Adelia Puspita Ayu Annisa Ayunuraini Dina nur Fatimah Ila Lia Yuliani Ninda Aisyah Sulistianingtyas Yael Teophila Tanjung PENGERTIAN
Susunan saraf tepi adalah jalur komunikasi yang digunakan oleh
susunan saraf pusat untuk mengontrol aktivitas otot dan kelenjar, organ-organ efektor yang melaksanakan efek atau tindakan yang diinginkan. Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf somatik (sadar) dan sistem saraf otonom (tak sadar). SISTEM SARAF SOMATIK (SADAR)
Sistem saraf somatik merupakan sistem saraf yang
kerjanya berlangsung secara sadar atau diperintah oleh otak. Sistem saraf somatik dibedakan menjadi dua yaitu saraf kranial dan saraf spinal. 1. SARAF KRANIAL
12 pasang saraf kranial muncul
dari berbagai bagian otak, sebagian besar tersusun dari serabut sensorik dan serabut motorik. 2. SARAF SPINAL
Sistem saraf spinal merupakan
sistem saraf yang berpusat pada medula spinalis yang berjumlah 31 pasang saraf yang terbagi sepanjang medula spinalis. SISTEM SARAF OTONOM (TAK SADAR) Susunan saraf otonom terdiri dari 2 bagian yaitu: 1. Sistem saraf simpatik 2. sistem saraf parasimpatik 1. SISTEM SARAF SIMPATIK Sistem saraf simpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum tulang belakang. Sistem ini mengatur fungsi kelenjar keringat dan merangsang sekresi glukosa dalam hati. Sistem saraf simpatik disebut saraf torakolumbar, karena saraf preganglion keluar dari tulang belakang toraks ke 1 sampai dengan ke 12 serta sistem saraf ini berupa 25 pasang ganglion atau simpul saraf yang terdapat di sumsum tulang belakang. 2. SISTEM SARAF PARASIMPATIK Sistem saraf parasimpatik merupakan saraf yang berpangkal pada sumsum lanjutan (Medula oblongata), sistem saraf ini disebut juga dengan saraf kraniosakral karena saraf preganglion keluar dari daerah otak dan daerah sakral.