Anda di halaman 1dari 18

Demam rematik

 Suatu sindroma klinik penyakit akibat


infeksi kuman streptococcus ß
haemolitikus grup A pada tenggorokan
yang terjadi secara akut maupun berulang
dengan satu atau lebih gejala mayor yaitu
poliartritis migrans akut, karditis, korea,
nodul sub kutan dan eritema marginatum
etiologi
 Infeksi kuman streptokokus beta
haemolitikus grup A
 Terjadi secara tidak langsung
 Organisme penyebab tak ditemukan pada
lesi
 Kultur apus tenggorokan sering negatif
 Respon antibodi trerhadap produk
ektraseluler streptokokus dapat
ditunjukkan hampir pada semua DR
insiden
 Tertinggi pada 5 – 15 tahun
 Sosioekonomi yang rendah
 Padat penduduk
 Golongan etnik tertentu
 Genetik
 Daerah iklim sedang
 Daerah tropis bercuaca lembab
patogenese
 Merupakan respon auto imun terhadap
infeksi SBH
 Manifestasin klinik ditentukan oleh
kepekaan genetik host, keganasan
organmisme dan lingkungan yang kondusif
diagnosa

 Gambaran klinis tergantung organ yg


terlibat
 Artritis : gejala mayor yang sering
ditemukan . Sendi terlibat berpindah tanpa
cacat dan terutama sendi besar. Muncul
tiba tiba dan nyeri meningkat 12 – 14 jam,
diikuti reaksi radang. Radang sendi jarang
menetap lebih 1 m,inggu
klinis

 Karditis : 40-50 %, berlanjut lebih berat


atau gagal jantung. Kadang asimptomatis
dan terdeteksi saat nyeri sendi. Biasanya
mengenai endokardium. Endokarditis
terdeteksi saatadanya bising jantung.
Tersering katup mitral dan aorta
chorea

 10 % dari DR
 Sendiri atau dengan karditis
 Masa laten 2 – 6 bulan
 Lebih sering pada perempuan 8 – 12 tahun
 Muncul selama 3 – 4 bulan
 Gewrakan tanpa disadari akan muncul
pada anggota gerak, wajah unilateral
 Hilang saat tidur
Eritema marginatum
 5 % dari DR
 Berlangsung berminggu – bulan
 Tak nyeri
 Tak gatal
Nodul subkutan
 Besar 0,5 – 2 cm, bundar, terbatas dan
tidak nyeri tekan
 Demam tak klhas, dan jarang menjadi
keluhan utama pasien
Pemeriksaan laboratorium
 Tanda pernah terinfeksi SGA :
 Hapusan tenggorokan
 Antibodi streptokokus, dengan kenaikan
titer ASTO dan Anti DNA se
 Lekositosis,LED tinggi, CRP tinggi
 Anemia normositer normokrom
Diagnostik
kriteria Jones
Gejala mayor Gejala minor
• Poliartritis • Klinis - suhu tinggi
• Karditis • Atralgia
• Korea • Riwayat pernah menderita
• Nodul subutan DR/PJR
• Eritema marginatum • Lab : reaksi fase aklut

Ditambah bukti adanya infeksi streptokokus sebelumnya yaitu apusan


tenggorokan yang positif atau kenaikan titer serologiASTO dan anti
DNA se
Bila ada bukti infeksi streptokokus : DR adalah bila
1. Dua gejala mayor
2. Satu gejala minor dan 2 minor
prognosis kekambuhan
• Tidak kambuh bila infeksi • Serangan pertama DR3 %
diatasi pada endemis faringitis
• prognosa baik bila karditis • 15 % pada kasus
tertatasi pd serangan sebelumnya
pertama
Osteomyelitis

Defenition:
Infection of bone caused by pyogenic bacteria
and mycobacteria => access to bone by the
hematogenous route (20% of cases, primarily in
children), via direct spread from a contiguous
focus of infection, or by a penetrating wound
Sequestra: ischemic necrosis of bone resulting in
the separation of large devas-cularized bone
fragments; caused when pus spreads into
vascular channels
Clinical features

 Single bone
 Acute febrile, localize pain and tendernes
 Susah menahan berat badan
 Infeksi dapat menjalar ke ruang sendi
 Pada dewasa tulang vertebra paling sering
terkena
 Paling sering riwayat penyakit degeneratif
 Resiko tinggi : DM, hemodialisis,
pemakaian obat obat IV
 Bakteremia dan UTI sumber infeksi pada
lpria usia lanjut
 Lumbal dan cervical + infeksi Pyogenik
 Toraks pada TB paru
 Spinal epidural abses => vertebral
osteomielitis ditandai nyeri spinal,
radikular pain, kelemahan
etiologi

 Stp aureus hampir 50 %


 Gram negatif baccile
 M tuberculasa
 Brucella dan fungi
diagnosis

 LED meningkat
 CRP
 radiologis
terapi
 Acut hematogen osteomyelitis : 4 – 6
minggu R/
 Vetrebral osteomyelitis : 6 – 8 minggu R/
pertimbangkan R/ jangka panjangjika
LED tak turun 2/3

Anda mungkin juga menyukai