Anda di halaman 1dari 15

5.

Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur DNA dan RNA
2. Mahasiswa mampu menjelaskan fungsi DNA dan RNA
3. Mahasiswa mampu menjelaskan replikasi DNA
4. Mahasiswa mampu menjelaskan sintesis RNA
5. Mahasiswa mampu menjelaskan sintesis protein dan kode genetika
6. Mahasiswa mampu menjelaskan transkripsi dan translasi DNA
7. Mahasiswa mampu menjelaskan Mahasiswa mampu menjelaskan
aplikasi teknologi stem cell
8. Mahasiswa mampu menjelaskan rekayasa genetika (genetic engineering)
Pembahasan
1. struktur DNA dan RNA

A. Struktur DNA
1. DNA terdiri atas dua utas benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk heliks
ganda (double helix).
2. Kedua untai berjalan dalam arah yang berlawanan satu sama lain dan karena itu anti-paralel.
3. Diatur dalam struktur yang panjang yang disebut kromosom.
4. Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta
basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T).

B. Struktur RNA
1. RNA memiliki bentuk pita tunggal dan tidak berpilin
2. Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang tersusun atas banyak ribonukleotida. Tiap
ribonukleotida tersusun atas gula ribosa, basa nitrogen, dan asam fosfat.
3. Basa nitrogen RNA juga dibedakan menjadi basa purin dan basa pirimidin. Basa
purinnya sama dengan DNA tersusun atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan basa
pirimidinnya berbeda dengan DNA yaitu tersusun atas sitosin (C) dan urasil (U).
4. Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa dan fosfat. Ribonukleotida RNA
terdapat secara bebas dalam nukleoplasma dalam bentuk nukleosida trifosfat, seperti
adenosin trifosfat (ATP), guanosin trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP), dan uridin
trifosfat (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam inti sel dengan menggunakan DNA
sebagai cetakannya.

Gambar :
2. Fungsi DNA dan RNA

A. Fungsi DNA

a. Sebagai pembawa materi genetika dari generasi ke generasi berikutnya


b. Mengontrol aktivitas hidup secara langsung maupun tidak langsung.
c. Melakukan sintesis protein.
d. Sebagai autokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk menggandakan diri
(replikasi).
e. Sebagai heterokatalis, yaitu kemampuan DNA untuk dapat mensintesis
senyawa lain

B. Fungsi RNA

a. pembentukan protein dan sintesis


b. ekspresi gen dan katalisis kimia dari kedua pembentukan ikatan peptida dan molekul RNA
lainnya
c. untuk membawa salinan dasar asam deoksiribonukleat suatu organisme (DNA) informasi ke
dalam protein baru pembentuk sel
d. menerjemahkan DNA ke dalam struktur protein setiap sel baru.
e. untuk mengambil kode dan menerjemahkannya ke dalam pertumbuhan yang sebenarnya.
f. untuk menciptakan sel dengan kode genetik yang sama persis dengan tuan rumah.
g. pertumbuhan yang lebih yang destruktif, termasuk pertumbuhan virus

3. Replikasi DNA
Proses replikasi DNA merupakan suatu masalah yang kompleks, dan melibatkan rangkaian
protein dan enzim yang secara kolektif merakit nukleotida dalam urutan yang telah ditentukan.
Rangkaian peristiwa yang terjadi selama replikasi DNA prokariotik telah dijelaskan di bawah
ini:
1. Inisiasi
2. Sintesis Primer

3. Sintesis Leading strand


4. Sintesis lagging Strand (untai tertinggal)

5. Penghapusan Primer
6. Ligasi

7. Terminasi (Pemutusan)
4. Sintesis RNA
RNA biasanya disintesis dari DNA. Sintesis biasanya membutuhkan satu atau lebih enzim
seperti RNA polimerase. Untai DNA digunakan sebagai template atau panduan yang RNA
terbentuk. Karena RNA bentuk protein, ini adalah cara yang DNA mempertahankan cetak biru
untuk semua protein tanpa meninggalkan inti.
1. Transkripsi
Menggunakan untai DNA sebagai template, rantai panjang nukleotida terbentuk. Ini
disebut transkripsi. Inisiasi transkripsi ini bermula dengan pengikatan enzim promotor urutan
dalam DNA. Wilayah ini mengontrol pembacaan DNA dan pembentukan RNA untai.
2. Post-Transcription modifikasi
Setelah transkripsi selesai RNA untai diubah oleh enzim. Sebagai contoh, Poli dan topi 5'
ditambahkan ke pra-mRNA eukariota dan intron dihapus oleh spliceosome.
3. Polimerase
Beberapa RNA polimerase menggunakan DNA sebagai template untuk menyalin helai RNA
(seperti yang dijelaskan di atas). Ada juga banyak RNA-dependent RNA polimerase yang
menggunakan RNA sebagai template mereka untuk sintesis Strand baru RNA. Sebagai contoh,
jumlah virus RNA (seperti virus polio) menggunakan jenis enzim untuk meniru materi genetik
mereka.
5. Sintesis Protein dan Kode Genetik

Proses sintesis atau pembentukan protein memerlukan adanya molekul RNA yang
merupakan materi genetik di dalam kromosom, serta DNA sebagai pembawa sifat keturunan.
Gen menspesifikasikan protein melalui transkripsi dan translasi.

- Langkah sintesis protein :Transkripsi dan Translasi


- Tempat berlangsung : Ribosom
- Perancang jenis protein : ADN
- Pelaksana proses sintesis : ARNd, ARNt, dan ARNr
- Sumber energi : Adenosin Tri Phosphat (ATP)
- Bahan sintesis protein : asam amino
- Enzim yang diperlukan untuk transkripsi : ARN polimerase
6. Transkripsi dan translasi DNA
A. TRANSKRIPSI DNA
Transkripsi merupakan proses pengkopian atau penyalinan molekul DNA menjadi utas RNA yang
komplementer atau merupakan tahap awal dari kompleksitas ekspresi gen. Prosesnya
berlangsung didalam inti. Transkripsi diatur oleh enzim RNA polimerase.
B. TRANSLASI DNA
Translasi merupakan proses penerjemahan kodon-kodon pada mRna menjadi polipeptida. Hanya
mRna yang akan disintesis menjadi protein sedangakn tRna dan rRna tidak disintesis menjadi
protein. Translasi berlangsung pada ribosom, didalam proses translasi kode-kode genetik
merupakan aturan yang penting.
7. Aplikasi Teknologi Stem Cell
Stem Sel (Stem cell ) atau Sel punca, sel induk, sel batang merupakan sel yang belum
berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak
jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.Stem Sel juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk
mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme.

PENGAMPLIKASIAN :
1. Percobaan sel punca pada tikus percobaan telah dilakukan sejak 10 tahun lalu oleh ilmuwan
dari Albert Einstein College of Medicine, Amerika Serikat. Dalam riset tersebut, para ahli berhasil
mengatasi kerusakan akibat stroke pada otak tikus yang disuntikkan sel punca. Dalam tempo
enam minggu, sel punca itu tumbuh menjadi sel saraf yang matang sekaligus membuktikan
kemungkinan dilakukannya metode itu pada mamalia.
2. Saat ini dalam pengobatan stem sel banyak diterapkan pada pengobatan diabetes tipe 1 dan 2,
sirosis, penyakit hati yang sudah parah, sindroma ginjal, radang lupus ginjal, penyakit tulang, otot
tidak bertenaga, fungsi kelamin pria yang tidak normal, penyakit sekitar pembuluh darah, dan
penyakit lain yang tidak dapat pengobatan dengan cara biasa.
8. rekayasa genetika (genetic engineering)
Rekayasa genetika merupakan perubahan gen-gen tujuan mendapatkan organisme baru
yang memiliki sifat sesuai yang dikehendaki.
Ada beberapa macam rekaya genetika :
1. Rekombinasi DNA
a. Pembuatan insulin
b. Pembuatan Vaksin Hepatitis
c. Teknologi hibridoma (Fusi Sel)
contoh keberhasilan fusi sel
- Fusi Sel Manusia dengan Sel Tikus
- Fusi sel tomat dengan kentang

d. Transfer inti ( cloning )

Anda mungkin juga menyukai