Aspek
Ketersediaan
Aspek Konsumsi
Empat Aspek Stabilatas
Pangan Ketersediaan
Pilar
Aspek
keterjangkauan
GAMBARAN STATUS GIZI BALITA SUMATERA UTARA
Masalah Gizi Riskesdas Riskesdas Riskesdas
2007 2010 2013
Gizi Kurang 14,3 % 13,5 % 14,1 %
Pola pengasuhan
anak yang kurang
baik
• Wanita sebagai ibu RT sangat
berperan dalam
mempersiapkan makana bagi
Suharjo, rumah tangganya dimulai dari
mengatur menu, berbelanja,
1999 memasak, menyiapkan
hidangan dan distribusi
kepada anggota keluarga
• Namun kurangnya pengetahuan ttg
pengolahan makanan yang memenuhi standar
gizi dan aman dalam penyusunan menu ttg
makanan beragam
• Berbagai usaha yang telah dilakukan tersebut
nampaknya masih perlu terus menerus
dilakasanakan secara kesinambungan
mengingat penyakit KEP ini dan kasus gizi
buruk akan terus ada.
• Pada saat ini masalah gizi buruk bukan hanya
terjasi di tingktat kabupaten saja akan tetapi
banyak ditemukan diperkotaan
Sudah merupakan kewajiban rakyat Indonesia
untuk mengangkat kemampuan WANITA
MANDIRI
untuk menjadi
roda utama kreatifitas bangsa dalam
mengolah potensi sumber daya yang dimiliki
dan dimanfaatkan pada kesempatan yang
tersedia.
Kreatifitas yang dimaksud bersumber pada akar
budaya bangsa yang semakin besar
keanekaragaman akar budaya itu akan semakin
besar potensi kreatifitas yang dihasilkan serta
semakin besar pula potensinya untuk maju
berkembang dalam persaingan global.
Pelaksanaan Gerakan Percepatan
PenganekaragamanKonsumsi Pangan
1. Persiapan
2.Pelaksanaan
• Pemberdayaan Kelompok Wanita
• Pengembangan Pangan Lokal
• Sosialisasi dan Promosi
PenganekaragamanKonsumsi Pangan
• Pengembangan Kawasan Diversifikasi Pangan
(PKDP)
• Makanan memegang peranan yang penting
dalam kesehatan keluarga dikarenakan
kebutuhan gizi keluarga berbeda satu sama
lain dalam kelompok umur.
• Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan
berbeda dengan orang dewasa.
• Kekurangan makanan yang bergizi akan
menyebabkan gangguan kesehatan.
Sebaliknya, makan yang berlebihan juga tidak
baik karena dapatmenyebabkan obesitas
• Masalah yang menghalangi hal tersebut
selama ini yaitu kurangnya informasi dan
terbatasnya pengetahuan yang dimiliki para
ibu dalam mengolah dan memanfaatkan
bahan pangan lokal.
• Prinsipnya, ibu rumah tangga mampu
mewujudkan kemandirian pangan melalui
pemanfaatan pekarangan.