Anda di halaman 1dari 12

ETIK dan HUKUM

KESEHATAN
 Tujuan etik dan hukum, adalah mengatur
tertib dan tenteramnya pergaulan hidup
dalam masyarakat
 Etik merupakan norma , nilai, atau pola
tingkah laku kelompok profesi (dokter,
drg, apt, sarjana kesmas, keperawatan,
wartawan, hakim, pengacara, akuntan)
dalam memberikan pelayanan jasa
kepada masyarakat
 Pekerjaan profesi mempunyai ciri:
pendidikan formal, berlandaskan etik
profesi, mengutamakan pelayanan
kemanusiaan, ada izin, CDE, dan
mempunyai organisasi profesi).
 Profesi mencantumkan kewajiban
“memenuhi Standar Profesi”
 Etika mempunyai sanksi moral; dan
profesi memiliki sanksi disiplin profesi
atau disiplin administratif
Hukum kesehatan (Health Law) :
 Hukum Kesehatan adalah hukum yang
berhubungan langsung dengan
pemeliharaan kesehatan, meliputi:
penerapan perangkat ukum perdata, pidana
dan tata usaha negara.
 Hukum kesehatan sebagai keseluruhan
aktivitas yuridis dan peraturan hukum di
bidang kesehatan serta studi ilmiahnya.
Fungsi hukum kesehatan adalah:
Menjaga ketertiban di dalam masyarakat.
Menyelesaikan sengketa yang timbul di
dalam masyarakat (khususnya di bidang
kesehatan). Benturan antara kepentingan
individu dengan kepentingan masyarakat
Merekayasa masyarakat
(social engineering).
Mis : - Pertolongan medis pada
penjahat
- Pandangan masyarakat yang
menganggap dokter sebagai
dewa yang Tidak dapat berbuat
salah.
Azas hukum kesehatan
Pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan,
penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, gender,
nondiskriminatif dan norma-norma agama
UNDANG-UNDANG KESEHATAN
Latar Belakang disusunnya peraturan perundang-
undangan di bidang pelayanan kesehatan, adalah:
karena adanya kebutuhan
1. pengaturan pemberian jasa keahlian
2. tingkat kualitas keahlian tenaga kesehatan
3. keterarahan
4. pengendalian biaya
5. kebebasan warga masyarakat untuk menentukan
kepentingannya serta identifikasi kewajiban
pemerintah
6. perlindungan hukum pasien
7. perlindungan hukum tenaga kesehatan
8. perlindungan hukum pihak ketiga
9. perlindungan hukum bagi kepentingan umum
HAK PASIEN BERDASARKAN UU NO.8 / 1999
TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

 Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan


 Memilih Informasi yang benar, jelas, dan jujur
 Didengar pendapat dan keluhannya
 Mendapatkan advokasi, pendidikan dan
perlindungan konsumen
 Dilayani secara benar, jujur, tidak diskriminatif
 Memperoleh kompensasi, ganti rugi dan atau
penggantian
PENYEBAB KESALAHAN DALAM KESEHATAN

 Kurangnya pengetahuan
 Kurangnya pengalaman
 Kurangnya pengertian.
KELALAIAN & UNSUR-UNSURNYA
 Kealpaan yang disadari
Disini si pelaku dapat menyadari tentang apa
yang dilakukan beserta akibatnya, akan tetapi ia
percaya dan mengharap-harap bahwa akibatnya
tidak akan terjadi
 Kealpaan yang tidak disadari
Dalam hal ini si pelaku melakukan sesuatu yang
tidak menyadari kemungkinan akan timbulnya
sesuatu akibat, padahal seharusnya ia dapat
menduga sebelumnya.
UPAYA-UPAYA UNTUK MENCEGAH
TERJADINYA KELALAIAN :
 Meningkatkan kemampuan profesi. Dalam
program ini perlu diingatkan tentang kode etik
dan kemampuan melakukan konseling dengan
baik.
 Pengetahuan pengawasan perilaku etis. Upaya ini
akan mendorong untuk senantiasa bersikap hati-
hati. 3. Penyusunan protokol pelayanan
kesehatan,

Anda mungkin juga menyukai