Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S P3A1P0A3H3 DENGAN


MISSED ABORTION POST KURETASE
DI RUANG VK BERSALIN RSU PETROKIMIA GRESIK
KONSEP MISSED ABORTION

Definisi…
Missed abortion adalah
kematian pada janin berusia
sebelum 20 minggu masih belum
dikeluarkan dari rahim selama 7
minggu atau lebih.
Manifestasi klinis
 Janin sudah meninggal dalam rahim
tetapi tidak dikeluarkan selama 8 minggu
atau lebih.
 Tanpa ada rasa nyeri.
 Perdarahan bisa ada, bisa tidak.
 Payudara terasa mengecil.
 Hilangnya tanda – tanda kehamilan.
 Berat badan ibu menurun.
 Besar uterus lebih kecil dari umur
kehamilan
KONSEP KURETASE
Kuretase adalah serangkaian
proses pelepasan jaringan yang
melekat pada dinding kavum
uteri dengan melakukan invasi
dan memanipulasi instrument
(sendok kuret) ke dalam kavum
uteri.
INDIKASI KURETASE
Abortus incomplete
Blighted ova
Dead conseptus
Abortus MOLA
Menometroraghia
PENGKAJIAN
 Tanggal Pengkajian: 9 Juni 2015
 Tanggal MRS : 8 Juni 2015, Jam: 13.20 WIB
 Ruang/Kelas : 409/II
 Nama Ibu : Ny. S
 Umur : 33 Tahun
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : IRT
 Suku /Bangsa : Jawa/Indonesia
 Alamat : Gresik
 Keluhan Utama: Nyeri pada pinggang.
 Riwayat penyakit/prenatal/intranatal/postpartum:
Ibu mengatakan hamil anak ke-4,
sebelumnya tidak pernah keguguran.
Setelah tindakan curret ibu mengeluh nyeri
dipinggang,
nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6,
nyeri dirasakan terus menerus.
Curret dilakukan karena saat periksa dipoli
kandungan pada tanggal 8 Juni 2015 dokter
mengatakan janinnya tidak ada perkembangan.
Klien mengeluh badannya lemah.
Klien cemas apakah bisa dapat anak lagi.
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI
DS : Kontraksi uterus
- Klien mengeluh nyeri pada pinggang.
- Klien mengatakan nyeri seperti Prostaglandin meningkat
ditusuk-tusuk.
- Klien mengatakan skala nyeri 6.
Dilatasi serviks
- Klien mengatakan nyeri dirasakan
terus menerus.
DO: Penatalaksanaan medis (kuretase)
- Tanggal 9 Juni 2015 jam 16.00 post
kuretase. Nyeri
- TFU: Tidak teraba
- Perdarahan perineum tidak ada.
- Hasil USG 8 Juni 2015 death
conceptus/ missed abortion.
- TTV: TD: 100/70 mmHg, SB: 36 C,
Nadi: 80 x/menit, R: 20 x/menit
- Klien tampak meringis memegang
pinggang.
Nyeri berhubungan dengan post tindakan kuretase.
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI
DS: Klien mengatakan badannya Terputusnya pembuluh darah
terasa lemah.
DO: Perdarahan dan nekrose desidua
- Klien tampak berbaring
Kelemahan
ditempat tidur.
- Sebagian aktivitas dibantu Intoleran aktivitas
keluarga.
- Kekuatan otot 4,4,4,4

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan


kelemahan umum.
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI
DS : Pasien mengatakan cemas Janin tidak dapat beradaptasi
apakah saya bisa dapat
anak lagi. Janin gugur
DO: Terganggu psikologi ibu
- Klien tampak gelisah.
- Klien bertanya pada Kecemasan
perawat tentang
kesehatannya.
- TTV: TD: 100/70 mmHg,
SB: 36 C, N: 80 x/menit
Kecemasan (ansietas) berhubungan dengan kurang
pengetahuan tindakan kuretase.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI EVALUASI
1) Menjelaskan pada pasien tentang sebab-sebab timbulnya S : Pasien mengeluh nyeri
pada pinggang.
nyeri.
O:
2) Menciptakan lingkungan yang tenang. - Klien post kuretase.
3) Mengajarkan teknik distraksi mendengarkan musik dan - Klien tampak
memegang pinggang.
relaksasi nafas dalam. - Nyeri seperti ditusuk-
4) Mengatur posisi pasien senyaman mungkin sesuai keinginan tusuk.
- Skala 6 (sedang).
pasien. - Nyeri dirasakan terus
5) Melakukan massage dibagian pinggang ibu. menerus.
A: Masalah nyeri teratasi
6) Mengobservasi tanda-tanda vital dan mengevaluasi tingkat, sebagian.
frekuensi, dan reaksi nyeri yang dialami pasien dengan hasil P: Lanjutkan intervensi
tekanan darat 100/70 mmHg, nadi 80 x/menit, SB 36 C, R 20 1,2,3,4,5,6
x/menit nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 6.
7) Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
dengan hasil klien diberikan asam mefenamat 3 x 500 mg
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI EVALUASI
S : Klien mengatakan
1) Memberikan penjelasan tentang keadaan ibu saat ini. badannya terasa lemah.
2) Memberikan lingkungan tenang batasi pengunjung O:
- Klien tampak berbaring
dan kurangi suara bising, pertahankan tirah baring ditempat tidur.
- Sebagian aktivitas
bila di indikasikan. dibantu keluarga.
- Kekuatan otot 4,4,4,4
3) Menganjurkan klien istirahat bila terjadi kelelahan - TTV: TD: 100/70 mmHg,
SB: 36 C,
dan kelemahan, anjurkan pasien melakukan aktivitas Nadi: 80 x/menit, R: 20
x/menit
semampunya.
A: Masalah intoleransi
4) Menganjurkan pada ibu untuk makan dalam porsi aktivitas teratasi sebagian.
P: Lanjutkan intervensi
kecil tapi sering. 1,2,3,4,5.
5) Mengobservasi TTV dengan hasil tekanan darat
100/70 mmHg, nadi 80 x/menit, SB 36 C, R 20 x/menit.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
IMPLEMENTASI EVALUASI
S : Pasien mengatakan lebih
1) Mengobservasi mekanisme koping yang digunakan tenang dan mengerti
pasien untuk mengatasi kecemasan. tatalaksana selanjutnya
O:
2) Melakukan pendekatan dan berikan motivasi - Klien tampak rileks
- TTV: TD 100/70 mmHg,
kepada pasien untuk mengungkapkan pikiran dan Nadi: 80 x/menit, SB: 36
C, R: 22 x/menit.
perasaan. A: Masalah kecemasan
(ansietas) teratasi.
3) Memberikan penjelasan kepada ibu tentang tujuan P: Hentikan intervensi.
dan efek samping dari tindakan kuretase. Beritahukan kepada pasien
untuk kontrol kembali ke poli
4) Memberikan penguatan yang positif untuk kandungan 3 hari setelah
keluar dari rumah sakit.
meneruskan aktivitas sehari-hari meskipun dalam
keadaan cemas.
5) Mengobservasi respon pasien terhadap penjelasan
yang sudah diberikan.
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH….

Anda mungkin juga menyukai