Perdarhan Post Partum Primer
Perdarhan Post Partum Primer
Disusun oleh :
RISKA MARDIYANTI (P27224017 151)
RIZCI NAFITA SARI (P27224017 152)
01
Tinjauan Kasus
02
Pembahasan
03
Lampiran
01
TINJAUAN KASUS
Manajemen Asuhan Kebidanan
Pengumpulan Data Dasar
yang sah dan menikah saat umur 20 tahun, sekarang sudah 21 tahun usia
Hamil ke 2 (2007)
pernikahannya. Abortus 5 minggu, curetage
oleh dokter
C. Riwayat Menstruasi
❏ Ibu mengatakan menstruasi keluar pertama kali pada usia 14 tahun, siklus
Hamil ke 3 (2008)
30 hari teratur. Menstruasi 3-5 hari, sifat darah encer, bau khas darah, Lahir aterm, spontan, 3200gr,
perempuan, oleh bidan, tidak
terkadang keluar keputihan. Pada saat menstruasi ibu mengatakan sehari ada komplikasi, ASI
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan. Ibu mengatakan sebelum hamil menggunakan KB
implant selama 3,5 tahun, timbul keluhan tidak menstruasi selama 3 bulan.
F. Riwayat Kesehatan
Ibu mengatakan tidak sedang sakit, dulu sebelum hamil hanya sakit batuk, pilek dan sakitnya sembuh setelah beli
obat di apotek. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular seperti TBC, HIV/AIDS, Sifilis; menurun
seperti penyakit jantung, diabetes, asma, hipertensi; dan penyakit kronis. Ibu mengatakan keluarga juga tidak
sedang sakit dan tidak mempunyai riwayat penyakit menular, penyakit menurun maupun penyakit kronis. Ibu
mengatakan tidak ada riwayat kembar di silsilah keluarga. Ibu mengatakan pernah operasi atau mempunyai
riwayat Syringomylea pada bulan April 2018 dengan pengobatan tuntas dan mempunyai riwayat alergi
obat Rincobal.
G. Riwayat Persalinan
Keadaan Ibu
Masa kehamilan : 38 minggu
Tempat persalinan : RSUD Simo, Boyolali
Jenis persalinan : Spontan
Komplikasi : Perdarahan akibat ruptur portio
Keadaan Bayi
Tanggal, jam lahir : 07 November 2019, 20.10 WIB
Antropometri : Berat badan lahir 3250gr, Panjang badan
48 cm, LK 34 cm, LD 35cm, LL 12 cm
Keadaan Umum : menangis kuat, warna kulit kemerahan,
gerakan otot aktif,
Proses Persalinan
Keadaan
terbaring, terpasang infus 2 jalur,
Kesadaran Composmentis
terpasang oksigen, terpasang klem
Umum
ovary di jalan lahir, terpasang
kateter
Sign
Pernafasan : 22 kali/menit /TB 05
Berat badan : 57 Kg
Nadi : 128 kali/menit
Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : bersih, muka tidak oedema, tampak pucat, kelopak mata cekung, konjungtiva pucat;
mukosa bibir kering dan terdapat bekas luka operasi dari dahi sampai atas tengkuk
b. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan teraba vena jugularis
c. Dada : simetris, tidak ada benjolan, putting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi, ASI belum
keluar
d. Abdomen : bentuk simetris, tidak ada bekas luka, TFU teraba 2 jari di bawah pusat, kontraksi
keras,terdapat nyeri tekan, kandung kemih kosong
e. Ekstremitas : teraba dingin, tangan kanan dan kiri terpasang infus (RL dan RL drip Oxytocin), warna
kuku pucat
f. Genetalia : bersih, tidak ada oedema, terdapat ruptur portio terpasang klem pada 5 sudut, terpasang
DC, underpad terdapat banyak darah
g. Anus : tidak terdapat hemoroid
• Hb : 10,0 g / dl
• Leukosit : 33,33 10^3
Pemeriksaan Penunjang •
sel / ml
Eritrosit : 3,66 10^6 /
ul
Tanggal 7 November 2019 • Hematrokit : 31,0 %
Pukul 22.04 WIB
Interpretasi Data
Ny. W umur 41 tahun P3A1 post
partum 2 jam dengan perdarahan
primer akibat rupture portio Diagnosa Kebidanan
• Lakukan pendekatan dengan ibu dan keluarga dengan komunikasi terapeutik untuk
menyampaikan keadaannya
• Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfusi darah dan drip oxytocin
•Melakukan pendekatan kepada ibu dan keluarga dengan komunikasi terapeutik (memberi salam dan
sapa, memperkenalkan diri dan menanyakan dan mendengarkan keluhan). Menjelaskan keadaan
sekarang bahwa ibu mengalami perdarahan yang diakibatkan karena ada kerusakan di jaringan portio
•Mengobservasi keadaan umum, TTV, perdarahan, urine dan tanda-tanda syok. Setelah dilakukan
Tekanan darah = 103/60mmHg, suhu = 36,9 ⁰C, nadi = 82x/menit, Pernafasan = 22x/menit, perdarahan
dalam underpad ±200cc, keadaan umum masih lemas, pengeluaran urine ±100cc
Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfuse darah dan drip oxytocin dengan advis 2
kantong PRC dan Oxytocin 1A
Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat injeksi Asam Tranexamat 1000mg dan Injeksi
Ceftriaxon 1gr/12jam
Berkolaborasi dengan dokter dalam manajemen ambulasi serta KIE pada pasien bahwa riwayat
terapi yang lalu mempengaruhi terhadap penipisan organ salah satunya penipisan jaringan serviks.
Apabila pasien terlalu banyak bergerak dapat menyebabkan gesekan dan robekan baru pada jaringan
serviks, memindah atau mengurangi jumlah klem dilakukan oleh dokter secara bertahap menurut
pemantauan perdarahan.
• Ibu berhasil diajak komunikasi, ibu kooperatif dalam menyampaikan segala pertanyaan dalam
tahap pengkajian. Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini. Ibu mengikuti nasihat dari dokter.
• Telah dilakukan pemeriksaan lab, observasi keadaan umum, ttv, perdarahan dan urine serta
tanda syok. Terlampir dalam catatan perkembangan
• Bidan melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian transfuse darah dan drip
oksitosin. Transfuse PRC 1 kantong diberikan pada tanggal 08 November 2019, 10.30 WIB dan
drip oxytocin 1A 08 November 2019 pada jam 15.00 WIB
• Bidan meakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Asam Tranexamat 1000mg
dan injeksi Ceftriaxon 1gr/12 jam
• Pasien tampak dalam keadaan terbaring dan takut untuk bergerak
• Telah dilakukan pendokumentasian
Catatan
Perkembangan
Dilakukan evaluasi pada Ny.W tanggal 8 November 2019 pada jam 16.00 WIB
•Subyektif :
Ibu mengatakan masih mules pada perutnya, darah yang keluar dari kemaluan tidak sebanyak tadi malam, masih agak
lemas, belum berani banyak bergerak takut darah keluar banyak lagi, air susu belum bisa keluar
•Obyektif :
Keadaan umum : sedang, TD = 113/64mmhg, urine : ditampung 450cc dalam urine bag dari 08 november 2019 jam
04.00 WIB, perdarahan : 80cc, TFU : 2 jari di bawah pusat, pemeriksaan laboratorium tanggal 08 november 2019 pada
jam 08.27 hb = 8,5g/dl
•Analisa :
Ny.W umur 41 tahun P3A1 post partum normal dengan perdarahan primer H-1
Masalah : Ibu mengalami anemia dan dehidrasi ditunjukkan dalam pemeriksaan lab dan observasi
keadaan umum
Kebutuhan : Pemenuhan nutrisi dan cairan (Rehidrasi)
Postnatal breastcare karena ASI belum keluar
Subyektif :
Ibu mengatakan tidak ada keluhan
Obyektif :
Keadaan umum baik, kontraksi baik, TFU 2 jari di bawah pusat, TD = 110/70mmHg, Nadi = 88x/menit,
Respirasi = 20x/menit, Suhu = 36,5C
Analisa data :
Ny.W umur 41 tahun P3A1 post partum normal dengan perdarahan primer H-2
Penatalaksanaan :
(lembar selanjutnya)
Penatalaksanaan :
• Melakukan kolaborasi dengan dokter
Advis BLPL
Memberikan terapi obat
o Sulfur Feroksida 1x1
o Bcomplek 2x1
o Vit C 2x1
o Asmef 350mg 3x1
o Transfusi PRC 1 kantong
• Memberikan KIE Persiapan pulang
• Memberikan edukasi obat pulang
• Menganjurkan pasien diet tinggi kalsium tinggi protein
• Memberikan edukasi ASI Eksklusif
• Memberikan edukasi perawatan personal dan vulva hygiene
• Memberikan edukasi tanda bahaya ibu nifas
2. Pembahasan
•Pemberian transfusi untuk
mengganti darah yang • Resiko tinggi usia
hilang reproduksi
•Tingkat keefektifan 4. Penatalaksanaan 1. Data Subyektif • Status paritas ibu
uterotonika • Riwayat kesehatan lalu
•Kombinasi antibiotik untuk dan pengobatan
postnatal care
• Terjadi perdarahan,
inspekulo ruptur portio
•Diagnosa Kebidanan
• Gejala syok hipovolemik
• Masalah
ringan
•Kebutuhan
3. Interpretasi Data 2. Data Obyektif • Tanda anemis
3. Lampiran
Jurnal Analisa : Pemberian injeksi Ceftriaxon
1 gr/12 jam dinilai aman diberikan
pada ibu pasca postpartum karna
dapat menekan terjadinya infeksi
akibat komplikasi yang terjadi selama
persalinan
“Manajemen
“Manajemenofofpost
postpartum
partum “Assessment
“Assessment of of sublingual
sublingual “Studi
“Studi penggunaan
penggunaan
hemorrhage
hemorrhageand
andthe
therole
roleofof misoprostol
misoprostol as as first-line
first-line antibiotik pada pasien
antibiotik pada pasien pasca
the
theobstetric
obstetric treatment
treatment for primary pos-
for primary pos- pasca di
melahirkan di
partum melahirkan rumah sakit
anesthesiologist”
anesthesiologist” partum hemorrhage
hemorrhage :: Results
Results rumah bunda
sakit bersalin
of bersalin Kota
of aa multicenter
multicenter trial”
trial” bunda Kota Makassar”
Makassar”
References
● Vivian Nanny. 2010. AsuhanKebidananpadaIbuNifas. Jakarta :SalembaMedika
● Varney H, Kriebs JM, Gegor CL. Buku ajar asuhankebidanan volume 2. Jakarta:
EGC; 2008.
● Prawirohardjo, Sarwono. (2014). IlmuKebidanan. Jakarta : PT
BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo.
● Marmi. (2015). Asuhan Kebidanan pada Masa Nifas "Puerperium Care".
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
● Bahiyatun. 2009. Buku Ajar AsuhanKebidananNifas Normal.Jakarta : EGC.
● Cuningham, F. G. (2013) Obstetri Wiliams. Jakarta: EGC.
● Julianti dkk (2014). Materi Pelatihan Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta :
Salemba Medika
● Ambarwati dan Wulandari. (2010). Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra
Cendekia Press.
References
Aminah, M.S (2011). Seri Buku Pintar Baby’s Corner Kamus Bayi 0-12 bulan. Jakarta : Luxima
Andriyani, Nurlaila, R. P. (2013) ‘Pengaruh senam nifas terhadap penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum’,
Jurnal Keperawatan, IX(2), pp. 180–185.
Anggraini, Yeti. 2010. AsuhanKebidananMasaNifas. Yogyakarta :PustakaRihama
Madania. 2010. ‘ Studi penggunaan antibiotika pada pasien paska melahirkan di rumah sakit bersalin Bunda Kota
Makassar’, Universitas Negri Gorontalo.
Rosemary Nkemdilim Ogu. 2014.“ Assessment of sublingual misoprostol as first – line treadment for primary post-partum
hemorrahe : Result of a multicenter trial”. The journal of Obstetrics and Gyneecology Research.
Daniel,Kats, Yaakov Beilin. 2019 “ Management of post – partum hemorrahage and the role of the obstetric
anesthesiologist”. The Journal Of Maternal – Fetal & Neonatal Medicine.
Farida, Alhadar. 2013. “ Pengaruh Inisiasi Menyusu Dini (IMD) terhadap involusi uteri pada ibu bersalain di BPS Kota
Padang tahun 2013”. Jurnal Riset Kesehatan,6(1),2017, 7 – 12
Ridawati, Sulaeman. 2018. “Pengaruh Pijat Oksitosin terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum”
Gerd – Marie, Eskured, Harris. 2017. “ Pattern and predictorc of analgesic use in pregnancy: a longitudinal drug utilization
study with special focus on women with migraine.”BMC Pregnancy and Childbirth
Thanks
Do you have any
questions?