Anda di halaman 1dari 28

Handover adalah komunikasi oral dari

informasi tentang pasien yang


dilakukan oleh perawat pada pergantian
shift jaga
timbang terima  cara dalam
menyampaikan sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien
(Nursalam, 2015)

DEFINISI TIMBANG TERIMA


TUJUAN TIMBANG TERIMA
Perawat dapat mengikuti perkembangan klien secara
paripurna.
Meningkatkan kemampuan komunikasi antar
perawat .

Akan terjalin suatu hubungan kerjasama yang


bertanggung jawab antar anggota tim perawat.
Terlaksananya asuhan keperawatan terhadap
klien yang berkesinambungan
Menyampaikan kondisi atau keadaan secara
umum klien
Menyampaikan hal-hal penting yang perlu
ditindaklanjuti oleh dinas berikutnya

Tersusunnya rencana kerja untuk dinas berikutnya


LANGKAH-LANGKAH TIMBANG
TERIMA
Kedua kelompok dinas sudah siap.

Perawat yang melaksanakan timbang terima mengkaji


secara penuh terhadap masalah, kebutuhan dan segenap
tindakan yang telah dilaksanakan serta hal-hal yang
penting lainnya selama masa perawatan (tanggung
jawab)
Hal-hal yang sifatnya khusus, memerlukan perincian yang
matang sebaiknya dicatat khusus untuk kemudian
diserahterimakan kepada petugas berikutnya.
LANJUTAN….
• Identitas klien dan diagnosa
medis.
• Masalah Keperawatan yang masih
muncul.
• Tindakan keperawatan yang telah
Hal-hal dilaksanakan (secara umum)
yang perlu • Intervensi kolaboratif yang telah
disampaikan dilaksanakan.
• Rencana umum dan persiapan
dalam yang perlu dilakukan dalam
timbang kegiatan operatif, pemeriksaan
laboratorium / pemeriksaan
terima : penunjang lain, persiapan untuk
konsultasi atau prosedur yang
tidak rutin dijalankan.
• Prosedur rutin yang biasa
dijalankan tidak perlu dilaporkan.
LANJUTKAN

Perawat yang Lama


melakukan timbang
timbang terima Sedapat-
dapat melakukan dapatnya, terima tiap
klarifikasi, tanya mengupaya pasien tidak
jawab dan
kan lebih dari 5
melakukan menit,kecuali
validasi terhadap penyampaia dalam
hal-hal yang telah
ditimbang n yang kondisi
terimakan atau jelas, khusus dan
berhak terhadap singkat dan
keterangan- memerlukan
keterangan yang padat. keterangan
kurang jelas. yang rumit.
PELAKSANAAN DALAM
PROSEDUR
Metode tradisional Bedside handover

• Dilakukan hanya di • Dilakukan di samping


meja perawat tempat tidur pasien
• Komunikasi 1 arah • Pasien dan keluarga
• Jika ada pengecekan ke terlibat
pasien, hanya • Pasien dan keluarga
memastikan kondisi mendapatkan feedback
secara umum
• Tidak ada kontribusi /
feedback dari pasien /
keluarga shg status kes
pasien tidak up to date

METODE TIMBANG TERIMA


(Kassesan dan Jagoo, 2005)
8
Komunikasi
Oral 
diskusi
Komunikasi
Tape tertulis 
recorder medical
record

Metode
pelaksanaan

METODE PELAKSANAAN
9
Efek timbang terima dalam shift jaga
• Kualitas tidur termasuk tidur siang tidak seefektif tidur
Efek fisiologi malam, banyak gangguan dan biasanya diperlukan waktu
istirahat untuk menebus kurang tidur selama kerja malam

• Pada shift malam  itu bagi pekerja malam dipergunakan


Efek psikososial untuk istirahat atau tidur, sehingga tidak dapat berpartisipasi
aktif dalam kegiatan

• mengakibatkan kemampuan mental menurun yang


Efek kinerja berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan
seperti kualitas kendali dan pemantauan

Efek thd •Berpotensi menyebabkan ggn gastrointestinal


kesehatan

Thd keselamatan •Penelitian Smith, et all 0,69% terjadi kecelakaan


kerja kerja pada shift malam dan shift pagi
10
Yang perlu didokumentasikan
dalam timbang terima
1. Identitas klien
2. Diagnosa medis pasien
3. Dokter yang menanganu
4. Kondisi umum pasien
5. Masalah keperawatan
6. Intervensi yg sdh dilakukan
7. Intervensi yg belum dilakukan
8. Tindakan kolaborasi
9. Rencana umum dan persiapan lain
10. Tanda tangan dan nama terang
11
 Dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian dinas yang
disepakati.
 Dipimpin oleh penanggung jawab klien / perawat primer.
 Diikuti oleh semua perawat yang telah dan akan dinas.
 adanya unsur bimbingan dan pengarahan dari penanggung jawab.
 Informasi yang disampaikan harus akurat, singkat, sistematik dan
menggambarkan kondisi klien pada saat ini serta kerahasiaan klien.
 Timbang terima harus berorientasi pada masalah keperawatan yang
ada (melalui pengkajian ), kemudian tindakan yang telah dilakukan
dan belum dilakukan serta perkembangan setelah dilakukan tindakan.
 Dilakukan didekat pasien, volume suara yang pelan dan tegas ( tidak
berbisik ) agar klien disebelahnya tidak mendengarkan apa yang
dibicarakan untuk menjaga privacy klien, hal-hal yang perlu
dirahasiakan sebaiknya tidak dibicarakan secara langsung di dekat
klien.
 Bila ada informasi yang membuat klien terkejut sebaiknya jangan
dibicarakan didekat klien tetapi diruang perawat.

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


DALAM TIMBANG TERIMA
Kegagalan komunikasi menyebabkan
kesalahan dalam pelayanan kepada
pasien

(Leonard, 2004)
SBAR ADALAH ALAT KOMUNIKASI
DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI
TERHADAP PASIEN SEHINGGA
MAMPU MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTARA
PERAWAT DAN DOKTER
 Dokter lebih memperhatikan karena
informasi yang ringkas
 Perawat bekerja lebih cepat
 Mengkomunikasikan masalah dengan
jelas
 Memberi kesempatan
menyampaikan saran kolaborasi
SBAR

S – Situation : Apa yang terjadi dengan


pasien ?
B – Background: Hal-hal apa yang
melatarbelakangi kondisi klinis pasien ?
A – Assessment: Saya pikir apakah
problemnya ?
R – Recommendation: apa yang akan
saya lakukan untuk memperbaiki
kondisi itu ?
16
Apa yang di bahas SBAR ?
 Situation : memberikan pikiran pokok
utama dalam 5-10 detik
 Background : menghubungkan data
yang obyektif dengan kondisi pasient
yang spesifik pada saat ini
 Asessment : perawat memberikan
penilaian dari situasi terkini dengan benar
 Recommendation : ditujukan kepada
“ apakah kita perlu melakukan “
pendekatan kolaborasi
Contoh :
Situation
 Selamat pagi Dokter , saya Zr.angel perawat
lantai 2 baru
 Melaporkan pasien nama ny. Astutik kamar 216 c
 Sebutkan kondisi pasien yang paling spesifik:
- drainage dari tempat insisi……….or
- selang dada ……………..or
- penurunan pengeluaran urine……or
- pasien gelisah ,…….,…….
- tanda-tanda vital mengalami penurunan
atau peningkatan
- trombocit….,or Hb….
Back ground
 Diagnosa masuk…….. Tgl. Masuk……
 tindakan yang dilakukan……..
 Obat-obatan yang baru diberikan…….
 Allergies
 O2 ____l/min _____% dalam berapa jam
pemberian
 T __ P ___ RR __ B/P ___ O2 sat ___
(check adanya perubahan).
 Hasil Lab. – masukkan tgl. Dan waktu
pemeriksaan, bandingkan dengan hasil
sebelumnya

 Cantumkan informasi klinis yang lain :


 - tingkat kesadaran ________
 - bunyi napas ____________
 - warna kulit _____________
 - Urine output ____________
 - Extremities ____________
 Asessment

 Apa penilaian anda pada situasi itu ?


 Saya pikir masalahnya adalah: tuliskan
masalah yang anda pikirkan OR
 Saya tidak yakin apa masalahnya , tetapi
pasien memburuk. OR
 Pasien kelihatannya tidak stabil.
 Recommendation

 Apa yang anda inginkan dari dokter ?


 Recommendations/Interventions:
- haruskah saya mulai dengan pemberian O2,I.V.dll.?
- apakah pasien perlu diperiksakan X-RAY, BGA, ECG
dan test yag lain?
- jam berapa dokter akan datang?
- apakah dokter akan consul Dr. bedah/Dr. jantung
- apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?
dll.?
Diagnosa keperawatan

Apa hubungan SBAR dengan diagnosa


keperawatan ?

Dicantumkan dibagian mana jika


diagnosa keperawatan adalah bagian
dari SBAR ?

Bagaimana tentang pernyataan


teratasi , belum teratasi, dan teratasi
sebagian
Diagnosa keperawatan :
Bagian dari proses keperawatan yang
digunakan secara terus menerus ketika
merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan.
Pengkajian (pengumpulan data)adalah
langkah awal dalam berpikir kritis dan
pembuatan keputusan yang mengarah pada
diagnosis keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah
sebuah label singkat, menggambarkan kondisi
pasien yang diobservasi di lapangan
CONTOH SBAR MOHON PERSIAPAN OPERASI

Bila anda pertelphon sebutkan identitas pasien tapi bila


tidak, cukup menuliskan SBAR karena sudah ada stiker
pasien di integrated note

S . Pro operasi TUR . P. tgl. 18-10-2009 jam 12.00


B . Px. Dengan BPH. DR. Adi santosa Suhu 36.5 ° C ,
nadi 80x/menit, T. 130/80 , RR. 18 x/menit,
SPO2 99 %, TB. 165 cm. , BB. 60 kg.
 RPD. - hypertensi, DM, Alergi terhadap golongan
sulfa
 Sudah diconsulkan ke Dr. Bambang Herwanto dapat
terapi norvask 5mg 1-0-0
 Hasil Echo:disfungsi diastolik ventrikel kiri ,EF.60 %
- Sudah consul Dr. Subagyo adi
dapat actrapid 3x14 unit SC
- Hasil laborat dan foto IVP, THORAK
terlampir
A . Kemungkinan operasi dengan
resiko ringan
R . Mohon persiapan operasi
CONTOH SBAR BALANS CAIRAN
S. Post op. TUR . P hari ke 2
Nyeri skala 3/2, produksi urine….
B. BI sampai dengan B6
Balanc cairan
Sedang jalan pethidin pump jalan
2 mg /jam = 4 cc /jam
A. nyeri terkontrol dengan pemberian
analgesik
R. instruksi dokter/ usul kita
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai