Anda di halaman 1dari 31

Seminar Kasus

Praktik Klinik Asuhan Kebidanan Fisiologi


dan Kegawatdaruratan Maternal

Disusun oleh :
RISKA MARDIYANTI (P27224017 151)
RIZCI NAFITA SARI (P27224017 152)

SARJANA TERAPAN BERLANJUT PROFESI KEBIDANAN SMT. V


POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
Jl. Ksatrian No. 02 Danguran, Klaten Selatan, Jateng
Ny.W Umur 41 Tahun P3A1 Post Partum Spontan dengan
Perdarahan Primer akibat Rupture Portio
di Ruang Bersalin RSUD Simo, Boyolali

01
Tinjauan Kasus
02
Pembahasan

03
Lampiran
01
TINJAUAN KASUS
Manajemen Asuhan Kebidanan
Pengumpulan Data Dasar

Identitas Istri Suami

Nama : Ny.W Nama : Tn.R


Umur : 41 tahun Umur : 45 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan: SLTA Pendidikan: SLTA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Rt.06 Rw.01 Alamat : Rt.06 Rw.01
Karang Gayam, Sumber, Karang Gayam, Sumber,
Boyolali Boyolali
Data Subyektif
A. Keluhan Utama D. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas
yang lalu
❏ Ibu mengatakan badannya terasa lemas, perutnya masih kenceng-

kenceng, terasa keluar cairan seperti darah. Hamil ke 1 (1999)


B. Riwayat Perkawinan Lahir aterm, spontan, 3300gr,
perempuan, oleh bidan, tidak
ada komplikasi, ASI
❏ Ibu mengatakan ini adalah perkawinan pertama dengan Tn.R, pernikahan

yang sah dan menikah saat umur 20 tahun, sekarang sudah 21 tahun usia
Hamil ke 2 (2007)
pernikahannya. Abortus 5 minggu, curetage
oleh dokter
C. Riwayat Menstruasi

❏ Ibu mengatakan menstruasi keluar pertama kali pada usia 14 tahun, siklus
Hamil ke 3 (2008)
30 hari teratur. Menstruasi 3-5 hari, sifat darah encer, bau khas darah, Lahir aterm, spontan, 3200gr,
perempuan, oleh bidan, tidak
terkadang keluar keputihan. Pada saat menstruasi ibu mengatakan sehari ada komplikasi, ASI

dapat ganti pembalut sebanyak 3-4x.


E. Riwayat Kontrasepsi

Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan. Ibu mengatakan sebelum hamil menggunakan KB

implant selama 3,5 tahun, timbul keluhan tidak menstruasi selama 3 bulan.

F. Riwayat Kesehatan

Ibu mengatakan tidak sedang sakit, dulu sebelum hamil hanya sakit batuk, pilek dan sakitnya sembuh setelah beli

obat di apotek. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, Sifilis; menurun

seperti penyakit jantung, diabetes, asma, hipertensi; dan penyakit kronis. Ibu mengatakan keluarga juga tidak

sedang sakit dan tidak mempunyai riwayat penyakit menular, penyakit menurun maupun penyakit kronis. Ibu

mengatakan tidak ada riwayat kembar di silsilah keluarga. Ibu mengatakan pernah operasi atau mempunyai

riwayat Syringomylea pada bulan April 2018 dengan pengobatan tuntas dan mempunyai riwayat alergi

obat Rincobal.
G. Riwayat Persalinan

Keadaan Ibu
Masa kehamilan : 38 minggu
Tempat persalinan : RSUD Simo, Boyolali
Jenis persalinan : Spontan
Komplikasi : Perdarahan akibat ruptur portio

Keadaan Bayi
Tanggal, jam lahir : 07 November 2019, 20.10 WIB
Antropometri : Berat badan lahir 3250gr, Panjang badan
48 cm, LK 34 cm, LD 35cm, LL 12 cm
Keadaan Umum : menangis kuat, warna kulit kemerahan,
gerakan otot aktif,
Proses Persalinan

Kala Persalinan Lama / Jam Pengeluaran Kejadian / indikasi Tindakan Keterangan


pervaginam oleh

KALA I 12 JAM lendir darah - BIDAN -


±50cc
KALA II 10 MENIT ±100c - BIDAN -

KALA III 20 MENIT ±100cc - BIDAN -

KALA IV 1 JAM ±850cc Perdarahan DOKTER -


/Klem ovary dengan
5 titik pada arah jam
3, 5,6, 7,9 dan ball
tampon
H. Kebutuhan Fisik
Nutrisi : ibu mengatakan terakhir makan tadi sore jam 16.00 WIB
Eliminasi : ibu terpasang kateter dan belum BAB
Istirahat : ibu mengatakan sudah tidur 1-2 jam
Personal hygiene : ibu mengatakan sudah mandi 1x dan keramas terakhir 2 hari yang
lalu
Ambulasi : ibu mengatakan belum berani beranjak dari tempat tidur mengikuti
nasihat dokter.
I. Keadaan Psiko, sosio dan spiritual
Ibu mengatakan sangat senang dan lega atas kelahiran bayinya, keluarga sangat senang karena bertambahnya anggota
keluarga baru membuat suasana baru dan ibu tidak merasa begitu kerepotan, akan tetapi ada hal yang membuat
cemas pada masa nifas saat ini karena ibu mengalami perdarahan sehingga ibu ragu untuk melakukan segala
aktivitas. Untuk kebiasaan beribadah sementara ibu hanya bisa berdoa, tidak lupa mengucap syukur alhamdulillah
untuk apa yang dianugerahkan dari yang Maha Kuasa. Ibu mengatakan apabila terdapat permasalahan, ibu biasa
merunding dengan suami sebagai kepala rumah tangga.
Data Obyektif
Pemeriksaan Umum

Ibu tampak lemah dan menggigil,

Keadaan
terbaring, terpasang infus 2 jalur,
Kesadaran Composmentis
terpasang oksigen, terpasang klem
Umum
ovary di jalan lahir, terpasang
kateter

Tekanan darah: 103/60 mmHg


BB
Vital Suhu : 35,5ºC Tinggi badan : 145 Cm

Sign
Pernafasan : 22 kali/menit /TB 05
Berat badan : 57 Kg
Nadi : 128 kali/menit
Pemeriksaan Fisik

a. Kepala : bersih, muka tidak oedema, tampak pucat, kelopak mata cekung, konjungtiva pucat;
mukosa bibir kering dan terdapat bekas luka operasi dari dahi sampai atas tengkuk
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan teraba vena jugularis
c. Dada : simetris, tidak ada benjolan, putting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi, ASI belum
keluar
d. Abdomen : bentuk simetris, tidak ada bekas luka, TFU teraba 2 jari di bawah pusat, kontraksi
keras,terdapat nyeri tekan, kandung kemih kosong
e. Ekstremitas : teraba dingin, tangan kanan dan kiri terpasang infus (RL dan RL drip Oxytocin), warna
kuku pucat
f. Genetalia : bersih, tidak ada oedema, terdapat ruptur portio terpasang klem pada 5 sudut, terpasang
DC, underpad terdapat banyak darah
g. Anus : tidak terdapat hemoroid
• Hb : 10,0 g / dl
• Leukosit : 33,33 10^3
Pemeriksaan Penunjang •
sel / ml
Eritrosit : 3,66 10^6 /
ul
Tanggal 7 November 2019 • Hematrokit : 31,0 %
Pukul 22.04 WIB
Interpretasi Data
Ny. W umur 41 tahun P3A1 post
partum 2 jam dengan perdarahan
primer akibat rupture portio Diagnosa Kebidanan

Ibu mengatakan cemas dan


khawatir tentang keadaannya
saat ini Masalah

Berikan dukungan psikologi untuk


ibu dan keluarga tentang keadaan
sekarang dan meyakinkan
harapan sehat setelah persalinan
Kebutuhan

Kebutuhan nutrisi dan cairan


setelah proses ini
Identifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Ibu berpotensi mengalami anemia tingkat lanjut
Data Dasar
Subyektif : Ibu mengatakan badannya lemas
Obyektif : Hb 10g/dL, pemeriksaan fisik menunjukkan konjungtiva pucat, kelopak mata
cekung, ekstremitas teraba dingin, warna kuku pucat, mukosa bibir kering dan tampak pucat
Ibu berpotensi mengalami syok hipovolemik
Data Dasar
Subyektif : Ibu mengatakan badannya lemas
Obyektif : Ibu tampak menggigil, lemah, terpasang infus 2 jalur, terpasang 5 klem penjepit,
terpasang oksigen dan kateter, kesadaran composmentis, tekanan darah 103/60mmHg
Identifikasi Tindakan Segera
Berkolaborasi dengan dokter dalam tindakan rehidrasi untuk
mencegah hipovolemik dan perlunya transfusi untuk
pencegahan anemia tingkat lanjut
Rencana Tindakan

• Lakukan pendekatan dengan ibu dan keluarga dengan komunikasi terapeutik untuk

menyampaikan keadaannya

• Observasi keadaan umum, perdarahan, urine, tanda-tanda syok

• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfusi darah dan drip oxytocin

• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat

• Kolaborasi dengan dokter dalam manajemen ambulasi

• Lakukan dokumentasi tiap observasi


Implementasi 07 November 2019, 22.23 WIB

•Melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga dengan komunikasi terapeutik (memberi salam dan

sapa, memperkenalkan diri dan menanyakan dan mendengarkan keluhan). Menjelaskan keadaan

sekarang bahwa ibu mengalami perdarahan yang diakibatkan karena ada kerusakan di jaringan portio

ibu, maka dilakukan penjepitan pada portio untuk menghentikan perdarahan.

•Mengobservasi keadaan umum, TTV, perdarahan, urine dan tanda-tanda syok. Setelah dilakukan

pemeriksaan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tekanan darah = 103/60mmHg, suhu = 36,9 ⁰C, nadi = 82x/menit, Pernafasan = 22x/menit, perdarahan

dalam underpad ±200cc, keadaan umum masih lemas, pengeluaran urine ±100cc
Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfuse darah dan drip oxytocin dengan advis 2
kantong PRC dan Oxytocin 1A

Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat injeksi Asam Tranexamat 1000mg dan Injeksi
Ceftriaxon 1gr/12jam

Berkolaborasi dengan dokter dalam manajemen ambulasi serta KIE pada pasien bahwa riwayat
terapi yang lalu mempengaruhi terhadap penipisan organ salah satunya penipisan jaringan serviks.
Apabila pasien terlalu banyak bergerak dapat menyebabkan gesekan dan robekan baru pada jaringan
serviks, memindah atau mengurangi jumlah klem dilakukan oleh dokter secara bertahap menurut
pemantauan perdarahan.

Melakukan pendokumentasian observasi keadaan pasien tiap 30 menit.


Evaluasi 08 November 2019,
15.55 WIB

• Ibu berhasil diajak komunikasi, ibu kooperatif dalam menyampaikan segala pertanyaan dalam
tahap pengkajian. Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini. Ibu mengikuti nasihat dari dokter.
• Telah dilakukan pemeriksaan lab, observasi keadaan umum, ttv, perdarahan dan urine serta
tanda syok. Terlampir dalam catatan perkembangan
• Bidan melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfuse darah dan drip
oksitosin. Transfuse PRC 1 kantong diberikan pada tanggal 08 November 2019, 10.30 WIB dan
drip oxytocin 1A 08 November 2019 pada jam 15.00 WIB
• Bidan meakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Asam Tranexamat 1000mg
dan injeksi Ceftriaxon 1gr/12 jam
• Pasien tampak dalam keadaan terbaring dan takut untuk bergerak
• Telah dilakukan pendokumentasian
Catatan
Perkembangan
Dilakukan evaluasi pada Ny.W tanggal 8 November 2019 pada jam 16.00 WIB

•Subyektif :
Ibu mengatakan masih mules pada perutnya, darah yang keluar dari kemaluan tidak sebanyak tadi malam, masih agak
lemas, belum berani banyak bergerak takut darah keluar banyak lagi, air susu belum bisa keluar

•Obyektif :
Keadaan umum : sedang, TD = 113/64mmhg, urine : ditampung 450cc dalam urine bag dari 08 november 2019 jam
04.00 WIB, perdarahan : 80cc, TFU : 2 jari di bawah pusat, pemeriksaan laboratorium tanggal 08 november 2019 pada
jam 08.27 hb = 8,5g/dl

•Analisa :
Ny.W umur 41 tahun P3A1 post partum normal dengan perdarahan primer H-1

Masalah : Ibu mengalami anemia dan dehidrasi ditunjukkan dalam pemeriksaan lab dan observasi
keadaan umum
Kebutuhan : Pemenuhan nutrisi dan cairan (Rehidrasi)
Postnatal breastcare karena ASI belum keluar

•Penatalaksanaan : (lembar selanjutnya)


 Penatalaksanaan :
Kaji keadaan umum ibu, keadaan ibu masih lemah
Periksa vital sign, TD = 113/64mmHg, Nadi = 80x/menit, Respirasi = 22x/menit, Suhu = 37C
Berkolaborasi terapi pengobatan dari dokter, telah diberikan terapi pengobatan sebagai berikut :
• Ceftriaxon 1gr/12jam Vit C 2x1
• Sulfur Feroksida 1x1 Asmef 250mg 3x1
• Bcomplek 2x1 Transfusi darah PRC 2 kantong
Mengobservasi proses involusi, meriksa kandung kemih kosong, teraba TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi uterus baik
Jelaskan keadaan ibu saat ini, perut kenceng-kenceng karena otot uterus berkontraksi kembali ke bentuk semula
dan tidak
terjadi perdarahan
Berikan penyuluhan tentang nutrisi ibu menyusui
Berikan penyuluhan tentang postnatal breastcare
Menjelaskan pada ibu kunjungan ulang atau observasi selanjutnya
Dilakukan evaluasi pada Ny.W tanggal 09 November 2019 pada jam 09.00 WIB

Subyektif :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Obyektif :
Keadaan umum baik, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat, TD = 110/70mmHg, Nadi = 88x/menit,
Respirasi = 20x/menit, Suhu = 36,5C
Analisa data :
Ny.W umur 41 tahun P3A1 post partum normal dengan perdarahan primer H-2
Penatalaksanaan :
(lembar selanjutnya)
 Penatalaksanaan :
• Melakukan kolaborasi dengan dokter
 Advis BLPL
 Memberikan terapi obat
o Sulfur Feroksida 1x1
o Bcomplek 2x1
o Vit C 2x1
o Asmef 350mg 3x1
o Transfusi PRC 1 kantong
• Memberikan KIE Persiapan pulang
• Memberikan edukasi obat pulang
• Menganjurkan pasien diet tinggi kalsium tinggi protein
• Memberikan edukasi ASI Eksklusif
• Memberikan edukasi perawatan personal dan vulva hygiene
• Memberikan edukasi tanda bahaya ibu nifas
2. Pembahasan
•Pemberian transfusi untuk
mengganti darah yang • Resiko tinggi usia
hilang reproduksi
•Tingkat keefektifan 4. Penatalaksanaan 1. Data Subyektif • Status paritas ibu
uterotonika • Riwayat kesehatan lalu
•Kombinasi antibiotik untuk dan pengobatan
postnatal care

• Terjadi perdarahan,
inspekulo ruptur portio
•Diagnosa Kebidanan
• Gejala syok hipovolemik
• Masalah
ringan
•Kebutuhan
3. Interpretasi Data 2. Data Obyektif • Tanda anemis
3. Lampiran
Jurnal Analisa : Pemberian injeksi Ceftriaxon
1 gr/12 jam dinilai aman diberikan
pada ibu pasca postpartum karna
dapat menekan terjadinya infeksi
akibat komplikasi yang terjadi selama
persalinan

“Manajemen
“Manajemenofofpost
postpartum
partum “Assessment
“Assessment of of sublingual
sublingual “Studi
“Studi penggunaan
penggunaan
hemorrhage
hemorrhageand
andthe
therole
roleofof misoprostol
misoprostol as as first-line
first-line antibiotik pada pasien
antibiotik pada pasien pasca
the
theobstetric
obstetric treatment
treatment for primary pos-
for primary pos- pasca di
melahirkan di
partum melahirkan rumah sakit
anesthesiologist”
anesthesiologist” partum hemorrhage
hemorrhage :: Results
Results rumah bunda
sakit bersalin
of bersalin Kota
of aa multicenter
multicenter trial”
trial” bunda Kota Makassar”
Makassar”
References
● Vivian Nanny. 2010. AsuhanKebidananpadaIbuNifas. Jakarta :SalembaMedika
● Varney H, Kriebs JM, Gegor CL. Buku ajar asuhankebidanan volume 2. Jakarta:
EGC; 2008.
● Prawirohardjo, Sarwono. (2014). IlmuKebidanan. Jakarta : PT
BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo.
● Marmi. (2015). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas "Puerperium Care".
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
● Bahiyatun. 2009. Buku Ajar AsuhanKebidananNifas Normal.Jakarta : EGC.
● Cuningham, F. G. (2013) Obstetri Wiliams. Jakarta: EGC.
● Julianti dkk (2014). Materi Pelatihan Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika
● Ambarwati dan Wulandari. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra
Cendekia Press.
References
 Aminah, M.S (2011). Seri Buku Pintar Baby’s Corner Kamus Bayi 0-12 bulan. Jakarta : Luxima
 Andriyani, Nurlaila, R. P. (2013) ‘Pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum’,
Jurnal Keperawatan, IX(2), pp. 180–185.
 Anggraini, Yeti. 2010. AsuhanKebidananMasaNifas. Yogyakarta :PustakaRihama
 Madania. 2010. ‘ Studi penggunaan antibiotika pada pasien paska melahirkan di rumah sakit bersalin Bunda Kota
Makassar’, Universitas Negri Gorontalo.
 Rosemary Nkemdilim Ogu. 2014.“ Assessment of sublingual misoprostol as first – line treadment for primary post-partum
hemorrahe : Result of a multicenter trial”. The journal of Obstetrics and Gyneecology Research.
 Daniel,Kats, Yaakov Beilin. 2019 “ Management of post – partum hemorrahage and the role of the obstetric
anesthesiologist”. The Journal Of Maternal – Fetal & Neonatal Medicine.
 Farida, Alhadar. 2013. “ Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap involusi uteri pada ibu bersalain di BPS Kota
Padang tahun 2013”. Jurnal Riset Kesehatan,6(1),2017, 7 – 12
 Ridawati, Sulaeman. 2018. “Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum”
 Gerd – Marie, Eskured, Harris. 2017. “ Pattern and predictorc of analgesic use in pregnancy: a longitudinal drug utilization
study with special focus on women with migraine.”BMC Pregnancy and Childbirth
Thanks
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai