Anda di halaman 1dari 17

‫س َم َاواتُ َو ِم َنُ‬ ‫سبُ َُع َ‬ ‫ّللاه الَ ِذي َخلَقَُ َ‬ ‫َُ‬

‫ل اْلَم هُر ُبَينَ هه َُ‬


‫ن‬ ‫ن يَُت َن ََز هُ‬ ‫ض ِمثلَ هه َُ‬ ‫اْلَر ِ ُ‬
‫ل شَيءُ ُقَ ِديرُ َوأ َ َُ‬
‫ن‬ ‫علَى هك ُِ‬ ‫ن َُ‬
‫ّللاَ َُ‬ ‫ُِلتَعلَ هموا أ َ َُ‬
‫ل شَيءُ ِعل ًما [الطالق ‪:‬‬ ‫ط ِب هك ُِ‬‫ّللاَ قَدُ أ َ َحا َُ‬
‫َُ‬
‫‪]12‬‬
MAKNA IBADAH

Terminologi
Etimologi
‫" العبادة اسم جامع لكل‬
‫ما يحبه هللا ويرضاه من‬
–ُ‫عبدًا‬
َُ –ُ‫عبدَُ– يَعبهد ه‬
َ ‫األقوال واألعمال الظاهرة‬
ً ‫)الطبَااد ُة‬,
• taat (ُ‫ع َةه‬ َ ‫ِع‬ Ibadah“adalah
‫والباطنة‬
istilah yg
َ
mencakup segala sesuatu yg
• tunduk )‫ع‬ ‫(ال هخ ه‬,
ُ‫ضو ه‬ dicintai & diridhai oleh Allah,
• hina (ُ‫& )الذُّ ُّل‬ baik perkataan maupun
• pengabdian (ُ‫س هك‬ ُّ َ‫)التَن‬. perbuatan, yang bersifat
lahiriah maupun bathiniah
MAKNA IBADAH
Menurut Muhammadiyah

‫ب نَ َوا ِه ْي ِه‬
ِ ‫اج ِتنَا‬ ِ ‫ام ِتثَا ِل أ َ َو‬
ْ ‫ام ِر ِه َو‬ ْ ‫ب ِإلَى هللاِ ِب‬
ُ ‫التَّقَ ُّر‬
ُ ‫َوا ْلعَ َم ِل ِب َما أ َ ِذ َن ِب ِه الش َِّار‬
‫ع‬
“Mendekatkan diri kepada Allah dengan melaksanakan
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta
mengamalkan apa saja yang diperkenankan oleh-Nya."
(Himpunan Putusan Tarjih, hlm. 276)
Syarat Diterimanya Ibadah

1 Ikhlas karena Allah semata, 2 Sesuai dengan


bebas dari syirik besar tuntunan Rasul
dan kecil.

konsekuensi dari syahadat konsekuensi dari syahadat


Laa ilaaha illa-llah Muhammad Rasulullah
Ibadah

Mahdhah / Ghairu
Mahdhah/
Khusus Umum
Ibadah Mahdhah

 Hubungan antara hamba dgn Allah scr langsung


 Misal: Thaharah, Sholat, Zakat, Puasa, Haji
 Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah,
baik dari al-Quran maupun al- Sunnah al-Maqbulah.
 Pelaksanaannya telah diatur, dan harus sesuai dengan
contoh dari Rasulullah Saw.
 Prinsipnya: “Semua dilarang, kecuali yang diperintahkan,”
contoh: Shalat yang tidak diperintahkan hukumnya
terlarang dilaksanakan.
 Penambahan dan pengurangan terhadapnya
merupakan BID’AH
 Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal).
 Azasnya “taat”, yang dituntut dalam melaksanakan
ibadah ini adalah kepatuhan atau ketaatan.
IBADAH
GHAIRU MAHDHAH
 Ibadah yang di samping sebagai hubungan hamba dengan
Allah juga merupakan hubungan atau interaksi antara hamba
dengan makhluk lainnya.
 Misalnya: Birrul walidaini (berbakti pada ortu), menuntut ilmu,
pemerintahan, dll.
 Aturan bersifat longgar dan globalnya saja.
 Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang
melarang
 Rasul mencontohkan yang bersifat umum, sedangkan detailnya
diserahkan umat Islam
 Penambahan dan pengurangannya BUKAN BID’AH
 Bersifat rasional, ibadah bentuk ini baik-buruknya, atau
untung-ruginya, manfaat atau madharatnya, dapat ditentukan
oleh akal atau logika.
 Azasnya “Manfaat”, selama itu bermanfaat, maka selama itu
boleh dilakukan.
PRINSIP IBADAH (1)
1. Yang berhak disembah hanya Allah (al-Fatihah: 1-5, an-
Nisa: 36)

‫واعبدوا هللا وال تشركوا به شيئا‬


2. Ibadah tanpa perantara (al-Baqarah:186)
‫وإذا سألك عبادي عني فإني قريب أجيب دعوة‬
‫الداع إذا دعان فليستجيبوا لي وليؤمنوا بي‬
‫لعلهم يرشدون‬
3. Ikhlas syarat ibadah diterima (al-Zumar: 11)
‫)‪PRINSIP IBADAH (2‬‬

‫)‪4. Ibadah sesuai tuntunan (Ali Imran: 31‬‬


‫قل إن كنتم تحبون هللا فاتبعوني يحببكم هللا ويغفر لكم‬
‫ذنوبكم وهللا غفور رحيم‬

‫‪5. Memelihara keseimbangan ruhani dan jasmani‬‬


‫)‪(al-Qasas: 77‬‬

‫وابتغ فيما آتاك هللا الدار اآلخرة وال تنس نصيبك‬


‫من الدنيا وأحسن كما أحسن هللا إليك وال تبغ الفساد‬
‫)‪PRINSIP IBADAH (3‬‬
‫‪6. Mudah dan meringankan (al-Baqarah: 286,‬‬
‫)‪al-Baqarah: 185, al-Hajj: 78‬‬

‫ال يكلف هللا نفسا إال وسعها لها ما كسبت‬


‫وعليها ما اكتسبت‬

‫يريد هللا بكم اليسر وال يريد بكم العسر‬

Anda mungkin juga menyukai