Anda di halaman 1dari 19

Alur Kerjasama Fasilitasi

Musyawarah Khusus Perempuan


1. FK/FT atau PL melakukan
FK/FT koordinasi dengan TP-PKK
PL LPM/TPK Nagari untuk menentukan
kapan dan tempat MKPR
2. FK/FT atau PL memastikan
KPMD/Kader PKK TP PKK Nagari persiapan yang dilakukan
oleh TP-PKK Nagari
3. Kader Pemberdayaan
Musyawarah Khusus
Perempuan
Masyarakat (KPM)
(MKPr) memastikan undangan telah
MD
Perencanaan/Musrenbang tersebar dan terpasan pada
papan informasi
4. KPM menyiapakan semua
RKP Nagari Untuk PNPM
MPd informasi dan usulan kaum
Usulan Perempuan

perempuan
Usulan Campuran
Usulan SPP

Non SPP

5. MKPR menetapkan usulan


perempuan baik untuk SPP
maupun non SPP dan Berita
Acara ditanda tangani oleh
TP-PKK Nagari
Keterlibatan Kader PKK
pada KPM PNPM MPd

1. FK/FT mensosialisasikan tentang


kriteria dan kebutuhan Kader
Kecamatan
FK/FT Pemberdayaan masyarakat.
PL 2. KPM dari masyarakat setempat dan
bukan aparat pemerintahan
nagari/desa setempat atau
Desa pasangannya.
Kader PKK di Nagari/Jorong 3. KPM yang dipilih minimal 2 orang
satu laki-laki dan satu perempuan.
4. Untuk kebutuhan tertentu juga bisa
dibentuk Kader Terknis.
KPMD P KPMD P KPMD P
5. KPM dipilih dalam Musyawarah
KPMD T KPMD T KPMD T
Nagari/Desa dan diharapkan kader
perempuan berasal dari kader PKK.
6. Apablia Nagari/Desa telah
mempunyai KPM sesuai dengan
Permendagri No.7 Tahun 2007 maka
bisa langsung dijadikan KPM PNPM
MPd dan diharapkan ada kader PKK
pada KPM tersebut.
Bagan Bentuk Pengelola TPK SPP

1. Tim Penggerak PKK Nagari menjadi


LPM/TPK bidang pengelolaan kegiatan SPP di
nagari.
2. Pemebentukan bidang SPP dan
bidang lainnya dilakukan dalam
musyawarah desa informasi.
3. Bidang SPP yang merupakan TP-
Bidang Non Bidang SPP PKK Nagari akan membuat rencana
SPP kerja pembinaan kelompok SPP
Tim PKK
Infrastruktu

Pendidikan

yang didanai oleh PNPM Mandiri


Kesehatan

Nagari Perdesaan.
r

4. Pembinaan dengan menghadiri


pertemuan rutin kelompok-
kelompok yang didanai untuk
menjadi narasumber serta fasilitasi
penyeselasian masalah.
5. Bidang SPP akan membuat laporan
pembinaan dan pelaksanaan
kegiatan SPP dan disampaikan ke
TPK dan TP-PKK Kecamatan
TP PKK TINGKAT KECAMATAN
Verifikasi dan Pembinaan Kelompok
TP PKK
KECAMATAN
1. Tim Penggerak PKK Kecamatan
melalui musyawarah di tingkat
kecamatan dipilih menjadi anggota
Tim Verifikasi.
PEMBINAAN
10 KELOMPOK
TIM
VERIFIKASI
2. Tim Verifikasi melakukan penilaian
kelayakan usulan masyarakat yang
akan didanai melalui PNPM
Mandiri Perdesaan.
KELAYAKAN
PEMBINAAN

3. Anggota Tim Verifikasi yang berasal


dari TP-PKK Kecamatan akan
menilai kelayakan kelompok SPP
dan usulan perempuan lainnya
DASAWISMA,
dibantu tim teknis lainnya.
UP2K PKK, DLL 4. Disamping melakukan Verifikasi
TP-PKK Kecamatan akan
melakukan pembinaan minimal 10
Kelompok perempuan pertahun
yang didanai PNPM Mandiri
Perdesaan bisa berasal dari UP2K-
PPK dan Dasawisma.
JALUR KOORDINASI KERJASAMA

BPM
PROVINSI
TP-PKK
PROVINSI
1. Koordinasi dimulai dengan
penandatanganan nasakah
Konsultan
kesepakatan kerjasama antara BPM
PjO Satker
Manajemen
Provinsi
Provinsi Provinsi dan Ketua TP-PKK Provinsi.
PROVINSI

BPM
2. Sosilaisasi di tingkat Provinsi
TP-PKK
Kabupaten Kabupaten dengan peserta Ketua TP-PKK
Fasilitator PjO Satker Kabupaten dan Fasilitator
Kabupaten Kabupaten Kabupaten
KABUPATEN Kabupaten.
3. Sosialisasi di tingkat Kabupaten
CAMAT TP-PKK
Kecamatan
dengan peserta TP-PKK Kecamatan
dan Fasilitator Kecamatan
Fasilitator PjO BKAN
Kecamatan
(FK/FT)
Kecamatan MAN/UPK 4. Sosialisasi di Kecamatan dengan
KECAMATAN peserta TP-PKK Nagari serta unsur
pelaku PNPM dari Masyarakat.
KPMN
Kader
PKK
TP-PKK
Nagari 5. Koordinasi dan laporan secara
TPK secara berjenjang dimulai dari
NAGARI/DESA
kecamatan, kabupaten, provinsi.
6. Monitoring bersama antara Tim
Koordinasi PNPM Mandiri
Kelompok Penerima Manfaat
Perdesaan dengan TP-PKK
NON SPP SPP 7. Diharapkan adanya Instansi Teknis
ikut terlibat dalam kegiatan
JORONG/KORONG/KAMPUNG/DUSUN Pembinaan Kelompok

Anda mungkin juga menyukai