Pengirim Mengartikan
Pesan Isyarat
Simbol/ Penerima
Media Pesan
Isyarat
Komunikator
Komunikan
Pesan
Interaksi
Media
Pemahaman bersama
2/5/2020 5
Gerak tubuh, Ekspresi,
NON VERBAL Mimik
VERBAL Vokal
Ketahui mitra bicara (audience): umur,
status, pendidikan,profesi dll
Ketahui Tujuan: apa yang akan dicapai
Perhatikan konteks: penggunaan kata-kata
kalau digunakan dlm konteks yg berbeda dapat berarti
berbeda pula
Pelajari kultur: harus bisa bersiasat menghadapi
komunikan yg berlatar belakang budaya berbeda
Pahami bahasa: gunakan ungkapan yang lebih
sederhana dan mudah dimengerti
2/5/2020 7
Banyak ditentukan susunan kata-katanya (7%)
Oleh suara: nada, tinggi-rendah,keras-lembutnya (38%)
Bahasa tubuh : postur, isyarat, kontak mata, gerak tubuh
(55 %)
5W + 1H
What : Apa yang anda sampaikan
Who : Siapa anda dan audien anda
Why : Mengapa anda menyampaikannya
Where : Dimana anda menyampaikan
When : Kapan anda menyampaikan
How : Bagaimana anda menyampaikan
2/5/2020 8
PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI, BADAN LITBANG DAN DIKLAT, DEPARTEMEN AGAMA RI 2006
Komunikasi Massa: komunikasi dengan
sasarannya kelompok orang dalam jumlah yang
besar, umumnya tidak dikenal
Komunikasi Kelompok: sasarannya sekelompok
orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal
dan merupakan komunikasi langsung dan timbal
balik
Komunikasi Perorangan: komunikasi dengan
tatap muka atau dapat juga melalui media
(telepon)
DAMPAK KOMUNIKASI
7%
55% 38%
2/5/2020 10
INGATAN TERHADAP PESAN
50%
50%
40%
30%
20%
10%
10%
0%
Verbal Visual
Verbal Visual
2/5/2020 11
PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI, BADAN LITBANG DAN DIKLAT, DEPARTEMEN AGAMA RI 2006
Perbedaan budaya dapat mempengaruhi
efektifitas dalam berkomunikasi karena
komuikasi akan lebih efektif kalau didasari
oleh nilai,aspirasi, kebiasaan-kebiasaan
dalm suatu komunitas tertentu, seperti
norma berbicara, ekspresi.
Misal : orang Jawa cenderung bicara
dengan suara lirih, sedangkan orang Batak
misalnya lebih cenderung berbicara dengan
nada keras, walaupun maksudnya sama.
2/5/2020 12
PUSDIKLAT TENAGA ADMINISTRASI, BADAN LITBANG DAN DIKLAT, DEPARTEMEN AGAMA RI 2006
Empatik
- Berusaha memahami orang lain
- Berusaha masuk dalam permasalahan
- Berusaha masuk dalam lingkup pribadi
Aktivitasnya
- Berbicara
- Mendengarkan
Dorong lawan bicara menjadi
proaktif
Ambil Inisiatif
- Bukan berarti mendesak atau agresif
- Berlomba menawarkan solusi
- Inisiatif untuk segera melaksanakan
- Jangan menunggu untuk menjadi
sasaran tindakan
Lobi merupakan kegiatan yang
berupaya agar segala sesuatu berjalan
tidak melalui kekuasaan atau koreksi
melainkan melalui persuasi
Upaya pendekatan yang dilakukan oleh
satu pihak yang memiliki kepentingan
tertentu untuk memperoleh dukungan
dari pihak lain yang dianggap memiliki
pengaruh atau wewenang dalam upaya
pencapaian tujuan yang ingin dicapai
Lobi tradisional yang menggunakan pelobi untuk
mendekati pengambil keputusan.
Lobi akar rumput, yang menggunakan masyarakat
untuk mempengaruhi pengambil keputusan.
Lobi Political Action Committee, yakni komite
yang dibentuk perusahaan-perusahaan besar agar
wakilnya dapat duduk di parlemen atau
pemerintah.
Tahapan lobi dimulai dari (1)
pengumpulan fakta, (2) Analisa dan
Interpretasi, (4) membangun
posisi/kekuatan, (5) melemparkan Isu,
dan (6) melakukan komunikasi
Negosiasi adalah suatu proses
dimana dua pihak atau lebih
yang mempunyai kepentingan
yang sama atau bertentangan,
bertemu dan berbicara untuk
mencapai suatu kesepakatan
Win-win. Strategi ini dipilih bila pihak-pihak yang
berselisih menginginkan penyelesaian masalah
yang diambil pada akhirnya menguntungkan kedua
belah pihak. Strategi ini juga dikenal sebagai
Integrative negotiation
Win-lose. Strategi ini dipilih karena pihak-pihak
yang berselisih ingin mendapatkan hasil yang
sebesar-besarnya dari penyelesaian masalah yang
diambil. Dengan strategi ini pihak-pihak yang
berselisih saling berkompetisi untuk mendapatkan
hasil yang mereka inginkan
Lose-lose. Strategi ini dipilih biasanya sebagai
dampak kegagalan dari pemilihan strategi yang
tepat dalam bernegosiasi. Akibatnya pihak-
pihak yang berselisih, pada akhirnya tidak
mendapatkan sama sekali hasil yang
diharapkan.
Lose-win. Strategi ini dipilih bila salah satu
pihak sengaja mengalah untuk mendapatkan
manfaat dengan kekalahan mereka.
Bluffing. Taktik klasik yang sering digunakan
oleh para negosiator yang bertujuan untuk
mengelabui lawan berundingnya dengan cara
membuat distorsi kenyataan yang ada dan
membangun suatu gambaran yang tidak benar
deadline. Taktik ini digunakan bila salah satu
pihak yang berunding ingin mempercepat
penyelesaian proses perundingan dengan cara
memberikan tenggat waktu kepada lawannya
untuk segera mengambil keputusan
Good Guy Bad Guy .Taktik ini digunakan dengan
cara menciptakan tokoh “jahat’ dan “baik” pada
salah satu pihak yang berunding. Tokoh “jahat” ini
berfungsi untuk menekan pihak lawan sehingga
pandangan-pandangannya selalu ditentang oleh
pihak lawannya , sedangkan tokoh “baik” ini yang
akan menjadi pihak yang dihormati oleh pihak
lawannya karena kebaikannya. Sehingga pendapat-
pendapat yang dikemukakannya untuk menetralisir
pendapat Tokoh “jahat”, sehingga dapat diterima
oleh lawan berundingnya
The art of Concesión .Taktik ini diterapkan dengan
cara selalu meminta konsesi dari lawan berunding
atas setiap permintaan pihak lawan berunding yang
akan dipenuhi
Intimidasi. Taktik ini digunakan bila salah
satu pihak membuat ancaman kepada lawan
berundingnya agar menerima penawaran yang
ada, dan menekankan konsekuensi yang akan
diterima bila tawaran ditolak
Kembangkan wacana melalui membaca & diskusi
Perbanyak kosakata
Pelajari karakter2 orang
Bentuk karakter pribadimu
Hargai orang bila dirimu ingin dihargai
Perbanyak jaringan
Libatkan dirimu dalam berbagai masalah, krn
dengan masalah dirimu akan lebih dewasa
Serahkan semua kepada Alloh SWT sang
penguasa hati
My Phone: 081330143127
My FB: s.ade.kuntho@gmail.com
Email: s_ade_k@yahoo.co.id
Group: http://www.edukonten.blogspot.com