Anda di halaman 1dari 33

TEACHING FACTORY

Zakiyatul Jamilah
Kata kunci dan komitmen
• 1. menerima order
11. Penilaian tefa
• 2. menganalisa orde 12. Guru magang
• 3. merencanakan order 13. Model pembelajaran tefa
• 4. melaksanakan order 14. Perangkat pembelajaran tefa
• 5. LSP 15. Skkni
• 6. TUK 16. produk barang dan jasa
• 7. Pabrik dalam sekolah 17. Job sheet
• 8. tidak mencari keuntungan 18. Jadwal blok
• 9. KD industri 19. Bermitra dengan industri
20. Learning by doing
• 10. penyelarasan kurikulum
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 41 TAHUN 2015
TENTANG PEMBANGUNAN SUMBER DAYA INDUSTRI

Pasal 6 ayat 1 “Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi


Industri berbasis kompetensi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 harus dilengkapi dengan LSP, pabrik dalam
sekolah, dan TUK”.

Penjelasan Pasal 6 ayat 1 “Yang dimaksud dengan "pabrik


dalam sekolah (teaching factory)" adalah sarana produksi
yang dioperasikan berdasarkan prosedur dan standar
bekerja yang sesungguhnya untuk menghasilkan produk
sesuai dengan kondisi nyata Industri dan tidak
berorientasi mencari keuntungan”.
• Teaching factory adalah model pembelajaran
berbasis produk (barang/jasa) melalui sinergi
sekolah dengan industri untuk menghasilkan
lulusan yang kompeten sesuai dengan
kebutuhan industri.
Pasal 6 ayat 3 “Dalam hal penyelenggaraan Pendidikan
Vokasi Industri berbasis kompetensi belum dilengkapi
dengan pabrik dalam sekolah dan/atau TUK,
penyelenggara harus melakukan kerja sama dengan
Perusahaan Industri dan/atau lembaga Penelitian dan
Pengembangan”.

Apakah semua SMK harus menerapkan teaching factory?”


Sesuai dengan PP No. 41/2015 pasal 6 ayat 1 dinyatakan bahwa
Penyelenggaraan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi harus
dilengkapi dengan LSP, teaching factory dan TUK,dengan demikian setiap SMK
harus dapat menerapkan model pembelajaran teaching factory ini. Secara
khusus pada Renstra Kemdikbud 2015-2019 telah ditargetkan bahwa sampai
dengantahun 2019 sudah dilaksanakan penerapan teaching factory di > 1.000
SMK.
http://portal.ditpsmk.net/konten/2082/solusi-jokowi-atasi-banyaknya-lulusan-smk-yang-nganggur
VOCATIONAL EDUCATION INTERACTION BETWEEN TEACHERS AND PUPILS

Assessment Curricula Teachers


Materials
Assessment
Assessors Structure Internals
Rubrics
Equipments Schedule Externals
Achievements RPL

Enrollment
Graduate (New
Students)

Syllaby, Learning
Action Plan Parents
Job Sheets Local Gov’t
Course Materials: Foundation
Books/Modules etc Rubrics DTVE

Equipments Learning Funding


Process
Diskripsi
Pembelajaran Teaching Factory

Konsep atau pendekatan pembelajaran berbasis produk /


jasa yang dilaksanakan di Sekolah Vokasi dengan kondisi,
tatanan dan aturan yang berlaku di tempat kerja sebenarnya,
dimana Siswa belajar mencakup proses dan hasil.
KELAS
MATA PELAJARAN
X XI XII XIII kompetensi sinkronisasi
A. Muatan Nasional (Kelompok A)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 -
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 - Perangkat pembelajaran
3 Bahasa Indonesia 4 3 2 - dan penilaian
4 Matematika 4 4 4 -
5 Sejarah Indonesia 3 - - -
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 4 4
B. Muatan Kewilayahan (kelompok B) Proses pembelajaran dan
7 Seni Budaya 3 - - - penilaian
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 2 2 - -
Jumlah A + B 24 17 15 4
C. Peminatan kejuruan (Kelompok C) Output Learning: “Siswa
Kompeten”
C1 Dasar Bidang Keahlian 9 - - -
C2 Dasar Program Keahlian 13 - - -
C3 Kompetensi Keahlian - 31 33 44
Jumlah C 22 31 33 44
Jumlah A +B + C 46 48 48 48

Sub-Output Learning
PRINSIP DASAR TEFA

1.Pembelajaran beorientasi dan berbasis produk/jasa yang


dibutuhkan/digunakan masyarakat pada umumnya.

2.Pembelajaran dari tingkat I sampai tingkat III/IV dirancang


sedemikian rupa sehingga menghasilkan lulusan dengan
kompetensi keahlian utuh sesuai (KK, SKKNI/KKNI).

3.Perangkat pembelajaran khususnya praktik menggunakan


perangkat/rancangan yang umum digunakan di tempat kerja
sebenarnya dalam membuat produk/jasa.
PRINSIP DASAR TEFA

4.Proses pembelajaan praktik dilakukan dalam bengkel/lab/lahan atau


tempat praktik yang telah dikondisikan suasana dan lingkungannya sesuai
dengan yang ada di tempat kerja yang sebenarnya.

5.Dalam pembelajaran pratik, siswa terlibat langsung dalam membuat


produk/jasa secara utuh sesuai dengan standar, baik proses/aturan/tatanan
pengerjaan, kualitas maupun waktu penyelesaiannya.

6.Sertifikasi kompetensi siswa dapat atau dimungkinkan dirterbitkan disetiap


tingkatan berupa Log Book/Life skill sesuai dengan unit kompetensi yang
telah diselesaikan.

2
CIRI SMK TEFA

1.Lingkungan, suasana, tatakelola dan aturan sekolah khususnya di


worksop/bengkel/Lab/Lahan telah dikondisikan sesuai dengan standar DUDI atau
tempat kerja/usaha sebenarnya.

2.Pembelajaran praktek mengunakan perangkat/instrument/format untuk


melakukan kegitan/aktifitas produksi barang dan atau jasa standar DUDI atau tempat
kerja/usaha. sebenarnya

3.Hasil pembelajaran siswa berupa produk atau jasa riil/utuh seperti di


pasaran/digunakan atau dibutuhkan masyarakat pada umumnya.

4.Adanya sistem manajemen produksi (Analisa dan pengembangan produk, proses


dan evaluasi, penyimpanan/pemanfaatan produk/jasa).

3
STRATEGI PENGEMBANGAN TEFA

 Menyiapkan Starter program

 Penyusunan SBP/SDP Pengembangan


TeFa

 Penerapan Secara Bertahap

 Pembimbingan/Kemitraan dalam
Pengembangan
LANGKAH PENGEMBANGAN TEFA

 Menganalisa potensi sumber daya sekolah

 Meganalisa potensi produk/Jasa TeFa sesuai


Paket/Kopmpetensi Keahlian yang Ada

 Menyusun Perangkat Pembelajaran TeFa

 Penerapan Secara bertahap

 Koordinasi dan Kemitraan


Tujuan pembelajaran Teaching Factory

Mempersiapkan lulusan SMK menjadi pekerja dan wirausaha;


Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan
kompetensinya;
Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing;
Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja;
Memperluas cakupan kesempatan rekruitmen bagi lulusan SMK;
Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga
kerja, serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja
yang aktual;
Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih
keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang
karier yang akan dipilih.
MODEL PEMBELAJARAN TEFA

MENGEVALUASI
MENGERJ ORDER (QC)
AKAN
KESIAPAN ORDER
MENGERJ (JOB
MENGANALISA AKAN SHEET)
ORDER ORDER
DENGAN
MENERIMA MEMBUAT
ORDER PROTOTYP
E
• “Apakah semua kompetensi keahlian di SMK dapat
menerapkan teaching factory?”
• Model pembelajaran teaching factory mempunyai 3
(tiga) komponen, yaitu: (i) produk sebagai media
pengantar kompetensi, (ii) Job sheet yang memuat
urutan kerja dan penilaian sesuai dengan prosedur
kerja standar industry serta (iii) pengaturan jadwal
belajar yang memungkinkan terjadinya pengantaran
softskill dan hardskill ke peserta didik dengan optimal.
• “Apa karakteristik utama jadwal blok?”
1. Jadwal blok dalam konteks teaching factory bukan sekedar
pengelompokan sejumlah mata Pelajaran praktik secara
bersama-sama.
2. menekankan pada efisiensi penyediaan alat praktik.
3. 1 peserta didik 1 alat praktik,
4. Satu rombongan belajar dibagi menjadi beberapa Kelompok
kecil yang terdiri dari 3-6 peserta
5. kelompok tersebut akan berotasi dengan kelompok lainnya
untuk mempelajari
kompetensi yang lain.
LANGKAH LANGKAH TEFA
• 1. ANALISA KURIKULUM : SINKRONISASI, GURU MAGANG
• 2. ANALISA PRODUK
• 3. MEMBUAT RPP DAN JOB SHEET
• 4. MEMBUAT JADWAL BLOK
• 5. PERANGKAT PEMBELAJARAN LAINNYA
• 6. KEGIATAN PEMBELAJARAN TEFA
PLAN

Perangkat
Pembelajaran

EVALUATION DO

Sertifikasi Proses Pembelajaran

ACTUATING

Penilaian
Perangkat
Pembelajaran
Identifikasi &
Analisis

Perangkat
jadwal blok
Kompetensi Kapasitas SD Produk rpp
job sheet
Proses
Pembelajaran
Identifikasi &
Analisis

Jadwal
Pemenuhan Prototype
Kompetensi Evaluasi
Produk
Penilaian
Identifikasi &
Analisis

Persiapan Proses Hasil Sikap Waktu

PENCAPAIAN KOMPETENSI
PENGEMBANGAN PRODUK/JASA DALAM TEFA

PEMETAAN PEMETAAN
RESOURCES KEBUTUHAN
• Kompetensi
Kebutuhan internal
Keahlian (Internal Needs):
peralatan/media
• Sarana belajar, bahan ajar
Prasarana Apa sekolah dll.
Apa
yang PRODUK yang
bisa (BARANG/ Kebutuhan
• SDM dibutuh Pasar/Mitra
dihasil- JASA) kan? Industri (External
kan?
• Regulasi Needs): part, final
product, jasa
• Pendanaan

• DLL
PRODUK
1.TIDAK BOLEH APA
YANG DI
PRODUKSI
BERBEDA
DENGAN YANG ANALISIS PEKERJAAN 1 - dst
TERTUANG
DALAM RPP DAN
JOB SHEET SISWA

2.PERENCANAAN URUTAN PEKERJAAN 1 - dst


PRODUK DAN
MATERI
PEMBELAJARAN,
IMPLEMENTASI KD3 & KD4
DAN EVALUASI
DILAKUKAN
BERSAMA MITRA,
ATAU GURU
YANG MEMILIKI RPP1 - DST
PENGALAMAN/
SERTIFIKASI
INDUSTRI
JOB SHEET1 - DST
KING PowerPoint Template 27
28
KING PowerPoint Template 29
KING PowerPoint Template 30
SEMOGA BERMANFAAT
AMIN YRA
JIKA ADA SUMUR DI LADANG
BOLEH KITA MENUMPANG MANDI,
JIKA ADA UMUR PANJANG
BOLEH KITA BERTEMU LAGI

Anda mungkin juga menyukai