Pancasila Dan Kewarganegaraan
Pancasila Dan Kewarganegaraan
KEWARGANEGARAAN
Istilah-istilah penting
Identitas Agama
Identitas Individu Bahasa
Identitas Kolektif Common Platform
Atribut Identitas Integrasi
Suku bangsa Asimilasi
Integrasi Nasional
PENGERTIAN IDENTITAS
Identitas (Identity)
Ciri-ciri, tanda-tanda, jati diri yang menandai suatu benda atau
orang.
Ciri: ciri fisik dan ciri non-fisik
Identitas ada yang melekat sejak lahir ada yang diperoleh
melalui tindakan
Sumber Identitas
Aturan-aturan sosial yang menjelaskan definisi dari tingkah
laku
Sejarah hidup
Identitas
“Pengenalan atau pengakuan terhadap seseorang yang
termasuk dalam suatu golongan yang dilakukan berdasarkan
atas serangkaian ciri-ciri yang merupakan suatu kesatuan
bulat dan menyeluruh, serta menandainya sehingga dapat
dimasukkan dalam golongan tersebut” (Parsudi Suparlan:
1999)
Contoh: Polisi, Gender, dll.
JENIS IDENTITAS
Identitas individu Identitas kolektif
Melekat pada Melekat pada
seseorang kelompok
didapat sejak lahir Didapat melalui
maupun dari proses proses interaksi
interaksi dengan yang Ada kesadaran,
lain. tindakan dan tujuan
bersama
KAPAN IDENTITAS
MUNCUL?
Identitas muncul dan ada dalam interaksi
Seseorang mempunyai identitas tertentu
dalam kelompok apabila ada pengakuan
dari orang lain/kelompoknya.
MENGAPA SESEORANG
MEMERLUKAN IDENTITAS?
Identitas diperlukan dalam interaksi
Interaksi terstruktur (identitas
menentukan status dan peranan di dalam
kelompok atau antar kelompok)
Pola interaksi antar identitas dalam suatu
masyarakat menunjukkan struktur sosial
masyarakat tersebut.
ATRIBUT IDENTITAS
Pengertian atribut
Segala sesuatu yang terseleksi, baik disengaja
maupun tidak, yang berguna untuk mengenali
identitas seseorang atau suatu gejala.
Atribut dapat berupa ciri-ciri yang mencolok pada
tubuh, sifat-sifat yang melekat, pola tindakan,
bahasa yang digunakan.
Corak identitas seseorang/kelompok
ditentukan oleh atribut yang digunakan.
Orang/kelompok akan menunjukkan atributnya
agar identitas dan peranannya masuk
akal/diakui dalam interaksi sosial.
ATRIBUT IDENTITAS
Negara
Asal istilah negara
Apa negara itu?
Asal mula negara
Definisi negara
Sifat-sifat negara
Unsur-unsur negara
Tujuan dan fungsi negara
Bentuk negara dan pemerintahan
Kewarganegaraan
Apakah warganegara itu?
Apa unsur-unsur yang menentukan kewarganegaraan?
Problem status kewarganegaraan
UU Kewarganegaraan di Indonesia
Hak dan kewajiban warganegara
Karakterisitik warganegara yang demokrat
Kecakapan yang dibutuhkan warganegara di alam demokrasi
ISTILAH NEGARA
Teori kekuatan
Negara yang pertama adalah hasil dominasi dari kelompok yang kuat
terhadap kelompok yang lemah. Negara dibentuk dengan penaklukan dan
pendudukan
Teori Alamiah
Negara adalah ciptaan alam. Kodrat manusia membenarkan adanya negara,
karena manusia adalah mahluk politik (zoon politicon).
Teori Idealistis
Negara memang seharusnya ada. Ia sudah ada di dalam “ide” manusia.
Teori Historis
Lembaga-lembaga sosial, tidak dibuat tetapi tumbuh secara evolusioner
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan manusia. Negara adalah salah satu
bentuk evolusi dari lembaga sosial.
DEFINISI NEGARA
Roger H. Soltat:
Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau
mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama
masyarakat
Max Weber:
Negara adalah lembaga yang memiliki monopoli dalam
penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah.
R. M. MacIver:
Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di
dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan
berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu
pemerintah yang untuk maksud tersebut diberikan kekuasaan
memaksa.
SIFAT-SIFAT NEGARA
Sifat memaksa
Mempunyai kekuasaan untuk memaksakan
kekerasan secara legal.
Sifat monopoli
Monopoli dalam menetapkan tujuan bersama
masyarakat
Penduduk
Wilayah
Pemerintah
Kemampuan beruhubungan dengan
dunia luar
FUNGSI NEGARA
Monarki
Monarki mutlak
Monarki Konstitutional
Monarki Perlementer
Republik
Negara yang kepala negaranya adalah
presiden
WARGA NEGARA
Penduduk
Warga negara
Bukan warga negara
Warga negara tidak terputus hubungan
dengan tanah air dan UUD-nya meskipun
ia berada di luar negeri.
WARGA NEGARA DAN NEGARA
Setiap orang yang sudah menjadi warga negara sebelum UU ini berlaku
Anak dari perkawinan yang sah dari bapak WNI dan ibu WNA
Anak dari perkawinan yang sah dari ibu WNI dan ayah WNA
Anak dari perkawinan yang sah dari ibu WNI tapi ayahnya tidak
mempunyai kewarganegaraan, atau negara asal ayah tidak memberikan
kewarganegaraan kepada si anak
Anak yang lahir di luar perkawinan dari ibu yang WNI
Anak yang lahir di luar perkawinan dari ibu WNA, yang diakui seorang
ayah yang WNI sebelum si anak berusia 18 tahun.
Anak yang lahir di wilayah NKRI yang pada waktu lahir tidak jelas status
kewarganegaraan ayah ibunya.
Anak yang lahir di luar wilayah NKRI dari ayah dan ibu WNI yang karena
ketentuan dari nagara tempat anak tersebut dilahirkan memberikan
kewarganegaraan kepada anak ybs.
KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN
Amandemen 1 : 1999
Amandemen 2 : 2000
Amandemen 3 : 2001
Amandemen 4 : 2002
DASAR NEGARA
(Alinea 4 Pembukaan UUD 1945)
Menegakkan ham
Menjaga pertahanan dan keamanan
negara
Menyelenggarakan pendidikan
Mengembangkan sistem jaminan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia
HAK-HAK DASAR WARGA
NEGARA
Hak asasi manusia
Hak sebagai warga negara
Konstitusi Demokratis
Konstitusi disebut demokratis bila mengandung prinsip-prinsip
demokrasi:
1. Demokrasi yang besifat umum yang menempatkan warga negara
sebagai sumber utama kedaulatan.
2. Mayoritas berkuasa dan terjaminnya hak minoritas.
3. Pembatasan pemerintahan
4. Pembatasan dan pemisahan kekuasaan negara yang meliputi:
a. Pemisahan wewenang kekuasaan berdasarkan triaspolitika
b. Kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga pemerintahan
c. Adanya proses hukum
d. Adanya pemilu sabagai mekanisme peralihan kekuasaan.
Profil Pengajar
Demokrasi
D. Normatif/Substantif D. Empirik/Prosedural
KRITERIA PERWUJUDAN
DEMOKRASI
G. BINGHAM POWELL, Jr., 1982
Pemerintahan legitimate merupakan cerminan dari
kehendak warga
Instrumen terorganisir yang mengatur tawar-menawar
legitimasi adalah pemilihan politik yang kompetitif
Mayoritas orang dewasa dapat berpartisipasi dalam
proses pemilihan baik sebagai pemilih maupun sebagai
kandidat
Pemilihan bersifat rahasia dan tidak ada tekanan
Warga negara dan pemimpin menikmati kebebasan
dasar untuk berbicara, kebebasan pers, bermusyawarah,
dan berorganisasi. Partai bekerja untuk mengumpulkan
anggota dan pemilih.
KRITERIA PERWUJUDAN
DEMOKRASI
Keterlibatan Demos
Akuntabilitas
Rotasi kekuasaan
Rekruitmen politik yang terbuka
Pemilihan umum
Menikmati hak-hak dasar
DEMOKRASI DI INDONESIA
IDEA DEMOKRASI/D. IDEAL DALAM UUD
1945
“Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan
menurut UU” (Pasal 1 ayat 2)
“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya, ditetapkan dengan Undang-undang”
(pasal 28)
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu” (pasal 29 ayat 2)
DEMOKRASI DI INDONESIA
DEMOKRASI EMPIRIS
Demokrasi Pemerintahan Masa Revolusi (1945 –
1950)
Political franchise
Presiden secara konstitusional sangat kuat
Kemungkinan multi partai dibuka lebar (maklumat wapres)
Demokrasi Parlementer (1950 – 1959)
DPR/Parlemen sangat kuat
Akuntabilitas pemegang jabatan/politisi sangat tinggi
Multi-partai (partai bersifat ideologis)
Pemilu yang bebas dan berkualitas
Perlindungan terhadap hak-hak dasar individual
Otonomi daerah yang dihargai
DEMOKRASI DI INDONESIA
Demokrasi Terpimpin (1959 – 1965)
Mengaburnya sistem kepartaian
DPR-GR sangat lemah
Basic human rights sangat lemah
Anti kebebasan pers
Sentralisasi kekuasaaan
Demokrasi Orde baru (1966 – 1998)
Rotasi kekuasaan tidak pernah terjadi
Rekruitmen politik tertutup
Pemilu penuh tekanan dan rekayasa
Kepemimpinan bersifat ‘dropping’
Basic human rights tidak terjamin
10 Pilar Demokrasi Pancasila
1. DemokrasiBerdasarkan Ketuhanan yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan Kecerdasan
3. Demokrasi yang berkedaulatan Rakyat
4. Demokrasi dengan Rule of Law
5. Demokrasi dengan Pembagian Kekuasaan Negara
6. Demokrasi dengan HAM
7. Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka
8. Demokrasi dengan Otonomi Daerah
9. Demokrasi dengan Kemakmuran
10. Demokrasi yang Berkeadilan Sosial
(Achmad Sanusi, 1993)
HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
Pengertian Hukum:
Seperangkat asas dan kaidah yang mengatur
kehidupan manusia dalam masyarakat dan meliputi
juga lembaga (institusi) dan proses yang mewujudkan
berlakunya kaidah tersebut dalam kenyataan.
Hukum:
Asas
kaidah
Lembaga (suprastruktur hukum dan infrastruktur hukum)
Proses
Suprastruktur hukum: lembaga-lembaga yang dibentuk
oleh instansi yang berwenang dengan dasar/sesuai
hukum
Infrastruktur hukum: lembaga-lembaga yang hidup dan
tumbuh dalam masyarakat
Kaidah Hukum dan Kaidah
Lainnya
Hukum adalah salah satu kaidah yang berlaku
di masyarakat
Kaidah lainnya adalah:
Kaidah sopan santun
Kaidah susila
Kaidah agama
Perbedaan kaidah hukum dan lainnya adalah:
kaidah hukum memiliki sanksi yang pasti
dengan didukung oleh lembaga yang
menjamin terlaksananya hukum tersebut.
Lingkup Berlakunya
Hukum
Subyek hukum
Obyek hukum
Ruang (Yurisdiksi)
Waktu
Tujuan Hukum
Ketertiban
Kepastian
Keadilan
Sumber Hukum
Hukum tidak tertulis
Hukum kebiasaan
Hukum adat
Doktrin/pendapat ahli
Yurisprudensi
Hukum tertulis
UUD
Tap MPR
UU/Perpu
Peraturan Pemerintah Keppres
Peraturan pelaksanaan lainnya
Perjanjian/konvensi/traktat
Asas hukum yang berlaku dalam peraturan per-UU-an
Lex superior de rogat lex inferior
Lex posterior de rogat lex anterior
Lex specialis de rogat lex generalis
Proses Pembentukan UU
3 4
Presiden/ DPR
Menteri
2
Instansi Teknis
Setneg
Proses
Politik
70%
Tim Interdep
BPHN
Tim:
Ilmuwan
Praktisi
Draf RUU
HAK ASASI MANUSIA
Pengertian Hak Asasi Manusia
Hak yang dibawa manusia sejak ia lahir dan melekat
pada manusia tersebut. Tidak ada satu
orang/lembaga pun, termasuk lembaga negara yang
dapat menarik hak tersebut.
Sejarah Hak Asasi Manusia
HAM tradisional (dimulai dari beberapa karya tulis,
statuta, dan berbagai dokumen bersejarah yang
memuat pengakuan terhadap HAM)
HAM modern (dimulai dengan disepakatinya suatu
dokumen internasional mengenai hak asasi manusia,
yaitu “Universal Declaration of Human Rights”)
SEJARAH HAM (1)
(Zbigniew Rau)
Civil Society sebagai nilai
Sistem sosial yang subur yang
berasaskan pada prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara
kebebasan perorangan dengan kestabilan
masyarakat. Masyarakat mendorong daya
usaha serta inisiatif individu baik di bidang
pemikiran, seni, pelaksananaan
pemerintahan mengikuti undang-undang
dan bukan nafsu atau keinginan individu.
(Anwar Ibrahim)
ISTILAH
Civil Society
Masyarakat Sipil
Masyarakat Warga
Masyarakat Madani.
Makna dan
KARAKTER CIVIL SOCIETY
(VICTOR PEREZ – DIAZ, 1995)