Anda di halaman 1dari 38

BURNING MOUTH SYNDROME ET CAUSA AMLODIPIN

Presented by : Lisa Kusuma Dewi


Preceptor : drg. Rochman Mujayanto, Sp.PM
Identitas Pasien

NAMA : Ny.DE
USIA : 40 Tahun
TTL : Semarang, 1979-12-06
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sawah Besar
Anamnesa
Kujungan 1 (26 September 2019) hari ke 1

Pasien wanita usia 40 tahun datang dengan keluhan lidahnya terasa


perih seperti terbakar. Pasien merasakan perih sejak 3 hari yang lalu
hilang timbul sepanjang hari. Pasien mengaku lidahnya sering terasa
perih sejak 2 tahun yang lalu. Pasien merasa rongga mulutnya
terasa kering. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan
mengonsumsi obat amlodipin sehari sekali sejak 2 tahun yang lalu.
Pasien tidak mmepunyai riwayat alergi.
PEMERIKSAAN FISIK

✘ Kondisi Umum : baik


✘ Tekanan Darah : 167/85 mmHg
✘ RR : 20x/menit
✘ Nadi : 90x/menit
✘ Berat badan : 65 kg
✘ Tinggi Badan : 152 cm

4
GAMBARAN KLINIS

✘ Terdapat atrofi papila pada lateral lidah


kanan kiri serta apex lidah berwarna
merah berbatas difus. Palpasi : +
✘ Mukosa rongga mulut terlihat kering

5
GAMBARAN KLINIS

✘ Pengukuran Salivary Rate unstimulasi :


tidak terukur

6
TREATMENT
R/ Aloevera Oral Rinse 60 ml No I
DIAGNOSIS S3dd c orig

BURNING MOUTH SYNDROME KIE


XEROSTOMIA

7
HASIL LABORATORIUM

8
Anamnesa
Kujungan 2 (3 Oktober 2019) hari ke 7

Pasien wanita usia 40 tahun datang untuk melakukan kontrol


dengan keluhan lidahnya terasa perih seperti terbakar. Pasien sudah
tidak merasakan nyeri pada lidahnya. Pasien mengaku keluhannya
hilang setelah 2 hari menggunakan obat kumur. Pasien
mengeluhkan rongga mulutnya masih terasa kering. Pasien
memiliki riwayat penyakit hipertensi dan mengonsumsi obat
amlodipin sehari sekali sejak 2 tahun yang lalu. Pasien tidak
mmepunyai riwayat alergi.
GAMBARAN KLINIS

✘ Terdapat atrofi papila pada apex lidah


berwarna merah berbatas difus.
Palpasi : -
✘ Mukosa rongga mulut terlihat kering ✘ Pengukuran Salivary Rate unstimulasi :
tidak terukur

10
TREATMENT

DIAGNOSIS R/Xylitol No XX1


stdd

XEROSTOMIA KIE

11
Anamnesa
Kujungan 3 (16 Oktober 2019) hari ke 20

Pasien wanita usia 40 tahun datang untuk melakukan kontrol


dengan keluhan lidahnya terasa perih seperti terbakar. Pasien sudah
tidak merasakan nyeri pada lidahnya. Pasien mengeluhkan rongga
mulutnya masih terasa kering. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan mengonsumsi obat amlodipin sehari sekali sejak 2
tahun yang lalu. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi.
GAMBARAN KLINIS

✘ Tidak terdapat lesi di rongga mulut ✘ Pengukuran Salivary Rate unstimulasi :


0,1 ml/menit
✘ Mukosa rongga mulut terlihat kering
✘ Pengukuran Salivari Rate stimulasi : 0,4
ml/menit

13
TREATMENT
R/Chlorhexidine 0,2% fl No I
DIAGNOSIS Stdd c orig

XEROSTOMIA R/Xylitol No XX1


stdd

KIE

14
Anamnesa
Kujungan 4 (7 November 2019) hari ke 42

Pasien wanita usia 40 tahun datang untuk melakukan kontrol


dengan keluhan lidahnya terasa perih seperti terbakar. Pasien sudah
tidak merasakan nyeri pada lidahnya. Pasien mengeluhkan rongga
mulutnya sudah tidak kering. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan mengonsumsi obat amlodipin sehari sekali sejak 2
tahun yang lalu. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi. Pasien
mengaku jarang menggunakan permen karet yang diberikan.
GAMBARAN KLINIS

✘ Sudah tidak terdapat lesi di rongga


mulut ✘ Pengukuran Salivary Rate unstimulasi :
✘ Mukosa rongga mulut terlihat lebih
0,12 ml/menit
basah ✘ Pengukuran Salivari Rate stimulasi :
0,48 ml/menit

16
TREATMENT

DIAGNOSIS R/Xylitol No XX1


stdd

XEROSTOMIA KIE

17
Anamnesa
Kujungan 5 (29 November 2019) hari ke 65

Pasien wanita usia 40 tahun datang untuk melakukan kontrol


dengan keluhan lidahnya terasa perih seperti terbakar. Pasien sudah
tidak merasakan nyeri pada lidahnya. Pasien mengeluhkan rongga
mulutnya sudah tidak kering. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan mengonsumsi obat amlodipin sehari sekali sejak 2
tahun yang lalu. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi. Pasien
sudah sering menggunakan permen karet yang diberikan.
GAMBARAN KLINIS

✘ Sudah tidak terdapat lesi di rongga ✘ Pengukuran Salivary Rate unstimulasi :


mulut 0,14 ml/menit
✘ Mukosa rongga mulut terlihat lebih ✘ Pengukuran Salivari Rate stimulasi :
basah 0,86 ml/menit

19
TREATMENT

DIAGNOSIS R/Chlorhexidine 0,2% fl No I


Stdd c orig

XEROSTOMIA
R/Xylitol No XX1
stdd

KIE

20
Anamnesa
Kujungan 6(31 Desember 2019) hari ke 98

Pasien wanita usia 40 tahun datang untuk melakukan kontrol


dengan keluhan lidahnya terasa perih seperti terbakar. Pasien sudah
tidak merasakan nyeri pada lidahnya. Pasien mengeluhkan rongga
mulutnya sudah tidak kering. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan mengonsumsi obat amlodipin sehari sekali sejak 2
tahun yang lalu. Pasien tidak mempunyai riwayat alergi. Pasien
mengaku sudah jarang mengonsumsi obat amlodipin.
GAMBARAN KLINIS

✘ Sudah tidak terdapat lesi di rongga ✘ Pengukuran Salivary Rate unstimulasi :


mulut 0,24 ml/menit
✘ Mukosa rongga mulut terlihat lebih
basah

22
TREATMENT

DIAGNOSIS R/Chlorhexidine 0,2% fl No I


Stdd c orig

XEROSTOMIA
R/Xylitol No XX1
stdd

KIE

23
BURNING MOUTH
SYNDOROME
DEFINISI

Nyeri nerupatik kronis yang ditandai


dengan gejala nyeri ringan seperti
tertusuk-tusuk sampai nyeri berat seperti
terbakar

Klasser et al. 2008

25
GEJALA

Xerostomia Metalic & Change or loss of Pain


Burning, Tingling bitter taste taste

Klasser et al. 2008

26
PENYEBAB

Faktor Lokal  Xerostomia, Infeksi


bakteri, jamur, virus, kebiasaan
parafungsional, Iritasi mekanis&
kimia, alergi

Faktor Sistemik  Autoimun,


Gastrointestinal diseases, Endocrin
Diseases, Hormonal, Drug Induced,
Defisinesi Nutrisi

Psikis

Klasser et al. 2008

27
Kondisi yang berhubungan dengan penurunan
Xerostomia penghasilan saliva dan perubahan dalam komposisi
saliva sehingga saliva menjadi kental.

Laju Alira Saliva Tidak Distimulasi : 0,3-0,4 ml/menit


Laju Alira Saliva Stimulasi 1,5-2,5 ml/ menit

Spanemberg et 2014

28
Saliva Saraf Parasimpatis  Sekresi saliva serous yang
megandung ion elektrolit, enzim

Saraf Simpatis Sekresi saliva mucous yang


mengandung protein, nerupeptida ( substansi P,
CGRP, VIP)

Spanemberg et 2014

29
Sekresi Saliva

Saraf Reseptor
Asetilkolin muskarinik Aktivasi protein G
Parasimpatik
Sel asinar

Mengeluarkan K+ Terbukanya
c
Cl keluar diikuti Na Peningakatan Ca 2+
dan HCO3- Channel Cl-
intraselular

Sel duktual

Saliva serous Amlodipin


Usman, Nur Asmi 2017
Saraf Patofisiologi
Parasimpatik Enzim Persepsi rasa

Saraf Aktivase respon imun


Simpatik Protein HSP 70 innate & adaptiv
(neutrofil)
Kerusakan
Peroksinitrit Neuron
Produksi NO
GRP 78
Sitokin Apoptosis Atrofi Papila
sel epitel
Injury

Neuropeptida Substansi P Vasodilatasi


Medaitor sinyal pada medulla spinalis
Klasser et al. 2008: Bhattarai CGRP Mengaktifkan reseptor AMPA & NMDA
e.al 2017: Aljonobi e al. 2017
VIP Mengaktifkan sistem
saraf perifer
Neuropati perifer

Kerusakan Nosiseptor activator


Growth Factor
Neuron Nosiseptor sensitiez

Serabut Persepsi terbakar


TVRP1 Reseptor Panas dan pedas saraf C dan nyeri cepat

Klasser et al. 2008: Bhattarai


e.al 2017: Aljonobi e al. 2017
Burning Mouth Syndome
Hipertensi Amlodipin

Xerostomia Hiposalivasi
Fungsi saliva :
Self cleansing
Buffering
Flesh
Lubrikasi

Makanan
Iritasi

Atrofi Papila

Bhattarai e.al 2017: Aljonobi e al.


2017
Aloclair

PVP Asam Amino Asam Salisilat

Reseptor pertumbuhan Phenylallaine &


fibroblas Trytophane Biosintesis
Prostaglandin

Akitivitas & proliferasi Memodulasi produksi


limfosit, makrofag, IL,IFN

Penyembuhan

INFLAMASI

Nhyco, Alva C. 2015


Tayib, Arbom et al. 2017
34
Xylitol CHX

Mekanik Kimiawi

Mekanoresepetor Kemoreseptor

Srimulasi saraf
Impuls ke saraf afferen
Parasimpatis

Impuls saraf otonom kelenjar saliva


Sekresi saliva

Pusal saliva  medulla oblongata

Sekresi saliva
Alfrida 2019
35
Daftar Pustaka

 Klasser, at al. 2008. Burning Mouth Syndrome : Recognition, Understanding, and Management.
Oral Maxillofacial Surgery Clinical of North America. 255-281
 Spenemberg et al. 2014. Burning Mouth Syndrome : Update. OHDM 13 (2). Hal 418-423
 Yosuke et al. 2013. Significant Increase in Salivary Substance P Level After a Single Oral Dose of
Cevimeline in Human. International Jorunal of Peptides. 1-6
 Bhattarai et al. 2017. The Imprint of Salivary Secretion in Autoimmune Disorders and Related
Pathological Condition. Autoimmune Review. 11-31
 Aljonobi et al.2017. Is It Sjorgen Syndomre or Burning Mouth Syndrome ? Distinct Pathoses with
Similar Oral Symtomp. Oral Surgery Oral Medicine Oral Pathologi Oral Radiologi. 123 (4) Hal 482-
495
 Tayib, Arbom rwin Rachman, Kus Harijanti. 2017. Allergic Stromatitis by Daily Foods in
Breafasting Mothers. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Oral Medicine
 Nhycan, Alva C. 2015. Benefits of Aloe Vera Subtance as Antiinflamatory of Stomatitis. J Majority.
Vol 4 (2). Hal 83-86
 Alfinda, Samuel. 2019. Pengaruh Mouthwash Disertai Mengunyah Permen Karet Xylitol
Terhadap pH Saliva, Laju Aliran Saliva, Xerostomia pada PAsien yang Mengalami Hemodialisis.
Journal DentalHygiene 9 (1). Hal 14-24
36
Daftar Pustaka

 Usman, Nur Asmi & Iwan Hermawan. 2017. Management of Xerostomia Caused by Amlodipin :
Case Report. Insisiva Dental Journal. Vol 6 (2) Hal 15-23

37
TERIMA KASIH

Wassalamualaikum Wr Wb

38

Anda mungkin juga menyukai