Pheriperal pain, yaitu nyeri Refered pain, yaitu nyeri dalam yang
disebabkan karena penyakit
yang terasa pada permukaan
organ/struktur dalam tubuh yang
tubuh misalnya pada mukosa, ditransmisikan kebagian tubuh didaerah
kulit. yang berbeda, bukan daerah asal nyeri.
Deep pain, yaitu nyeri yang Central pain, yaitu nyeri yang
terasa pada permukaan tubuh terjadi karena perangsangan pada
yang lebih dalam atau pada system saraf pusat, spinal cord,
organ-organ tubuh visceral. batang otak, thalamus dll.
Paroxysmal pain, yaitu
Incidental Steady pain, nyeri yang dirasakan
pain, yaitu yaitu nyeri yang berintensitas tinggi dan
2. Nyeri berdasarkan nyeri yang timbul dan kuat sekali. Nyeri
menetap serta tersebut biasanya
sifatnya timbul menetap sekitar 10-15
sewaktu-waktu dirasakan dalam menit, lalu menghilang,
lalu menghilang. waktu yang kemudian timbul lagi.
lama.
Merupakan upaya-upaya
mengatasi atau menghilangkan nyeri
dengan menggunakan pendekatan non
farmakologi.
Upaya-upaya tersebut antara lain
dengan distraksi, relaksasi,
massage,akupuntur oleh
akupunturist, therapy music, pijatan,
dan guided imaginary yang dilakukan
oleh seseorang yang ahli dibidangnya
dan disebut sebagai therapist.
3. Tujuan Penanganan Nyeri (Pain Management)
Perawatan paliatif merupakan pelayanan kesehatan kepada penderita sebagai individu seutuhnya
yang bersifat holistik dan terintegrasi (Cheville, 2010). Perawatan ini diperlukan bagi penderita dengan
penyakit yang belum dapat disembuhkan seperti kanker dan penyakit infeksi HIV AIDS. Sejak
penyakit tersebut didiagnosis dan muncul gejala, sampai pada stadium lanjut bahkan hingga hari
terakhir hidupnya, penderita memerlukan perawatan paliatif agar mencapai kualitas hidup yang terbaik
bagi penderita serta keluarganya (Clinch dan Schipper, 1996).
World Health Organization (WHO) memberi batasan perawatan paliatif sebagai “perawatan total
dan aktif pada penderita dengan penyakit yang tidak responsif terhadap pengobatan atau kuratif”.
Perawatan terutama dalam kontrol nyeri dan keluhan yang lain, masalah psikologis, sosial dan spiritual.
Tujuan perawatan paliatif adalah pencapaian kualitas hidup terbaik yang memungkinkan bagi penderita
dan keluarga (Johnston B, 2005; Tulaar 2012; Cheville, 2010). Pada tahun 2002, WHO memberikan
batasan baru untuk perawatan paliatif sebagai “suatu pendekatan untuk memperbaiki kualitas hidup
penderita dan keluarga yang menghadapi masalah berkaitan dengan penyakit yang mengancam jiwa,
melalui pencegahan dan pengurangan penderitaan dengan cara identifikasi dini dan asesmen serta
tatalaksana yang tepat untuk nyeri dan masalah lain, baik fisik, psikososial dan spiritual ” (WHO, 2012).
Review Jurnal
Self Pain
Management Sebagai
Intervensi Nyeri
Pada Pasien Kanker
Jurnal yang berjudul Self Pain Management
Sebagai Intervensi Nyeri Pada Pasien Kanker
Pro self Pain meliputi tiga dimensi yang mempengaruhi satu sama
lain, yaitu Symptom Experience yaitu persepsi individu, evaluasi, dan
respon yaitu terhadap gejala yang dirasakan oleh pasien, Symptom
Management Strategies yaitu usaha individu dalam mengatasi keluhan
yang dirasakan, Symptom status Outcomes yaitu Kemampuan aktivitas
sehari-hari (activity daily living), status fungsional, kualitas hidup,
kematian, dan status emosional.
Kesimpulan
Self Pain Management Sebagai Intervensi Nyeri Pada Pasien
Kanker yang berdasarkan analisa atau penelitiannya metode self
pain management dapat menurunkan intensitas nyeri dan
meningkatkan pengetahuan pasien terhadap nyeri yang
dialaminya.
Intervensi metode Self Pain Management memberikan
informasi kepada pasien dalam melakukan perawatan diri terkait
gejala dan efek samping pengobatan seperti menilai gejala
mereka sendiri dan menggunakan pengobatan yang tepat, metode
Self Pain Management memiliki tiga strategi utama yaitu
pemberian informasi terkait nyeri dan cara mengatasi, melatih
keterampilan dalam mengenali nyeri, menggunakan obat, dan
pendampingan serta monitoring oleh perawat.
Thank You