• Improved structure,
infiltration, and water-
holding capacity. Many soil
organisms are involved in
the formation and stability of
soil aggregates….. Fungal
hyphae and root hairs bind
together and help stabilize
larger aggregates. Improved
aggregate stability, along
with the burrows of
earthworms and arthropods,
increases porosity, water
infiltration, and water-
holding capacity.
Habitat tanah yang
mengandung partikel tanah
mineral (pasir-Sa, debu-Si,
liat-C), bahan organik
(OM), air (W), akar
tanaman dengan ramut
akar (R), dan organisme
tanah (bakteri-B,
aktinomisetes-A, spora
mikoriza dan hifa-My; hifa
jamur saprofit-H;
nematoda-N, protozoa
ciliata-CP, protozoa
flagelata-FP, dan mite-M)
(Sylvia et al., 1998)
debu
liat
pasir
Skema agregat
tanah (Sylvia et al.,
1998)
Bakteri
Aktinomisetes
Bahan Organik
Organisme
• prokariot (dari kata ‘pro’ yang berarti
‘sebelum’ dan ‘karion’ yang berarti
nukleus)Bakteri (termasuk sianobakteri dan aktinomisetes)
dan Arhaea adalah prokariot, sedangkan semua organisme yang
lainnya adalah eukariot
• eukariot (dari kata ‘eu’ yang berarti ’benar’).
– Perbedaan.
• Nukleus eukariot adalah sitoplasma yang diselimuti oleh memban
nukleus dan mengandung berbagai molekul DNA. Daerah nukleus
prokariot tidak diselimuti oleh membran dan mengandung molekul
DNA sirkular tunggal (kromosom). Pembelahan sel pada prokariot
biasanya melalui pembelahan ganda (yakni nonmitotik).
• Eukariot mengalami pembelahan melalui proses yang disebut
‘mitosis’.
Struktur Sel Prokariot
Nematodes
Under the Microscope
Protozoa
Rotifers
Under the Microscope
Mites
Spintails
Bigger Organisms
Slugs
Bigger Organisms
Spiders
Bigger Organisms
Earthworms
Bigger Organisms
Dung Beetles
Bigger Organisms
It’s Complicated…
Apayang dilakukan tanaman untuk
perkembangan mikroorganisme tanah
• Melepaskan senyawa organik berupa gula
dan asam amino, peptida
– Banyak mikroba terdapat pada daerah risosfer
dibandingkan diluarnya
– Sebagian besar hasil fotosintesis atau energi
yang tersimpan dilepaskan kedalam tanah
• Proteksi : membiarkan sebagian bakteri
hidup dalam sel tanaman
Root-Feeders Nematoda Memakan akar tanaman (consume plant roots)
(pemakan akar) Makro antropoda (cut Potensial menyebabkan kehilangan hasil dengan
worm, larvae) signifikan
Pemakan bakteri Protozoa Graze (memakan/memangsa)
(Bacterial-Feeder) Nematodes Melepaskan N tersedia (NH4+) dan unsure hara lainnya
ketika memakan bakteri
Mengendalikan pemakan akar dan penyebab penyakit
dan hama
Menstimulir dan mengendalikan populasi jamur
(Pemakan jamur) Nematoda Graze
Fungal Feeder Antropoda mikro Melepaskan N tersedia (NH4+) dan unsur hara lainnya
(microarthropods) ketika dengan memakan fungi
Mengendalikan pemakan akar dan penyebab penyakit
dan hama
Menstimulir dan mengendalikan populasi jamur
(Pencacah) Cacing Tanah Merombak residu dan memperbaiki struktur tanah
Shredders Macroanthropods Merajang residu tanaman dan menyakan makanan pada
bakteri dan jamur
Menyedikan habitat bagi bakteri pada pencernaan dan
kotorrannya
Memperbaiki struktur tanah dan aerasi tanah
(Predator Tingkat Nematoda pemakan Mengendalikan Populasi
Tinggi) nematoda Mengendalikan populasi organisme pada tropic yeng
Higher-Level Predator Antropoda Besar, lebih rendah
Tikus, Burung dan Memperbaiki struktur dan aerasi tanah
hewan lainnya Pembawa mikro organisme ke tempat lain
(menyebarkan)
• Mencegah pathogens
– Bacteriocins dan antibiotik
– Persaingan/kompetisi
Plant + fungi
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Weight of Plant Shoot in mg
Bacteria colonized on Root hair.
The plant secretes small molecules to feed the bacteria it requires.
Actinomycetes, such as this Streptomyces, give soil its "earthy"
smell.
Credit: No. 14 from Soil Microbiology and Biochemistry Slide Set. 1976. J.P. Martin, et
al., eds. SSSA, Madison, WI. Please contact the Soil and Water Conservation Society
at pubs@swcs.org for assistance with copyrighted
Plant Growth Enhancing by Bacteria
• By Ann Kennedy, USDA Agricultural Research Service, Pullman, WA
• Certain strains of the soil bacteria Pseudomonas fluorescens have anti-
fungal activity that inhibits some plant pathogens.
• P. fluorescens and other Pseudomonas and Xanthomonas species can
increase plant growth in several ways. They may produce a compound
that inhibits the growth of pathogens or reduces invasion of the plant
by a pathogen. They may also produce compounds (growth factors)
that directly increase plant growth.
• These plant growth-enhancing bacteria occur naturally in soils, but not
always in high enough numbers to have a dramatic effect. In the future,
farmers may be able to inoculate seeds with anti-fungal bacteria, such
as P. fluorescens, to ensure that the bacteria reduce pathogens around
the seed and root of the crop.
Soil Protozoa feed on bacteria
• Ciliates – paramecia eat bacteria and each
other
• Amoeba – feeds on bacteria and parmecia
• Flagellates
Fig. 54.16
Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
• The carbon cycle fits the generalized scheme of
biogeochemical cycles better than water.
Fig. 54.17
Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
• The nitrogen cycle.
– Nitrogen enters ecosystems through two
natural pathways.
• Atmospheric deposition, where usable nitrogen is
added to the soil by rain or dust.
• Nitrogen fixation, where certain prokaryotes
convert N2 to minerals that can be used to
synthesize nitrogenous organic compounds like
amino acids.
Fig. 54.20
Copyright © 2002 Pearson Education, Inc., publishing as Benjamin Cummings
2. Decomposition rates largely determine
the rates of nutrient cycling
• The rates at which nutrients cycle in ecosystems
are extremely variable as a result of variable rates
of decomposition.
– Decomposition can take up to 50 years in the tundra,
while in the tropical forest, it can occur much faster.
– Contents of nutrients in the soil of different
ecosystems vary also, depending on the rate of
absorption by the plants.
Biological
Agricultural land 90
Forest and non-agricultural land 50
Sea 35
Total biological 175
Rhizobia
Nodule
Nodul akar legum
Pembentukan Nodul Batang
• Pembentukan nodul batang
terjadi pada genus
Aeschynomene (beberapa
spesies) dan Sebania (hanya
Sesbania rostrata), merupakan
dua genus legum yang dapat
tumbuh pada kondisi
tergenang.
• Pembentukan nodul dapat
terjadi sepanjang batang,
kadang-kadang mencapai 3 m
di atas tanah
Faktor yang mempengaruhi Pembentukan Nodul
dan Penambatan N2
21/10/08
•
Fungi
Decomposers – saprophytic fungi – convert dead organic material into fungal biomass,
carbon dioxide (CO2), and small molecules, such as organic acids. These fungi generally
use complex substrates, such as the cellulose and lignin, in wood, and are essential in
decomposing the carbon ring structures in some pollutants. Like bacteria, fungi are
important for immobilizing, or retaining, nutrients in the soil. In addition, many of the
secondary metabolites of fungi are organic acids, so they help increase the accumulation
of humic-acid rich organic matter that is resistant to degradation and may stay in the soil
for hundreds of years.
• Mutualists – the mycorrhizal fungi – colonize plant roots. In exchange for carbon from
the plant, mycorrhizal fungi help solubilize phosphorus and bring soil nutrients
(phosphorus, nitrogen, micronutrients, and perhaps water) to the plant. One major group
of mycorrhizae, the ectomycorrhizae, grow on the surface layers of the roots and are
commonly associated with trees. The second major group of mycorrhizae are
the endomycorrhizae that grow within the root cells and are commonly associated with
grasses, row crops, vegetables, and shrubs. Arbuscular mycorrhizal (AM) fungi are a
type of endomycorrhizal fungi.
• pathogens or parasites, cause reduced production or death when they colonize roots and
other organisms. Root-pathogenic fungi, such as Verticillium, Pythium, andRhizoctonia,
cause major economic losses in agriculture each year. Many fungi help control diseases.
For example, nematode-trapping fungi that parasitize disease-causing nematodes, and
fungi that feed on insects may be useful as biocontrol agents.
Mikoriza
Istilah
• Istilah mikoriza (atau ‘jamur akar’) pertama kali diterapkan
untuk asosiasi jamur-pohon pada tahun 1885 oleh A.B
Frank, seorang ahli patologi hutan dari Jerman.
• Mikoriza adalah asosiasi atau simbiosis antara tanaman
dengan jamur yang mengkoloni jaringan kortek akar
selama periode aktif pertumbuhan tanaman
• Asosiasi tersebut dicirikan oleh pergerakan karbon yang
diproduksi tanaman ke jamur dan pergerakan hara yang
diperoleh jamur ke tanaman.
Tipe Mikoriza
Ektomikoriza
• juga disebut mikoriza ektotrofik, merupakan
karakteristik berbagai tanaman pohon di daerah agak
dingin, misalnya pinus dan eukaliptus.
• Jamur yang terlibat dalam asosiasi ini adalah
Ascomycota dan Basidiomycota
• memproduksi hifa dalam jumlah besar pada akar dan
dalam tanah.
• Fungsi Hifa
– serapan dan translokasi hara anorganik dan air,
– melepaskan hara dari lapisan seresah dengan memproduksi
enzim yang digunakan dalam mineralisasi bahan organik.
Beberapa Tipe Ektomikoriza
ektomikoriza
• Akar yang diinfeksi oleh ektomikoriza
– mempunyai ujung akar yang tumpul dan pendek yang
diselimuti oleh mantel jaringan jamur,
– serta tidak ada atau hanya ada sedikit rambut akar.
– Jamur mengambil alih peran rambut akar dalam
menyerap hara.
– Dari bagian dalam mantel tersebut jamur tumbuh
diantara sel-sel kortek akar membentuk ’Jaring Hartig’
(Hartig net)
Beberapa Tipe Ektomikoriza
Mantel dan Jaring Hartig Ektomikoriza serta
penetrasi jamur di antara sel kortek akar
Mikoriza Arbuskular
• dijumpai pada sebagian besar tanaman budidaya maupun
tanaman liar
• peran penting dalam serapan unsur hara
• kadang-kadang perlindungan terhadap kekeringan dan
serangan patogen
• Jamur umum adalah Ordo Glomales.
– Membentuk arbuskular, atau struktur bercabang banyak dalam sel
kortek akar, menghasilkan mikoriza arbuskular.
– Istilah umum untuk semua mikoriza yang tumbuh dalam sel kortek
adalah endomikoriza
– Jamur memproduksi hifa ekstramatrik yang ekstensif (hifa di luar akar)
dan dapat meningkatkan serapan fosfor oleh tanaman yang dikoloni
mikoriza arbuskular
• Ciri diagnostik mikoriza arbuskular perkembangan arbuskular
yang bercabang banyak dalam sel-sel kortek akar
• Jamur tersebut pada mulanya tumbuh di antara sel kortek, tetapi
dengan segera menembus dinding sel inang dan tumbuh dalam
sel.
• Dalam asosiasi ini, dinding sel jamur maupun membran sel
inang tidak tertembus. Ketika jamur tumbuh, membran sel inang
menyelimuti jamur, membentuk kompartemen baru bagi bahan
yang mempunyai kompleksitas molekular tinggi.
• Kompartemen ini mencegah kontak langsung antar sitoplasma
tanaman dan jamur dan menyebabkan transfer hara yang efisien
antar simbion, mikoriza arbuskular ini umumnya berumur
pendek, kurang dari 15 hari.
mikoriza arbuskular
• Struktur lain yang dihasilkan oleh beberapa jamur
mikoriza arbuskular termasuk
– Vesikula: adalah struktur berisi lipid yang berdinding tipis
yang biasanya terbentuk dalam ruang antar sel. Fungsi
utamanya diduga sebagai penyimpan, tetapi vesikula juga
dapat berperan sebagai propagula reproduksi untuk jamur.
– sel auksilari: dibentuk dalam tanah, tetapi fungsinya masih
belum diketahui dengan jelas.
– spora aseksual: Spora yang dihasilkan oleh jamur
pembentuk asosiasi mikoriza arbuskular adalah spora
aseksual, dibentuk dengan diferensiasi hifa vegetatif.
Mikoriza Arbuskular
Klasifikasi mikoriza arbuskular
• Jamur yang membentuk mikoriza arbuskular saat
ini diklasifikasikan dalam ordo Glomales:
Taksonominya ke dalam subordo atas dasar
– adanya vesikula dalam akar dan pembentukan
klamidospora (dinding tebal, spora aseksual) yang
dihasilkan dari hifa, untuk subordo Glomineae, atau
– tidak adanya vesikula dalam akar dan pembentukan sel
auksilari dan zygospora dalam tanah, untuk subordo
Gigasporaeae.
vesicular-arbuscular mycorrhiza
(VAM)
• Istilah vesicular-arbuscular mycorrhiza
(VAM) asalnya diterapkan pada asosiasi
simbiotik yang dibentuk oleh jamur dalam
ordo Glomales tersebut, tetapi karena
kebanyakan sub ordonya tidak punya
kemampuan untuk membentuk vesikula
dalam akar, banyak orang yang
menggunakan istilah AM yang sinonim
dengan VAM.
Glomalin
Serapan dan Transfer Hara
Tanah
• Hifa jamur mikoriza sangat berpotensi untuk
meningkatkan luas permukaan serapan akar
sampai dengan 80%
• Pelepasan P tidak tersedia menjadi tersedia secara
fisikokimia dengan asam organik seperti oksalat.
– Peran asam organik
• melepaskan fosfor yang dijerap oleh hidrooksida logam
melalui reaksi pertukaran ligan,
• melarutkan permukaan oksida logam yang menjerap fosfor
• mengkomplek logam dalam larutan sehingga mencegah
presipitasi fosfat logam.
Serapan Hara tanaman Jagung tanpa pupuk P yg di beri
mikoriza dan tanpa mikoriza
http://www.extension.umn.edu/distribution/cropsystems/M1272.html
Earthworms
Fungi
Bacteria
Soil Humus
Nematodes – microscopic worms
Arthropods
• Bacterial eating
nematodes
• Fungal Eating
Nematodes
• Root feeding
Nematodes
• Omnivores
• Pathogens
Bagaimana Cara Mikroba
Mendapatkan Energi ???
Soil Bacteria
CH2O CO2
KJ/mol
NH4+ NO3-
-400
Fe2+ Fe3+
H2S SO42-
-36
O2 H2O
Energy
Electron Donor Energy
Electron Acceptor
(food) Yield
KJ/mol
CH2O CO2
-36
SO42- H2S
NO3- NH4+
O2 H2O
Energy
Organisma Anaerobik
SO42- H2S
NH4+ NO3-
Fe3+ Fe2+
Fe2+ Fe3+
NO3- NH4+
H2S SO42-
O2 H2O
Energy Energy
*pH 7
Energy Yields
Donor Acceptor Eh (mV)* Condition
CH2O O2 700
CO2 H2O
oxic
CH2O NO3 -
CO2 N2
400
CH2O Fe(OH)3
suboxic
CO2 Fe2+
100
CH2O SO42-
anoxic
CO2 H2S