Anda di halaman 1dari 21

Sistem cairan

dan elektrolit
Kelompok 3

Robi Hidayat
Gery Clarisya
Jovani Agustina
Ulfa Sari Nastiti
Dwi Dewi Masitoh
Ayu Cintia
Rifki Adi Sugara
Kompartemen dan Komposisi Cairan
Tubuh • Dalam tubuh manusia, cairan akan
terdistribusi ke dalam dua kompartemen utama
yaitu cairan intraseluler (CIS) dan cairan
30% ekstraseluler (CES). Cairan intraseluler adalah
cairan yang terdapat di dalam sel, sedangkan
cairan ekstraseluler adalah cairan yang
terdapat di luar sel.

• Hampir 67% dari total


35% badan air tubuh manusia terdapat di dalam cair
an intraseluler dan 33% sisanya berada pada
cairan ekstraseluler.
• Air yang berada di dalam cairan ekstraseluler
ini kemudian akan terdistribusi kembali ke
20% dalam dua sub kompartemen, yaitu pada
cairan interstisial dan cairan intravaskuler
(plasma darah).

15% • Dua kompartemen kecil lainnya yang


termasuk dalam CES adalah limfe dan cairan
lintas sel (transel).
Bagan kompartemen dan komposisi cairan
tubuh manusia
Jenis Cairan Lintas Sel dan Fungsinya
cairan cerebrospinalis, yaitu cairan yang mengelilingi, membentuk
01 bantalan, dan memberi makan otak dan korda spinalis

02 cairan intraokulus, yang berfungsi mempertahankan bentuk dan memberi


makan mata

cairan pericardium, pleura, dan peritoneum, yang masing-masing berfungsi


03 membasahi jantung, paru-paru, dan usus

04 getah pencernaan yang berfungsi mencerna makanan yang masuk.


Keasaman cairan tubuh dan sistem
buffer tubuh
pH atau derajat keasaman diguna
kan untuk menyatakan tingkat 1 2 pH cairan ekstraseluler adalah 7,
keasaman (atau ke basa yang pH rata-rata darah adalah 7,4; pH
dimiliki oleh suatu larutan. Yang di darah arteri 7,45 dan darah vena
maksudkan “keasaman” di sini 7,35. Jika pH <7,35 dikatakan
adalah konsentrasi ion hydrogen asidosi, dan jika pH darah >7,45 di
(H+) dalam pelarut air. Nilai pH katakan alkalosis. Rentang pH ya
berkisar dari 0 hingga 14. Suatu ng sesuai untuk kehidupan
larutan dikatakan netral apabila berkisar antara 7,0 smapai 7,70.
memiliki nilai pH=7. Nilai pH>7 Ion H terutama diperoleh
menunjukkan larutan memiliki sifat dari aktivitas metabolik dalam
basa, sedangkan nilai pH<7 tubuh.
menunjukan keasaman

Ion H secara normal dan kontinyu 2. katabolisme zat organic


akan ditambahkan ke cairan tubuh dari 3 3. disosiasi asam organik pada metabolisme inte
sumber, yaitu: rmedia, misalnya pada metabolisme lemak ter
1. pembentukkan asam karbonat dan bentuk asam lemak dan asam laktat, sebagia
sebagian akan berdisosiasi menjadi ion n asam ini akan berdisosiasi melepaskan ion
H dan bikarbonat. H.
Sistem Buffer Tubuh
Buffer adalah zat yang dapat mempertahankan pH ketika ditambah sedikit asam
atau basa atau ketika diencerkan. Buffer memiliki dua macam : asam lemah dan
garamnya atau basa lemah dan garamnya.

Buffer dalam darah adalah jenis buffer yang terdiri dari asam lemah dan garamnya.
Asam lemah nya adalah asam karbonat H2CO3 ( asam lemah ) dan garamnya adalah
HCO3-. Buffer tersebut dapat mempertahankan pH darah sekitar 7,35 – 7,45 dengan
reaksi sebagai berikut :

H2CO3 + OH- => HCO3- + H2OHCO3- + H+ => H2CO3

Ketika masuk zat asam dalam tubuh maka yang bertugas menetralisir adalah
asam lemah (asam karbonat). Jika masuk zat basa, yang bertugas menetralisi
sr adalah garamnya.
Sistem buffer asam basa dalam cairan intraselular dan ekstraselular, bekerja sangat cepat dan menghasil
kan efek dalam hitungan detik. Ada 4 sistem utama dalam tubuh, yaitu:

Dalam sel darah merah, buffer hemoglobin berfungsi sebagai


Fungsi sistem buffer fosfat bekerja dalam cara yang
buffer pembentukan H+ saat terjadinya ranspor CO2 diantara
serupa untuk mengubah asam kuat menjadi asam
jaringan dan paru-paru. Hemoglobin adalah salah satu contoh
lemah dan basa kuat menjadi basa lemah.
protein intraselular yang bekerja sebagai asam lemah untuk
Komponen ini bekerja secara intraselular, terutam
menjadi buffer asam karbonat yang agak lemah. Jika tidak ada
a dalam sel darah merah dan dalam epitelium
sistem buffer hemoglobin, darah vena akan menjadi terlalu
tubulus ginjal. Membantu dalam ekskresi hydrogen
asam.
(H⁺) dalam tubulus ginjal.
2. Sistem buffer fosfat 4. Sistem buffer hemoglobin

1 2 3 4

1. Sistem asam karbonat natrium bikarbonat 3. Sistem buffer protein

Merupakan sistem buffer terkuat dalam tubuh Sistem


Merupakan buffer utama dalam CES. Buffer yang p buffer ini meliputi protein intraselular dan protein plsma
aling penting, buffer ini terdapat dalam jumlah yang ekstraselular. Protein adalah buffer yang sangat baik ka
paling besar dalam ciran tubuh. Dihasilkan oleh ginj rena mengandung gugus amini yang berfungsi sebagai
al dan membantu dalam mengekskresikan hidrogen basa
(H⁺).
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan za terarut yang tidak terurai dan tidak bermuatan listrik. Larutan non elektrolit
yang terdapat dalam tubuh manusia diantaranya protein, glukosa, dan karbondioksida.

Larutan elektrolit merupakan larutan yang terurai dan bermuatan listrik. Cairan elektrolit di dalam tubuh berfungsi
untuk menjaga tekanan osmotic tubuh, mengatur pendistribusian cairan ke dalam kompartemen badan air, menja
ga pH tubuh, terlibat dalam reaksi reduksi dan oksidasi di dalam tubuh, terlibat dalam proses metabolisme.

Natrium (Na+)

• Natrium merupakan kation utama dalam CES (Cairan Ekstra Seluler). Pengaturan
natrium dalam tubuh terjadi terutama melalui ekskresi natrium oleh ginjal.

• Natrium sangat penting dalam pengendalian volume tubuh total. Kelebihan retens
air dan natrium dapat mengakibatkan terjadinya berat badan dan edema. Hal ini
juga dapat menimbulkan penyakit seperti gagal jantung kongesif dan penyakit ginjal

• pengeluaran natrium melebihi jumlah asupannya, maka akan mengakibatkan terjadi


nya penurunan volume CES dan plasma dengan disertai tekanan darah rendah dan
sirkulasi yang tidak memadai.
Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Kalium (K+) Kalsium (Ca2+) dan Fosfat (HPO4-) Klorida (Cl-), Bikarbonat (HCO3 -)

• Kalium merupakan kation utama • Kalsium merupakan elektrolit Klorida dan Bikarbonat
dalam CIS (Cairan Intra Seluler). ekstraseluler. Sebagian besar merupakan anion utama dalam
Kalium sangat penting dalam berada di dalam rangka CES
pengendalian volume sel, • Fosfat merupakan anion utama
aktivitas listrik saraf dan otot, dalam CIS
dan metabolism selular. • Pengaturan kosentrasi kalsium
• Pengaturan kalium dikendalikan dalm CES dan Plasma darah di
oleh aldostern, hormon insulin pengaruhi oleh hormone
dan epinefrin paratiroid, kalsitonin, vitamin D,
• Hipokalemia dapat menyebabkn dan modulator lain.
terjadinya suatu penyakit yaitu
aritmia jantung.
• Hiperkalemia dapat menyebabka
n terjadinya fibrilasi jantung dan
membahayakan kehidupan
Larutan Isotonik, Hipotonik, dan Hipertonik

• Larutan hipotonik memiliki konsentrasi


larutan yang lebih rendah • Titik beku besar, yaitu tekanan
dibandingkan dengan larutan yang osmosenya lebih tinggi dari ser • larutan hipertonis memiliki
lain. um darah, sehingga menyebabk konsentrasi larutan yang lebih tinggi
an air keluar dari sel darah mer dari larutan yang lainnya
• Contoh larutan hipotonis adalah ah melintasi membran semiper
setengah normal saline (1/2 NS) meabel dan mengakibatkan terj • Bahan pembantu mengatur tonisitas a
adinya penciutan sel – sel dara dalah : NaCl, Glukosa, Sukrosa, KNO
• Larutan isotonik adalah suatu larutan h merah. Peristiwa demikian dis 3 dan NaNO3.
yang konsentrasinya sama besar den ebut plasmolisa.
gan konsentrasi dalam sel darah
merah, sehingga tidak terjadi
pertukaran cairan di antara keduanya,
maka larutan dikatakan isotonik (ekuiv
alen dengan larutan 0,9% NaCl ).
Mekanisme Tubuh Mengatur
Keseimbangan Cairan Elektolit
Intake Cairan
Selama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang
dewasa minum kira-kira1500 ml per hari, sedangkan
kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari,
sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari
diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses
metabolisme
Tabel kebutuhan Cairan
Pengatur utama intake cairan adalah melalui
mekanisme haus
Pusat haus dikendalikan berada di otak Sedangak
an rangsangan haus berasal dari kondisi dehidrasi
intraseluler,sekresi angiotensin II sebagai respon
dari penurunan tekanan darah,perdarahan yang
mengakibatkan penurunan volume darah. Perasa
an kering di mulut biasanya terjadi bersama
dengan sensasi haus walaupun kadang terjadi
secara sendiri.Sensasi haus akan segera hilang
setelah minum sebelum proses absorbsi oleh
tractus gastrointestinal.
Infographic Style
Insert the title of your subtitle Here

Urine
Dalam kondisi normal output urine sekitar Keringat :
1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-
Berkeringat terjadi sebagai respon
50 ml per jam Pada orang dewasa. Pada
orang yang sehat kemungkinan produksi terhadap kondisi tubuh yang panas,
urine bervariasi dalam setiap harinya,bila respon ini berasal dari anterior
aktivitas kelenjar keringat meningkat mak hypotalamus,sedangkan impulsnya
a produksi urine akan menurun sebagai ditransfer melalui sumsum tulang
upaya tetap Mempertahankan keseimbang belakang yang dirangsang oleh
an dalam tubuh. susunan syaraf simpatis padakulit.

IWL (Insesible Water Loss) Feces :


IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Pengeluaran air melalui feces berkisar
Melalui kulit dengan mekanisme difusi.Pada antara 100-200 mL per
orang dewasa normal kehilangan hari,yang diaturmelalui mekanisme
cairan tubuh melalui proses ini adalah
reabsorbsi di dalam mukosa usus
berkisar 300-400 mL per hari, tapi bila
proses respirasi atau suhu tubuh meningkat besar (kolon).
maka IWL dapat meningkat
Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit Pengaturan Osmolaritas cairan ekstrasel.

Pengaturan volume cairan


ekstrasel sangat erat kaitann engaturan osmolaritas cairan
ya dengan Na+ ekstrasel oleh tubuh dilakukan
Penurunan volume cairan dilakukan melalui :
ekstrasel menyebabkan pen- Perubahan osmolaritas di
urunan tekanan darah arteri nefron Glomerulus menghasill
dengan menurunkan volume kan cairan yang isosmotik di
plasma. Sebaliknya,peningka tubulus proksimal (300 mOsm).
tan volume cairan ekstrasel Dinding tubulus pada lengkung
dapat menyebabkan peningk henle sangat permeable
atan tekanan darah arteri terhadap air,sehingga di bagian
dengan memperbanyak ini terjadi reabsorbsi cairan ke
volume plasma.Pengontrolan kapiler peritubular atau vasa
volume cairan ekstrasel recta. Hal ini menyebabkan cair
penting untuk pengaturan tek an di dalam lumen tubulus
anan darah jangka panjang. menjadi hiperosmotik
Dinding tubulus pada lengkung henle tidak
permeable terhadap air dan secara aktif
memindahkan NaCl keluar tubulus. Hal ini
menyebabkan reabsobsi garam tanpa
osmosis air. Sehingga cairan yang sampai
ke tubulus distal dan duktus koligen menjadi
hipoosmotik. Permeabilitas dinding tubulus
distal dan duktus koligen bervariasi
bergantung pada ada tidaknya vasopresin
(ADH). Sehingga urine yang dibentuk di
duktus koligen dan akhirnya di keluarkan ke
pelvis ginjal dan ureter juga bergantung
pada ada tidaknya vasopresis (ADH).
Mekanisme Tubuh Mengatur Keseimbangan Asam Basa
Tubuh menggunakan beberapa mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah, yaitu:

1 2

Kelebihan asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian Pembuangan karbondioksida. Karbondioksida
besar dalam bentuk amonia. Ginjal memiliki adalah hasil tambahan penting dari metabolism
kemampuan untuk mengubah jumlah asam atau basa oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh
yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama sel. Darah membawa karbondioksida ke paru-paru.
beberapa hari. Di paru-paru karbondioksida tersebut dikeluarkan .
Pusat pernafasan di otak mengatur jumlah
karbondioksida yang dihembuskan dengan
mengendalikan kecepatan dan kedalaman
pernafasan
Bentuk gangguan yang paling sering terjadi adalah kelebihan atau
kekurangan cairanyang mengakibatkan perubahan volume.

*Overhidrasi
Overhidrasi terjadi jika asupan cairan lebih besar daripada pengeluaran cairan. Kelebihan cairan dalam tubuh
Menyebabkan konsentrasi natrium dalam aliran darah menjadi sangat rendah
*Dehidrasi
Dehidrasi merupakan suatu kondisi defisit air dalam tubuh akibat masukan kurang atau keluaran yang berlebihan
Gangguan KeseimbanganElektrolit

Hiponatremia
Hiperosmolalitas
• Hipokalemia
selalu mencerminkan retensi air baik dari p Nilai normal Kalium plasma adalah 3,5
eningkatan mutlak dalam jumlah berat bada terjadi setiap kali total kandungan tubuh -4,5mEq/L.Disebut hipokalemia
n (total body weight, TBW) atau hilangnya terlarut meningkatkan relatif terhadap apabila kadar kalium <3,5mEq/L.
natrium dalam relatif lebih hilangnya air. TBW dan biasanya,tapi tidak selalu Dapat terjadi akibat dari redistribusi
Kondisi hiponatremia apabila kadar natrium berhubungan dengan hypernatremia akut kalium dari cairan ekstraselular
plasma di bawah 130mEq/L. Jika < 120 mg/ ([Na+]>145 mEq / L). Hiperosmolalitas ke intraselular atau dari pengurangan
L maka akan timbul gejala disorientasi, tanpa hipernatremia dapat dilihat selama kronis kadar total kalium tubuh. Tanda
gangguan mental, letargi, iritabilitas, lemah hiperglikemia ditandai atau mengikuti aku dan gejala hipokalemia dapat berupa
dan henti pernafasan mulasi zat osmotik aktif normal dalam disritmik jantung, perubahan EKG.
plasma.
Diagnosa Keperawatan yang muncul berhubungan d
1
engan keseimbangan cairan & elektrolit
3

1. Hipovolemik 2 Hipervolemik :
penambahan/kelebihan volume CES dapa
Adalah suatu kondisi akibat kekura
t terjadi pada saat:
ngan volume cairan ekstra seluler (
Stimulasi kronis ginjal untuk
CES) dan dapat terjadi karena kehil
angan melalui kulit, ginjal, gastroint menahan natrium dan air. Fungsi
estinal, pendarahan sehingga meni ginjal abnormal, dengan penurunan
mbulkan syok hipovolemik ekskresi natrium dan air.
Kelebihan pemberian cairan.
Perpindahan cairan interstisial ke
plasma. Gejala: sesak napas, peni
ngkatan dan penurunan TD, nadi
kuat,asites, adema, adanya ronchi,
kulit lembab, distensi vena leher, d
an irama gallop.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai