TETANUS NEONATORUM
Disusun oleh :
Benazir Rosyadah (1814401128),
Mela Pramesti (1814401135)
Devinisi
Kata tetanus berasal dari bahasa Yunani, tetanus yang berarti
kencang atau tegang. Tetanus merupakan suatu infeksi akut yang
ditandai kondisi spastik paralisis yang disebabkan oleh
neurotoksin yang dihasilkan clostridium tetani. Tetanus
berdasarkan gejala klinisnya dapat dibagi menjadi 3 bentuk, yaitu
tetanus generalisasi (umum), tetanus local dantetanus sefalik
Penyakit tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang
terjadi pada neonatus (baying berusia 1 bulan) yang disebabkan
oleh clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin
(racun) dan menyerang system saraf pusat. (Sarwono
Prawirohardjo)
Merupakan salah satu contoh
penyakit tetanus
Epidemiologi
Penyakit tetanus ini masih merupakan masalah kesehatan di
Negara berkembang karena sanitasi lingkungan yang
kurang baik dan imunisasi aktif yang belum mencapai
sasaran. Di Indonesia dan Negara berkembang lain,
penyakit tetanus neonatorum masih menjadi masalah. Hal ini
terutama disebabkan oleh pertolongan persalinan bagi
sebagian masyarakat masih menggunakan tenaga non-
profesional (dukun/paraji). Factor lain adalah sebagian ibu
yang melahirkan tidak atau belum mendapat imunisasi
tetanus toksoid (TT) pada masa kehamilannya.
Patogenesis
Masa inkubasi antara 3-14 hari tetapi bisa berkurang atau lebih.
Gejala klinis infeksi tetanus neonatorum umumnya muncul pada
hari ke-3 sampai ke-10. Gejala tetanus neonatorum diantarany:
Bayi rewel
Trimus (kesukaran membuka mulut karena spasme otot maseter)
sehingga sulit menetek
Mulut mencucu seperti mulut ikan
Kejang
Kuduk kaku sampai opistotonus
Kesukaran menelan akibat spasme otot laring
Asfiksia dan sianosis akibat spasme otot pernapasan
Bayi sadar dan gelisah
Menurut beratnya gejala dapat dibedakan 3
stadium:
Trimus (3cm) tanpa kejang tonik umum meskipun
dirangsang
Trimus (3cm atau lebih kecil) dengan kejang
tonik umum bila dirangsang
Trimus (1cm) dengan kejang tonik umum
spontan
Komplikasi
Bronkopneumonia
Asfiksia
Sianosis akibat obstruksi saluran pernafasan
oleh secret
Sepsis neonatorum
Prognosis
Untuk penyakit tetanus secara umum prognosis dipengaruhi
beberapa factor, yaitu:
Masa inkubasi, semakin pendek masa inkubasi semakin buruk
prognosisnya sebaliknya semakin panjang masa inkubasi semakin
prognosisnya. Pada umumnya masa inkubasi yang kurang dari 7
hari prognosisnya buruk.
Usia, semakin muda usia penderita semakin buruk prognosisnya.
Periode awitan, waktu antara terjadina luka dengan gejala klinis.
Semakin pendek periode awitan (onset), semakin buruk
prognosisnya.
Panas, penyakit tetanus tidak selalu disertai panas, maka adanya
demam akan memperburuk prognosis.
Perawatan penunjang, mutu perawatan penunjang juga
berpengaruh terhadap prognosis penyakit tetanus.
penanganan
Mengatasi kejang dengan memberikan suntikan anti kejang
Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan membersihkan jalan
nafas. Pemasangan spatel lidah yang dibungkus kain untuk
mencegah lidah tergigit
Mencari tempat masuknya spora tetanus, umumnya di tali pusat
atau di telinga
Mengobati penyebab tetanus dengan anti tetanus serum (ATS)
dan antibiotika
Perawatan yang adekuat seperti kebutuhan oksigen, makanan,
keseimbangan cairan dan elektrolit
Penderita/bayi di tempatkan di kamar yang tenang dengan sedikit
sinar mengingat penderita sangat peka akan suara dan cahaya
yang dapat merangsang kejang.
Terimakasih