Anda di halaman 1dari 13

FILTER, KOMUTANSI DAN

PENGAMAN
OLEH
RIDHA NURHIKMA
1824041013
PTE 02
A. FILTER

Filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar dapat melewatkan


frekuensi yang diinginkan dan menahan/membuang frekuensi
lainnya. Jaringan-jaringan filter bisa bersifat aktif maupun pasif.
Jaringan filter pasif hanya berisi tahanan, inductor dan kapasitor
saja. Jaringan Filter aktif berisikan transistor atau op-amp
ditambah tahanan, inductor dan kapasitor.
PENGGUNAAN FILTER

Pada penggunaan tegangan searah untuk pengisian


baterai, menjalankan motor dc, dan beberapa
pemakaian lain dibutuhkan tegangan yang betul betul
rata seperti baterai. Sistem ac yang diubah menjadi
sistem dc yang biasa disebut penyearah hasilnya
bukanlah sistem yang betul-betul dc. Output
penyearah masih memiliki komponen ac. Jadi untuk
menghilangkannya, digunakan filter atau penyaring.
B. KOMUTASI

untuk mengkondusikan thyristor diperlukan pulsa penyulut


pada gate. Setelah thyristor konduksi, maka ia akan terus
konduksi walaupun pulsa penyulut di hilangkan. Jika periode
konduksi thyristor telah cukup memenuhi kebutuhan beban,
thyristor harus di thurn-off kan agar tidak mengalirkan arus.
Untuk itu, thyristor harus berada pada kondisi bias mundur
dan arus yang mengalir pada thyristor harus dikurangi hingga
berada di bawah arus holdingnya. Proses pemutusan arus
pada thyristor yang sedang mengalirkan arus disebut sebagai
komutasi
TEKNIK MENGKOMUTASIKAN
THYRISTOR

1. KOMUTASI JALA-JALA ATAU KOMUTASI ALAMI

2. KOMUTASI BEBAN ATAU KOMUTASI SENDIRI

3. KOMUTASI PAKSA

4. KOMUTASI PULSA LUAR


1. Komutasi Jala-Jala atau Komutasi
Alami

Apabila rangkaian thyristor mendapat sumber daya dari


sistem tegangan ac, maka siklus negatif akan dapat
mengkomutasikan thyristor secara alami. Oleh karena itu,
teknik mengkomutasikan seperti ini disebut komutasi jala-
jala. Konverter yang menggunakan komutasi jala-jala
adalah penyearah terkendali, pengendali tegangan ac dan
siklokonverter.
2. Komutasi Beban atau Komutasi
Sendiri

Pada komutasi jenis ini, thyristor akan terkomutasi oleh karakteristik


alami dari rangkaian beban. Parameter rangkaian beban dipilih
sedemikian rupa sehingga arus yang mengalir pada thyristor secara
alami menjadi nol. Dengan demikian, thyristor akan terkomutasi
sendiri. Agar arus yang mengalir pada thyristor memiliki
kecenderungan di nol, maka arus tersebut harus mengalir pada
kondisi redaman kurang. Ada dua alternatif rangkaian komutasi
sendiri. Jika parameter bean memiliki resistansi rendah, dapat
dihubungkan seperti gambar a dan bila parameter beban memiliki
resistansi tinggi, dapat dihubungkan seperti gambar b.
Gambar a

Gambar b
3. Komutasi Paksa

Jika thyristor dikomutasikan dengan menggunakan elemen-elemen


luar seperti C dan L yang tidak dilalui arus beban secara terus
menerus., maka proses komutasi seperti ini disebut komutasi
paksa. karena transien komutasi terjadi pada periode yang sangat
singkat, maka waktu turn off nya jauh lebih kecil dari komutasi jala-
jala. Namun demikian, thyristor yang dikomutasikan harus dibias
mundur selama selang waktu yang lebih besar dari waktu turn-off
thyristor. Komutasi paksa terdiri dari komutasi arus dan tegangan.
4. Komutasi Pulsa Luar

Komutasi pulsa luar pada dasarnya adalah pemberian pulsa


dari luar untuk memberikan tegangan bias mundur pada
thyristor yang akan dikomutasikan. Prinsip komutasi ini dapat
dilhat pada gambar berikut pulsa tegangan dapat melalui
trafo atau saklar transistor.
Dengan saklar transistor

Dengan kopling trafo


C. PENGAMAN

Proteksi yang dimaksud disini adalah proteksi terhadap


perubahan arus dan perubahan tegangan terhadap
waktu yang besar pada saat saklar ON atau di
OFFkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai