2397799
2397799
Tidak mencakup
Pokok Bahasan 1. Kebijakan akuntansi pada
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah, masing – masing pemda
mulai dari Pengertian dan Konsep Dasar 2. Pengaturan rinci dalam SAP dan
Akuntansi, Prinsip Akuntansi, Bagan Akun peraturan perundang-undangan
Standar, Penyusunan Laporan Keuangan turunannya
dan Analisis Laporan Keuangan
3
Pengertian dan Konsep Dasar
Accountancy
Accounting Auditing
1. Pendapatan &
Produksi
Nasional
Profit 2. Antar Industri
3. Arus Dana
Posisi keuangan 4. Neraca
Governmental Social/national/
Business Acc. Pembayaran
Acc. 5. Neraca
Perkembangan Usaha macro Acc.
Nasional
Informasi untuk
Informasi Share & Stakeholder
untuk Cost/mgt acc. Financial Acc. 1 Neraca
Executives 2. Laba Rugi
3. Perubahan Modal
GAAP/PABU
4
Akuntansi Pemerintahan
Adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan lembaga pemerintahan dan lembaga-
lembaga lainnya yang tidak bertujuan untuk mencari laba
Struktur Pemerintahan:
1. Untuk melayani kebutuhan warga
Proses 2. Trias politika sbg check and balance mechanism
Politik 3. Penekanan pada mutu pelayanan & spending eficiency
6
Karakteristik Akuntansi Pemerintahan
7
Tujuan Pelaporan Keuangan
Keseimbangan Peranan
Antargenerasi LKPD
Transparansi
• Aset dicatat sebesar kas untuk memperolehnya, atau nilai wajarnya saat perolehan.
• Kewajiban dicatat sebesar kas yang akan dikeluarkan terkait pelaksanaan kegiatan
Nilai pemerintah.
Historis
• Karena LRA wajib disusun, pendapatan/beban basis kas (belanja) diakui stl
diotorisasi, yang akan menambah/mengurangi kas.
Realisasi • Prinsip matching-cost against revenue principle tidak ditekankan dalam Akpem.
• Peristiwa/transaksi dicatat & disajikan sesuai substansi & realitas ekonomi, selain
aspek formalnya.
Substansi • Jika substansi ≠ aspek formal maka diunggulkan substansi dan diungkapkan
mengungg dalam CALK.
uli bentuk
9
8 Prinsip Akuntansi & Pelaporan Keuangan (2)
• Untuk mengukur kinerja entitas dan posisi sumber daya, kegiatan akt &
pelaporan Keuangan dibagi kedalam periode-periode.
Periodisitas
10
Jenis Laporan Keuangan Pemda
Financial Report
NERACA
1. Aset sumber daya yg dikuasai/dimiliki yg manfaat ekonomi /sosialnya diharapkan akan diperoleh. A b
2. Kewajiban sumber daya yg akan dikeluarkan akibat peristiwa masa lalu.
3. Ekuitas kekayaan bersih pemerintah (Aset – Kewajiban) c a
c s
LO
1. Pendapatan – LO (Hak pemda yg menambah ekuitas) r i
2. Beban (Kewajiban pemda yang mengurangi ekuitas)
3. Transfer (Hak penerimaan / kewajiban pengeluaran satu entitas ke entitas pelaporan lain) u s
4. Pos Luar Biasa (pendapatan / beban luar biasa akibat peristiwa luar biasa, tidak teramal, tidak
sering dan di luar kendali entitas) a
l
Laporan Perubahan Ekuitas
Kenaikan/penurunan ekuitas dibandingkan tahun sebelumnya
CALK
1. Informasi tentang ekonomi makro, kebijakan fiskal/keuangan & pencapaian target Perda APBD
termasuk kendala /hambatan yg dihadapi
2. Ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan;
3. Informasi ttg dasar penyusunan laporan keuangan & kebijakan akuntansi yg dipilih;
4. Penjelasan, rincian & analisis setiap pos pada laporan keuangan.
5. Informasi tambahan yg diperlukan tapi tidak disajikan dlm lembar muka laporan keuangan.
11
Jenis Laporan Keuangan Pemda
Budgetary Report and Cash Flow
LRA C B
1. Pendapatan-LRApenerimaan kas daerah yang menambah SiLPA/SAL dan tidak akan dibayarkan
kembali.
2. Belanja pengeluaran kas daerah yang mengurangi SiLPA/SAL dan tidak akan diterima kembali.
a a
3. Pembiayaan Penerimaan/Pengeluaran Kas Daerah yang akan dibayarkan/diterima kembali. s s
Laporan Perubahan SAL h i
Kenaikan/penurunan SAL dibandingkan tahun sebelumnya.
s
LAK
Menacatat penerimaan/ pengeluaran kas dari aktivitas:
1. Aktivitas operasional pelaksanaan APBD
2. Aktivitas investasi penjualan/pembelian BMD
3. Aktifitas Pendanaan pembiayaan APBD
4. Aktivitas Transitoris PFK, dan aktifitas non anggaran lainnya.
12
Contoh Format Neraca
17
Contoh Format Catatan Atas Laporan Keuangan
Statutory Report
LRA
1. Pendapatan (kas diterima Kasda yg menambah SiLPA)
2. Belanja (kas dikeluarkan Kasda yang mengurangi SiLPA)
3. Penerimaan/pengeluaran pembiayaan (kas
diterima/keluar kasda untuk dibayarkan/diterima
kembali) untuk menutup defisit/memanfaatkan
surplus
Perubahan SILPA
Menyajikan penambahan / pengurangan SILPA
Cash Basis
19
Contoh Format Laporan Realisasi Anggaran
21
Siklus Akuntansi
Pencatatan Penggolongan
Transaksi Pengikhitisaran
Laporan
Keuangan
22
Proses Akuntansi
Per in g kasan
Dokum e n
Tr an saksi Buku Buku Lap or an
Jur n al Be sar Ke uan g an
23
Pencatatan dan Penggolongan
Hal 1
Tanggal Nama akun dan Keterangan Ref Debit Kredit
2004 Jan
2 `Kas di Kasda 1.1.1.01.01(4) 7.500.000
Pajak Hotel Bintang V (2)
7.500.000(2)
(01)
24
Contoh Neraca Saldo
Pemda ABC
Neraca Saldo
Tahun Buku 20xx
Kode Nama Akun Debit Kredit
Akun
Kas 16.600.000
Piutang Retribusi 1.000.000
Inv. Kantor 2.400.000
Alat Angkut 3.600.000
Pendapatan DAU 20.000.000
Pendapatan Jasa Operasi 7.000.000
Beban Sewa 1.800.000
Beban Telepon 1.000.000
Beban Pemeliharaan Gedung 600.000
Jumlah 27.000.000 27.000.000
25
Contoh Jurnal Penyesuaian
Pemda ABC
Jurnal Umum
Tahun Buku 20xx
No. Jumlah
Tanggal Uraian
Bukti
D K
31/12/2011 1 Piutang Retribusi 5.000.000
Pendapatan Retribusi 5.000.000
26
Contoh Kertas Kerja
Pemda ABC
Kertas Kerja
Tahun Buku 20xx
27
Simulasi Penyusunan Laporan keuangan
Lembar simulasi
28
Akuntansi Keuangan SKPD,
PPPKD dan Pemda
29
Overview Akuntansi Pemerintah
Dasar Hukum
1. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara
2. UU No. 1 /2004 tentang Perbendaharaan Negara
3. UU No. 15 /2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara
4. UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah
5. UU No. 33/2004 tentang PKPD
6. PP No. 8 /2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintahan
7. PP No. 58/2005 tentang Keuangan Daerah
8. PP No. 71 /2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
9. PMK Nomor 238/PMK.05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem
Akuntansi Pemerintahan.
10. PMDN No. 13/2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah (direvisi dgn PMDN No. 59/2007 dan PMDN No. 21 /2011)
30
UU 17 /2003: Laporan Keuangan setidaknya memuat (1) LRA , (2) Neraca, (3)
LAK, (4)CALK berdasarkan SAP
PP 8/2006:
Entitas pelaporan (1) pemerintah pusat, (2) pemda, (3) KL, dan (4) BUN
Entitas Akuntansi -- > pemerintah pusat : KPA dan pelaksana dekon/TP
-- > Pemda: SKPD, BUD, dan KPA tertentu
31
Komponen Laporan Keuangan Pemda
PP 24/2005 PP 71/2010
LRA
Anggaran
Anggaran
LRA
LPSAL
CALK CALK
Neraca
Keuangan
Keuangan
NERACA LPE
LO
LAK
LAK
Karakteristik Kualitatif
33
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH
Neraca Sistem
LRA (Proses)
Auntansi
LO
CALK Indirect
34
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH (2)
Perkada
Sistem Akuntansi Pemda
Struktur SA Pemda
1. Pengakuan
2. pengukuran
3. Pelaporan
4. pengungkapan 35
Sistem Pembukuan
Mencatat Akun Neraca & LO (Basis Akrual) Mencatat Transaksi Akun LRA (Cash Basis)
Aset, Pendapatan-LRA.
Kewajiban, Belanja.
Ekuitas, Penerimaan pembiayaan.
Pendapatan-LO, Pengeluaran pembiayaan.
Beban.
38
Perda Keuda
Peraturan
Kepala Daerah
SAP
PUSAP
Kebijakan Akuntansi
Dikembangkan
dari struktur
LKPD sesuai SAP
& mengacu PUSAP
Berisi nama &
kode akun untuk
mencatat serta 238/PMK.05/2011
mengklasifikasik Tentang PUSAP
an transaksi
serupa
Bagan Akun
Standar
40
Prinsip Akuntansi Pemda – Accrual Basis
LRA
Pendapatan Belanja Pembiayaan
1.Kas Masuk Kasda, menambah 1.Kas keluar Kasda, mengurangi 1.penerimaan/pengeluaran kas yg
SAL, hak pemda & tak perlu SiLPA, kewajiban pemda & akan dibayar/diterima kembali;
dibayar kembali. tidak akan diterima kembali 2.untuk menutup defisit atau
2.Diakui saat diterima di Kasda. 2.Diakui saat kas keluar dari memanfaatkan surplus.
3.Diklasifikasikan menurut Kasda. 3.Klasifikasi: penerimaan &
kelompok/jenis. 3.Diklasifikasikan menurut pengeluaran.
4.Transfer masuk penerimaan klasifikasi ekonomi. 4.Penerimaan: penerimaan pinjaman,
kas dari entitas pelaporan lain. 4.Transfer keluar penjualan obligasi, privatisasi
5.Berdasarkan asas bruto, kecuali pengeluaran kas untuk entitas perusda, penerimaan kembali
besaran pengurangan bersifat pelaporan lain. pinjaman yang diberikan kepada
variable & tak dpt dianggarkan 5.Realisasi dilaporkan sesuai pihak ketiga, penjualan investasi
karena proses belum selesai. klasifikasi dlm Dok.Anggaran. permanen lainnya, dan pencairan
6.Pengakuan pendapatan BLU 6.Pengakuan belanja BLU dana cadangan diakui saat
mengacu pd peraturan BLU. mengacu pd peraturan BLU. diterima Kasda
7.Pengembalian normal & berulang 7.Koreksi pengeluaran belanja 5.Pengeluaran: pemberian pinjaman,
pd thn berjalan/sebelumnya serta thn berjalan mengurangi PMPD, pembayaran kembali pokok
koreksi/pengembalian non- belanja ybs; jika diterima thn pinjaman , & pembentukan dana
recurring thn berjalan berikutnya dicatat sbg cadangan diakui saat dikeluarkan
mengurangi pendapatan thn pendapatan lain2. dari Kasda
berjalan. 8.Akt belanja untuk kebutuhan 6.Berdasarkan asas bruto.
8.Koreksi/pengembalian tidak SPJ & Pengendalian Internal 7.Pembentukan dana cadangan
berulang pd thn sebelumnya mengukur efektivitas dan menambah dana cadangan ybs.
mengurangi SAL. efisiensi belanja. 8.Pencairan Dana Cadangan
9.Belanja melalui Bendahara mengurangi Dana Cadanagn ybs
Pengeluaran diakui pada saat 9.Hasil dana cadangan menambah
SPJ diterima BUN. dana cadangan; sbg PAD Lain2.
41
Prinsip Akuntansi Pemda – Accrual Basis
LO
Pendapatan - LO Beban Surplus/Defisit & Extraordinary
1.Penurunan manfaat ekonomi/ 1. Pengelompokan Pendapatan &
1. Hak pemda yg menambah potensi jasa yg mengurangi ekuitas beban tidak rutin sbg kegiatan
ekuitas & tak perlu dibayar yg berupa pengeluaran aset, atau non operasional:
kembali. timbulnya kewajiban. • surplus/defisit penjualan aset
2. Diakui saat timbul hak, dan 2.Diakui saat timbul kewajiban, non lancar;
pendapatan direalisasi/aliran konsumsi aset, penurunan manfaat • surplus/defisit penyelesaian
masuk sumber daya ekonomi. ekonomi/ potensi jasa. kewajiban jangka panjang,
3. Diklasifikasikan menurut sumber 3.Pengakuan belanja BLU mengacu • surplus/defisit dari kegiatan
pendapatan: PAD, Pendapatan pd peraturan BLU. non operasional lainnya
Transfer,lain2 pendapatan yg sah. 4.Diklasifikasikan menurut 2. Surplus/defisit operasional & non
4. Pendapatan dalam bentuk ekonomi: beban pegawai, beban operasional = surplus/defisit
barang/jasa dari hibah/ barang, beban bunga, beban sebelum pos luar biasa
rampasan: ditaksir nilai wajarnya, subsidi, beban hibah, beban 3. Penjumlahan surplus/defisit
dan diungkapkan dalam CALK. bantuan sosial, beban penyusutan, operasional, non operasional &
5. Berdasarkan asas bruto, kecuali beban transfer & beban tak kejadian luar biasa =
besaran pengurangan bersifat terduga. Surplus/Defisit-LO
variable & tak dpt dianggarkan 5.Metode penyusutan: Garis lurus, dipindahkan ke LPE
karena proses belum selesai saldo menurun ganda, atau unit 4. Pos Luar Biasa disajikan terpisah
6. Pengembalian normal & berulang produksi. dari pos-pos lainnya sesudah
pd thn berjalan/sebelumnya serta 6.Beban Transfer pengeluaran surplus/Defisit sebelum Pos Luar
koreksi/pengembalian non- kas atau kewajiban kpd entitas Biasa & diungkapkan dalam
recurring thn berjalan lain. CALK
mengurangi pendapatan thn 7.Penerimaan kembali beban pd th 5. Pos Luar Biasa kejadian yg:
berjalan berjalan mengurangi beban ybs; (a) tidak dapat diramalkan pada
7. Koreksi/pengembalian tidak jika beban TAYL dicatat sbg awal tahun; (b) tidak diharapkan
berulang pd thn sebelumnya pendapatan lain2; jika menambah terjadi berulang-ulang; (c) diluar
mengurangi SAL beban koreksi ekuitas. kendali entitas pemerintah.
42
Prinsip Akuntansi Pemda – Accrual Basis
Neraca
Aset Kewajiban Ekuitas
1.Sumber daya ekonomi yg 1.Utang yg penyelesaiannya 1. Kekayaan bersih Aset -
dikuasai yg dpt dinilai dg uang berakibat aliran keluar Sumber kewajiban
daya ekonomi. 2. Saldo ekuitas di Neraca berasal
termasuk sumber daya
2.Klasifikasi: Jgk.pendek& dari saldo akhir ekuitas pada
nonkeuangan & benda
Jgk.Panjang Laporan Perubahan Ekuitas.
bersejarah.
3.Diakui jika besar kemungkinan
2. Klasifikasi: lancar & nonlancar
pengeluaran sumber daya ekonomi
3.Diakui saat potensi manfaat akan dilakukan untuk
ekonomi masa depan diperoleh menyelesaikan kewajiban.
& nilai dapat diukur dengan 4.Dicatat sebesar nilai nominal.
andal 5.Kewajiban valas dikonversi dlm Rp
- Kas nilai nominal dg kurs tengah BI tanggal neraca.
- Investasi jgk pendek nilai 6.Kewajiban Jgk pendek
perolehan diklasifikasikan dlm jgk panjang
- Piutang nilai nominal jika:
- Persediaan: nilai perolehan (jk. - jangka waktu aslinya > 12 bln
dibeli), biaya standar (jk. - Dimaksudkan untuk di-refinance
mempoduksi sendiri), nilai dg kewajiban jgk panjang yg
wajar (jk. hibah, rampasan) didukung dg surat perjanjian,
penjadwalan kembali sblm LK
- Investasi jgk panjang biaya
disetujui.
perolehan.
- Aset tetap biaya perolehan
- Aset moneter dikonversi dlm
Rp dg kurs tengah BI tanggal
neraca.
43
Sistem Akuntansi SKPD
44
Struktur Anggaran SKPD
Pendapatan Belanja
Catatan: tidak semua SKPD mempunyai kewenangan untuk memungut pajak & retribusi
45
Contoh Neraca SKPD
PEMKAB XYZ
SKPD ABC
Neraca
Per 31 Desember 20x0
Retribusi Rp 24.000.000
Belanja
Belanja Tidak Langsung:
Belanja Pegawai Rp 1.500.000.000
Belanja Langsung:
Belanja Pegawai Rp 65.000.000
Belanja Barang dan Jasa 150.000.000
Belanja Modal 120.000.000
Total Belanja Langsung Rp 335.000.000
Total Belanja Rp 1.835.000.000
47
Contoh Jurnal transaksi SKPD –
sebuah alternatif
Berikut adalah sejumlah transaksi yang dilakukan SKPD ABC :
1. Diketahui dari jumlah belanja barang dan jasa selama T.A. 20x1, belanja
persediaan selama tahun berjalan sebesar Rp7.700.000. Adapun nilai
persediaan yang masih tersisa pada akhir tahun diestimasi sebesar
Rp1.000.000.
2. Berdasarkan kebijakan akuntansi PEMKAB XYZ, penyusutan aset tetap mulai
diterapkan terhitung T.A. 20x1. Semua aset tetap yang dapat disusutkan
dihitung penyusutannya dengan metode garis lurus dengan asumsi nilai residu
nol (nihil). Gedung dan Bangunan disusutkan dengan tarif penyusutan sebesar
2,5% per tahun, sedangkan peralatan dan mesin disusutkan dengan tarif
penyusutan sebesar 10% per tahunnya. Semua aset tetap (kecuali tanah dan
KDP) yang diperoleh pada tahun berjalan dianggap telah dapat disusutkan
untuk setahun penuh.
3. Tagihan belanja barang dan jasa berupa belanja langganan daya dan jasa
untuk bulan Desember 20x1 sebesar Rp15.325.000 belum terbayarkan.
50
Beberapa Asumsi /pendekatan untuk menjurnal transaksi-
transaksi tersebut:
1. Transaksi terkait Laporan Operasional (LO) dicacat menggunakan double entry
2. Transaksi terkait Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dicacat menggunakan Single
Entry
3. Pengakuan/pencatatan belanja yang dibayar dari UP selama tahun berjalan
dapat dilakukan dengan dua alternatif :
• Pada saat diterimanya SP2D GU; atau
• Pada saat SPJ UP telah disahkan oleh PA dan/atau SPJ Administratif/Fungsional
Bendahara Pengeluaran yang telah disahkan oleh PA/KPA.
Di dalam ilustrasi ini digunakan pendekantan (1) dengan pertimbangan
pengesahan SPJ UP secara final adalah jika telah diterbitkannya SP2D GU oleh
BUD.
4. Pengakuan belanja akrual yang masih harus dibayar dapat dilakukan pada akhir
tahun melalui jurnal penyesuaian.
5. Pendapatan dapat dilakukan pada saat (1) diterbitkan SKP/SKR; atau (2) saat
diterima pendapatan dan pengakuan pendapatan yang masih harus diterima
diakui pada akhir tahun melalui jurnal penyesuaian. Di dalam ilustrasi ini
digunakan pendekatan (1)
51
Jurnal Double Entry – Entitas Akuntansi Keuangan
Rp1.500.000
Kas di Bendahara Pengeluaran 5.000.000
2 RK-PPKD
Jurnal untuk mencatat penerimaan UP sebesar Rp
5.000.000
Rp1.487.500.000
Peralatan Mesin 110.000.000
4 RK-PPKD
Jurnal untuk mencatat belanja modal Rp110.000.000
110.000.000
konsusmi Rp55.000.000
52
Piutang Retribusi 75.000.000
6a Jurnal untuk mencatat piutang retsibusi dengan dasar
Pendapatan Retribusi 75.000.000
Rp11.500.000
Kas di Bendahara Penerimaan 19.750.000
10 Utang PPh/PPN 19.750.000
a Rp25.500.000
Jurnal untuk mencatat pemotongan PPh/PPN sebesar
54
Jurnal Penyesuaian
Persediaan 500.000
1 Beban Barang dan Jasa
Jurnal untuk mencatat kenaikan nilai persediaan
500.000
55
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Laporan Operasional
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20X1
(dalam ribuan rupiah)
Uraian Jumlah
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Retribusi 27.000
BEBAN
Beban Pegawai (Gaji dan Tunjangan + Honor2) 1.552.250
Beban Barang dan Jasa 159.825
Beban Penyusutan 31.900
Jumlah Beban 1.743.975
57
Jurnal Single Entry – Entitas Akuntansi Anggaran
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Buku Pendapatan-LRA (Basis Kas)
T.A. 20x1
58
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Buku Belanja-LRA (Basis Kas)
T.A. 20x1
59
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
Uraian Anggaran Realisasi Selisih Capaian
(Rp) (Rp) (Rp)
(1) (2) (3) (4)=(3) – (5)=(3)/(2)
(2)
PENDAPATAN
BELANJA
Belanja Tidak Langsung:
Belanja Pegawai-Gaji dan Tunjangan 1.500.000 1.487.500 (12.500) 99,16%
Belanja Langsung:
Belanja Pegawai-Honor2 65.000 64.750 (250) 99,61%
Belanja Barang dan Jasa 150.000 145.000 (5.000) 96,67%
Belanja Modal 120.000 110.000 (10.000) 91,67%
Total Belanja Langsung 335.000 319.750 (15.250) 95,44%
Total Belanja 1.835.000 1.807.250 (27.750) 98,49%
Surplus (Defisit) (1.811.000) (1.781.750) (29.250)
Format Permendagri 13/2006)
60
PEMDA XYZ
SKPD ABC
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
PENDAPATAN
Pendapatan Retribusi 24.000 25.500 1.500 106%
BELANJA
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 1.565.000 1.552.250 (12.750) 99,19%
Belanja Barang dan Jasa 150.000 145.000 (5.000) 96,67%
Belanja Modal
Belanja Modal Peralatan dan Mesin 120.000 110.000 (10.000) 91,67%
Total Belanja 1.835.000 1.807.250 (27.750) 98,49%
Surplus (Defisit) (1.811.000) (1.781.750) (29.250)
Format SAP
61
Sistem Akuntansi PPKD
62
Akuntansi SKPD
Program &
RKA kegiatan -LRA
- LO
PPKD selaku SKPD
SKPD SKPD -Neraca
- CaLK
Keterangan :
A. PPKD selaku BUD tidak memilik utang jangka pendek, seperti utang PFK, karena potongan
pajak pusat maupun iuran taspen, askes, dsb, telah disetor seluruhnya ke para fihak yang
terkait.
B. PPKD tidak memilik utang jangka panjang.
C. Semua sisa UP di Bendahara Pengeluaran SKPD telah disetor sd. akhir tahun lalu (31 Des
20x0).
D. Semua pendapatan yang diterima bendahara penerimaan SKPD telah disetorkan ke rek
Kasda sd. akhir tahun lalu (31 Des 20x0).
E. Saldo SiLPA awal tahun 20x1 sebesar Rp35.750.654.000
64
Ringkasan DPA PPKD T.A. 20x1
No. Anggaran
Uraian
Urut setelah Perubahan
1 PENDAPATAN
1.2 Pendapatan Dana Perimbangan
1.2.1 Pendapatan Dana Bagi Hasil 54.350.000.000
1.2.2 Pendapatan Dana Alokasi Umum 255.000.000.000
1.2.3 Pendapatan Dana Alokasi Khusus 45.500.000.000
Jumlah Dana Perimbangan 354.850.000.000
1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
1.3.1 Pendapatan Hibah -
Jumlah Lain-Lain Pendapatan Daerah yang -
Sah
JUMLAH PENDAPATAN 354.850.000.000
2 BELANJA
2.2 Belanja Tidak Langsung
2.2.1 Belanja Bunga -
2.2.2 Belanja Subsidi -
2.2.3 Belanja Hibah -
2.2.4 Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000
2.2.5 Belanja Bagi Hasil -
2.2.6 Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000.000
2.2.7 Belanja Tak Terduga 2.500.000.000
JUMLAH BELANJA 8.000.000.000
Surplus /Defisit: [1]-[2] 346.850.000.00065
Ringkasan DPA PPKD T.A. 20x1 (2)
Anggaran
No. Urut Uraian
Setelah Perubahan
3. PEMBIAYAAN
3.1. Penerimaan Pembiayaan
3.1.1 SiLPA Tahun Anggaran sebelumnya 35.750.654.000
3.1.2 Pencairan Dana Cadangan -
3.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan -
3.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah 25.000.000.000
3.1.5 Penerimaan Piutang Daerah -
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 60.750.654.000
3.2 Pengeluaran Pembiayaan
3.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 5.000.000.000
3.2.2 Penyertaan Modal Daerah 2.500.000.000
3.2.3 Pembayaran Pokok Utang
3.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 7.500.000.000
Pembiayaan Neto [3.1] –[3.2] 53.250.654.000
SiLPA Tahun Anggaran Berkenaan*) [Surplus/Defisit + 400.100.650.000
Pembiayaan Neto]
66
Berikut adalah sejumlah transaksi yang dilakukan SKPKD DEF :
1. Jumlah total realisasi pendapatan dana perimbangan T.A. 20x1 berdasarkan Nota Kredit
Rekening Koran Bank adalah Rp dengan rincian sbb.:
2. Jumlah total pendapatan SKPD yang telah disetorkan ke rekening Kasda berdasarkan STS
dan Nota Kredit Rekening Koran Bank adalah Rp 35.467.546.000
3. Jumlah total SP2D LS yang diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah Rp. 390.756.540.000
4. Jumlah potongan dan penyetoran PFK yang dilakukan oleh BUD atas SP2D LS yang
diterbitkan kepada seluruh SKPD adalah sbb:
Jumlah 5.500.000.000
68
Jurnal Double Entry – Entitas Akuntansi Keuangan
69
Jurnal Double Entry – Entitas Akuntansi Keuangan
70
Jurnal Double Entry – Entitas Akuntansi Keuangan
71
PPKD
Laporan Operasional
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
Uraian Jumlah
PENDAPATAN TRANSFER
Pendapatan Dana Bagi Hasil (Pusat) 55.850.000.000
Pendapatan DAU 255.000.000.000
Pendapatan DAK 45.500.000.000
Jumlah Pendapatan 356.350.000.000
BEBAN
Beban Bunga 250.000.000
Beban Bantuan Sosial 3.500.000.000
Beban Bantuan Keuangan 2.000.000.000
Jumlah Beban 5.750.000.000
72
PEMDA XYZ
PPKD
Neraca
Per 31 Desember 2011
(Rp000)
ASET Rp KEWAJIBAN Rp
Aset Lancar Kewajiban Jangka Pendek
Kas di Kas Daerah 40.470.152 Utang PPh/PPN 109.732
Piutang DAU 5.000.000 Utang Bunga 250.000
Total Aset Lancar 45.470.152 Total Kewajiban Jk Pendek 359.732
Investasi Jk Panjang Kewajiban Jangka Panjang
Penyertaan Modal pad BUMD 12.500.000 Utang Pada Pemerintah Pusat 25.000.000
Dana Cadangan 5.000.000 Total Kewajiban 25.359.732
RK-SKPD 358.740.234 EKUITAS
Ekuitas Awal Tahun 45.750.654
Surplus (Defisit)-LO 350.600.000
Ekuitas Akhir Tahun 396.350.654
73
PPKD
Buku Pendapatan-LRA
T.A. 20x1
Tgl Uraian/Akun Bukti No Akun Debit Kredit
1 Pendapatan DBH 4.xxx 55.850.000.000
Pendapatan DAU 250.000.000.000
Pendapatan DAK 45.500.000.000
PPKD
Buku Belanja-LRA
T.A. 20x1
Tgl Uraian/Akun Bukti No Akun Debit Kredit
7 Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000
Belanja Bantuan 2.000.000.000
Keuangan
74
PPKD
Buku Pemebiayaan-LRA
T.A. 20x1
Tgl Uraian/Akun Bukti No Debit Kredit
Akun
h Penerimaan Pembiayaan- 25.000.000.000
Penarikan Pinjaman
Kepada Pemerintah Pusat
i Pengeluaran Pembiayaan- 5.000.000.000
Pembentukan Dana
Cadangan
j Pengeluaran Pembiayaan- 2.500.000.000
Penyertaan Modal pada
BUMD
75
PEMDA XYZ
PPKD
Neraca Saldo-Entitas Akuntansi Anggaran
Per 31 Desember 2011
No. Rek Nama Akun Debit Kredit
4.xxx Pendapatan DBH 55.850.000.000
4.xxx Pendapatan DAU 250.000.000.000
4.xxx Pendapatan DAK 45.500.000.000
5.xxx Belanja Bantuan Sosial 3.500.000.000
5.xxx Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000.000
7.00 SiLPA Awal Tahun 35.750.654.000
7.1xx Penerimaan Pembiayaan-Penarikan Pinjaman 25.000.000.000
Kpd Pemerintah Pusat
7.2xx Pengeluaran Pembiayaan-Pembentukan 5.000.000.000
Dana Cadangan
7.2xx Pengeluaran Pembiayaan-PM pada BUMD 2.500.000.000
77
PEMDA XYZ
PPKD
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
(lanjutan)
79
PEMDA XYZ
PPKD
Laporan Realisasi Anggaran
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 20x1
(Rp000)
(lanjutan)
Anggaran Realisasi Selisih
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp)
PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
SiLPA awal tahun 35.750.654 35.750.654
Penerimaan Pembiayaan-Penarikan 25.000.000 25.000.000 -
Pinjaman Kepada Pemerintah Pusat
Jumlah Penerimaan Pembiayaan 60.750.654 60.750.654
Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan-Pembentukan 5.000.000 5.000.000 -
Dana Cadangan
Pengeluaran Pembiayaan-Penyertaan 2.500.000 2.500.000 -
Modal pada BUMD
Jumlah Pengeluaran Pembiayaan 7.500.000 7.500.000
Pembiayaan Neto 53.250.654 53.250.654 -
SILPA Akhir Tahun*) 400.100.654 399.100.654 (1.000.000)
Format SAP
80
Proses Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Dalam ilustrasi ini diasumsikan hanya ada PPKD dan gabungan SKPD
dalam satu pemda
81
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
No Uraian PPKD ∑SKPD Saldo
Rek (Realisasi) (Realisasi) Gabungan
(Realisasi)
4 PENDAPATAN
4.1. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan pajak daerah 23.659.500 23.659.500
Pendapatan retribusi daerah 7.674.400 7.674.400
Pendapatan hasil pengelolaan Kekayaan 3.500.000 3.500.000
daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 633.646 633.646
Jumlah PAD 35.467.546 35.467.546
4.2 Pendapatan Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil 55.850.000 - 55.850.000
Dana Alokasi Umum 250.000.000 - 250.000.000
Dana Alokasi Khusus 45.500.000 - 45.500.000
Jumlah Pendapatan Dana Perimbangan 351.350.000 - 351.350.000
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah - -
JUMLAH PENDAPATAN 351.350.000 35.467.546 386.817.546
82
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
(Lanjutan 1)
No Uraian PPKD ∑SKPD Saldo
Rek (Realisasi) (Realisasi) Gabungan
(Realisasi)
5 BELANJA
5.1. Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai - 215.567.500 215.567.500
Belanja Bantuan Sosial 3.500.000 - 3.500.000
Belanja Bantuan Keuangan 2.000.000 - 2.000.000
Belanja Tak Terduga -
Jumlah Belanja Tidak Langsung 5.500.000 215.567.500 221.067.500
5.2. Belanja Langsung
Belanja Pegawai - 1.576.000 1.576.000
Belanja Barang dan Jasa - 12.064.280 12.064.280
Belanja Modal - 165.000.000 165.000.000
Jumlah Belanja Langsung - 178.640.280 178.640.280
JUMLAH BELANJA 5.500.000 394.207.780 399.707.780
SURPLUS/(DEFISIT) 345.850.000 (358.740.234) (12.890.234)
83
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Untuk TA yang Berakhir 31 Desember 2011
(Rp000)
(Lanjutan 2)
86
PEMDA XYZ
Kertas Kerja
Penyusunan Neraca Daerah Konsolidasian
Per 31 Desember 20x1
(Rp000)
No. Ayat Eliminasi Neraca
Rek Nama Rekening PPKD ∑SKPD Debit Kredit Konsolidasian
ASET
Aset Lancar
Kas di Kas Daerah 40.470.152 - 40.470.152
Kas di Bendahara Penerimaan - -
Kas di Bendahara Pengeluaran - -
Piutang Pajak Daerah 40.500 40.500
Piutang Retribusi 12.500 12.500
Piutang DAU 5.000.000 - 5.000.000
Persediaan 235.000 235.000
Total Aset Lancar 45.470.152 288.000 45.758.152
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Utang PFK3) 109.732 - 109.732
Utang Belanja 110.410 110.410
Utang Bunga 250.000 - 250.000
Total Kewajiban jangka Pendek 359.732 110.410 470.142
EKUITAS
Ekuitas Awal Tahun 45.750.654 750.550.000 796.300.654
Surplus (Defisit)-LO 350.600.000 (239.512.644) 111.087.356
RK-PPKD1) 358.740.234 358.740.234 -
TOTAL EKUITAS AKHIR TAHUN 396.350.654 869.777.590 907.388.010
88
Laporan Arus Kas (LAK)
LAK SAP CTA (PP 24/2005) VS LAK SAP AKRUAL (PP71/2010)
Uraian LAK versi SAP berbasis CTA LAK versi SAP berbasis akrual
Klasifikasi 1) Aktivitas Operasi 1) Aktivitas Operasi
2) Aktivitas Investasi Non-Keuangan 2) Aktivitas Investasi
3) Aktivitas Pembiayaan 3) Aktivitas Pendanaan
4) Aktivitas Non-Anggaran 4) Aktivitas Transitoris
Aktivitas Investasi Non- Penerimaan /pengeluaran kas dari .-
Keuangan penjualan/pembelian aset tetap.
Aktivitas Investasi Penerimaan/pengeluaran kas dari
penjualan/pembelian aset tetap,
perolehan/penjualan investasi jangka
panjang, pembentukan/pencairan
dana cadangan
Aktivitas Pembiayaan Penerimaan/ pengeluaran dari
perolehan/penjualan investasi jk
panjang, penarikan/pembayaran
pinjaman, pembentukan/pencairan dana
cadangan.
Aktivitas Pendanaan - Penerimaan/pengeluaran kas dari
transaksi penarikan/pembayaran
pinjaman.
Aktivitas non anggaran Penerimaan/pengeluaran kas dari Substansi sama hanya beda istilah, di
transaksi di luar APBD PFK (ex. iuran sini menggunakan istilah Aktivitas
taspen, askes) Transitoris
89
Analisis Laporan Keuangan Pemda
90
Tujuan Analisis LKPD
91
Analisis Horisontal
Karakteristik Analisis Horizontal (kecenderungan/trend):
1. Bertujuan untuk mengetahui arah atau kecenderungan suatu pos
laporan keuangan.
2. Membutuhkan time series data selama beberapa tahun.
3. Dilakukan dengan membandingkan (menghubungkan) angka-
angka untuk pos yang sama dari laporan beberapa tahun yang
berurutan.
4. Analisis kecenderungan relatif sederhana, tanpa mengidentifikasi
variable yang mempengaruhi perubahan dari pos tersebut.
5. Analisis kecenderungan dengan diagram pencar dilakukan dengan
penarikan garis kecenderungan yang mendekati (mengikuti) pola
dari sebaran titik-titik yang ada dalam grafik
92
Teknik-teknik Analisis horizontal
93
Analisis Vertikal atau Rasio
94
Jenis Analisis vertikal
96
Contoh Rasio yang sering digunakan
97
Contoh Rasio yang sering digunakan
99
Pengertian & Jenis Audit LKPP/LKPD
Jenis-jenis Pemeriksaan
100
Dasar Hukum Pemeriksaan LKPD
1. Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945
2. Undang Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
3. Undang Undang nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
4. Undang Undang nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan
5. Tanggung Jawab Keuangan Negara
6. Undang Undang nomor 15 tahun 2006 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan.
101
Pemeriksaan/Audit
Reviu LKPD
LKPD
1.Memberikan keyakinan Memberikan keyakinan yang
terbatas bahwa LKPD memadai Rreasonable)
telah disusun Apakah LKPD telah
berdasarkan SPI Reviu VS Audit disajikan secara
memadai & disajikan wajar, dalam semua
LKPD
sesuai dengan SAP hal yang material
2. Tidak mencakup sesuai dengan PABU
pengujian atas atau basis akuntansi
komprehensif selain PABU
kebenaran substansi
dokumen sumber & Prosedur
APIP BPK
102
Ruang lingkup pemeriksaan
Anggaran & realisasi pendapatan, belanja &
pembiayaan
103
PSP 01: Standar Umum
Konsultasi dg PSP 02 :Standar
Pemerintah Pelaksanaan Pemeriksaan
Keuangan
1.BPK PSP 03 : Standar Pelaporan
2.Akuntan Publik Pemeriksaan Keuangan
yg melakukan PSP 04 : Standar
pemeriksaan atas
Proses Pelaksanaan Pemeriksaan
pengelolaan & Audit Kinerja
pertanggung PSP 05 : Standar Pelaporan
jawaban KN/D Pemeriksaan Kinerja
3.APIP PSP 06 : Standar
meningkatkan kredibilitas Pelaksanaan Pemeriksaan
informasi dari auditee Dengan Tujuan Tertentu
melalui pengumpulan & PSP 07 :Standar Pelaporan
ukuran mutu Pemeriksaan Dengan
dalam pengujian bukti secara
obyektif Tujuan Tertentu
melaksanakan
pemeriksaan
keberad
aan &
keterjadi
an
penilaian
&
pengalo
kasian
106
Prosedur
Bukti Pemeriksaan
Pemeriksaan
1. Bukti Analitis (Analytical Evidence)
2. Bukti Dokumentasi (Documentary 1. analitical procedures,
Evidence) 2. tracing,
3. Konfirmasi 3. inspecting,
(Confirmation) 4. vouching,
1. Pernyataan Tertulis
Bukti & 5. confirming,
(Written Representation) Prosedur 6. observing,
5. Bukti Matematis 7. inquiring,
Pemeriksaan 8. counting,
(Mathematical Evidence)
6. Bukti Lisan (Oral Evidence) 9. reperforming, dan
7. Bukti Fisik (Physical Evidence) 10.computer-assisted audit
8. Bukti Elektronik (Electronic techniques.
Evidence)
107
Temuan Pemeriksaan
Temuan
Ikhtisar
kelemaha
koreksi
n SPI
Temuan
ketidakpatuha
n thd UU
108
Temuan atas Kelemahan sistem
pengendalian intern
unqualifi
OPINI qualified
ed
AUDIT opinion
opinion
adverse
opinion
112
Komunikasi dalam tahap audit
114
Interaksi antara auditor dengan auditi
115
Bentuk Komunikasi
Wawancara
116
Bentuk Komunikasi
Teknik Wawancara
117
Bentuk Komunikasi
Komunikasi Tertulis
Jenis Komunikasi
• Surat: Tertulis S. Pengantar Laporan,
ST, S. Konfirmasi,
Laporan dalam bentuk surat
• Program Audit: untuk kejelasan tugas dan
monitoring pelaksanaan audit
• Kuisioner: untuk memperoleh gambaran umum
• Kertas Kerja Audit: dokumentasi tertulis semua
bukti dan analisis audit
• Laporan hasil audit
118
Bentuk Komunikasi
119
Bentuk Komunikasi
Presentasi Formal
120
Bentuk Komunikasi
a. Membuka presentasi
Pelaksanaan b. Menjelaskan pokok
masalah
c. Tanya jawab
d. Mendengarkan
e. Mengakhiri presentasi
121
TERIMA KASIH
122