F
“auto” = sendiri, “opsi” = melihat.
Autopsi ialah suatu pemeriksaan terhadap tubuh
jenazah untuk kepentingan tertentu, meliputi
pemeriksaan bagian luar dan bagian dalam dengan
menggunakan cara-cara yang dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah oleh ahli yang berkompeten
(tenaga kesehatan).
Jenis Autopsi
Autopsi Autopsi
Autopsi Klinik
Anatomik Forensik
Untuk kepentingan • Pada jenazah yang • VISUM
pendidikan meninggal • Menentukan
dirumah sakit identitas mayat
• Sebab Kematian
• Menentukan • Saat Kematian
apakah diagosa • Cara Kematian
klinis yang dibuat • Mekanisme
selama perawatan Kematian
sesuai dengan
hasil pemeriksaan
post mortem
pasal 134 kuhap
1. Dalam hal sangat diperlukan dimana untuk
kepentingan pembuktian bedah mayat tidak mungkin
lagi dihindari, penyidik wajib memberitahukan
terlebih dahulu kepada keluarga korban.
2. Dalam hal keluarga korban keberatan, penyidik
wajib menerangkan dengan sejelas – jelasnya tentang
maksud dan tujuan perlu dilakukannya pembedahan
tersebut.
3. Apabila dalam waktu dua hari tidak ada tanggapan
apapun dari keluarga atau pihak yang perlu diberi
tahu tidak ditemukan, penyidik segera melaksanakan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 133
ayat 3
pasal 222 kuhap
Barang siapa dengan sengaja mencegah,
menghalangi atau menggagalkan pemeriksaan
mayat untuk pengadilan, dihukum penjara
selama – lamanya 9 bulan atau dengan denda
sebanyak – banyaknya tiga ratus ribu rupiah.
ditemukan
Keadaan rongga mulut, kemungkinan ada benda
phymosis, dll)
Mayat Wanita
Periksa :
Selaput dara dan komisura posterior, adakah tanda
kekerasan
Lakukan pemeriksaan laboratorium thd cairan
Lain-Lain
1.Tanda-tanda ikterik, warna kebiruan pada ujung
jari dan oedem/ sembab
2.Tanda-tanda bekas pengobatan (trakeotomi),
suntikan, pungsi lumbal, dll
Pengeluaran Alat-Alat Dalam :
Yang dikeluarkan : organ dalam leher, organ dalam dada
dan rongga perut
Jenazah terletak telentang, bahu ditinggikan, kepala dalam
keadaan fleksi maksimal dan leher tampak jelas
TEKNIK VIRCHOW
•Tertua
•1 /1 organ dikeluarkan langsung diperiksa.
•Kelainan masing2 organ langsung terlihat
•Hub. Anatomik antar organ dalam 1 sistem hilang.
• kurang baik pd autopsi kasus penembakan dgn
senjata api & penusukan dgn senjata tajam, (perlu
menentukan saluran luka, arah serta dalamnya
penetrasi yang terjadi).
TEKNIK ROKITANSKY
•Setelah rongga tubuh dibuka , organ-organ dilihat dan
diperiksa dengan melakukan beberapa irisan in situ.
•En bloc
•jarang dipakai .
•Tidak menunjukkan keunggulan
•Tidak baik digunakan untuk autopsi forensik.
TEKNIK LETULLE
•Pengeluaran organ secara sekaligus (en masse).
•Hubungan antar organ-organ tetap dipertahankan
setelah seluruh organ dikeluarkan dari tubuh.
•Sukar dilakukan tanpa pembantu, agak sulit dalam
penanganan karena ”panjang”nya kumpulan organ-
organ yang dikeluarkan bersama-sama ini.
TEKNIK GHON
•Pengangkatan organ sebagai 3 kumpulan organ
(bloc)
• pernafasan
• kardiovaskuler
• pencernaan
Incisi : Mencapai kedalamaan setebal kulit saja
Insisi berbentuk huruf I paling ideal
Indikasi kosmetik : incisi Y tidak dianjurkan
Perhatikan :
Hindari pengirisan yg mengenai manubrium sterni yg keras.
Mengamati rongga dada.
Tentukan berapa jari kandung
jantung , bagian atas maupun
bawah, tampak di antara kedua
paru-paru.
Kandung jantung dibuka dengan
gunting sesuai huruf Y terbalik
periksa apakah terisi cairan atau
darah
Tarik paru-paru, baik kanan
maupun kiri ke arah medial
periksa rongga dada
Pada edema cerebri, gyrus otak tampak mendatar & ulkus tampak menyempit, perhatikan tanda penekanan.
Perhatikan bentuk serebelum, pada peningkatan TIK akibat edema cerebri herniasi serebelum ke FOM, bag.
Depan bawah serebelum menonjol pisahkan otak besar & otak kecil
Otak besar diletakkan bagian ventral ke pemeriksa pemotongan otak secara koronal/ melintang, catat
kelainan-kelainan : perdarahan korteks akibat cc, perdarahan berbintik akibat emboli, keracunan barbiturat,
dll
Otak kecil diperiksa penampang irisan melintang
Batangotak diiris melintang mulai pons, medulla oblongata proksimal medulla spinalis kemungkinan
perdarahan
Alat Kelamin
Mayat laki-laki :
Testis dikeluarkan dari rongga perut tidak menyayat scrotum. Perhatikan : ukuran,
konsistensi, resapan darah, dll. Perhatikan bentuk & ukuran epidermis, kelenjar prostat
cek ukuran & konsistensi
Mayat wanita :
Perhatikan bentuk & ukuran ovarium, saluran telur, dan rahim. Pada uterus perhatikan
kemungkinan perdarahan, resapan darah, ataupun luka akibat tindakan tertentui.
Uterus dibuka dengan irisan bentuk huruf “T” melalui servix dan bermuara pada fundus
uteri.
Catatan :
Sebelum
organ-organ dikembalikan ke dalam tubuh mayat, pertimbangkan kemungkinan diperlukan pemeriksaan penunjang (histopatologi/ toksikologi
Pengambilan
potongan jaringan , minimal dengan tebal 5 mm
Usahakan
tempat pengambilan potongan organ didaerah perbatasan antara yg normal dengan yg ada kelainan.
Potongan
tersebut dimasukkan ke dalam cairan fiksasi (larutan formalin 10% atau alkohol 70% - 80%) dengan volume cairan fiksasi sekitar 20-30 kali volume potongan jaringan
Setiap
jenis organ ditaruh dalam botol tersendiri
Bila perlu pengawetan, gunakan alkohol 90%.
Pada
pengiriman sampel untuk toksikologi maupun histopatologi, contoh bahan pengawet juga ikut dikirimkan