Anda di halaman 1dari 31

Otonomi daerah

Adelina rizki wardani (183310796)


Adilla permata syafni(183310797)
Angga rahmadana(183310798)
Anggun dwi putri (183310799)
Pengertian otonomi daerah
Pengertian otonomi daerah
Merupakan hak,kewenangan,dan kewajiban daerah
untuk mengatur dan mengurus ekonomi rumah
tangganya sendiri sesuai dengan peraturan
perundang2an 22 tahun 1999.
Sejarah otonomi daerah
A. Implementasi otonomi daerah memasukin era baru
setelah pemerintah dan dpr sepakat mengesahkan
undang undang no 32 tahun 2004 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.
• Peraturan perundangan undangan pertama kali yang
mengatur ttg pemerintahan daerah pasca proklamasi
kemerdekaaan adalah undang undang no 1 tahun
1945(ditetapkannya undang undang ini merupakan
hasil dari pertimbangan pemerintahan dimasa kerajaan
serta pada masa pemerintahan kolonialisme)
• Undang undang no 22 tahun 1948 mengartikan penyerahan
urusann pemerintahan kepada daerah sudah dapat
perhatian khusus.
• Setalah dilakasankannya otonomi daerah maka undang
undang no 25 tahun 1999 memberikan peluang kepada
daerah untuk mendapatkan 70% dr hasil pengelolaan hasil
alam daerah sendiri
• Pelaksanaan otonomi daerah diperbaharui menurut undang
undang no 32 tahun 2004 dan diperbaharui juga engan
undang undang no 33 tahun 2004 dimana dengan adajya
otonomi daerah ini daerah memiliki potensi sumber daya
alam yang mengalami kemajuan
Karakteristik otonomi daerah
• Ciri-ciri otonomi daerah menrut UU No.22
• 1. Demokrasi dan demokratisasi lebih di tekankan
pada peran serta masyarakat
• 2. Lebih mendekatkan pemerintah dengan rakyat
• 3. Pelaksanaan otonomi daerah secara luas, nyata,
dan bertanggungjawab
• 4. Tidak menggunakan system otonomi daerah
bertingkat
• 5. Menguatkan rakyat melalui DPRD
tujuan pemberian otonomi daerah
adalah sebagai berikut
• Peningkatan pelayanan masyarakat yang semakin baik.
• Pengembangan kehidupan demokrasi.
• Keadilan nasional.
• Pemerataan wilayah daerah.
• Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pusat dan
daerah serta antar daerah dalam rangka keutuhan NKRI.
• Mendorong pemberdayaaan masyarakat.
• Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, meningkatkan
peran serta masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
• Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintah Daerah, terdapat 3 jenis
penyelenggaraan urusan pemerintahan yang
menjadi dasar bagi Pemerintah Daerah dalam
pelaksanaan Otonomi Daerah, yaitu asas
Desentralisasi, Dekonsentrasi, dan Tugas
Pembantuan.
• Desentralisasi
• Adalah pemberian wewenang oleh pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah untuk mengurus urusan
daerahnya sendiri berdasarkan asas otonom
• Dekonsentrasi
• Dekonsentrasi adalah pelimpahan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat
kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat, kepada
instansi vertikal di wilayah tertentu, dan/atau kepada
gubernur dan bupati/wali kota sebagai penanggung jawab
urusan pemerintahan umum.
Tugas pembantuan
adalah penugasan dari Pemerintah
Pusat kepada daerah otonom untuk
melaksanakan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat atau
dari Pemerintah Daerah provinsi
kepada Daerah kabupaten/kota untuk
melaksanakan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah provinsi
Wewenang Pemerintah Pusat yang
Tidak diberikan kepada Pemerintah
Daerah ?
• Menurut Undang – Undang No 32 Tahun 2004 mengenai
Pemda ( Pemerintah Daerah ) telah ditegaskan bahwa
penyelenggaraan desentralisasi memberikan syarat pada
setiap urusan yang berkaitan dengan pemerintah daerah
otonom dengan pemerintah pusat
• Namun perlu kita ketahui bahwa pembagian setiap urusan
yang berkaitan antar keduanya telah dilimpahkan
kewenangannya pada pemerintah pusat secara keseluruhan.
Jadi ada kewenangan tertentu yang dimiliki oleh pemerintah
pusat namun tidak diberikan kewenangan yang sama pada
pemerintah daerah.
• Salah satu kewenangan pemerintah pusat yang tidak
diberikan kepada pemerintah daerah yang
menyangkut agama antara lain :
• Menetapkan hari libur nasional menyangkut hari
besar keagamaan tertentu dalam cangkupan nasional
• Menetapkan adanya suatu ajaran agama pada Negara
• Menetapkan semua kebijakan yang menyangkut
keagamaan didalam tatanan negara
• otonomi daerah dalam pengelolaan daerahnya.
Prinsip-prinsip Otonomi daerah dan asas-asan
otonomi daerah di Indonesia diatur dalam Pasal 18
UUD 1945 . Selanjutnya peraturan perundang-
undangan otonomi daerah diatur dalam UU Nomor
32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
• otonomi daerah dalam pengelolaan daerahnya.
Prinsip-prinsip Otonomi daerah dan asas-asan
otonomi daerah di Indonesia diatur dalam Pasal 18
UUD 1945 . Selanjutnya peraturan perundang-
undangan otonomi daerah diatur dalam UU Nomor
32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah.
• Menyalurkan aspirasi masyarakat daerah untuk kepentingan daerah itu
sendiri dan secara politik untuk mendukung kebijakan pembangunan
nasional yang diterapkan oleh pemerintah pusat.
• Meningkatkan manfaat dan hasil dari penyelenggaraan pemerintahan,
khususnya dalam memberikan pelayanan publik, sehingga langsung
tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat dengan memperluas jenis-
jenis pelayanan yang dibutuhkan.
• Menumbuhkan kreativitas masyarakat daerah agar lebih mandiri dalam
meningkatkan kesejahteraan sendiri tanpa tergantung pada pemerintah
pusat, sehingga semua potensi daerah dapat dioptimalisasi.
• Melancarkan program dan rencana kerja pembangunan demi
tercapainya masyarakat sejahtera yang cepat terwujud
Kelebihan otoda
• Prioritas Pembangunan Jelas
• Pembangunan daerah lebih maju
• Daerah mengatur pengelolaan sendiri
• Kerjasama terjalin dengan rakyat
• Mengurangi tugas pemerintah pusat
• Mudah menyesuaikan dengan kebutuhan khusu
daerah
• Lebih cepat dalam menangani kebutuhan
mendesak
• Mengurangi kemungkinan kesewenangan
pemerintahan pusat
• Meningkatkan kualitas pelayanan publik
• Hubungan harmonis antar daerah dan pusat
• Efesiensi waktu dan biaya
• Mengurangi birokrasi
Kekurangan otoda
• Pertentangan peraturan
• Pengawasan lemah
• Rentan korupsi,kolusi dan nepotisme
• Kesenjangan antar daerah
• Koordinasi sulit
• Keseimbangan kepetinganbsulit tercapai
• Perlu biaya desemntralisasi
• Kedaerahan
• Keputusan lebih panjang
Undang2 otoda

• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 18


Ayat 1 - 7, Pasal 18A ayat 1 dan 2, Pasal 18B ayat 1 dan 2.
• Ketetapan MPR RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi
Daerah, Pengaturan, pembagian, dan Pemanfaatan Sumber Daya Nasional
yg Berkeadilan, serta perimbangan keuangan Pusat dan Daerah dalam
Kerangka NKRI.
• Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan
dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah.
• UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
• UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
• UU No. 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah (Revisi UU No.32 Tahun
2004)
• Pasal 18 ayat 1
• Pasal ini berbunyi: “Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi
itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap
provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-
undang.” Dari pasal tersebut, kita dapatkan beberapa
kalimat kunci, yaitu:NKRI dibagi-bagi menjadi beberapa
daerah
• Tiap daerah mempunyai pemerintahan
• Pemerintahan daerah diatur dengan undang-undang
• Pasal 18 ayat 2
• “Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut dasar hukum otonomi daerah”
merupakan bunyi dari pasal 18 ayat 2 UUD 1945. Dari
isi yang tercantum dalam pasal tersebut, kita dapat
menemukan berapa kalimat inti dari isi pasal ini
• Mengurus sendiri urusan pemerintahan
• Dilakukan berdasarkan asas otonomi
• Dilakukan sebagai tugas pembantuan
• Pasal 18 ayat 3
• Isi dari pasal ini adalah “Pemerintahan daerah
provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya
dipilih melalui pemilihan umum.” Melalui isi pasal ini,
kita dapat mengambil kalimat yang menjadi inti dari
pasal 18 ayat 3 UUD 1945. Inti kalimat tersebut
diantaranya:
• Pemerintah daerah memiliki DPRD
• Anggota DPRD dipilih melalui pemilu
• Pasal 18 ayat 4
• Pasal ini berbunyi: “Gubernur, Bupati, dan Walikota
masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah
provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara
demokratis.” Penjelasan dalam ayat ini dirasa cukup
jelas, yaitu setiap pemimpin daerah dipilih secara
demokratis. Pernyataan ini mempunyai makna bahwa
setiap pemimpin daerah ditentukan oleh masyarakat
daerah dan demi kepentingan daerah
• Pasal 18 ayat 5
• “Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-
luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh
undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah
Pusat” merupakan isi dari pasal 18 ayat 7 UUD 1945.
Dari isi dari pasal tersebut, terdapat dua inti yang
menjadi pokok penjelasan dari pasal 18 ayat 5 UUD
1945 ini. Kedua kalimat tersebut adalah:
• Menjalankan otonomi seluas-luasnya
• Pemisahan wewenang
• Pasal 18 ayat 6 dan 7
• Bunyi dari pasal ini adalah “Pemerintahan daerah berhak
menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain
untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan.”
Melalui isi dari pasal 18 ayat 6 UUD 1945, pemerintah
daerah berhak untuk menentapkan peraturan daerah untuk
diberlakukan di wilayah daerahnya. Peraturan daerah yang
ditetapkan berkaitan dengan segala kebijakan yang
mendukung adanya kemajemukan yang terdapat pada
masyarakat daerah yang tidak ditemukan di daerah lain atau
tidak dapat diatur oleh pemerintah pusat.
• Pasal 18A ayat 1 dan ayat 2
• Pasal ini berbunyi: “Hubungan wewenang antara
pemerintah pusat dan pemerintahan daerah provinsi,
kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten
dan kota, diatur dengan undang-undang dengan
memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.” Dalam
pasal 18A ayat 1 UUD 1956 mempunyai dua makna yang
dapat kita pelajari bersama. Kedua makna tersebut adalah:
• Pengaturan hubungan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah
• Perhatian terhadap karakteristik daerah
• 18A ayat 2
• “Hubungan keuangan, pelayanan umum,
pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya
lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan
daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan
selaras berdasarkan undang-undang” merupakan
bunyi dari pasal ini
• Pasal 18B ayat 1 dan ayat 2
• Pasal ini mempunyai bunyi: “Negara mengakui dan
menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah
yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur
dengan undang-undang.” Isi dari pasal 18B ayat 1 ini
dirasa cukup jelas, yaitu negara mengakui adanya
pemerintahan yang bersifat khusus maupun istimewa.
Seperti yang kita ketahui, diberlakukannya otonomi
daerah di Indonesia berdampak munculnya daerah-
daerah khusus dan istimewa di beberapa provinsi di
Indonesia
• Beberapa daerah atau provinsi yang mempunyai
otonomi khusus atau bersifat istimewa adalah:
• Provinsi Aceh (Daerah Istimewa Aceh)
• Provinsi Jakarta (Daerah Khusus Ibukota Jakarta)
• Provinsi Yogyakarya (Daerah Istimewa Yogyakarta)
• Pasal 18B ayat 2
• “Negara mengakui dan menghormati kesatuan-
kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam
undang-undang” adalah bunyi dari pasal ini. Secara
jelas disebutkan bahwa adanya pengakuan yang
dilakukan oleh negara terhadap kekhasan masyarakat
daerah yang berkembang di daerah-daerah dalam
negara Indonesia.
• Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai