Anda di halaman 1dari 18

Awal Kedatangan Belanda

Mulai 1 Januari 1800, Kerajaan Belanda telah


membentuk pemerintahan kolonial yang disebut
Nederlands Indie (Hindia Belanda). Hindia
Belanda dikepalai oleh seorang gubernur
jenderal. Gubernur jenderal yang pernah
memerintah Hindia Belanda, antara lain sebagai
berikut.

1. Herman Willem Daendles (1840-1811)


2. J.W. Jansens (1811)
Pemerintahan Singkat Inggris (1811-
1814) dan Sistem Sewa Tanah (1811-
1830)
Setelah Inggris menguasai Indonesia, Gubernur
Jenderal Lord Minto kemudian membagi daerah
jajahan Hindia Belanda menjadi empat
gubernement, yaitu Malaka, Sumatra, Jawa, dan
Maluku. Selanjutnya, Lord Minto menyerahkan
tanggung jawab kekuasaan kepada Letnan
Gubernur Thomas Stanford Raffles.
Orang-orang Belanda yang menentang tanam
paksa, antara lain Baron van Hoevel, E.F.E.
Douwes Dekker dan L. Vitalis
Perlawanan di Berbagai Daerah

Perang Saparua di Ambon


Perang Padri di Sumatra Barat (1821-1838)
Perang Diponegoro di Yogyakarta (1825-1830)
Perang Aceh (1873–1904)
Perlawanan Sisingamangaraja Sumatra Utara
(1878-1907)
Pengaruh Kedatangan Belanda dalam
Berbagai Bidang
• Politik
• Ekonomi
• Sosial
• Budaya dan Agama
MASA PENJAJAHAN PERIODE 2 (1900 M
– 1975 M)
Pergerakan Nasional
Bermacam-macamgolongan bahu-membahu
untuk mencapai kemerdekaan.
a. Golongan Terpelajar
Golongan Profesional
• Perkembangan Organisasi Etnik dan
Organisasi Kedaerahan
• Organisasi etnik banyak didirikan oleh para pelajar
perantau di kota-kota besar. Mereka membentuk
perkumpulan berdasarkan pertalian latar belakang
etnis. Beberapa contoh organisasi adalah Jong
Ambon, Jong Minahasa, Serikat Pasundan,
Perkumpulan Kaum Betawi. Organisasi kedaerahan
diantaranya yaitu Tri Koro Dharmo (Tiga Tujuan
Mulia) , Jong Java, dan Jong Sumatranen Bond.
Organisasi lainnya

Boedi Oetomo (20 Mei 1908)


Sarekat Islam (SI)
Indische Partij (IP)
Partai Nasional Indonesia (PNI)
Muhammadiyah
Nahdatul Ulama
• Akhirnya, pada 28 Oktober 1928, dibacakan
keputusan hasil Kongres Pemuda II, berupa ikrar
pemuda yang terkenal dengan Sumpah Pemuda.
Keputusan penting Kongres II adalah sebagai
berikut:
• a. ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928;
• b. menetapkan lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R.
Supratman sebagai lagu kebangsaan;
• c. menetapkan bendera merah putih sebagai
lambang negara Indonesia.
Masuknya Jepang ke Indonesia
Jepang menguasai Indonesia pada 1942, mereka tidak terlalu
bingung untuk memetakan pemerintahan Indonesia.
Untuk meraih simpati rakyat Indonesia, penjajah Jepang
melakukan
propaganda sebagai berikut.
1. Jepang mengaku sebagai “saudara tua” yang akan
membebaskan
Asia dari penindasan bangsa Barat.
2. Jepang mempropagandakan semboyan “Tiga A”.
a. Jepang Pemimpin Asia.
b. Jepang Pelindung Asia.
c. Jepang Cahaya Asia.
3. Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia.
• Membentuk Organisasi-Organisasi Sosial
• Berikut organisasi sosial yang dibentuk oleh Jepang yaitu Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga
Rakyat (Putera), Jawa Hokokai, Masyumi
• 2. Pembentukan Organisasi Semimiliter
• Organisasi semimiliter yang dibentuk oleh Jepang yaitu Seinendan, Fujinkai, Keibodan,
Heiho, Pembela Tanah Air (PETA)
• 3.Pengerahan Romusha
• Untuk membantu perang dan melancarkan aktivitas Jepang, diperlukan bantuan tenaga
yang lebih besar. Jepang melakukan rekrutmen anggota romusha yang dikerahkan untuk
membangun jalan, kubu pertahanan, rel kereta api, jembatan, dan sebagainya. Romusha
paling besar adalah dari Jawa yang dikirim ke luar Jawa,
• bahkan sampai di Malaya, Burma, dan Siam.
• 4. Eksploitasi Kekayaan Alam
• Jepang tidak hanya menguras tenaga rakyat Indonesia. Pengerukan kekayaan alam dan
harta benda yang dimiliki bangsa Indonesia jauh lebih kejam dari Belanda. Semua usaha
yang dilakukan di Indonesia harus menunjang keperluan perang Jepang.
Beberapa Perlawanan Bersenjata terjadi di daerah
Aceh, Singaparna, Indramayu, Blitar.
Pendudukan Jepang selama tiga setengah tahun
(1942–1945) mengubah kehidupan bangsa
Indonesia.
Sosial, Ekonomi, Budaya, Politik, Agama
Proses Kemerdekaan Indonesia
• Pembentukan BPUPKI
• Akhirnya pada 1 Maret 1945, panglima
pemerintahan di Jawa, yaitu Jenderal Kumakici
Harada mengumumkan dibentuknya Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi
Cosokai.
• Sidang I BPUPKI: Penyusunan Dasar Negara
• Sidang kedua membahas rencana Undang-
Undang Dasar (UUD).
• Membawa Soekarno dan Hatta ke
Rengasdengklok
• Perumusan Teks Proklamasi
Perjuangan Mempertahankan
Kemerdekaan
• Ada dua pola perjuangan yang mewarnai upaya
mempertahankan proklamasi kemerdekaan
pada tahun 1945–1949. Keduanya adalah aksi
militer dan diplomasi. Dengan segala kelebihan
dan kekurangannya, kedua pola itu ternyata bisa
saling mengisi serta melengkapi perjuangan kita.
Kita akan mendeskripsikan aktivitas diplomasi
Indonesia di dunia internasional untuk
mempertahankan kemerdekaan.
• Perundingan Hooge Veluwe
• Perundingan di Dewan Keamanan (DK) PBB
• Konferensi Asia
• Konferensi yang diselenggarakan tanggal 20–23
Januari 1949 di New Delhi, India
• dihadiri 21 negara Asia.
• Diplomasi L.N. Palar
• Konferensi Meja Bundar
• Pada tanggal 23 Agustus 1949 diadakanlah
Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda
• Perjuangan rakyat diberbagai daerah
• Insiden bendera di Surabaya
• Insiden Kidobutai di Semarang
• Insiden Ambarawa
• Di wilayah Sumatra terjadi pertempuran Medan
Area
• Di Bandung terjadi peristiwa Bandung lautan
api

Anda mungkin juga menyukai