Anda di halaman 1dari 11

Gangguan Menstruasi

Nama klompok I
Alfilex Angkotamony
Anita Sihaya
Trivena puimera
Niken Tupurtawy
Ansel D Ratulohaim
Amarency Rahjaan
KONSEP HAID
Konsep haid
• Haid adalah proses bulanan tumpahan lapisan bagian dalam dan
darah uterus melalui liang kelamin wanita atau vagina. Keluarnya
cairan yang mengandung darah ini terjadi pada wanita yang sudah
memasuki usia subur dan yang sedang tidak hamil
• Amenorhea terbagi 2 :
1. Amenorea primer
Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya
menstruasi pada wanita usia 16 tahun. Amenorea primer
terjadi pada 0.1 – 2.5% wanita usia reproduksi
2. Amenorea sekunder
Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi
selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea ), atau 6 siklus
setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa.
Angka kejadian berkisar antara 1 – 5%
. Dismenorea
Dismenorea adalah kondisi di mana wanita mengalami nyeri saat
menstruasi, umumnya pada hari pertama dan kedua haid.
Gejalanya berupa nyeri atau kram di perut bagian bawah yang
terus berlangsung, dan terkadang menyebar hingga ke punggung
bawah serta paha. Rasa nyeri tersebut juga bisa disertai sakit
kepala, mual, dan muntah.
. Menorrhagia
Menorrhagia adalah gangguan menstruasi berupa keluarnya
darah menstruasi secara berlebihan atau dalam jumlah yang
terlampau banyak, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Polimenorhea

Definisi : siklus haid (kurang dari 21 hari).


• Etiologi : gangguan hormonal yang menyebabkan gangguan
ovulasi atau menjadi pendeknya masa luteal.
Oligomenorhea
• Definisi : siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari.
• Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak
terganggu dan fertilitas cukup baik.
Hipermenorhea
• Definisi : perdarahan haid yang lebih banyak dari normal atau
lebih lama dari normal (> 8 hari)
• Etiologi : kelainan dalam uterus seperti mioma uteri, polip
endometrium, gangguan pelepasan endometrium
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN
MENSTRUASI
• Kasus
• Nona L, 17 tahun datang ke rumah sakit dengan mengeluh lemas letih dan
lesu serta nyeri hebat ketika haid, sampai tidak mampu melakukan aktivitas
karena nyeri abdomen akan bertambah. Pasien juga mengeluh mual, muntah
dan diare.
• Pengkajian
• Pengkajian pada klien dengan dismenore dapat dilakukan dengan mengadakan
wawancara mengenai aspek-aspek umum seperti:
• Ø Riwayat Penyakit
• Ø Nutrisi
• Ø Pola Latihan
• Ø Pengetahuan Klien mengenai penyakitnya
• Ø Konsep diri (body image)
• Ø Pernapasan tidak teratur
• Ø Tekanan darah Rendah
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan kontraksi uterus
selama fase menstruasi.
DS : penyebap timbulnya nyeri:disminore nyeri di rasakan saat
beraktifitas lokasi nyeri di apdomen skala nyeri 4-6 nyeri
sering dan trus menerus
DO :wajah tampak menahan nyeri
b. DS: Keluhan pasien
pasien mengatakan mudah lelah
DO:Nadi lemah (TD 90/60 mmHg)
Px. terlihat pucat Sclera/ konjungtiva anemi
c. DS:Pasien mengatakan merasa gelisah
DO: Pucat memperlihatkan kurang inisiatif
Penanganan Keperawatan
• Terapi umum dilakukan dengan memberikan
pendidikan kesehatan untuk memperbaiki
keadaan kesehatan klien, termasuk gizi,
kehidupan dalam lingkungan sehat dan tenang.
• Pengurangan BB pada obesitas.
INTERVENSI
• Jelaskan dan bantu klien dengan tindakan pereda
nyeri nonfarmakologi dan non invasif.
• Ajarkan penggunaan kompres hangat.
• Ajarkan Relaksasi : Tehnik-tehnik untuk
menurunkan ketegangan otot rangka, yang dapat
menurunkan intensitas nyeri dan juga tingkatkan
relaksasi masase.
Rasional
• Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan
nonfarmakologi lainnya telah menunjukkan
keefektifan dalam mengurangi nyeri.
• Meringankan kram abdomen. Panas bekerja
dengan pedoman meningkatkan vasodilatasi dan
otot relaksasi,saat menurnnya iskemic uterus.
• Akan melancarkan peredaran darah, sehingga
kebutuhan O2 oleh jaringan akan terpenuhi,
sehingga akan mengurangi nyerinya
Tujuan
• Setelah diberikan askep selama 1x24 jam
diharapkan nyeri pasien berkurang dengan
kriteria hasil : Nyeri berkurang/dapat diadaptasi,
Dapat mengindentifikasi aktivitas yang
meningkatkan/menurunkan nyeri, skala nyeri
ringan.
• Setelah diberikan askep selama 1x24 jam
diharapkan Ps menunjukan perbaikan toleransi
aktifitas dengan kriteria hasil Ps dapat
melakukan aktifitas
• SEKIAN DAN TRIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai