Anda di halaman 1dari 55

ASSALAMU’ALAIKUM

WR.WB
KELOMPOK 3 :

 LINDA HARYANI PUTRI


 ANDRYAN APRINALDI
 RAHMAD OKTAVERI
 RIO RAHMANSYAH
 YOGA BAGAS
BAB 3

Sistem dan Struktur


Politik dan Ekonomi
Masa Demokrasi
Terpimpin (1959-1965)
Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan sebab dan proses


berakhirnya masa demokrasi
liberal
2. Menjelaskan pengertian
demokrasi terpimpin
Tujuan Pembelajaran

3. Memahami perkembangan politik


pada masa demokrasi terpimpin
mulai dari menuju demokrasi
terpimpin, peta kekuatan politik
nasional, perjuangan pembebasan
Irian Barat (Trikora) dan
konfrontansi Malaysia (Dwikora)
Tujuan Pembelajaran

4. Memahami kebijakan dan sistem


ekonomi pada masa demokrasi
terpimpin terkait dewan perancang
nasional, devaluasi mata uang,
deklarasi ekonomi.
Apa Tujuan Politik
Mercusuar ?
Contoh politik mercusuar di
Bengkulu
Contoh politik mercusuar pada
masa demokrasi terpimpin
Contoh politik mercusuar pada
masa demokrasi terpimpin
1959-1965 Dinamika Politik dan Ekonomi Masa Demokrasi
Terpimpin

Bahasan
Dinamika Politik Dinamika Ekonomi

Cakupan
Menuju Demokrasi Dewan Perancang
Bahasan Terpimpin Nasional
Peta Kekuatan Politik
Nasional
Perjuangan Devaluasi Mata
Pembebasan Irian Uang
Barat(Trikora)
Konfrontasi
Deklarasi Ekonomi
Malayasia(Dwikora)
Dinamika Politik Masa
Demokrasi Terpimpin

1. Menuju demokrasi
terpimpin
demokrasi terpimpin (1959-1960) adalah
suatu sistem pemerintahan yang
pengambilan keputusan dan
kebijakannya berpusat pada kekuasaan
yang berada pada satu orang
(pemimpin negara).
KRONOLOGIS DEKRIT :

1950-1959 • Ketidakstabilan Demokrasi Liberal .

21 Februari • Soekarno mengajukan “Konsepsi


1957 Presiden”.

• Presiden mengajukan untuk kembali


22 April ke UUD 1945, dihadapan Dewan
1959 Konstituante.

• Presiden Soekarno mengumumkan


5 Juli 1959 dekrit Presiden
Tindak lanjut Dekrit Presiden 5 Juli 1959

1. Presiden membentuk
2. Pembentukan
kabinet baru
MPRS dan DPAS
“ KABINET KERJA”

4. Musyawarah
3. Pembentukan DPR- Pembantu Pimpinan
GR Revolusi (MPPR)
2. Peta Kekuatan Politik
Nasional
Pada tahun 1960-1965, kekuasaan politik
Indonesia terpusat pada Presiden
Soekarno yang memegang seluruh
kekuasaan negara dengan TNI AD dan
PKI disampingnya.
Kekuatan Politik

PKI

TNI AD
Partai Komunis Indonesia (PKI) sangat
memanfaatkan keinginan Presiden
Soekarno untuk menekan pengaruh TNI AD.
Dengan melalui:
1. Ajaran NASAKOM

TNI yang memberantas PKI justru


mendapatkan kecaman dari Presiden
Soekarno
3. Perjuangan
pembebasan Irian Barat
(Trikora)
Latar Belakang
Usaha Pembebasan Irian Barat ditempuh
melalui dua jalur yaitu:

1.

2.
Isi dari Trikora ( Tri Komando rakyat)

1. Gagalkan pembentukan negara boneka


papua buatan Belanda
2. Kibarkan sang Merah Putih di Irian Barat
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum
Isi Trikora ini kemudian ditindak lanjuti dengan
melakukan rapat pada 31 Desember 1961
Depertan dan Koti yang menghasilkan:

a) Membentuk Provinsi Irian Barat gaya baru


dengan ibukota Kota Baru.
b) Membentuk Komando Mandala
Pembebasan Irian Barat pada tanggal 13
Januari 1962.
Tindak Lanjut TRIKORA
Pembentukan Komando Mandala Pembebasan
Irian Barat

3 Fase Operasi Militer

INFILTRASI EKPLOITASI KONSOLIDASI


Setelah mengetahui Indonesia melakukan
konfrontasi dan tekanan dari Amerika
serikat. Dimana, Amerika mengancam
dengan tidak memberikan bantuan
marshall plan , doktrin. Hal tersebut
membuat Belanda terpaksa untuk duduk
berunding dengan Indonesia dalam
perjanjian New York(15 Agustus 1952)
Tahapan Penyerahan Irian
Barat

1 Oktober 1962, Belanda


menyerahkan Irian Barat pada PBB

1 Januari 1963, PBB dan RI sama-


sama memerintah Irian Barat

3 Mei 1963 , PBB menyerahkan


Irian Barat ke RI

Tahun 1969, Penentuan Pendapat


Rakyat(Pepera)
Perjanjian New York

1.Mulai tanggal 1 Oktober 1962 kekuasaan


Belanda atas Irian Barat berakhir dan
diserahkan kepada Indonesia melalui UNTEA
2.Mulai tanggal 31 Desember 1962 bendera
Merah Putih dikibarkan di samping bendera
PBB
3.Tanggal 1 Mei 1963 secara resmi PBB melalui
UNTEA menyerahkan Irian Barat kepada
Pemerintah Republik Indonesia.
 Pada tanggal 15 Agustus 1962, Indonesia dan
Belanda menandatangani persetujuan New
York, setelah kedua belah pihak menerima
Rencana Bunker. Menlu Dr. Subandrio
memimpin delegasi Indonesia, sedangkan Van
Royem dan Schuurmann memimpin delegasi
Belanda.
Penentuan pendapat rakyat (Pepera)

• Pada tahun 1969 diadakan Penentuan


Pendapat Rakyat (Pepera)

• Sekjen PBB menunjuk Rolsz Bennet dari


Guatemala sebagai Gubernur UNTEA
merangkap wakil Sekjen PBB di Irian Barat

• Dewan Musyawarah Pepera dengan suara


bulat memutuskan bahwa Irian Barat tetap
merupakan bagian dari Republik Indonesia.
4. Konfrontasi Terhadap
Malaysia
Latar Belakang
Konferensi Maphilindo

Pada tanggal 31 Juli- 5 Agustus 1963


diadakan Konferensi Malino (Malaysia,
Philipina,Indonesia)
di Philipina.
DIPLOMASI

-Konflik ini menarik Amerika Serikat, Jepang, dan


Thailand berusaha menyelesaikan masalah ini
dengan diplomasi.
-Upaya lain, dengan melakukan pertemuan
mentri-mentri luar negeri Indonesia,Malaysia,
Philipina.
-Upaya diplomasi tetap berjalan, 20 Juni 1964
diadakan pertemuan puncak di Tokyo, Jepang.
DWIKORA

Pada 3 Mei 1964 Soekarno mengucapkan


Dwikora ( Dwi komandi Rakyat).
Isi Dwikora :
1. Memperkuat ketahanan revolusi Indonesia
2. Membantu perjuangan revolusioner rakyat
Brunei, Serawak , Sabah, Singapura dan
Malaya.
TINDAK LANJUT DWIKORA

Pembentukan komando siaga dibawah pimpinan


Marsekal Oemar Dhani. Operasi dwikora
berlangsung sekitar tahun 1964 di sepanjang
perbatasan Kalimantan dengan Sabah dan
Serawak.
INDONESIA KELUAR
DARI PBB
Dinamika ekonomi masa
demokrasi terpimpin
BIDANG EKONOMI

Melaksanakan sistem ekonomi terpimpin


dimana presiden terjun langsung mengatur
ekonomi yang terpusat pada pemerintah
pusat, perekonomian terpusat pada satu
tangan

Akibat : Perekonomian lesu bahkan terjadi inflasi


yang sangat tajam pada tahun 1965 yang
mencapai 650%
POLITIK LUAR NEGERI PADA MASA
DEMOKRASI TERPIMPIN

Kekuatan politik dunia (NEFO, OLDEFO)


Menyelenggarakan GANEFO
Membentuk poros Jakarta – Peking ( Politik
poros )
Politik Luar Negeri

Politik Luar negeri mengarah pada politik mercu


suar antara lain :
A. Membagi kekuatan politik dunia menjadi dua yaitu :
a. Oldefo ( Old Established Forces), yaitu kekuatan lama yang telah
mapan yakni negara-negara kapitalis yang neokolonialis dan
imperialis ( Nekolim )
b. Nefo ( New Emerging Forces) , yaitu kekuatan baru yang sedang
muncul yakni negara-negara progresif revolsioner
B. Menyelenggarakan pesta olah raga negara-negara Nefo
yang dikenal dengan nama Ganefo ( Games of New
Emerging Forces )
C. Membentuk poros Jakarta – Peking ( Politik poros )
DEWAN PERANCANG NASIONAL
• Untuk melaksanakan pembangunan ekonomi
di bawah Kabinet Karyamaka dibentuklah
Dewan Perancang Nasional (Depernas) pada
tanggal 15 Agustus 1959 dipimpin oleh Moh.
Yamin dengan anggota berjumlah 50 orang.
Tugas Depernas :

• mempersiapkan rancangan Undang-undang


Pembangunan nasional yang berencana
• Menilai Penyelenggaraan Pembangunan
• Tahun 1963 dewan Perancang nasional
(Depernas) diganti dengan nama, Badan
Perancang Pembangunan Nasional (bappenas)
yang dipimpin oleh Presiden Sukarno.
2. Devaluasi Mata Uang
Tujuan dilakukan devaluasi mata
uang
• guna membendung inflasi yang tetap tinggi
• Untuk mengurangi jumlah uang yang bered
ar di masyarakat
• Meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat
kecil tidak dirugikan
• sebagai langkah pertama dalam usaha
perbaikan keadaan ekonomi, maka pada
tanggal 24 Agustus 1959 pemerintah
mendevaluasi mata uang Rp 1.000,00 dan Rp
500,00 menjadi Rp 100,00 dan Rp 50,00. Mata
uang pecahan seratus kebawah tidak
didevaluasi.
3. Deklarasi Ekonomi
Pada tanggal 28 Maret 1963
Presiden Soekarno menyampaikan
deklarasi ekonomi (Dekon) di Jakarta.
Dekon merupakan strategi dasar dalam
ekonomi terpimpin.
• Tujuan utama Deklarasi ekonomi itu
adalah untuk menciptakan ekonomi
nasional yang bersifat demokratis dan
bebas dari imprealisme untuk
mencapai kemajuan ekonomi.
• Dekon itu kemudian disusul dengan 14
peraturan pelaksanaan pada tanggal 26 mei
1963 yang lebih dikenal dengan Peraturan-
peraturan 26 mei. Deklarasi ekonomi beserta
peraturan-peraturan pelaksanaannya ternyata
tidak berhasil mengatasi kemerosotan
ekonomi bahkan memperberat beban hidup
rakyat karena indeks biaya hidup semakin
meningkat,harga barang kebutuhan naik, dan
juga laju inflasi sangat tinggi.
• Jadi,dalam rangka memperbaiki keadaan ekon
omi Indonesia, pemerintah telah
berupaya semaksimal mungkin hingga
merubah struktur ekonomi kolonial menjadi
ekonomi sosial. Namun, sebagai Warna negara
kita harus bisa ikut berperan dalam menjaga
kestabilan perekonomian Indonesia dan bisa
menghargai segala upaya yang telah dilakukan
oleh pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai