Anda di halaman 1dari 11

BAB 3

PERAN GURU DALAM


PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
ANGGOTA KELOMPOK

• NAMA : 1. Putri Ardika Yanti 16010024020


2. Muh. Rasyadan R. F. T. 16010024023
3. Reza Eka Septiawan 16010024060

KURIKULUM & TEKNOLOGI PENDIDIKAN


2016
Guru memiliki peran yang berbeda dalam setiap tahapan pembelajaran berbasis
masalah :

1. Guru mengembangkan masalah dan menyesuaikannya dengan kurikulum.


2. Guru membimbing siswa mengatasi masalah.
3. Pada tahap akhir, saat siswa memecahkan masalah, guru mengevaluasi kinerjanya.
GURU PBL SEBAGAI PERANCANG
KURIKULUM
Peran guru sebagai pencipta masalah harus dimulai sebelum awal tahun ajaran. Guru harus memutuskan apakah
PBL harus menjadi metode pengajaran utama yang digunakan sepanjang keseluruhan program atau PBL digunakan
hanya pada waktu-waktu tertentu.
 PBL digunakan sepanjang keseluruhan program
Pertama-tama guru harus benar-benar mengenal subjek dan konten yang diberikan, meninjau materi dengan
mempertimbangkan unsur pertanyaan, informasi, dan masalah yang dapat dia buat menjadi masalah yang baik. Dia
juga akan melihat isu-isu terkini yang dapat dikembangkan menjadi masalah dan untuk memastikan jalurnya akan
mengajarkan keterampilan dan sikap yang diharapkan.Kemudian, sebelum sekolah dimulai, dia akan menentukan
cara terbaik untuk mengatur konten kursusnya dan bagaimana materi yang diperlukan dapat diajarkan melalui
strategi PBL.
 PBL hanya digunakan pada waktu-waktu tertentu
Dalam hal ini guru akan meninjau kurikulum untuk menemukan tempat terbaik untuk kegiatan PBL. Sekali lagi,
guru harus terbiasa dengan konten, keterampilan, dan sikap.
Begitu guru menentukan konten yang akan dibahas dan keterampilan yang akan
dikembangkan, langkah selanjutnya adalah menulis sebuah pernyataan masalah awal.

Guru harus mengembangkan masalah ini dari pengetahuan tentang kebutuhan, nilai, minat, pengalaman,
perasaan, budaya, dan latar belakang individu tersebut.
Sementara masalah harus ditempatkan dalam kurikulum dan mengajarkan pengetahuan dan keterampilan
yang berguna, dan dikaitkan dengan pengalaman siswa.

Ketika masalah PBL menyentuh pengalaman dan minat siswa, siswa akan lebih aktif terlibat dan bekerja
lebih keras untuk menyelesaikannya.
Masalah dapat dihasilkan dalam dua cara.
1. Seorang guru atau sekelompok guru yang mempersiapkannya sebelum awal tahun ajaran. Masalah ini
membahas konten dan keterampilan tertentu.
2. Ketika masalah muncul pada saat itu - siswa menunjukkan ketertarikan, dan guru memanfaatkan
kesempatan untuk mengajar melalui sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan mereka.
GURU PBL SEBAGAI PEMANDU

Pada tahapan PBL, ketika kelas menyelesaikan suatu masalah, guru mengasumsikan menjadi peran pemandu, atau
fasilitator.
Guru yang menggunakan PBL menghadapi tugas sulit membimbing tanpa memimpin dan membantu tanpa
mengarahkan. Pekerjaan semacam itu melibatkan pembinaan siswa melalui proses pengembangan solusi yang
mungkin, menentukan apa yang mereka ketahui dan apa yang harus mereka ketahui, dan memutuskan bagaimana
mereka bisa menjawab pertanyaan mereka sendiri. Selagi siswa melakukan penelitian dan pemecahan masalah, para
guru menawarkan saran saat siswa tampak terjebak dan mengajukan alternatif ketika penelitian atau solusinya
tidak memadai.
GURU PBL SEBAGAI EVALUATOR

Dalam tahapan pembelajaran berbasis masalah, guru memainkan peran sebagai evaluator. Sebagai evaluator, guru
memonitor keefektifan masalah, kualitas hasil kerja siswa, dan keberhasilan guru dalam mengembangkan dan
memfasilitasi masalah.
EFEKTIVITAS MASALAH

Guru harus menentukan keberhasilan masalah dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
siswa. Masalah yang terlalu mudah atau terlalu sulit tidak akan membuat pertumbuhan siswa semakin jauh. Jika ini
terjadi, guru mungkin bisa memodifikasi masalahnya baik dengan memberikan lebih banyak informasi kepada siswa
atau dengan mengubah persyaratan untuk presentasi atau proyek.
KINERJA SISWA

Siswa harus dievaluasi bukan hanya untuk panduan tetapi juga untuk membantu mereka untuk memperbaiki
diri. Dalam memantau kelas, guru harus mencari siswa yang mengalami kesulitan dalam tugas tersebut dan
memberi mereka bantuan dan saran khusus. Jika sejumlah besar siswa memiliki masalah dengan sebagian tugas,
sang guru mungkin merasa perlu untuk membuat revisi terhadap masalah atau prosedur kelas.
KINERJA GURU

Guru harus memantau keberhasilan mereka untuk melihat apakah mereka memberikan tingkat dukungan dan
bimbingan yang tepat bagi siswa. Mengingat bahwa bagian dari tujuan pelajaran ini adalah untuk memberi siswa rasa
mandiri yang lebih besar, guru harus menahan diri untuk tidak memberi tahu informasi siswa atau apa yang harus
dilakukan. Di akhir pembelajaran, para guru mungkin ingin menuliskan beberapa saran agar mereka bisa lebih
efektif dalam mengikuti PBL di masa depan.
KESIMPULAN

Tujuan dari pembelajaran berbasis masalah adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa yang menghasilkan
retensi/ daya ingat dan pemahaman yang lebih besar, serta guru berperan penting dalam pembelajaran berbasis
masalah ini. Peran guru pada PBL adalah berbeda tergantung pada tahapan dari PBL tersebut, mulai dari merancang
kurikulum, guru membimbing siswa mengatasi masalah, hingga saat siswa memecahkan masalah, guru mengevaluasi
kinerjanya.

Anda mungkin juga menyukai