E. SURVEILANS PRENATAL:
Janin:
 BJA, ukuran saat ini dan laju perubahannya, Jumlah cairan
ketuban, bagian bawah janin dan penurunnya / station
(kehamilan lanjut), AKtivitas

Ibu:
 TD saat ini dan besar perubahannya
 BB saat ini dan besar perubahannya
 Gejala termasuk nyeri kepala, ggn penglihatan, nyeri
abdomen, mual muntah, perdarahan, cairan dari vagina,
disuria
 Tinggi fundus dari simfisis dalam cm
 VT dalam kehamilan tahap lanjut
 Bagian terbawah janin
 Penurunan bagian terbawah janin
 Perkiraan klinis kapasitas panggul dan konfigurasi
 Konsistensi,pendataran, pembukaan serviks
F. PEMERIKSAAN LAB SELANJUTNYA:
 Pem Hb, Ht dan serologis sifilis apabila
sering ditemukan dalam populasi pada
usia kehamilan 28-32 minggu
 Konsentrasi AFP pada usia gestasi 16-18
minggu (15-20 minggu) dianjurkan untuk
mendeteksi defek tabung neural terbuka
dan anomaly kromosom

G. KEBUTUHAN PRENATAL SPESIFIK


 Contoh: kehamilan premature meningkat
pada kehamilan remaja
H. PEMERIKSAAN PRENATAL TAMBAHAN

Diabetes gestasional
 bagi yang beresiko dilakukan usia 24-28 minggu

Vaginosis Bakterialis
 tidak dianjurkan. Pada wanita sosek lemah infeksi
pada 24 minggu beresiko meningkatkan insiden
prematuritas 2-3x

Fibronektin Janin.
 Pengukuran protein ini dalam cairan vagina pernah
digunakan untuk memperkirakan persalinan
premature pada wanita dengan kontraksi

Streptokokus grup B
 Eradikasi organism ini selama persalinan secara
substantial mengurangi sepsis neonatorum awitan
dini
Penapisan penyakit genetic
 Tay sachs sindrom pada yahudi eropa
timur atau kanada keturunan prancis
 Talasemia beta pada mediterania, asia
tenggara, india, Pakistan, afrika
 Talasemia alfa untuk asia tenggara atau
afrika
 Anemia sel sabit untuk afrika,
mediterania, timur tengah, karibia,
amerika latin, india
 Fibrosis kistik pada keluarga yang ada
penyakit ini sebelumnya
I. NUTRISI
 Rekomendasi penambahan berat badan
 BMI rendah (<19,8): 12,5 – 18
 Normal (19,8 – 26): 11,5 – 16 kg
 Tinggi (>26-29): 7 – 11,5 kg
 Kegemukan (>29): < 7 kg

 Asupan makanan yang dianjurkan
 Kalori peningkatan 300 kkal perhari
selama kehamilan
 Protein: peningkatan 5-6 gram perhari
selama kehamilan
Mineral
 Besi: 30 mg besi elemental fero glukonat,
sulfat atau fumarat diminum setiap hari
selama separuh masa kehamilan terakhir
 Kalsium: Meretensi sekitar 30 gram kalsium
 Fosfor: distribusi yang meluas memastikan
asupannya adekuat sepanjang kehamilan
 Seng: defisiensi menyebabkan penurunan
nafsu makan, pertumbuhan suboptimal, dan
gangguan penyembuhan luka, anjuran
konsumsi 15 mg/hari
 Yodium
 Defesiensi menyebabkan predisposisi
kretenisme endemic pada janin, ditandai
dengan defek neurologis yang berat dan
multipel
 Magnesium : defesiensi belum pernah dilaporkan
 Tembaga: ada 2 mg tembaga dalam setiap
suplemen kehamilan, defesiensi belum pernah
dilaporkan
 Selenium: komponen esensial pada enzim
glutation peroksidase
 Kromium: kofaktor insulin, mempermudah
perlekatan awal hormone ke reseptornya di
perifer
 Mangan: Kofaktor enzim glikosiltransferase untuk
sintesis polisakarida dan glikoprotein
 Kalium: menurun 0,5 mRq/L pada pertengahan
kehamilan di plasma ibu.
 Natrium: kadarnya menurun beberapa mEq
selama kehamilan
 Flourida: insisden karies jauh lebih rendah 99%
pada anak yang ibunya mengkonsumsi 2,2 mg
NaF per hari selama hamil
Vitamin
 Asam Folat: pemberian 200 mikrogram perhari
melalui fortifikasi pangan efektif mengatasi defek
neural tube
 Vitamin A: tidak dianjurkan rutin. Ada hubungan
asupan vit A dosis tinggi (10.000-50.000 IU) setiap
hari selama kehamilan dengan cacat lahir
 Vitamin B12 : hanya terdapat dalam makanan
yang berasal dari hewan. Ingesti vit C berlebihan
juga akan menyebabkan defesiensi fungsional vit
B12
 Vitamin B6: 2 mg setiap hari dianjurkan pada
gejala kurang gizi, penyalahgunaan obat, remaja,
dan dengan gestasi multipel
 Vitamin C: dianjurkan 70 mg/hari sepanjang hamil
atau lebih banyak 20% dari wanita tidak hamil
J. SURVEILANS GIZI PRAGMATIK:

 Nasehati wanita hamil agar makan sesuai yg


dia inginkan diberi garam agar lezat
 Tersedia cukup makanan untuk dikonsumsi
terutama untuk yang soseknya kurang
 Penambahan berat badan dengan sasaran
25-35 pon (11,5-16 kg)
 Secara berkala nilai asupan makanan
dengan anamnesis untuk mengungkap diet
nutrisinya tidak sesuai
 Berikan tablet besi 30 mg besi setiap hari.
Berikan suplemen folat sebelum dan pada
minggu minggu awal kehamilan
 Periksa ulang Hb dan hematokrit pada
minggu 28-32 untuk mendeteksi adanya
penurunan yang bermakna
K. KEKHAWATIRAN UMUM
Olahraga
 Wanita yg terbiasa aerobic sblm hamil boleh
lanjut selama hamil, namun tidak dianjurkan bagi
yg belum terbiasa. Wanita dengan Hipertensi
tidak dianjurkan banyak aktivitas, begitu juga
dengan wanita dg gestasi multiple, yang
pertumbuhan janinnya terhambat, dan dengan
penyakit jantung berat

Pekerjaan
 Setiap pekerjaan yg menyebabkan wanita hamil
mengalami tekanan fisik hebat harus dihindari.
Pekerjaan atau permainan yg menimbulkan
kelelahan fisik harus dihentikan. Istirahat harus
memadai
Bepergian
 American airlines mengijinkan perjalanan
tanpa restriksi selama wanita hamil merasa
sehat dan tidak dalam 7 hari menjelang TP.
 Wanita hamil dianjurkan menggunakan sabuk
pengaman tiga titik dengan benar selama
kehamilan apabila naik mobil

Mandi
 Dianjurkan mengenai shower

Busana
 Nyaman dan tidak ketat, bra yang pas,
stoking yg ketat dihindari
Kebiasan BAB
 Frekuensi hemoroid meningkat, dianjurkan
konsumsi cairan yg memadai, dianjurkan hanya
laksatif ringan seperti jus prem, larutan pencahar
yg mengandung Mg, pelunak tinja

Koitus
 Apabila ada ancaman abortus atau prematurus
maka harus dihindari
 Resiko akibat koitus menjelang akhir kehamilan
belum diketahui, namun ada yang melaporkan
peningkatan infeksi cairan ketuban dan mortilitas
perinatal berhubungan dengan ini

Perawatan gigi
 Karies gigi diperparah dengan kehamilan tidak
terbukti
Imunisasi
 Yg dikontraindikasikan: campak, gondongan,
varisela zoster
 Yang sama seperti keadaan tidak hamil: rabies,
hepatitis A dan B,pneumokokus, meningokokus,
hemofilus, tetanus difteri

Merokok
 Pernah dilaporkan merupakan penyebab 1 dari 5
bayi yg BBL nya < 2500 gram. Resiko secara umum
BBLR akibat prematuritas, Ggn pertumbuhan janin,
kematian janin dan bayi, solutio plasenta

Alkohol
 Menyebabkan sindrom alcohol pada janin
dengan gejala: ggn pertumbuhan, kelainan
wajah, disfungsi SSP
Kafein
 Apakah konsumsi kafein selama hamil
menyebabkan peningkatan resiko abortus
spontan masih diperdebatkan

Obat terlarang
 Resiko gawat janin, BBLR, dan gangguan
serius akibat putus obat segera setelah bayi
lahir dilaporkan

Obat
 Hampir semua obat yg menimbulkan efek
sistemik pada ibu akan menembus plasenta
untuk mencapai mudigah dan janin. Harus
disesuaikan dengan kategori penggunaan
obat pada ibu hamil
Mual muntah
 Kadar HCG yang tinggi diduga penyebabnya, walaupun
sebenarnya kadar estrogen yang tinggi yang
mengimbangi kadar gonadotropin
 Muntah yang menyebabkan dehidrasi, ggn asam basa
dan kelaparan disebut HEG

Konstipasi

Nyeri punggung
 Dapat dikurangi dengan menasehati wanita agar
menjongkok dan bukan membungkuk saat mengambil
sesuatu di bawah, meletakkan bantal sbg sandaran
punggung saat duduk, dan menghindari sepatu hak tinggi

Varises
 Umumnya terjadi karena predisposisi congenital,
diperparah berdiri lama, kehamilan dan usia lanjut.
 Terapinya meliputi elevasi tungkai, stoking elastic atau
keduanya, dan menghindari factor pencetus
Hemoroid
 Diatasi nyeri dan pembengkakan dengan anestetik
topical, kompres hangat, dan obat yg melunakkan
tinja
 Insisi dinding vena yg terkena dg scalpel dalam
anestesi topical pada kasus thrombosis vena rectum
yang nyeri hebat

Nyeri ulu hati


 Makan porsi kecil sering, penggunaan antacid sering
membantu

Pika
 Untuk ngidam yang aneh aneh harus dihindari

Ptialisme
 Penyebabnya adalah stimulasi kelenjer liur oleh
ingesti kanji
Kelelahan
 Biasanya mereda dengan sendirinya pada
bulan keempat dan tidak memiliki makna
tertentu. Mungkin disebabkan efek
mengantuk yang disebabkan progesterone

Nyeri kepala
 Mungkin karena sinusitis, kelelahan mata
akibat kelainan refraksi, terapinya simptomatis
dan sesuai penyebab. Apabila karena
hipertensi pada kehamilan lanjut maka harus
dipikirkan penyebab lain
Keputihan

Trikomoniasis
 Ditandai dengan leukorea berbusa disertai pruritus dan
iritasi. Pada sediaan berbentuk organism motil berflagela
berbentuk buah pir sedikit lebih besar dari leukosit
 Terapi dengan metronidazol per oral atau per vagina

Kandidiasis
 Kadang menimbulkan duh iritatif yang sangat banyak.
Terapinya dengan mikonazol, klotrimazol, dan nistatin

Vaginosis Bakterialis
 Merupakan maldistribusi populasi bakteri yg mengganggu
flora normal vagina. Laktobasilus berkurang sementara
spesies yg meningkat jumlahnya cenderung anaerobic,
misalnya gardrenella vaginalis, mobiluyncus, dan spesies
bacteriodes
 Duh berbau amis. Terapi sesuai symptom dan antibiotic
metronidazol 2x500 mg selama 7 hari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai