Anda di halaman 1dari 26

Implikasi Peran

Asisten Tenaga Kesehatan


Mendukung Pelayanan Kesehatan
Oleh :
Direktorat Pelayanan Kesehatan Primer
Kementerian Kesehatan RI

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Peran Asisten Tenaga Kesehatan


Semarang, 7 – 8 Maret 2018
Sistematika
Isu dan Strategi
Pembangunan Kesehatan

Penguatan Pelayanan
Kesehatan Primer

Penutup
TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN:

4 AREA PRIORITAS:
1. AKI, AKB

2. Perbaikan Gizi Masyarakat, stunting


3. Pengendalian Penyakit Menular (HIV/Aids, TB, Malaria)
4. Pengendalian Penyakit Tidak Menular (HT, DM,
Obesitas, Kanker, Ggn jiwa)

3
TANTANGAN PELAYANAN KESEHATAN
PRIMER

• JANGKAUAN AKSES MENUJU UNIVERSAL COVERAGE


• TRANSISI DEMOGRAFIS : URBANISASI
• MORTALITAS DAN MORBIDITAS PENYAKIT
• POLA HIDUP/ FAKTOR RESIKO LINGKUNGAN  PERUBAHAN POLA
PENYAKIT
• ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
• OTONOMI DAERAH
• SISTEM PEMBIAYAAN & PEMBAYARAN (KAPITASI)
• PENGUATAN UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF
• KENDALI MUTU DAN KENDALI BIAYA AKREDITASI
• JAMAN NOW /ERA MELENNIAL/ ERA IT/ MEDSOS

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


BERKUALITAS

HARAPAN PELAYANAN KESEHATAN


PRIMER
SASARAN POKOK PEMBANGUNAN KESEHATAN DALAM RPJMN 2015 -2019
(PERPRES N0. 2 TAHUN 2015)

1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;


2. Meningkatnya pengendalian penyakit;
3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di
daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan;
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia
Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan,
5. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin;
6. Meningkatkan responsivitas sistem kesehatan

Sumber : Perpres N0. 2 Tahun 2015 Tentang RPJMN 2015 - 2019


ARAH KEBIJAKAN
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

PROGRAM Terwujudnya
PENINGKATAN Akses
AKSES PROGRAM Pelayanan
• SARANA PENINGKATAN Kesehatan
PRASARANA MUTU
Dasar dan
• KOMPETENSI • AKREDITASI RS
• AKREDITASI PKM Rujukan
SDM yang
• ALAT
berkualitas
KESEHATAN
Bagi
Masyarakat
Regulasi

Dan lain – lain ......


PENGUATAN FASKES

KOMPETENSI AKSES DAN MUTU


UHC FASKES PELAYANAN
KESEHATAN

Sarana Prasarana Alat Kesehatan Mutu melalui


Farmasi akreditasi
Sistem
Pelayanan dan
Sumber Daya sistem rujukan
Kesehatan

PENGUATAN
SDM KESEHATAN
PENGUATAN SDM FASILITAS KESEHATAN

Sumber Daya Manusia

TINGKAT
KOMPETENSI SDM PENDIDIKAN
JENIS SDM

KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI KOMPETENSI SDM BIDANG SDM NON


PROFESIONAL MANAJERIAL INTERPROFESIONAL SOSIAL BUDAYA KESEHATAN KESEHATAN

KEPEMIMPINAN KEMAMPUAN KEMAMPUAN


KLINIS TEKNIS MEDIS TEKNIS PROMOSI
DAN PREVENSI
KEBIJAKAN
PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN PUSKESMAS
PUSKESMAS
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas
harus menyelenggarakan :
PMK 75 1. Manajemen;
Tahun 2. Pelayanan kefarmasian;
2014 3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.

UKP
a. Rawat jalan
UKM ESENSIAL b. Pelayanan gawat
a. Pelayanan Promosi Membutuhkan
darurat SDM Bidang
Kesehatan; c. Pelayanan satu hari
b. Pelayanan Kesehatan Kesehatan dan
(one day care) Non
Lingkungan; d. Home care; dan/ atau
c. Pelayanan KIA-KB; Kesehatan
e. Rawat inap
d. Pelayanan Gizi; dan berdasarkan
e. Pelayanan Pencegahan pertimbangan
Dan Pengendalian UKM PENGEMBANGAN kebutuhan pelayanan
Penyakit. • Inovatif, dan atau kesehatan
• Bersifat ekstensifikasi, &
• intensifikasi pelayanan
• Prioritas dan kekhususan wilker
• Berdasar kajian
Ketenagaan Minimal Puskesmas
Permenkes No 75 Tahun 2014
Paling sedikit terdiri atas :
a. dokter atau dokter layanan primer;
b. dokter gigi;
c. perawat;
d. bidan;
Ketenagaan Minimal

e. tenaga kesehatan masyarakat;


f. tenaga kesehatan lingkungan;
g. ahli teknologi laboratorium medik;
Puskesmas

1. Tenaga Kesehatan h. tenaga gizi; dan


i. tenaga kefarmasian.

2. Tenaga Non Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan,
administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan operasional lain di
Kesehatan Puskesmas.
Konsekuensi terbitnya UU Nakes

Tenaga Kesehatan yang telah didayagunakan dengan


pendidikan D I setara dengan asisten tenaga kesehatan
Contoh : Tenaga Bidan dengan pendidikan D I
SDM BIDANG KESEHATAN
UU 36/2014 Tentang Kesehatan

Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari:


 setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang
1. TENAGA KESEHATAN kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan
 memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga,
kecuali tenaga medis

• setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang


kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan bidang
2. ASISTEN TENAGA KESEHATAN kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga.
• harus memiliki kualifikasi minimum pendidikan
menengah di bidang kesehatan.
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan
(UU 36 Tahun 2016)

• Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dilakukan oleh


Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat
sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing berdasarkan
ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
• Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dilakukan dengan
memperhatikan aspek pemerataan, pemanfaatan, dan
pengembangan

Belum mengatur pendayagunaan Asisten Tenaga Kesehatan


AKSES PENDAYAGUNAAN SDM BIDANG
KESEHATAN

JENIS KOMPETENSI

LEVEL KOMPETENSI

JUMLAH YANG DIBUTUHKAN

KAPAN DIBUTUHKAN

DISTRIBUSI WILAYAH
Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan
Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia.

Menyusun proyeksi, pengembangan, jenis, kompetensi (job title),


dan lokasi fasilitas kesehatan yang terkait dengan lulusan SMK
Tugas
Menteri Mendorong rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memberikan
Kesehatan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk melakukan PKL dan magang bagi
pendidik dan tenaga kependidikan SMK
dalam
Inpres No. Memberikan kesempatan yang luas kepada lulusan SMK di bidang
kesehatan untuk bekerja sebagai asisten tenaga kesehatan di rumah
9 Tahun sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
2016:
Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 80 TAHUN 2016
TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN ASISTEN TENAGA KESEHATAN

MASING-MASING
MEMPUNYAI
LINGKUP
PEKERJAAN
1. Asisten Perawat
2. Asisten Tenaga Kefarmasian
3. Asisten Dental UJI KOMPETENSI
4. Asisten Labotarium Medik DIATUR SESUAI
5. Asisten Teknisi pelayanan PERATURAN DAPAT MELAKUKAN
PERUNDANGAN PEKERJAANNYA DI
darah FASYANKES.

DIBAWAH SUPERVISI
TENAGA KESEHATAN

Jenis Fasilitas Pelayanan


Kesehatan diatur dalam PP 47
Tahun 2016
TIDAK
LINGKUP PEKERJAAN ASISTEN PERAWAT MELAKSANAKAN
ASUHAN
KEPERAWATAN

a. melakukan kebersihan lingkungan keperawatan pasien, meja, tempat tidur, dan


kelengkapannya;
b. melakukan personal hygiene pasien termasuk asistensi terhadap pasien;
c. melakukan pencucian peralatan dan melakukan dekontaminasi peralatan keperawatan;
d. membersihkan dan merapihkan alat tenun dan tempat tidur pasien;
e. melakukan asistensi penggantian alat tenun tempat tidur yang ada pasien diatasnya; dan
f. mengidentifikasi dan melaporkan situasi lingkungan yang dapat membahayakan
keselamatan klien/pasien.
TIDAK
LINGKUP PEKERJAAN ASISTEN DENTAL MELAKSANAKAN
TINDAKAN
PERAWATAN GIGI
DAN MULUT

a. menyiapkan dan melaksanakan asistensi pada tindakan perawatan gigi dan mulut di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
b. melaksanakan asistensi administrasi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut;
c. melaksanakan bantuan hidup dasar pada keadaan gawat darurat di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan gigi dan mulut;
d. melaksanakan tindakan pencegahan infeksi silang di Fasilitas Pelayanan Kesehatan gigi dan
mulut; dan
e. melakukan pemeliharaan ruangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut serta
sarana dan prasarana sesuai dengan prinsip-prinsip pencegahan infeksi silang.
TIDAK
LINGKUP PEKERJAAN ASISTEN TENAGA TEKNIS MEMBERIKAN
KEFARMASIAN PELAYANAN
RESEP

a. melakukan pencatatan tentang pembelian dan penyimpanan obat serta melakukan


pendataan persediaan obat;
b. menerima pembayaran resep, stok harga, penandaan item untuk penjualan, pencatatan
dan klaim asuransi;
c. melakukan pelayanan perbekalan kesehatan rumah tangga;
d. melakukan pengarsipan resep sesuai data dan ketentuan berlaku;
e. melakukan pemeriksaan kesesuaian pesanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan;
dan
f. melakukan pendistribusian sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan untuk keperluan
floor stock.
LINGKUP PEKERJAAN TEKNISI LABORATORIUM PEKERJAAN
MEDIK PERSIAPAN
PEMERIKSAAN
LAB.MEDIK

a. melakukan verifikasi, pencatatan dan pelaporan pemeriksaan laboratorium;


b. mempersiapkan pasien untuk pengambilan spesimen;
c. mempersiapkan alat dan bahan untuk pengambilan spesimen dan pemeriksaan
laboratorium; dan
d. mempersiapkan spesimen atau sediaan untuk pemeriksaan laboratorium medik.
LINGKUP PEKERJAAN ASISTEN TEKNISI PELAYANAN PEKERJAAN
DARAH PELAYANAN
DARAH DI
BAWAH
SUPERVISI
a. melakukan verifikasi, pencatatan, dan pelaporan;
b. melakukan rekruitmen calon donor;
c. menyiapkan dan memelihara ruangan, alat dan bahan pelayanan darah;
d. melakukan seleksi donor meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, golongan darah ABO dan
rhesus;
e. melakukan penyadapan dan pengambilan sample darah donor secara sederhana;
f. menangani kejadian sederhana paska penyadapan;
g. melakukan pengamanan darah donor dan pasien secara sederhana;
h. melakukan pembuatan komponen darah secara sederhana;
i. melakukan penyimpanan darah; dan
j. mengidentifikasi permintaan darah dan melakukan penyampaian darah sesuai cool chain dan
distribusi tertutup.
PP 47 Tahun 2016
Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan

a. tempat praktik mandiri Tenaga Kesehatan;


b. pusat kesehatan masyarakat;
c. klinik;
d. rumah sakit;
e. apotek;
f. unit transfusi darah;
g. laboratorium kesehatan;
h. optikal;
i. fasilitas pelayanan kedokteran untuk kepentingan hukum; dan
j. Fasilitas Pelayanan Kesehatan tradisional

Dalam hal tertentu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan, Menteri dapat menetapkan jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan
selain jenis fasilitas kesehatan tersebut diatas

Pasal 4
BIDANG USAHA SEKTOR KESEHATAN YANG MEMERLUKAN KAJIAN
KEBUTUHAN LULUSAN SMK BIDANG KESEHATAN SELAIN PUSKESMAS,
KLINIK DAN RUMAH SAKIT

• Industri Farmasi Obat Jadi


• Institusi Pengujian Alat Kesehatan
• Fasilitas Pelayanan Akupuntur
• Pelayanan Pest Control/ Fumigasi
• Pelayanan Evakuasi Medik dan Ambulantory
• Produsen Narkotika (lndustri Farmasi)
• Pedagang Besar Farmasi Narkotika
• Pengolahan Obat Tradisional
• Industri Usaha Obat Tradisional/ Ekstrak Bahan Alam
• Perdagangan Besar Bahan Baku Farmasi
• Apotek, Toko Obat, Toko Alat Kesehatan dan Optik
• Penyalur Alat Kesehatan
• Industri Alat Kesehatan
Perpres No 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Yang Tertutup dan Bidang Usaha Yang Terbuka
dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal
PENUTUP

1. Kementerian Kesehatan telah mengatur pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan dalam


Permenkes Nomor 80 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan asisten
Tenaga Kesehatan, yang memuat kompetensi (Job Title) dari Pekerjaan Asisten
Tenaga Kesehatan.
2. Membuka peluang pendidikan bagi Tenaga Bidang Kesehatan dengan pendidikan di
bawah D-III untuk melanjutkan ke D-III yang sesuai (in line).
3. Memberikan kesempatan kepada lulusan SMK untuk bekerja di Fasyankes sebagai
asisten Tenaga Kesehatan dibawah supervisi tenaga kesehatan yang didahului oleh
kajian pendayagunaan lulusan SMK.
4. Implikasi pendayagunaan Asisten Tenaga Kesehatan dapat mendukung upaya
menjaga mutu pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai