Anda di halaman 1dari 22

EFUSI PLEURA

Oleh :
MUHAMMAD RIDHA
0807101050004

Pembimbing : dr. Nurfitriani Usman, Sp.P


Pendahuluan

Efusi pleura adalah penimbunan cairan didalam rongga


pleura akibat transudasi atau eksudasi yang berlebihan
dari permukaan pleura

Di negara maju, efusi pleura terutama disebabkan oleh


gagal jantung kongestif, sirosis hati, keganasan dan
pneumonia bakteri, sementara di negara-negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia, sering disebabkan
oleh infeksi tuberkulosis

Dengan distribusi terbanyak pada wanita daripada pria.


Umur terbanyak dengan kejadian efusi pleura pada
tuberkulosis adalah 21-30 tahun
Anatomi Saluran Pernapasan
Anatomi Pleura

Cairan pleura mengandung 1.500 – 4.500 sel/mL,


terdiri dari makrofag (75%), limfosit (23%), sel
darah merah dan mesotel bebas. Cairan pleura
normal mengandung protein 1 – 2 g/100 mL
Fisiologi Pleura
 Pleura berperan dalam sistem pernapasan melalui
tekanan pleura yang ditimbulkan oleh rongga
pleura. Tekanan pleura bersama tekanan jalan
napas akan menimbulkan tekanan transpulmoner
yang selanjutnya akan memengaruhi
pengembangan paru dalam proses respirasi.
Pengembangan paru terjadi bila kerja otot dan
tekanan transpulmoner berhasil mengatasi rekoil
elastik (elastic recoil) paru dan dinding dada
sehingga terjadi proses respirasi.
Perubahan Volume Paru, Tekanan Alveolar, Tekanan Pleura Dan Tekanan
Transpulmoner Selama Respirasi Biasa
Definisi
• Efusi pleura merupakan adanya
penumpukan cairan dalam rongga (cavum)
pleura yang melebihi batas normal. Dalam
keadaan normal terdapat 10-20 cc
cairan.Efusi dapat berupa cairan jernih,
yang mungkin merupakan transudat,
eksudat atau dapat berupa darah atau
pus.
Efusi pleura
Etiologi
 INFEKSI
1. Pleuritis karena virus dan mikoplasma
2. Pleuritis karena bakteri piogenik
3. Pleuritis Tuberkulosa
4. Pleuritis karena Fungi
5. Pleuritis karena parasit
 NON INFEKSI
1. Efusi pleura karena gangguan sirkulasi
2. Efusi pleura karena neoplasma
Klasifikasi
• Terjadi ketidakseimbangan antara tekanan kapiler
hidrostatik dan koloid osmotik, sehingga terbentuknya cairan
pada satu sisi pleura melebihi reabsorpsinya oleh pleura
lainnya

Transudat • Penyakit-penyakit yang menyertai transudat adalah Gagal


jantung kiri (terbanyak), Sindrom nefrotik, Obstruksi vena
cava superior, Asites pada sirosis hati

• Cairan yang terbentuk melalui membrane kapiler yang


permeabelnya abnormal dan berisi protein berkonsentrasi
tinggi dibandingkan protein transudat
• Penyakit yang menyertai eksudat adalah Infeksi (tuberkulosis,
pneumonia),Tumor pada pleura, infark paru, Karsinoma
Eksudat bronkogenik, Radiasi, Penyakit dan jaringan ikat/ kolagen/
SLE (Sistemic Lupus Eritematosis)
Penegakan Diagnosa

 Anamnesa
o Sesak nafas bila lokasi efusi luas
o Rasa berat pada dada
o Batuk pada umumnya non produktif dan ringan
o Demam subfebris
Pemeriksaan fisik
o Inspeksi : pengembangan paru menurun, gerakan dada sisi
sakit tertinggal, tampak lebih cembung
o Palpasi : penurunan fremitus vocal atau taktil, gerak dada sisi
sakit tertinggal
o Perkusi : perkusi pada sisi yang sakit redup pada bagian
bawah garis Ellis Damoiseu
o Auskultasi : penurunan bunyi napas Jika terjadi inflamasi,
maka dapat terjadi friction rub.
Gambaran Radiologi
Efusi Pleura
A. Ellis Line
B. Subpulmonic effusion
C. Blunting of Costophrenic angle
D. Meniscus sign
E. Layering Effect
F. Loculated
G. Laminar effusion
H. Opacified hemithorax
I. Air-fluid levels
Ellis Line

 Ellis line merupakan


suatu perselubungan
homogen yang terlihat
radio opak pada foto
torak AP yang
membentuk garis
melengkung dimana
bagian lateralnya lebih
tinggi dari pada bagian
medialnya.
Sinus Costophrenicus tumpul pada efusi yang sedikit
 Tampak efusi pada foto lateral
 Tetapi tidak tampak efusi pada foto PA

(Gambar editan x-ray)


Sinus Costophrenicus tumpul
Ultrasonografi
Penatalaksanaan
 Torakosintesis : pengambilan cairan melalui sebuah
jarum yang dimasukkan diantara sela iga ke dalam
rongga dada di bawah anestesi lokal.
 Biopsi pleura
 Analisa caira pleura
 Obati penyakit yang mendasarinya
 Pemasangan WSD
 Pembedahan
Metode thorakosintesis
Komplikasi

Infeksi.
Pengumpulan cairan dalam ruang pleura dapat
mengakibatkan infeksi (empiema primer)

Fibrosis
Fibrosis pada sebagian paru-paru dapat
mengurangi ventilasi dengan membatasi
pengembangan paru.
Prognosis

 Quo ad vitam : dubia ad bonam


 Quo ad functionam : dubia ad bonam
 Quo Sanactionam : dubia ad bonam
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai