Pendahuluan:
Belakangan ini terjadi peningkatan BB berlebihan dan
kegemukan secara drastis di negara maju dan Asia termasuk
Indonesia
Diperkirakan akibat perobahan nutrisi dan pola aktivitas tubuh
(deOnis, 2010)
Di Indonesia prevalensi kegemukan menjadi problem dlm
kesehatan umum,walaupun masih banyak yg kurang gizi
Data riset dasar kesehatan (2007):
12% anak umur < 5 th BB lebih, 10% laki-laki dan 6%
perempuan dan umur 6-14 th 19% BB lebih
Audiensi longitudinal dan crossectional, bahwa anak Indonesia
perkotaan ada peningkatan BB dari BMI (Julia et al, 2008)
Definisi:
Obesitas (kegemukan) adalah akumulasi
lemak yang tidak normal atau berlebihan
dijaringan adiposa sampai kadar tertentu
sehingga dapat mengganggu kesehatan.
Patofisiologi:
Obesitas adalah suatu kelainan kompleks dari
pengaturan nafsu makan dan metabolisme
energi yang dikontrol oleh faktor biologik dan
genetik.
Insidens:
Di Indonesia prevalensi kegemukan menjadi
problem kesehatan umum,walaupun masih
banyak anak yang kurang gizi.
Data riset dasar kesehatan (2007)
menunjukkan bahwa makanan berlebihan
ditemukan diantara semua grup usia.
Indonesia ada peningkatan prevalensi obesitas
di kota-kota besar; dari thn 1982 = 4,2% dan
thn 1992 = 10,9%
Etiologi:
Banyak faktor penyebab BB berlebihan dan
kegemukan
Faktor: - genetik
- sosial
- ekonomi
- kebudayaan
- perilaku
Sebenarnya, dasar penyebab adalah ketidak-
seimbangan diantara konsumsi energi (kalori)
dan pengeluaran.
Diagnosis:
Cara terbaik menilai tingkat kegemukan adalah
dengan Body Mass Index (BMI)
BMI adalah perhitungan BB dlm Kg dibagi tinggi
badan dlm m2 (Kg/m2)
Obesitas adalah jaringan adiposa lebih dari total
berat badan (Gray, 1984);
- perempuan umur 18 th: 15-18% lemak
-laki-laki umur 18 th: 20-25% lemak
Obesitas:- laki-laki lemak > 25% dari BB total
- perempuan lemak >30% dari BB total
WHO menetapkan:
BB lebih BMI = 25
Kegemukan BMI= 30
Untuk bayi dan anak sampai usia 5 thn,
digunakan kurve pertumbuhan.
BMI anak diperoleh dari Center for Disease
Control and Prevention (CDCP) sesuai
untuk anak diatas 2 thn (CDC 2000)
Klasifikasi BMI kg/m2
Obesitas I 25 – 29,9
Obesitas II > 30
• Faktor risiko:
– Penyakit kardiovaskuler: sakit jantung, strok
– Diabetes : menjadi epidemi global
– Sidroma metabolik:insulinresisten,dyslipidemia
– Osteoartritis
– Beberapa kanker: endometrim,breast, colon
Anjuran:
Mengurangi gula dan manisan
Membatasi makanan kalori tinggi
Meningkatkan aktivitas badan
• Referensis:
Sugar and adverse health outcomes
Rebecca Cannan,BCApSc, MSc
Nutriton Research Manager
Fonterra Brands Ltd
25 March 2011
Behrman
Kliekman
Jenson
Nelson Textbook of pediatrics
17th Edition 2004
Saunders,Elsevier
Philadelfia
VITAMIN
- nutrisi penting
- harus ditambah dari luar terus-menerus
- sebagai keseimbangan makanan
atau tambahan
Kekurangan vitamin:
- Lebih sering dinegara berkembang
- Keracunan akibat vitamin
Berlebihan:
- Jarang terjadi
- vit.A dan vit.D
Kekurangan Vit A
Manipestasi klinik:
Pada mata:- buta senja
- cerosis conjunctiva
- cerosis cornea
- keratomalacia
- Bitot’spot
- Photophobia
Kekurangan riboplavin:
- masukan tidak mencukupi
- absorpsi kurang o.k atresia biliaris atau hepatitis
Manifestasi klinik:
Cheilosis,glossitis,keratitis conjuctivae,photo
fobia,lacrimasi, pembuluh darah cornea melebar,
dermatitis seborroica
Diagnosis:
- ekskresi riboplavin urine < 30 ug/24 jam
- kadar erythrosit glutation reductase rendah
Pengobatan:
- pemberian riboplavin 3-10 ug
Niacin:
berisi dua faktor nicotinamide adenin dinucle
otide dan nicotinamide adenin dinucleotide
phosphate
Fungsi:
- tranfer electron
- glycolysis
Sumber: lever,lean fork,salmon,poultry dan
daging merah
Kekurangan niacin:
- kurang masukan
- pellagra
Manifestasi klinik:
- anorexia,lemah,rasa terbakar,kebas, oyong
- clasic triad:- dermatitis
- diare
- dementia
- lesi kulit disertai stomatitis,glossitis,muntah
atau diare
- lidah,bengkak pinggir merah/luka,papilla
bengkak/merah
Diagnosis:
tanda-tanda fisik: - glossitis
- gejala gastro-intestinal
- dermatitis simetri
uji kadar niacin
Pencegahan balance diet
Pengobatan:
terapi anti pellagra, niacin 50-300 mg/hari
100 mg dapat diberikan intra vena
Pydoxin (B6):
Fungsi: - coenzym decarboxylase
- 5-hydroxy tryptophan serotonin
- metabolisme glycogen dan asam
lemak
- coenzym glutamic decarboxylase dari
Y amobutyric acid transaminase
- berpartipasi aktif tranfortasi asam amino
melalui dinding sel
- sintesis arachidonic acid dan decosa
hexanoic acid dari linolic dan linolenic
acid
Kekurangan Pyridoxyne:
Manifestasi klinik: - pd bayi konvulsi/irritability
- neuritis perifer
- dermatitis
- anemia mikrositik
- lesi kulit
- cheilosis
- glossitis
- seborrhoic sekitar mata,
hidung dan mulut
Diagnosis:
- bayi kejang tersangka
Biotin:
Kekurangan o k:- biotin antagonis avidin dlm
putih telur
- parenteral nutrisi exclusive
- bayi yg ibunya kurang biotin
Manifestasi klinik:
- dermatitis coklat
- lesi orofacial
- mengantuk
- halusinasi
- hipotonia
- hyperaesthesia
Diagnosis:
kekurangan biotin tersangka, organik aciduria terutama
propionic dan decarboxylic acid
Terapi:
- bioti parenteral
- biotin oral 10 mg
Folic acid:
dibutuhkan : berpengaruh pada hematologi
Sumber:- cereal
- biji-bijian
- makanan diperkaya asam folat
Manifetasi klinik:
Gejala gastro-intesinal:- mulut luka-luka
- diare
- susah menaikkan BB
Gejala neurologi: - ataxia
- konvulsi
- retardasi mental
- intracranial calcification
Pengobatan: folic acid 5 mg
Cyanocobalamin (vit.B12)
Kekurangan vit.B12:
- kurang masukan
- absorbsi abnormal
- inborn errors transfort vit.B12/metabolism
Manifestasi klinik:
- anemia megaloblastik (pernicious anemia)
- gagal pertumbuhan
- diare
- muntah
Pengobatan:
vit.B12 injeksi 1.000 ug 2x/minggu dan
100 ug/ bulan
Vit.C (ascorbic acid)
Sumber:- susu,buah-buaan segar,sayuran
Kebutuhan meningkat: sakit panas,
diere infeksi, kekurangan iron
Kekurangan vit.C:
Patologi anatomi:
- defect strutur collagen
- scurvy
- gangguan pembentukan collagen dan
chondroitin perdarahan
- defect dentin geligi
Manifestasi klinik:
mudah terangsang,tachypnea,gangguan
pencernaan, hilang nafsu makan,sakit um
um terutama kaki.
Bengkak sepanjang tulang kaki
perdaahan subperiosteal,gusi bengkak, mukosa
biru,bengkak sekitar gigi seri, rosari sepanjang
costo-chondral junction,sternum tertekan,
ptechie pada kulit dan
mukosa,hematuria,melena,subdural
hemorrhage,anemia yg tidak efetif pengotan
dengan zat besi,penyembuhan luka lambat,sendi
bengkak, follicular lidah hipertropi,kerato
conjunctivitis sicca, pembesaran kelenjar air
ludah
Gejala Pellagra:
anorexia,mudah terangsang,anxiety dan apati
diare/constipati silih/berganti
Patologi:
edema dan degenerasi collagen kulit superfi
sial
pembuluh darah papilla terbendung
infiltrasi limfosit perivasculer
hiperkeratosis epidermis atropi
dinding colon menebal,bengkak,pseudo mem
brane mukosaatropi
demyelinisasi dan degenerasi sel ganglia
demyelinisasi kedua collumna posterior dan
collumna lateralis spinal cord
Diagnosis:
- berdasarkan karakter gejala klinik
- radiologi tulang panjang
- anamnese kurang vit.C
Diferential diagnosis: - artritis
- acrodynia
Pencegahan: jeruk dan juice
Pengobatan:
- juice jeruk 3-4 oz seharinya
- juice tomat
- ascorbic acid 100-200 mg oral
Vitamin D
Kekurangan vit.D menyebabkan penyakit
Ricket kegagalan mineralisasi/pertumbuhan
tulang atau jaringan osteoid
Manifestasi klinik:
-craniotabes,tulang tengkorak tipis
-terasa bola pingpong bila ditekan diatas
occiput atau frontal
-teraba menebal pertemuan costochondral
(rachitic rosaryo)
- penebalan pergelangan tangan dan tumit
Diagnosis:
- kadar calcium serum menurun
- kadar phosphatase alkali meningkat
Pencegahan:
- berjemur kecahaya ultraviolet
- memberi vit.D per oral
Pengobatan:
- terpapar ke cahaya ultraviolet
alami/buatan
- memberi vit.D 50-150 ug/harinya
Vitamin K
Berpartisipasi dlm oxydative phophorilase
Kekurangan vit.K
Menyebabkan:
- hypoprothrobinemia
- penurunan sintesis proconvertin hati
- kejadian perdarahan paba bayi
Diagnosis:
- hypoprotrombinemiadengan vit.K
baik
Pengobatan:
- vit.K 1-2 mg pada anak i.m