PENDAHULUAN 01
02 LAPORAN KASUS
TINJAUAN PUSTAKA 03
04 ANALISIS KASUS
3
1. PENDAHULUAN
4
LATAR BELAKANG
• Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah sekumpulan gejala yang timbul akibat
penekanan nervus medianus dalam carpal tunnel (terowongan karpal) di
pergelangan tangan, ketika nervus medianus melewati terowongan tersebut dari
lengan bawah menuju ke tangan.
• Kejadian CTS lebih sering mengenai wanita daripada pria dengan kisaran usia 25–
64 tahun dengan prevalensi tertinggi pada wanita usia lebih dari 55 tahun.
• Di Indonesia, urutan prevalensi CTS dalam masalah kerja belum diketahui akibat
minimnya diagnosis penyakit akibat kerja yang dilaporkan karena sulitnya
penegakan diagnosis tersebut.
5
2. LAPORAN KASUS
5
IDENTITAS PASIEN
6
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
7
ANAMNESIS
8
ANAMNESIS
9
ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan dan Gizi
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat olahraga : jarang dilakukan
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai PNS dan menggunakan komputer beserta mouse setiap
hari. Pasien juga seorang ibu rumah tangga dan mengerjakan pekerjaan rumah
seperti mencuci, mengepel dll.
10
ANAMNESIS
Riwayat Kebiasaan dan Gizi
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum alkohol : disangkal.
Riwayat olahraga : jarang dilakukan
Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja sebagai PNS dan menggunakan komputer beserta mouse setiap
hari. Pasien juga seorang ibu rumah tangga dan mengerjakan pekerjaan rumah
seperti mencuci, mengepel dll.
11
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/ menit, reguler, isi dan tegangan cukup.
Pernafasan : 20 x/ menit
Suhu : 36,7oC
Berat Badan : 57 kg
Tinggi Badan : 160 cm
IMT : 22,26
12
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : Konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-)
Leher : JVP 5-2 cmH2O, pembesaran KGB (-)
Thorax
Paru
I:Statis dan dinamis simetris kanan = kir, RR = 18x/menit
P:Stem fremitus kanan=kiri
P:Sonor di kedua lapang paru
A:Vesikuler (+) normal, wheezing (-), ronki (-)
Jantung
I:Ictus kordis tidak terlihat
P:Ictus kordis tidak teraba
P:Batas jantung normal
A:Bunyi jantung I-II normal, HR = 88 x/menit,murmur(-),gallop(-)
Abdomen : Datar, hepar dan lien tidak teraba, bising usus (+) normal
Ekstremitas : Akral pucat (-), deformitas, atrofi tenar -/-, edema pretibial (-)
Genitalia : Tidak diperiksa
13
PEMERIKSAAN FISIK
Status Neurologikus
KEPALA
• Bentuk : Normochepali Deformitas : (-)
• Ukuran : normal Fraktur : (-)
• Simetris : simetris Nyeri fraktur : (-)
• Hematom : (-) Pembuluh darah: tidak ada pelebaran
• Tumor : (-) Pulsasi : (-)
LEHER
• Sikap : lurus Deformitas : (-)
• Torticolis : (-) Tumor : (-)
• Kaku kuduk : (-) Pembuluh darah : tidak ada pelebaran
14
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAF-SYARAF OTAK
15
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAF-SYARAF OTAK
N. Optikus Kanan Kiri
Visus bdd Bdd
Campus visi V.O.D V.O.S
Anopsia Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Hemianopsia Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Fundus Oculi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Papil edema Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Papil atrofi Tidak diperiksa Tidak diperiksa
- Perdarahan retina Tidak diperiksa Tidak diperiksa
16
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAF-SYARAF OTAK
N. Occulomotorius, Trochlearis, & Kanan Kiri
Abducens
Diplopia - -
Celah mata - -
Ptosis - +
Sikap bola mata
- Strabismus - -
- Exophtalmus - -
- Enophtalmus - -
- Deviation conjugate - -
Kedudukan bola mata Di tengah Di tengah
Gerakan bola mata bdd bdd
Pupil
- Bentuk Bulat Bulat
- Diameter 3 mm 3 mm
- Isokor/anisokor isokor isokor
- Midriasis/miosis - -
- Refleks cahaya + +
17
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAF-SYARAF OTAK
N. Trigeminus Kanan Kiri
Motorik
- Menggigit bdd bdd
- Trismus - -
- Refleks kornea ada ada
Sensorik
- Dahi bdd bdd
- Pipi bdd bdd
- Dagu bdd bdd
18
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAF-SYARAF OTAK
19
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAF-SYARAF OTAK
N. Statoacusticus
N. Cochlearis Kanan Kiri
Suara bisikan Tidak dilakukan
Detik arloji Tidak dilakukan
Tes Weber Tidak dilakukan
Tes Rinne Tidak dilakukan
N. Vestibularis
Nistagmus (-)
Vertigo (-)
20
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAF-SYARAF OTAK
N. Glossopharingeus dan N. Vagus Kanan Kiri
Arcus pharingeus Simetris
Uvula Di tengah
Gangguan menelan -
Suara serak/sengau -
Denyut jantung Tidak ada kelainan
Refleks
- Muntah Tidak dilakukan
- Batuk Tidak dilakukan
- Okulokardiak Tidak dilakukan
- Sinus karotikus Tidak dilakukan
Sensorik
- 1/3 belakang lidah Tidak dilakukan
21
PEMERIKSAAN FISIK
SYARAF-SYARAF OTAK
Kanan Kiri
22
PEMERIKSAAN FISIK
Motorik
Motorik lengan Lengan Dextra Lengan Sinistra
Gerakan C C
Abduksi lengan 5 5
Fleksi siku 5 5
Ekstensi siku 5 5
Ekstensi wrist 4 4
Fleksi jari-jari tangan 4 4
FUNGSI VEGETATIF
Miksi : normal
Defekasi : Tidak ada kelainan
KOLUMNA VERTEBRALIS
Kyphosis : (-)
Lordosis : (-)
Gibbus : (-)
Deformitas : (-)
Tumor : (-)
Meningocele : (-)
Hematoma : (-) 24
PEMERIKSAAN FISIK
GERAKAN ABNORMAL
Tremor : Tidak ada
Chorea : Tidak ada
Athetosis : Tidak ada
Ballismus : Tidak ada
Dystoni : Tidak ada
FUNGSI LUHUR
Afasia motorik : Tidak ada
Afasia sensorik : Tidak ada
Apraksia : Tidak ada
Agrafia : Tidak ada
Alexia : Tidak ada
Afasia nominal : Tidak ada
26
TES PROVOKASI
27
DIAGNOSIS
28
PENATALAKSANAAN
NONMEDIKAMENTOSA
Edukasi :
Mengedukasi pasien saat di rumah untuk: (1) mengompres kedua pergelangan
sampai telapak dan jari-jari tangan dengan air hangat ± 10 menit; (2)
meminimalisir penggunaan pergelangan tangan dengan posisi hiperfleksi dan
hiperekstensi; (3) mengistirahatkan kedua tangan saat timbul nyeri; (4) tidak
mengangkat beban berat yang dapat menimbulkan nyeri; serta (5) tidak
memaksakan bekerja secara berlebihan saat tangan terasa nyeri.
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Natrium diclofenac 2x50 mg
Neurodex 1x1 (per oral)
Omeprazol 1x20 (per oral)
29
PROGNOSIS
30
TINJAUAN PUSTAKA
31
BAB II Tinjauan Pustaka
Anatomi Nervus Medianus 32
Terowongan Carpal
Nervus medianus
Radial Ulnar
Ketegangan
Tenaga berlebihan Penyempita
Penebalan Penekanan Carpal
Hiperfungsi n
fleksor pada Tunnel
Ekstensi terowongan
retinaculu nervus Syndrome
pergelangan tangan karpal
m medianus
berkepanjangan
atau berulang
Carpal Tunnel Syndrome
Patofisiologi 38
Penurunan
Peningkata Aliran darah Penuruna
Tekana suplai nutrisi
n tekanan vena melambat n perfusi
n dan oksigen
intravaskul dan terjadi jaringan
berulan ke saraf
er kongesti
g perifer
– Teori getaran
Penggunaan jangka panjang alat yang bergetar pada nervus medianus di
terowongan karpal dapat menyebabkan carpal tunnel syndrome.
Hal ini disebabkan dapat terjadinya edema epineural pada nervus
medianus akibat getaran jangka panjang.
Carpal Tunnel Syndrome
Manifestasi Klinis 40
• Cervical Radiculopathy
• Thoracic Outlet Syndrome
• Pronator Teres Syndrome
• De Quervain’s Syndrome
Carpal Tunnel Syndrome
Prognosis 46
48
Ny. YBH, 63 tahun, perempuan, mengeluh sejak ±6
49
bulan yang lalu pasien merasa ujung-ujung jari tangan
terasa kebas. Terkadang keluhan kebas pada ujung jari
tangan disertai dengan kesemutan dan nyeri di telapak
tangan dan timbul terutama saat pasien beraktivitas.
Akibat keluhan tersebut, pasien mengaku sulit memegang
barang karena kekakuan pada jari-jari tangannya. Selain
itu, keluhan yang dirasakan mengganggu kegiatan harian
seperti memegang gelas untuk minum, memakai pakaian,
mandi, dan sebagainya. Karena mengganggu aktivitas,
pasien sering mengoleskan balsam pada kedua telapak
tangan dan jari-jari, namun tidak ada perbaikan.
Sejak ±1 minggu yang lalu pasien mengeluh rasa kebas 50
dan kesemutan dirasakan semakin hebat terutama pada
ibu jari, telunjuk, dan jari tengah kedua tangan, bahkan
tanpa dipengaruhi aktivitas yang dilakukan. Pasien
kemudian berobat ke poli saraf RSMH. Pasien bekerja
sebagai PNS dan menggunakan komputer beserta mouse
setiap hari. Pasien juga seorang ibu rumah tangga dan
mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, mengepel
dll.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
test provokasi yang telah dilakukan, pasien diagnosis 51
Bilateral Carpal Tunnel Syndrome. Pada kasus ini rasa
kebas dan kesemutan yang dirasakan pasien cukup khas
yaitu pada distribusi nervus medianus setinggi pergelangan
tangan. Terapi medikamentosa yang diberikan untuk
mengatasi keluhan nyeri adalah natrium diclofenac 2x50
mg, neurodex 1x1 (per oral), dan omeprazol 1x20 (per
oral).
Pasien juga diberikan motivasi untuk datang terapi
secara rutin dan diedukasi untuk bisa mengatasi atau
mengurangi keluhan kebas dan kesemutan di rumah
dengan mengistirahatkan tangan dan tidak menggunakan
tangan untuk kegiatan yang berlebihan seperti
mengangkat beban berat dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA 52
• Mondelli M, Giannini F, Giacchi, M. Carpal tunnel syndrome incidence in a general population. Neurology 58, 2002: 289 - 294
• Dejong RN. The Neurological Examination Revised by AF. Haerer, 5th ed, JB Lippincott, Philadelphia, 1992; 557-9.
• Maurice Victor, Allan H. Ropper “ Disease of Spinal Cord, Peripheral Nerve and Muscle”. Adams and Victors Principle’s of neurology.
7th ed. USA: Mc Graw-Hill, 2011: 1433-4.
• Chammas et al. Carpal Tunnel SYndrome - Part I (Anatomy, Physiology, Etiology and Diagnosis). Rev Bras Ortop V.49(5), 2014; 429-
436.
• Gorsche R. Carpal TUnnel Syndrome. The Canadian Journal of CME. 2001; 101 -117.
• Tana L et al. Carpal Tunnel Syndrome pada Pekerja GArmen di Jakarta. Buletin Peneliti Kesehatan. 2004; vol.42, no.2; 73-82.
• Pecina M. Markiewitz A D. Tunnel Syndromes: Peripheral Nerve Compressions Syndromes Third Edition. New York: CRC PRESS. 2001.
• American Academy of Orthopaedic Surgeons. Clinical Practice Guideline on the Treatment of Carpal Tunnel Syndrome. 2008.
• Nigel L Ashworth.’ Carpal Tunnel Syndrome”. Benjamin M Socher. Access on Medscape. 2013.
• Rosenbaum R. Carpal Tunnel Syndrome dalam Johnson RT dan Griffin JW. Current Therapy in Neurologic Disease. 5th Ed. St. Louis:
Mosby; 1997; 374-379.
• Bahrudin M. Carpal Tunnel Syndrome. Malang: FK UMM. 2011. Vol.7, no.14.
• Salter R B. Textbook of Disorders and Injuris of the Musculoskeletal System. 2nd ed. Baltimore: Williams &Wilkins Co; 2009. P. 274-
275.
• Katz J., et al. Carpal Tunnel Syndrome. N Engl J Med. 2011. Vol 346, no. 23.
• Latov N. Peripheral Neuropathy. New York: Demos Medical Publishing. 2007
• Rambe A S. Sindroma Terowongan Karpal. Bagian Neurologi FK USU. 2008
53