Anda di halaman 1dari 12

RESUME BAB 5.

3
AKUSTIKA LUAR-RUANGAN
5.3 PENGHALANG BUATAN
• Penghalang buatan dapat menjadi pilihan ketika pengurangan
kebisingan melalui layout bangunan tidak memberikan reduksi
maksimal. Agar dapat membangun penghalang / barrier secara tepat,
beberapa factor harus diperhatikan ;
1. peletakan atau posisi
2. dimensi atau ukuran barrier
3. pemilihan material
4. estetika
PELETAKAN ATAU POSISI
• Peletakan barrier yang terbaik adalah
dekat pada sumber bunyi dan dekat pada
pendengar. Karena dengan begitu efek
reduksi kebisingan akan bekerja secara
maksimal.
• Dan peletakan barrier berada di tengah-
tengah antara pendengar dan sumber
bunyi tidak akan berfungsi secara efektif
dalam mereduksi kebisingan.
Dimensi
• Dimensi barrier terdiri dari panjang (atau lebar) dan tinggi.
• Untuk memperoleh reduksi suara yang maksimal, sebaiknya barrier
dibangun sepanjang lebar lahan bagian yang berhubungan langsung
dengan jalan.
• Menghitung ketinggian efektif barrier :
a. Formula Lawrence
Dengan :
𝑁 = 10 log 10 20X N = Reduksi dalam dB re( 2 × 10 N/𝑚2 )
X diperoleh dari:

𝐻 2 𝐻 2
2 𝑅 1+ 𝑅
−1 +𝐷 1+ 𝐷
−1
X= 𝐻 2
𝜆 1+ 𝑅

Keterangan:
H = Ketinggian sumber terhadap ujung atas
barrier (m)
R = Jarak sumber terhadap barrier (m)
D = Jarak barier terhadap pendengar (m)
𝜆 = Panjang gelombang bunyi

Bila D ≥ R ≥ H, Maka persamaan


disederhanakan menjadi : 𝐻2
X= R
𝜆
b. Formula Egan
Langkah-langkah perhitungan:
1. Hitung rasio tinggi barrier (H) dengan jarak sumber terhadap barier (R).
Dihitung dalam satuan feet, 1 m = 3.281 feet
2. Dengan Rasio tersebut besar reduksi yang diberikan barrier

Dengan :
𝐻2 A = Reduksi yang diperoleh (dB )
A = 10 log 𝑡 10 log 𝑓 − 17 𝑓 = Frekuensii bunyi yang muncul (Hz)
𝑅

3. Selain menggunakan rumus di atas,ketika rasio telah ditemukan dan


frekuensi telah ditentukan maka besarnya reduksi yang diberikan barrier
dapat dihitung dengan menggunakan diagram .
• c. Formula Department Of Transport United Kingdom (UK)
Sebagai contoh, langkah perhitungan tingkat kebisingan dasar dengan menggunakan angka koreksi :
1. Bila diketahui jumlah kendaraan yang melintas dijalan yang hendak dihitung pada waktu sibuk(per
jam) adalah 2000 buah, maka tingkat kebisingan dasar L10 adalah 75 dBA
2. Bila diketahui persentase kendaraan berat adalah 20% dan rata-rata kecepatan kendaraan adalah
40km/jam, msks koreksinya adalah +1,5
3. Sudut pandang terhadap jalan adalah titik tengah garis depan bangunan dengan batas kapling,
seperti yang tergambar yaitu 115°, maka koreksinya adalah -2,0
4. Bila diketahui jarak kebisingan terhadap bangunan adalah 10 m dan ketinggian pendengar pada
bangunan satu lantai dianggap 1,5 m, maka koreksinya adalah 0
5. Koreksi terhadap kondisi permukaan dengan ketinggian rambatan 1,5 m dan jarak 10 m adalah -1,5
6. Bila di kanan kiri jalan dipadati oleh bangunan koreksinya adalah +2,5
7. Bila kondisi jalan padat dan licin, maka koreksinya adalah +1,0
jumlah dari faktor koreksi dari nomor 1-7 adalah 76,5 dBA
pada contoh tersebut, kebisingan dasar 75 dBA dan faktor koreski sebesar 76,5 dBA. Identiknya nilai
ini identic dengan nilai kesalahan ± 1 dari hasil pengukuran dengan SLM. Bila nilai perhitungan koreksi
dengan pengukuran SLM tidak identik, maka menggunakan nilai yang tertinggi dari kebisingan dasar
jalan tersebut.

Perhitungan reduksi barrier,dengan contoh:


Sebuah rumah dengan satu lantai dengan lebar
Sisa lahan 2 m, berada ditepi jalan dengan
Lebar 8 m. bila direncanakan bahwa barrier yang
Akan didirikan dengan ketinggian 1,5 m, sedangkan
tinggi ambang batas atas jendela pada dinding yang menghadap arah jalan adalah 1,7 m, maka nilai
dihitung sebagai berikut :
Bila hasil tersebut diletakkan pada bagan gambar 5.14 maka nilai reduksi kebisingan hanya sekitar 7 – 8 dBA. Pada
keadaan ketika lebar jalan dan lebar sisa lahan depan tidak berubah dan dikehendaki nilai reduksi lebih tinggi, maka satu-
satunya cara paling efektif adalah dengan cara menambah ketinggian barrier. Hal ini akan meningkatkan nilai path
differents sehingga reduksi yang diberikan semakin besar
MATERIAL
Mengingat sifat gelombang bunyi yang mampu menembus selah/retakan yang sangat kecil serta mampu
menggetarkan objek – objek, maka dari itu pemakaian bahan yang berat, tebal, dan masif harus dipasang secara
rigid, kokoh, dan permanen. Menurut Freeborn dan Turner tahun 1998/1999 pemakaian berat material dapat
dipertimbangkan yaitu sebagai berikut :
• Untuk mendukung reduksi 0 – 10 dBA, diperlukan bahan dengan berat minimal 5kg/m²
• Untuk mendukung reduksi 11 – 15 dBA, diperlukan bahan dengan berat minimal 10kg/m²
• Untuk mendukung reduksi 16 – 20 dBA, diperlukan bahan dengan berat minimal 15kg/m²
Dari pernyatan diatas jika ketentuan mengenai berat material barrier tidak dipenuhi makareaksi reduksi yang
diharapkan sangat tidak mungkin terjadi sebagaimana semestinya.

Jadi yang harus diperhatikan jika ingin menghasilkan reduksi


yang diinginkan ada 3 hal yaitu tentang perletakan, yang benar,
dimensi yang tepat, dan pemilihan material.
ESTETIKA
Secara akustik estetika adalah factor yang tidak mendapatkan perhatian
serius tap dalam dunia arsitektur estetika merupakan factor terpenting
supaya barrier yang dibangun tidak menutupi fasad/tampak depan pada
bangunan dengan terlalu extrim.
Pada estetika ini barrier harus ada perhatian khusus supaya bisa
memenuhi persaratan, syaratnya yaitu tebal-berat-massif harus masuk
kategori sebagai elemen menggagu fasad bangunan.

Contoh pemakaian barrier yang sudah memenuhi


syarat akustika dan memberikan penampilan yang
cukup baik.

Anda mungkin juga menyukai