Anda di halaman 1dari 39

Body Cosmetic

Nur Aji, M.Farm., Apt


Anatomi kulit manusia

Definisi :
Kulit  organ pembungkus seluruh
permukaan luar tubuh, organ
terberat dan terbesar dari tubuh.
Beratnya sekitar 16 % berat
tubuh, pada orang dewasa
sekitar 2,7 – 3,6 kg dan luasnya
sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi.
Tebalnya kulit bervariasi mulai
0,5 mm sampai 6 mm tergantung
dari letak, umur dan jenis
kelamin.1
Anatomi kulit manusia
• Fungsi perlindungan ini terjadi melalui
sejumlah mekanisme biologis ,seperti
pembentukan lapisan tanduk secara terus
menerus (keratinisasi dan pelepasan sel yang
sudah mati).
Komposisi Kimia
• Struktur kimia dari sel sel epidermis manusia
memiliki komponen sebagai berikut:
• Protein 27%
• Lemak 2%
• Garam mineral 0,5%
• Air dan bahan –bahan larut air 70,5%
Kelenjar Keringat dan Perspirasi

Ada dua jenis kelenjar


keringat, yaitu:
• Kelenjar keringat ekrin
mensekresi cairan jernih,
yaitu keringat yang
mengandung 95 -97% air
dan mengandung
beberapa mineral.
• Kelenjar keringat apokrin
lebih besar dari pada
ekrin. Menghasilkan
cairan yang agak kental
serta berbau khas pada
tiap orang. Terletak hanya
pada daerah tertentu
seperti ketiak.
Kelenjar Sebasea dan Sebum
Kelenjar sebaceous
menghasilkan sebum, zat
semacam lilin, asam lemak atau
trigliserida bertujuan untuk
melumasi permukaan kulit
dikeluarkan melalui folikel
rambut yang mengandung
banyak lipid, pada orang yang
jenis kulit berminyak maka sel
kelenjar sebaseanya lebih aktif
memproduksi minyak, dan bila
lapisan kulitnya tertutup oleh
kotoran,debu atau kosmetik
menyebabkan sumbatan
kelenjar sehingga terjadi
pembengkakan.
Acneu
Fungsi Biologis Kulit
Fungsi proteksi
– Melindungi bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik maupun mekanik,
misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, seperti zat-zat kimia
iritan (lisol, karbol, asam atau basa kuat lainnya), gangguan panas atau dingin,
gangguan sinar radiasi atau sinar ultraviolet, gangguan kuman, jamur, bakteri
,virus.

Fungsi Absorpsi
– Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal, tipisnya kulit, hidrasi,
kelembaban udara, metabolisme dan jenis vehikulum zat yang menempel di
kulit. Penyerapan dapat melalui celah antar sel, saluran kelenjar atau saluran
keluar rambut.

Fungsi Ekskresi
– Kelenjar –kelenjar pada kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna atau
sisa metabolisme dalam tubuh. Produk kelenjar lemak dan keringat di
permukaan kulit membentuk keasaman kulit pada pH 5- 6,5.
Fungsi Biologis Kulit
Fungsi Pengindra (Sensori)
– Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan
subkutis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak jumlahnya
di daerah erotik.

Fungsi Pengaturan Suhu Tubuh


– Kulit melakukan peran ini dengan mengeluarkan keringat dan
otot dinding pembuluh darah kulit.

Fungsi pembentukan Pigmen


– Sel pembentuk pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan basal
epidermis. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin
yang terbentuk menetukan warna kulit.
Fungsi Biologis Kulit
Fungsi Keratinasi
– Proses keratinasi sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung
selama 14 – 21 hari. Proses ini dilakukan agar kulit dapat mela
ksanakan tugasnya dengan baik. Pada beberapa macam penyakit
kulit proses ini terganggu, sehingga kulit akan terlihat bersisik, tebal,
kasar dan kering.

Fungsi Produksi Vitamin D


– Kulit juga dapat membuat vitamin D dari bahan baku 7-dihidroksi
kolesterol dengan bantuan sinar matahari.

Fungsi Ekspresi Emosi


– Hasil gabungan fungsi yang telah disebut di atas menyebabkan kulit
mampu berfungsi sebagai alat untuk menyatakan emosi yang terdapat
dalam jiwa manusia.
Body Cosmetic
Sediaan Mandi
• Sediaan kosmetika mandi adalah sediaan-sediaan
atau bahan-bahan yang dapat digunakan dalam
air mandi, selama mandi atau segera setelah
mandi.
• Tujuan penggunaan kosmetika mandi antara lain
adalah untuk membersihkan tubuh, membantu
melunakkan air sadah, memberi keharuman dan
rasa segar, menghaluskan dan melembutkan kulit,
memberi warna pada air mandi dan menghindari
noda kotor pada permukaan bak mandi.
Sediaan Mandi
Berdasarkan bentuk sediaan dan tujuan
penggunaannya, sediaan kosmetika mandi dapat dibagi
menjadi :
• Garam Mandi (salt bath)
• Tablet Mandi
• Gelembung Mandi
• Susu Mandi
• Minyak Mandi
• Sabun Mandi
Garam Mandi
• Garam mandi didefinisikan sebagai
bahan aditif untuk keperluan mandi
yang terdiri dari campuran beberapa
bahan kimia anorganik yang mudah
larut yang diberi bahan pewangi
(essentials oil), pewarna, dan mungkin
juga senyawa enzim.
• Garam mandi ini dirancang untuk
menimbulkan keharuman, pewarna,
kebugaran dan kesehatan.
Garam Mandi
Komponen utama garam mandi adalah :
• natrium karbonat deka/mono hidrat (Na2CO3,
H2O/10 H2O),
• natrium seskuikarbonat (Na2CO3.NaHCO3.2 H2O),
• natrium klorida (NaCl),
• natrium hexametafosfat,
• asam tartrat, dan
• asam sitrat
Tablet Mandi
• Terdiri dari kristal garam –
garam anorganik seperti
Na2CO3, Na-bikarbonat,
Na-Sesquikarbonat, dengan
asam tartarat ,asam sitrat,
dan sebagainya.
• Bila campuran garam ini
dimasukan ke dalam air
maka tablet akancepat larut
dan terurai mengeluarkan
gas CO2 dan air mandi
bergolak (effervescent).
Tablet Mandi
• Bila tablet ini mengandung sabun dan/atau
detergen. Seperti Na-lauril sulfat maka gas
CO2 akan membantu terbentuknya
gelembung sabun. Tablet mandi sering juga
mengandung suatu garam yang dalam air
mengeluarkan gas O2, dari Na- perborat,
kompleks H2O2 dengan urea.
Gelembung Mandi
Persyaratan gelembung mandi :
• harus meng hasilkan busa
dalam konsentrasi yang
rendah, tanpa memerlukan
tekanan yang kuat,
• busa harus stabil dalam air
lunak, air sadah, sabun atau
suhu tertentu.
• bila digunakansecara langsung
tidak boleh merusak kulit atau
selaput landir.
Gelembung Mandi
Bentuk yang banyak digunakan:
• Serbuk gelembung mandi → Lebih banyak
mengandung zat pewangi dari pada garm
mandi.pembentuk gelembung yang baik adalah Na-
laurilsulfat, tetapi dalam air sadah kurang efektif.

• Granul gelembung mandi → Bentuk mudah


diwarnai, diberi zat pewangi mudah larut dalam air
yang menghasilkan busa yang bagus. Untuk
menjaga keseimbangan biasanya ditambahkan alkil
aril sulfonat, NaCl, dan Na-sulfur.

• Larutan gelembung mandi →Terdiri dari cairan


sabun dan senyawa posfat seperti Na-
heksametaposfat. Sukar ditambahkan zat pelunak
air anorganik sebab zat tersebut dapat menarik
garam dari surfaktan anorganik, sehingga dapat
mempengaruhi kesetabilan dari zat pewangi.
Susu Mandi
• Adalah sediaan kosmetika mandi
yang berguna untuk
membersihkan dan menjaga
kelembutan kulit. Sediaan ini
sering dikenal dalam bentuk
emulsi, umumnya emulsi minyak
dalam air (M/A) dimana minyak
merupakan fasa dalam dan air
merupakan fasa luar.
• Fungsi : untuk melembutkan kulit,
maka sebagai zat aktif sering
digunakan beberapa minyak
lemak.
Minyak Mandi
• Adalah sediaan kosmetika mandi yang
berguna untuk melembutkan,
menghaluskan dan mencegah
kekeringan kulit.
• Penggunaan : 4 ml minyak mandi dalam
10 liter air mandi, cukup untuk
membentuk lapisan minyak pada kulit
secara merata dan setelah dicuci dengan
sabun ternyata masih dapat diamati
selama 3 jam setelah mandi.
• Sebetulnya sediaan minyak mandi ini
tidak membantu proses pembersihan
kulit, akan tetapi sebaliknya justru akan
menghalangi terbentuknya busa dan
tetap tinggal sebagai lapisan tipis yang
sukar dihilangkan pada bak mandi.
Sabun

• Sabun adalah garam alkali karboksilat (RCOONa). Gugus R


bersifat hidrofobik karena bersifat nonpolar dan COONa
bersifat hidro-filik (polar). Proses yang terjadi dalam
pembuatan sabun disebut sebagai saponifikasi.

• Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa digunakan


adalah : C12 – C18. Jika : < C 12 : Iritasi pada kulit & > C 18 :
Kurang larut (digunakan sebagai campuran).

• Bahan pembuatan sabun : bahan baku dan bahan


pendukung.
Bahan Baku Sabun
• Masing masing lemak mengandung sejumlah molekul asam lemak
dengan rantai karbon panjang antara C12 (asam laurik) hingga C18
(asam stearat) pada lemak jenuh dan begitu juga dengan lemak tak
jenuh.
• Campuran trigliserida diolah menjadi sabun melalui proses
saponifikasi dengan larutan natrium hidroksida membebaskan
gliserol.
Lemak yang Dapat Digunakan.
• Tallow.
• Lard
• Palm Oil (minyak kelapa sawit).
• Coconut Oil (minyak kelapa).
• Palm Kernel Oil (minyak inti kelapa sawit).
• Palm Oil Stearine (minyak sawit stearin).
• Marine Oil.
• Castor Oil (minyak jarak).
• Olive oil (minyak zaitun).
• Campuran minyak dan lemak.
Alkali yang Dapat Digunakan
• NaOH,
• KOH,
• Na2CO3,
• NH4OH,
• dan ethanolamines.
Bahan Pendukung
• NaCl
• Builders (Bahan Penguat)
• Fillers Inert (Bahan Pengisi)
• Pewarna
• Parfum
• Humectan
• Antioksidan
• Sequestering agent
Metode Pembuatan
• Metode Dingin
• Metode Panas
• Metode Campuran
Metode Dingin

Minyak dan lemak Lye

Saponifikasi

Base soap
Gambar 2.1. Pembuatan sabun metode dingin.
Metode Panas

Minyak & lemak Lye

Saponifikasi

Larutan dan
pencampuran

Molding Coloring, parfum, cutting,


stamping n packaging
Chip soap

Gambar 2.2. Pembuatan sabun metode panas.


Metode Campuran/ Semi Hot Process
• Semi Hot Process/ Pembuatan sabun mandi padat dengan
pemanasan hanya untuk mencairkan lemak atau minyak yang
berbentuk padat ( stearic acid, tallow ) sesudah mencair
minyak direaksikan dengan alkali untuk saponifikasi. Dan
tahap selanjutnya seperti proses cara dingin
Formulasi, Pengemasan & Penandaan
NO Bahan Jml. % Fungsi
1 Olive oil (angka penyabunan 30 Basis sabun
130)
2 Coconut Oil (angka 20 Basis sabun
penyabunan 178)
3 Lye (NaOH 50 %) Qs Basa dari sabun
4 Avocado Seed Oil 10 Zat Aktif
5 Chamomile Oil 0,1 Zat Aktif
6 Tocopherol 0,5 Antioksidan
7 Methyl paraben 0,02 Pengawet
8 NaCl 0,2 Zat Tambahan Lain
9 Titanium dioksida. 1 Pigment
10 Cocoamide DEA 1 Foam Booster
11 Asam Sitrat 0,3 Sequesterig agent
12 Parfum Qs Fragrance
13 Gliserin 9 Humektan
14 Air Ad 100 % Pelarut
Perhitungan Lye untuk Sabun
Pada formula ke empat jumlah NaOH adalah QS dimana angka penyabunan
dari olive oil yaitu 130 dan coconut oil yaitu 178 sehingga dapat dihitung jumlah NaOH
yang ditambahkan dalam sabun jika bobot total sabun 125 gram, yaitu :
1. Olive Oil.
Jika bilangan penyabunan 130 maka artinya 1 gram olive oil dibutuhkan 130 mg NaOH
maka :

30% × 125 𝑔𝑟𝑎𝑚


෍ 𝑁𝑎𝑂𝐻 = × 130 𝑚𝑔
1𝑔𝑟𝑎𝑚

෍ 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 4875 𝑚𝑔

2. Coconut oil
Jika bilangan penyabunan 178 maka artinya 1 gram coconut oil dibutuhkan 178 mg
NaOH, maka :
20% × 125 𝑔𝑟𝑎𝑚
෍ 𝑁𝑎𝑂𝐻 = × 178 𝑚𝑔
1𝑔𝑟𝑎𝑚

෍ 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 4.450 𝑚𝑔
Perhitungan Lye untuk Sabun
Menurut Miler, K15 jumlah basa yang harus ditambahkan adalah jumlah
NaOH butuh ditambah 8% namun karena sediaan yang akan dibuat adalah
untuk bayi maka yang di persyaratkan SNI jumlah NaOH dalam sediaan
sabun bayi adalah 0,06 % maka penambahan 8 % NaOH ditiadakan. Jadi total
NaOH digunakan adalah adalah 9,325 gram dengan perhitungan sebagai
berikut :
෍ 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑂𝑙𝑖𝑣𝑒 𝑂𝑖𝑙 + 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝐶𝑜𝑐𝑜𝑛𝑢𝑡 𝑂𝑖𝑙

෍ 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 4.875 𝑚𝑔 + 4.450 𝑚𝑔

෍ 𝑁𝑎𝑂𝐻 = 9.325 𝑚𝑔

෍ 𝑁𝑎𝑂𝐻 ≈ 9,325 𝑔
Formulasi, Pengemasan & Penandaan
• Pengemasan- pengemasan harus tertutup rapat dan
bahan kemas yang akan digunakan berdasarkan
persetujuan antara suplaier dan pembeli, dengan
memperhatikan stabilitas sediaan.
• Penandaan –diberi label yang sesuai yaitu :
– Nama produk
– Nama industry yang memproduksi
dan alamatnya.
– Bobot bersih
– Komposisi bahan
– No. Batch, Lot
– Tanggal dan tahun pembuatan/
Kasaluarsa
– Cara pemakaian
Pengujian Sabun
• Kadar air → Gravimetri SNl 16-4768-1998
• Kadar alkali bebas/ asam lemak bebas → Alkali/ Acidimetri. SNl 16-
4768-1998
• Kadar fraksi tak tersabunkan→ Alkali/ Acidimetri. SNl 16-4768-1998
• Nilai pH→ 1 gram sabun tambahkan 9 ml aquadest, kemudian kocok
secukupnya. Ukur pH contoh menggunakan kertas pH atau pHmeter.
• Uji cemaran mikroba. SNl 16-4768-1998
• Kekerasan produk→ Pengukuran dilakukan menggunakan
penetrometer. Jarum pada penetrometer dijatuhkan pada contoh dan
dibiarkan menembus bahan selama 5 detik (atau pada interval waktu
tertentu) pada temperature konstan. Kedalaman dari penetrasi jarum
ke dalam bahan yang dinyatakan dalam sepersepuluh millimeter dari
angka yang ditunjukan pada skala penetrometer.
Gambar penetrometer
Pengujian Sabun
• Stabilitas busa→ Timbang contoh sebanyak 1 gram, kemudian dimasukkan ke
dalam tabung ulir. Tambahkan 9 ml aquadest kedalamnya, kemudian kocok selama
1 menit. Hitung tinggi busa setelah pengocokkan, diamkan selama 1 jam dan
hitung tinggi busa akhir setelah didiamkan.

Stabilitas busa = Tinggi busa akhir x 100 %


Tinggi busa awal

• Daya bersih → Kain bersih ukuran 10 x 10 cm. Timbang mentega sebanyak 1 gram
kemudian oleskan secara merata pada seluruh permukaan kain. Tempatkan air
sabun sebanyak 200 ml dalam gelas piala kemudian diukur kekeruhannya ( A
turbidimetri). Masukkan kain yang telah diolesi mentega ke dalam gelas piala yang
telah berisi air sabun tersebut dan diamkan selama 10 menit. Air yang telah
didiamkan tersebut diukur kekeruhannya ( B turbidimetri).
Daya bersih = B-A

• Uji organolepti →Skala penilaian yang digunakan adalah 1-5 dengan jumlah panelis
30 orang.
Pengujian Sabun
• Uji Iritasi → Menggunakan kelinci yang diamati
eritema. Dimana punggung kelinci dicukur dibuat
kotak 2 x2 cm, bersihkan menggunakan kapas
basah kemudian olesi dengan cairan sabun.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai